Anda di halaman 1dari 12

Bab 1 : Menyakini kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Quran

Bab 2 : Menghindari minuman keras, judi, dan pertengkaran


Bab 3 : Mengutamakan kejujuran dan mengegakkan keadilan

OLEH : SITI AISYAH

KELAS : IX

UPT SMP NEGERI 1 SABBANG

TAHUN 2019
Bab 1 Meyakini Kitab-kitab Allah, Mencintai Al-Qur’ān

1. Pengertian kitab
Kitab adalah kumpulan firman-firman Allah SWT yang telah dibukukan.
Pengertian Iman kepada kitab-kitab Allah adalah yakin dengan sepenuh hati bahwa Allah menurunkan
wahyu kepada para rasul-Nya

2. Kitab-kitab Allah yang wajib kita imani ada 4, yaitu :

1. Kitab suci TAURAT


 Nama lainnya THORA/PERJANJIAN LAMA
 Diberikan kepada Nabi Musa AS.
 Tempat diberikan di bukit tursina/Mesir.
 Pada abad 12 SM.
 Bahasanya Ibrani.
 Ditujukan untuk bani Israel/bangsa Yunani.
 Dalil naglinya :

 Isinya ada 10 ( The Ten Commandements ) (3 perintah, 7 larangan)


1.Keesaan Allah
2. Larangan syirik
3. Larangan menyebut asma Allah dengan sia-sia
4. Larangan membunuh sesama manusia
5. Larangan berzina
6. Larangan mencuri
7. Larangan saksi palsu
8. Larangan merebut istri orang lain
9. Menghormati orang tua
10. Mensucikan hari sabat

2. Kitab suci ZABUR


Nama lainnya MAZMUR/NYANYIAN SUCI
Zabur berasal dari kata Zabara Yazburu zabr yang artinya tertulis  Kitab Zabur artinya kitab
tertulis
 Diberikan kepada Nabi Daud a.s.
 Tempat diberikan di Yerusalem
 Pada abad 10 SM
 Bahasanya Qibtu/Qibti
 Ditujukan untuk bani Israel

 Isinya :
1. Syariatnya sama dengan syariat kitab Taurot (ada 3 perintah dan 7 larangan)
2. Berisi 150 nyayian rohani yang dianggap suci yang berisi do’a-do’a, dzikir, nasehat dan hikmah-hikmah
yang berkisah tentang seluruh peristiwa dan penglaman hidup Nabi Daud as. mengenai kejatuhannya,
dosanya, pengampunan dosanya oleh Allah, suka-cita kemenangannya atas musuh Allah, kemuliaan
Tuhan.
 Dalil Naqlinya
Artinya : “Dan Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang di langit dan di bumi. Dan
sungguh, Kami telah memberikan kelebihan kepada sebagian Nabi-nabi atas sebagian (yang
lain), dan Kami berikan Zabur kepada Dawud. “ (QS. Al-Isrā/17 :55)

3. Kitab suci INJIL


 Nama Lainnya/PERJANJIAN BARU/GOSPEL/AL KITAB
 Diberikan kepada Nabi Isa a.s.
 Tempat diberikan di Yerusalem,
 Pada abad pertama M,
 Bahasanya Suryani
 Umat yang dituju untuk bani Israil.
 Isinya
1. Perintah untuk kembali mengesakan Allah Swt.
2. Membenarkan keberadaan Kitab Taurat.
3. Menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang tidak lagi sesuai dengan perkembangan
zaman
4. Menjelaskan bahwa kelak akan datang kembali rasul setelah Nabi Isa yaitu Nabi Muhammad saw.
 Dalil naglinya
Artinya : Dia (Isa) berkata, “Sesungguhnya aku hamba Allah. Dia memberiku Kitab (Injil) dan Dia menjadikan
aku seorang nabi.” (Q.S. Maryam/19 : 30)

 Kitab Injil yang asli telah tiada.


