Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

KECAMATAN .................
DESA ..................
Alamat : Jalan .................................. Nomor .......

PERATURAN DESA ................


NOMOR : .. Tahun ...........

Tentang :
PENDIRIAN BADAN USAHA MILIK DESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA DESA ................

Menimbang : Bahwa dalam rangka meningkatkan pengelolaan potensi dan kekayaan


desa serta meningkatkan perekonomian sesuai dengan kepentingan
masyarakat, agar tercapainya lembaga perekonomian desa yang
mandiri dan tangguh, maka dipandang perlu membentuk Badan Usaha
Milik Desa, yang ditetapkan dalam Peraturan Desa .................

Mengingat : 1. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah


Daerah;
3. Undang – undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa;
3. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Pendirian, Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 1999 tentang
Pedoman Umum Pengaturan Mengenai Desa;
5. Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Desa
(Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Demak Nomor 86);
6. Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor 14 Tahun 2006 tentang
Lembaga Kemasyarakatan (Lembaran Daerah Kabupaten Demak
Tahun 2006 Nomor 14 , Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten
Demak Nomor 87);
7. Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor 15 Tahun 2006 tentang
Perencanaan Pembangunan Desa (Lembaran Daerah Kabupaten
Demak Tahun 2006 Nomor 15 , Tambahan Lembaran Daerah
Kabupaten Demak Nomor 88);
8. Peraturan Daerah Kab. Demak Nomor 16 Tahun 2006 tentang
Kerjasama Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Demak Tahun
2006 Nomor 16 , Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Demak
Nomor 89);
9. Peraturan Bupati Demak Nomor 28 Tahun 2014 tentang Tata cara
Pengadaan Barang dan Jasadi Desa (Berita Daerah Kabupaten
Demak tahun 2014 Nomor 28);
10. Peraturan Bupati Demak Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah Kabupaten Demak
tahun 2015 Nomor 16);

DENGAN PERSETUJUAN BERSAMA

BADAN PEMUSYAWARATAN DESA ................

DAN

KEPALA DESA ................

MEMUTUSKAN

Menetapkan: PERATURAN DESA ................ TENTANG PENDIRIAN -


BADAN USAHA MILIK DESA
BAB I
Ketentuan Umum
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1. Pemerintah Daerah adalah pemerintah Kabupaten Demak
2. Kepala Daerah adalah Kabupaten Demak
3. Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah kota.
4. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk
mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal
usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan
nasional dan berada di daerah kota.
5. Pemerintah Desa adalah kepala Desa ................ dan perangkat desa
.................
6. Pemerintahan Desa adalah kegiatan pemerintahan yang dilaksanakan oleh
pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa .................
7. Kepala Desa adalah Pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas Pemerintahan dari Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan
Daerah.
8. Badan Permusyawaratan Desa yang terdiri dari pemuka –pemuka Masyarakat
yang ada di desa yang berfungsi mengayomi adat istiadat, membuat peraturan
desa, menampung dan menyalurkan aspirasi-aspirasi masyarakat serta
melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Desa;
9. Perangkat Desa adalah unsur pembantu Kepala Desa dalam Tugas dan
Tanggung jawab Pemerintah Desa
10. Badan Usaha Milik Desa atau disingkat BUMDES adalah Badan Usaha yang
bersifat ekonomis dibentuk dan dikelola oleh Pemerintahan Desa dengan
Masyarakat Desa, yang modal seluruhnya atau sebagian merupakan kekayaan
Desa yang dipisahkan.
11. Badan Usaha Milik Desa yang dimaksud bernama BUMDES ................

BAB II
BENTUK DAN KEDUDUKAN
Pasal 2
1. Badan Usaha Milik Desa berbentuk Perusahaan Desa yang merupakan kesatuan
unit usaha ekonomi
2. Badan Usaha Milik Desa merupakan lembaga komersial yang dikelola secara
produktif dan profesional secara teknis operasional tanpa campur tangan
Aparatur Pemerintahan Desa dan berada di luar struktur organisasi Pemerintah
Desa.

Pasal 3

1. Badan Usaha Milik Desa berkedudukan di Desa ................ dan untuk pertama
kali berkantor di ................ Kecamatan ............... Kabupaten Demak
2. Mempunyai lingkup wilayah Satu Desa ................ dan dapat dikembangkan
secara berdaya guna dan berhasil guna ke beberapa desa dan atau melakukan
kerjasama antar desa.