Pada mulanya beredar bermacam-macam injil, tetapi sejak abad 4 tokoh gereja menetapkan empat
versi injil yang syah yaitu karangan :
1. Matius
2. Markus
3. Lukas
4. Yahya
4. Kitab suci Al qur’an
 Nama lainnya
Adz Dzikir : Peringatan
Al Huda : Petunjuk
Al Bayyan : Penjelas
Al Kalam : Tulisan
Al Kitab : Kitab/ Buku
Al Furqon : Pembeda
An Nuur : Cahaya
As syifa : Obat
dll
 Diberikan kepada Nabi Muhammad SAW
 Tempat diberikan di Mekah dan dimadinah
 Pada tahun 611-632 M (abad ke 7)
 Bahasanya Arab.
 Umat yang dituju umat Islam dan seluruh manusia.
 Isinya :
1. Tauhid/aqidah : ajaran tentang ke Esaan Allah Swt (ajaran yang menyatakan Tuhan itu satu yaitu
Allah Swt.
2. Ibadah : ajaran tata cara menyembah/mengabdi kepada Allah SWT
3. Muamalah : ajaran hubugan antara sesama makluk Allah Swt (manusia dg manusia,
Manusia dg hewan dan tumbuhan)
4. Akhlaq : ajaran tentang prilaku yang baik dan meninggalkan prilaku buruk
5. Syariat : ajaran tentang hukum-hukum
6. Tarikh : ajaran tentang sejarah umat terdahulu
7. Ilmu Pengetahuan : ajaran tentang berbagai ilmu pengetahuan
 Dalilnya
Artinya: “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan al-Qur’ān dan pasti
Kami (pula) yang memeliharanya “. (Q.S. al-Hijr/15 : 9)
 keistimewaan kitab suci Al Quran
1. Isi kandungan lengkap yang mengatur segala aspek kehidupan ( Q.S. Lukman : 34 )
2. Terjaga kemurniannya sepanjang masa, sehinga tidak mungkin dipalsukan (Allah selalu menjaganya)
(Q. S. Al Hijr : 9)
3. Sebagai pedoman hidup bagi manusia diatas hukum buatan manusia ( Q.S. AlBaqarah : 2 )
4. Tidak pernah usang, selalu sesuai dg perkembangan zaman.
5. Memiliki gaya bahasa dan sastra yang sangat tinggi
6. Membaca dan mendengarkannya merupakan ibadah
7. Memuliakan akal pikiran manusia
8. Menjadi penawar penyakit
9. Membenarkan keberadaan kitab-kitab Allah Swt. yang terdahulu dan menyempurnakan
hukum-hukumnya
10. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad yang paling besar

 Hikmah Al Qur’an turun ber angsur-angsur


1. Mudah dimengerti, dihafal dan dilaksanakan.
2. Ayat yang turun sesuai dengan situasi dan kondisi, sehingga lebih berkesan di hati.
3. Ayat yang turun saat ini kadang-kadang meghapus ayat yang turun sebelumnya, sehingga tidak
mungkin turun sekaligus.
 Cara Al Quran di sampaikan kepada nabi Muhammad SAW.
1. Jibril memasukkan wahyu kedalam hati nabi Muhammad SAW (melalui mimpi)
2. Jibril menampakkan wujud aslinya.
3. Jibril merubah wujudnya sesuai yang dikehendaki.
4. Jibril datang menyerupai suara lonceng. (cara yang paling berat nabi Muhammad SAW sampai
pingsan)
 Fungsi iman kpd kitab-kitab Allah SWT.
1. Mempertebal keimanan kpd Allah SWT.
2. Menambah ilmu pengetahuan.
3. Memberi penjelasan yg haq dan yg batil.
4. Sebagai dasar pengambilan keputusan dan peraturan hidup manusia.
BAB 2 Menghindari Minuman Keras, Judi dan Pertengkaran

A. Bahaya Minuman Keras, Judi dan Pertengkaran


Minuman keras merupakan minuman yang memabukkan yang wajib kita hindari. Minuman
keras berdampak negatif bagi jiwa, tubuh, dan pikiran. Minuman keras akan membawa kepada
keburukan kepada para peminumnya.
1. Bahaya Minuman Keras
Minuman keras adalah minuman yang memabukkan dan menghilangkan kesadaran dalam
semua jenisnya. Sudah menjadi ijma’ ulama bahwa minuman keras (khamr) itu hukumnya
haram, meminumnya termasuk salah satu dosa besar. Adapun bahaya penggunaan minuman
keras, narkoba, dan yang sejenisnya adalah sebagai berikut:
 Dilihat dari sidut psikistri (ilmu kedokteran jiwa) penyalahgunaan miras dan sejenisnya
dapat mengakibatkan gangguan mental organik (sindrom otak organik) yang disebabkan
oleh efek langsung dari miras dan yang sejenisnya tersebut terhadap susunan syaraf pusat
(otak)
 Timbulnya keinginann yang tak tertahankan terhadap miras tersebut, dan jika perlu
dengan jalan apa pun untuk memperolehnya.
 Timbulnya kecenderungan untuk menambah ukuran (dosis) sesuai dengan kondisi tubuh.
 Timbulnya ketergantungan psikis (jiwa), yaitu apabila penggunaan dihentikan akan
menimbulkan kecemasan, kegelisahan, depresi dan sebagainya
 Menimbulkan ketergantungan fisik, yaitu apabila penggunaan dihentikan akan
mengakibatkan gejala fisik yang dianamakan gejala putus miras.
 Penyalahgunaan miras juga akan menimbulkan komplikasi di bidang medik yang terdapat
pada organ otak, lever, pencernaan, pankreas, otot dan janin, gangguan nutrisi, metabolisme
dan tesiko kanker.

2. Bahaya Judi
Dalam ensiklopedi Indonesia juga diartikan sebagai suatu kegiatan pertaruhan untuk
memperoleh keuntungan dari hasil suatu pertandingan, permainan atau kejadian yang
hasilnya tidak dapat di duga sebelumnya. Berjudi adalah suatu aktivita yang direncanakan
ataupun tidak dengan melakukan spekulasi ataupun rekayasa untuk mendapatkan
kesenangan dengan menggunakan jaminan ataupun taruhan yang tidak dibenarkan, bagi
yang menang diuntungkan dan bagi yang kalah dirugikan.
Dalam realitas di Indonesia, perjudian ada banyak macam dan jenisnya dari yang
terang-terangan hingga tersembunyi. Perjudian juga beragam bentuknya, mulai yang
dikemas dalam bentuk biasa atau tradisional, hingga perjudian dalam bentuk modern atau
menggunakan teknologi. Perjudian di dalam Islam sangat dikecam keras, dan hukumnya
haram, karena kemudaratan besar yang ditimbulkannya.
Bahaya besar perjudian bagi kehidupan pribadi dan sosial antara lain
 Masuk dalam lingkaran setan yang akan merugikan diri dna orang lain.
 Merugikan ekonomi karena ketidakpastian usaha yang dilakukan
 Menimbulkan kemarahan dan permusuhan dengan sesama
 Menghalangi fikir dan beribadah kepada Allah swt.
 Menyebabkan orang lalai kewajiban terhadap diri, orang lain dan penciptanya.
3. Bahaya Pertengkaran
Pertengkaran berasal dari kata tengkar, yang artinya berbantah atau bercekcok.
Sedangkan pertengkaran sendiri adalah percekcokan atau perdebatan. Pertengkaran bisa
berawal dari berbagai sebab, yang biasanya dimulai dengan perselisihan akan hal kecil.
Selain itu, ego, keangkuhan, sikap tidak mau kalah dan sejenisnya pun bisa menimbulkan
pertengkaran. Orang yang suka bertengkar tidak mau atau sulit menerima kebenaran orang
dan mengakui kesalahannya. Perasaan malu menjadi tersingkap, dan dendam kesumatpun
akhirnya menjadi penyakit jiwa yang sulit disembuhkan. Karena itulah kita diminta untuk
bisa memaafkan orang dengan segera dan besikap rendah hati, mau belajar untuk lebih
memahami dan menerima orang lain apa adanya. Menghindari pertengkaran harus dilakukan
secepatnya sebelum menjadi bola api yang menghanguskan banyak orang termasuk kita
sendiri.

B. Memahami Perintah untuk Menghindari Minuman Keras, Judi dan Pertengkaran


Perintah untuk menghindari minuman keras, judi dan pertengkaran dijelasakan
dalam Al-Qur’an. Ada beberapa ayat yang menjelasakan tentang larangan meminum khamr,
judi dan pertengkaran.
1. Surah Al-Maidah Ayat 90-91

‫طاَلن نفاَفجتننلحبوُهح لننعللحكفم تحففللححوُنن‬ ْ‫ب نوافلنفزنلحم لرفج س‬


‫س لمفن نعنملل اللشفي ن‬ ‫نيِاَ أنيَيِنهاَ الللذيِنن آنمحنوُا إلنلنماَ افلنخفمحر نوافلنمفيلسحر نوافلنفن ن‬
‫صاَ ح‬

artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,


(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan (Q.S
Al-Maidah : 90)

‫صنللة ِ فنهنفل أنفنتحفم‬ ‫ضاَنء لفيِ افلنخفملر نوافلنمفيلسلر نويِن ح‬


‫صلدحكفم نعفن لذفكلر ل‬
‫ال نونعلن ال ل‬ ‫طاَحن أنفن حيِوُقلنع بنفيننحكحم افلنعندانوةن نوافلبنفغ ن‬
‫إلنلنماَ يِحلريِحد اللشفي ن‬
‫حمفنتنحهوُنن‬

Artinya : Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan


kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi
kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan
pekerjaan itu). (Q.S Al-Maidah : 91).

Kandungan Surah Al-Maidah ayat 90-91


Pada kedua ayat ini Allah swt. menegaskan laranganNya terhadap minum khamr (minuman
keras), berjudi, mempersembahkan kurban untuk patung-patung, dan mengundi nasib
(meramal). Secara tegas Allah melarang orang beriman menkonsumsi makanna dan
minuman yang haram. Diantaranya adalah Allah mengharamkan khamr ini juga di tegaskan
dalam hadits Nabi berikut
‫حكيَل حمفسلكرر نخفمسْر نوحكيَل نخفمرر نحنراسْم‬
Artinya : setiap yang memabikkan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram (HR.
Muslim).
Meminum khamr adalah perbuatan keji dan perbuatan setan. Setan bermaksud menanamkan
permusuhan dan kebencian di antyara sesama manusia. Disamping itu, meminum khamr
akan menghalang halangi mengingat Allah swt.

2. Surah Al-Maidah Ayat 32.


َ‫س نجلميععاَ نونمفن أنفحنياَنها‬‫ض فننكأ ننلنماَ قنتننل اللناَ ن‬
‫س أنفو فننساَرد لفيِى افلنفر ل‬‫ك نكتنفبنناَ نعلنىى بنلنيِ إلفسنرالئينل أننلهح نمفن قنتننل ننففعساَ بلنغفيلر ننفف ر‬ ‫لمفن أنفجلل ىنذلل ن‬
‫ض لنحمفسلرحفوُنن‬ ‫ك لفيِ افلنفر ل‬ ‫س نجلميععاَ نولنقنفد نجاَنءفتهحفم حرحسلحنناَ لباَفلبنيينناَ ل‬
‫ت ثحلم إللن نكلثيعرا لمفنهحفم بنفعند نذلل ن‬ ‫فننكأ ننلنماَ أنفحنياَ اللناَ ن‬

Artinya : Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa:
barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang
lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah
membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang
manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan
sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa)
keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-
sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (QS. Al-Maidah : 32)

Kandungan Surah Al-Maidah ayat 32


Dalam ayat ini Allah menegaskan bahwa tindakan kekerasan yang bisa berakibat
kepada pembunuhan sangat dilarang. Meskipun dalam ayat tersebut bahwa larangan
membunuh itu ditujukan kepada Bani Israil, tetapi pada hakikatnya larangan ini berlaku
untuk seluruh manusia di dunia. Tindakan menghilangkan nyawa orang lain sangat berat
dosanya di mata Allah swt. bahkan dalam ayat ini ditegaskan bahwa membunuh seseorang
adalah seperti membunuh semua manusia. Sebaliknya, pahala memelihara kehidupan
seseorang seperti memelihara kehidupan semua manusia.
Pertengkaran dan pembunuhan sangat di larang. Larangan ini bersifat menyeluruh.
Tidak boleh orang muslim bertengkar dengan sesama muslim. Orang muslim juga tidak
boleh bertengkar dengan selain muslim. Allah menghendaki kehidupan ini berjalan dengan
damai dan segala permasalahan juga diselesaikan dengan cara-cara yang baik, seperti
dengan musyawarah atau dialog.
Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda
‫لننزنواحل اليَدفننياَ أنفهنوُحن نعنلى ل‬
‫ال لمفن قنفتلل حمفؤلمرن بلنغفيلر نح ق‬
‫ق‬
Artinya : kehancuran dunia (nilainya) lebih ringan disisi Allah daripada seseorang membunuh
seorang mukmin tanpa Hak (HR. Ibnu Majah).

C. Perilaku Menghindari Minuman Keras, Judi, dan Pertengkaran


Bahaya dari minuman keras, judi, dan pertengkaran akan membuat hidup kita kacau,
sengsara, dan rugi. Oleh karena itu, minuman keras, judi dan pertengkaran harus dihindari
dengan menerapkan perilaku-perilaku yang dapat menjauhkan dari perbuatan tersebut.
1. Menghindari Minuman Keras
Banyak hal yang dapat dilakukan dalam rangka menjauhi miras dan sejenisnya. Berikut
bebrapa hal yang harus kita lakukan
 Memahami minuman keras dan yang sejenisnya serta akibat buruk (bahay) yang
ditimbulkannya. Dengan pemahaman yang baik dan benar diharapkan kita dapat
menjauhkannya dari kehidupan kita.
 Meningkatkan komitmen (kesadaran) dalam melaksanakan ajaran-ajaranb agama.
 Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt. dengan selalu berdoa untuk dijauhkan
dari hal-hal keji, seperti minuman keras.
2. Menghindari Judi
Berikut beberapa cara menghindari judi.
 Senantiasa beraman makruf nahi munkar disetiap saat.
 Berusaha mencari rezeki halal dan kanaah akan pemberian Allah swt.
 Senantiasa beristighfar dan mohon ampunan serta perlindungan dari Allah agar tidak
terjerumus perjudian.
 Senantiasa berjuang untuk menunaikan kewajiban secara istikamah baik terhadap
keluarga, lingkungan, dan kepada pencipta.
 Menyadari akan bahaya yang ditimbulkan dari judi.
3. Menghindari Pertengkaran
Berikut beberapa cara untuk menghindari pertengkaran
 Memperkuat keimanan kepada Allah swt. karena hanya Allah swt. sajalah yang Maha
Sempurna.
 Membiasakan untuk segera minta maaf jika melakukan kesalahan kepada orang lain dan
mudah memaafkan orang lain
 Memupuk semangat kebersamaan dan toleransi dengan m,enumbuhkan kesadaran bahwa
manusia memang diciptakan oleh Allah swt. berbeda-beda, masing-masing mempunyai
kelebihan dan kekurangannya.
 Menyadari bahwa manusia mempunyai hak dan kewajiban yang sama
 Berusaha untuk mengoreksi kekurangan dari kesalahannya sendiri
 Menyadari akan bahaya pertengkaran.
BAB 3 Mengutamakan Kejujuran dan Menegakkan Keadilan

1. Jujur
Pengertian Jujur adalah suatu prilaku yang mencerminkan adanya kesesuaian antara hati,
perkataan dan perbuatan. Apa yang diniatkan oleh hati, diucapkan oleh lisan atau mulut kita dan
di gambarkan dalam perbuatan memang itulah yang sesungguhnya terjadi dan sebenarnya.

Anggota keluarga, baik itu ayah, ibu, adik maupun kakak memiliki hak dan tanggung jawab
masing-masing. Mereka butuh kerjasama dan kekompakan dari masing-masing anggota
keluarga. Kerjasama dan kekompakan ini dapat terwujud jika masing-masing berperilaku jujur.
Sebagai anak yang saleh tentu kalian menginginkan kehidupan keluarga yang harmonis. Oleh
karena itu biasakanlah berperilaku jujur mulai dari rumah.

Berperilaku jujur di sekolah sama pentingnya dengan berperilaku jujur di rumah. Seorang peserta
didik hendaknya jujur kepada bapak ibu guru, karyawan dan teman di sekolah. Kejujuran peserta
didik pada saat mengerjakan ulangan akan sangat membantu bapak ibu guru dalam mengevaluasi
hasil pembelajaran. Berperilaku jujur kepada teman disekolah maka akan terjalin hubungan
harmonis.

Semua anggota masyarakat akan hidup rukun dan damai jika masing-masing menjunjung tinggi
kejujuran. Sebaliknya, ketidakjujuran akan berakibat konflik antar anggota masyarakat. Konflik
yang terjadi ditengah-tengah masyarakat merupakan bencana sosial yang menakutkan. Karena
hal ini bisa meluas menjadi tawuran antar warga. Sungguh, semua ini tidak dikehendaki bersama.

Kejujuran harus diutamakan dalam setiap pergaulan, baik dirumah, sekolah maupun masyarakat.
Kerugian akibat ketidakjujuran akan dirasakan oleh diri sendiri dan orang lain. Seseorang yang
tidak jujur akan sulit mendapat kepercayaan dari orang lain. Sementara orang lain yang pernah
dibohongi akan merasa kecewa dan sakit hati. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang.
Kepercayaan akan muncul jika seseorang jujur. Sebagai contoh, seorang yang jujur biasanya
akan dipilih menjadi bendahara. Tugas bendahara sungguh sangat berat, karena harus mencatat
dan membukukan keuangan dengan benar dan jujur. Setiap tugas dan kewajiban yang
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya pasti akan mendapat balasan dari Allah Swt berupa pahala.
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah Saw bersabda : “Seorang bendahara muslim
yang melaksanakan tugasnya dengan jujur, dan membayar sedekah kepada orang yang
diperintahkan oleh majikannya secara sempurna, dengan segera dan dengan pelayanan yang
baik, maka ia mendapat pahala yang sama seperti orang yang bersedekah.”
Sumber : Kitab Hadis Shahih Muslim

2. Adil

Adil berarti memberikan hak kepada orang yang berhak menerimanya, meletakkan segala urusan
pada tempatnya. Orang yang adil adalah orang yang memihak kepada kebenaran, bukan berpihak
karena pertemanan, persamaan suku, maupun bangsa. Ajaran Islam menjunjung tinggi azas
keadilan. Hal ini bisa difahami karena Islam membawa rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil
‘alamin). Oleh karena itu setiap muslim wajib menegakkan keadilan dalam posisi apapun.
Apalagi seorang muslim yang menjadi polisi, jaksa, hakim atau aparat hukum lainnya harus
menegakkan keadilan tanpa memandang suku, agama, status sosial, pangkat maupun jabatan.
Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin akan terwujud apabila setiap muslim menegakkan keadilan.
Dalam sebuah hadits riwayat Nasa’i, Rasulullah Saw bersabda: “Sesungguhnya orang-orang
yang berlaku adil akan ditempatkan di sisi Allah Ta’ala di atas mimbar-mimbar yang terbuat dari
cahaya, di sisi sebelah kanan ‘Arrahman. Yaitu, orang-orang yang adil dalam menghukumi
mereka, adil dalam keluarga mereka dan dalam mengerjakan tugas mereka.”

Allah Swt menegaskan bahwa kebencian terhadap suatu golongan, atau individu, janganlah
menjadi pendorong untuk bertindak tidak adil. Ini menjadi bukti bahwa Islam menjunjung tinggi
keadilan. Rasa benci kepada seseorang atau suatu golongan menjadi pintu masuk setan untuk
menjerumuskan manusia kedalam lubang kehancuran. Bisa dibayangkan betapa sulinya ketika
harus berbuat adil kepada orang atau golongan yang kita benci. Meskipun sulit, karena ini
perintah agama maka harus dilaksanakan.

Adil bukan berarti harus sama rata. Misalnya, ada orang tua memiliki tiga orang anak. Masing-
masing masih duduk dibangku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan
Perguruan Tinggi (PT). Orang tua yang adil akan memberikan uang saku dengan jumlah berbeda
karena kebutuhan mereka berbeda. Justru tidak adil jika orang tua tersebut memberikan uang
saku dengan jumlah sama.

3. Memahami Dalil Naqli tentang Perilaku Jujur dan Adil

Artinya;
“ Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakan
kebenaran karena Allah Swt, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekal-sekali kebencianmu
terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu
lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah Swt, sungguh, Allah maha mengetahui
terhadap apa yang kamu kerjakan” (QS Al-Maidah/5 ayat 8)

Ayat di atas menegaskan bahwa menegakkan keadilan harus karena Allah Swt semata, bukan
karena kepentingan pribadi atau duniawi. Kepentingan pribadi atau duniawi harus
dikesampingkan dalam menegakkan keadilan. Bahkan jika kita bersaksi untuk kepentingan
kerabat dekat, maka kita pun harus bersaksi dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun
kesaksian itu merugikannya. Demikian juga jika kita bersaksi untuk musuh, maka kita pun harus
bersaksi dengan mengatakan yang sebenarnya, meskipun menguntungkannya.
.

Berlaku adil dalam ayat di atas bermakna berusaha untuk adil dan menegakkan keadilan. Jadi
setiap usaha untuk menegakkan keadilan dan perilaku menegakkan keadilan akan mendekatkan
kepada ketakwaan. Semakin sempurna keadilan, maka semakin sempurna pula ketakwaan.

Cermatilah kisah berikut ini :

KEADILAN UMAR KHATTAB TERHADAP YAHUDI

Khalifah Umar bin Khattab bercakap-cakap dengan kakek Yahudi. “kakek jauh-jauh datang dari
Mesir, adakah keperluan yang ingin kakek sampaikan?” tanya Khalifah kepada kakek Yahudi.
Kakek Yahudi itu pun menceritakan bahwa rumahnya secara sepihak diratakan untuk dibangun
masjid. Dia pun mencurahkan perasaannya, kepada Khalifah Umar mengenai perjuangan untuk
memiliki rumah itu. “Sungguh sangat menyedihkan, harta satu-satunya yang aku miliki sekarang
telah sirna, karena dirampas oleh pemerintah.”
Wajah Khalifah Umar sontak memerah. Khalifah Umar pun begitu marah mengetahui kisah yang
didengarnya dari kakek Yahudi. Khalifah Umar lantas mengambil tulang unta lalu menggores
tulang tersebut dengan huruf alif dengan pedangnya. Tulang unta itu diserahkan kepada kakek
Yahudi. Khalifah Umar lantas berpesan, “Bawa tulang ini ke Mesir dan berikan kepada Gubernur
Amr bin Ash.”Dengan penuh keheranan kakek Yahudi pulang ke Mesir hanya dengan membawa
tulang. Kakek Yahudi lantas memberikan kepada Gubernur Amr bin Ash. Sang Gubernur Mesir
itu sontak pucat ketika menerima tulang tersebut dari kakek Yahudi. Mendadak, Amr
memerintahkan jajarannya untuk membongkar masjid di tanah miliki kakek Yahudi itu. Kakek
Yahudi merasa heran mengapa dengan sebatang tulang unta busuk, Amr bin Ash bersedia
membongkar masjid untuk kembali membangun gubuk milik Yahudi. “Maaf Tuan, tolong
jelaskan perkara pelik ini. Berasal dari apakah tulang itu? Apa keistemewaan tulang busuk itu
sehingga Tuan berani memutuskan untuk membongkar begitu saja masjid yang amat mahal ini?.
Amr bin Ash memegang pundak kakek Yahudi sambil berkata: “Wahai kakek, tulang ini
hanyalah tulang busuk. Akan tetapi tulang ini merupakan peringatan keras terhadap diriku dan
tulang ini merupakan peringatan dari Khalifah Umar bin Khattab. Artinya apa pun pangkat dan
kekuasaanmu, suatu saat kamu akan bernasib sama seperti tulang ini, karena itu bertindak adillah
kamu seperti huruf alif yang lurus. Adil di atas, dan adil di bawah.”
Kakek Yahudi itu lalu berkata: ”Oh, ternyata Islam itu sangat adil ya Tuan. Gubernur Amr bin
Ash: “Ya inilah Islam”. Kemudian kakek yahudi berkata: “Sungguh saya kagum dengan keadilan
Islam. Mulai hari ini saya menyatakan diri masuk Islam. Dan saya ikhlaskan gubug saya untuk
dibangun masjid”.

Rasulullah Saw dalam sebuah hadits bersabda :

Artinya : “Hendaklah kalian bersikap jujur, karena kejujuran itu akan membawa pada kebaikan,
sedangkan kebaikan akan membawa kepada surga”(HR Tirmidzi)

Hadits di atas menegaskan bahwa kejujuran akan membimbing kepada kebaikan. Dan kebaikan
akan membawa pelakunya ke surga. Seseorang yang jujur akan hidup dengan tenang. Ia
menjalani kehidupan dengan penuh optimis dan semangat. Berbeda jika seseorang pernah
berdusta, tentu akan diselimuti rasa bersalah dan gelisah. Dusta yang pernah dilakukan akan
ditutupi dengan dusta-dusta yang lain. Orang yang jujur juga akan mendapat kepercayaan dari
orang lain. Kepercayaan tidak bisa dibeli dengan uang. Kepercayaan muncul karena seseorang
memang layak mendapatkannya.

Abu Ubaidah bin Jarrah


(Sahabat Nabi yang Sangat Jujur)

Suatu ketika orang-orang Najran pernah datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata; “Ya
Rasulullah, utuslah kepada kami seseorang yang jujur dan dipercaya.” Kemudian Rasulullah Saw
bersabda: “Sungguh aku akan mengutus kepada kalian seseorang yang sangat jujur dan dapat
dipercaya. Para sahabat merasa penasaran dan akhirnya menunggu-nunggu orang yang dimaksud
oleh Rasulullah itu. Ternyata Rasulullah mengutus Abu Ubaidah bin Jarrah.”
(Sumber : Kitab Shahih Bukhari)
Kejujuran dan keadilan merupakan dua perilaku terpuji yang harus dimiliki seorang muslim.
Rakyat jelata merindukan pemimpin yang adil. Seorang tersangka merindukan keadilan seorang
hakim. Seorang atlet menginginkan wasit yang adil dalam pertandingan. Demikianlah keadilan
sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Bahkan doa seorang pemimpin yang adil akan
diterima oleh Allah Swt sebagaimana hadis berikut ini :
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami Abu Al Mudillah pelayan Ummul Mukminin, bahwa ia
mendengar Abu Hurairah berkata: .” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Tiga
orang yang doa mereka tidak terhalang, yaitu imam (pemimpin) yang adil, orang yang berpuasa
hingga ia berbuka, dan doa orang yang dizholimi. Doa mereka dibawa ke atas awan dan
dibukakan pintu langit untuknya” (HR Ahmad)

4. Memahami Cara Menerapkan Perilaku Jujur dan Adil

a. Menerapkan Perilaku Jujur


Perilaku jujur dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami cara
menerapkan perilaku jujur perhatikan contoh perilaku jujur berikut ini:

1. Di rumah, kita melaksanakan tugas yang diberikan orang tua dengan sebaiknya-
baiknya. Misalnya, ibu minta tolong dibelikan minyak goreng dan kebutuhan pokok
lainnya. Sebagai anak jujur, semua uang sisa kembalian diberikan kepada ibu. Hal ini
berarti memegang dan menjalankan amanah dengan baik. Memberitakan sesuatu hal
baik ke orang tua ataupun ke dalam lingkungan masyarakat.
2. Di sekolah, mengerjakan tugas yang diberikan bapak-ibu guru dengan penuh tanggung
jawab. Tidak menyontek saat ulangan, melaksanakan piket sesuai jadwal, mentaati tata
tertib sekolah, bertutur kata yang benar kepada bapak-ibu guru, karyawan, dan teman.
Jika bersalah harus mengakui kesalahannya
3. Di masyarakat, kita dapat berperilaku jujur dalam rangka membangun masyarakat
yang tenang, harmonis dan saling menghormati. Seseorang yang jujur tidak akan
mengarang cerita atau gosip sehingga akan menimbulkan gaduh dan suasana
lingkungan menjadi tidak kondusif, antara ucapan dan perbuatan. Seseorang yang jujur
harus sama. Dengan berperilaku jujur, maka orang lain akan merasa aman dan tenteram.

b. Menerapkan Perilaku Adil


Perilaku adil juga dapat kita terapkan di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Untuk memahami
cara menerapkan perilaku adil perhatikan contoh perilaku adil berikut ini:
1. Di rumah, misalnya setiap awal bulan ayah memberikan uang saku kepada ketiga
anaknya, termasuk kalian sebagai anak pertama. Ayah menitipkan uang saku untuk
kedua adikmu. Masing-masing mendapat Rp.100.000 dan Rp.50.000, sedangkan kamu
mendapat Rp.200.000. Ayah memberikan uang saku secara adil berdasarkan tingkat
kebutuhan anak-anaknya. Sebagai kakek, kalian harus adil kepada adik-adik kalian,
yaitu memberikan hak uang saku kepada mereka sesuai perintah ayah.
2. Di sekolah, menghormati dan menghargai tugas ketua dan semua pengurus kelas.
Kalian harus memperlakukan mereka dengan adil sesuai posisinya masing-masing di
kepengurusan kelas. Bukan justru sebaliknya, meremehkan dan merendahkan mereka
sebagai “pesuruh” kelas.
3. Di masyarakat, berlaku adil kepada tetangga dan warga dalam satu RT, RW ataupun
kelurahan. Memperlakukan tetangga dengan baik, tidak merusak nama baiknya dengan
menyebarkan cerita-cerita negatif. Tidak mengganggu tetangga dengan suara musik
yang terlalu keras dari dalam rumah kita. Mengapa demikian? Sebab tetangga juga
punya hak untuk dihormati dan diperlakukan dengan baik. Dengan memberikan hak
kepada tetangga berarti kita telah berperilaku adil kepada tetangga.

Anda mungkin juga menyukai