BAB III
TUJUAN DAN JENIS USAHA

Pasal 4
1. Tercapainya lembaga perekonomian desa yang mandiri dan tangguh untuk
meningkatkan sumber pendapatan asli desa dan warga masyarakat
2. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat dan meningkatkan
kesempatan berusaha dalam mengurangi pengangguran serta meningkatkan
kesejahteraan warga masyarakat miskin di desa
3. Melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya-upaya yang mengarah pada
terciptanya pemberdayaan perekonomian desa

Pasal 5

1. Untuk mencapai sebagaimana dimaksud dalam pasal 4, Badan Usaha Milik


Desa melaksanakan kegiatan usaha yaitu :
a. Melaksanakan kegiatan yang sudah ada, meliputi :
1. Pengelolaan Jasa Inventaris Desa
2. Kelompok Simpan Pinjam
3. Kelompok Home Industri
4. Lumbung Pangan Desa
5. Pasar Desa
6. Kios Desa
b. Melaksanakan pengembangan usaha meliputi :
1. Berusaha dalam bidang perdagangan umum, pusat perkulaan 9 ( sembilan
) bahan pokok
2. Berusaha dalam bidang pertanian hortikultura dan agro bisnis
3. Berusaha dalam bidang konveksi
4. Berusaha dalam bidang industri kecil dan kerajinan
5. Berusaha dalam bidang kegiatan perekonomian lainya yang dibutuhkan oleh
warga desa dan mampu meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat
BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6

Susuna organisasi Badan Usaha Milik Desa, meliputi :


1. Badan Pengawas atau Dewan Komisaris
2. Badan Pengurus atau Dewan Direksi
3. Pengelola Usaha Kepala Unit Usaha atau Manager

Pasal 7

1. Badan Pengawas atau Dewan Komisaris merupakan Badan atau Dewan yang
mewakili dan memiliki kepentingan pemilik Badan Usaha Milik Desa, meliputi :
a. Kepala Desa
b. Ketua BPD
c. 1 Orang Lembaga Desa
d. 2 Orang Pemuka masyarakat

2. Susunan Badan Pengawas atau Dewan Komisaris Badan Usaha Milik Desa, terdiri
dari :
a. Ketua merangkap anggota atau Presiden Komisaris
b. Wakil Ketua merangkap anggota atau Wakil Presiden Komisaris
c. Sekretaris merangkap anggota atau Sekretaris Dewan komosaris
d. Anggota Dewan Komisaris

3. Anggota C dipilih dan ditetapkan dalam suatu musyawarah desa yang dipimpin
Kepala Desa yang dihadiri sedikitnya 2/3 (dua per tiga ) dari peserta rapat yang
terdiri dari :
a. Perangkat Desa
b. Anggota BPD
c. Tokoh Masyarakat
d. Pengurus Lembaga Desa
e. Ketua RW
f. Ketua RT
Dan hasil Musyawarah Desa ditetapkan dalam Surat Keputusan Kepala Desa.

Masa Bakti Pengawas atau Dewan Komisaris 5 ( lima ) tahun dan dapat dipilih
kembali sesuai kebutuhan.
Pasal 8

Rapat Umum Badan Pengawas (R.U.P.B) atau Rapat Umum Dewan Komisaris
diadakan
sekurang-kurangnya 6 (enam) bulan sekali atau secara periodik untuk menetapkan
:
a. Pengangkatan dan Pemberhentian Pengurus atau Dewan Direksi
b. Menetapkan Kebijakan Pengembangan Usaha
c. Membahas setiap masalah yang dianggap penting bagi pengelolaan Badan
Usaha Milik Desa

Pasal 9

Kewajiban Badan Pengurus atau Dewan Direksi:


1. Melindungi dan menjaga kelangsungan hidup Badan Usaha Milik Desa
2. Melaksanakan pengawasan dan mengikuti perkembangan kegiatan usaha desa
3. Memberikan nasehat dan saran kepada Badan penggurus atau Dewan Direksi
dalam melaksanakan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa

Pasal 10

Kewenangan Badan Pengawas atau Dewan Komisaris :


1. Meminta Laporan Pertanggung Jawaban Badan Pengurus atau Dewan Direksi
setiap akhir tahun
2. Meminta Laporan Kegiatan unit-unit Badan Usaha Milik Desa
3. Meminta Laporan Rincian Neraca laba rugi dan penjelasan-penjelasan atas
dokumen kegiatan unit-unit usaha

Pasal 11

Badan Pengurus atau Dewan Direksi dalam organisasi Badan Usaha Milik Desa
diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pengawas atau Dewan Komosaris

Pengangkatan dan pemberhentian Badan Pengurus atau Dewan Direksi ditetapkan


melalui Rapat Umum Badan Pengawas (R.U.B. P) atau Rapat Umum Dewan
Komisaris

Pasal 12
1. Susunan Dewan Pengurus atau Dewan Direksi, terdiri dari :
a. Ketua atau Direktur Utama
b. Bendahara atau Direktur Keuangan
c. Sekretaris atau Direktur Umum

2. Jika dipandang perlu, dapat ditambah :


a. Bidang Usaha Produksi atau Direktur Bidang Produksi
b. Bidang usaha jasa atau Direktur bidang Jasa

3. Persyaratan yang dapat diangkat menjadi Badan pengurus atau Dewan Direksi
:
a. Warga Desa yang mempunyai jiwa usaha
b. Bertempat tinggal dan menetap sekurang-kurangnya 2 ( dua ) tahun
c. Berkepribadian baik, jujur, adil, cakap, berwibawa penuh pengabdian
terhadap perekonomian desa;
d. Sehat jasmani dan Rohani;
e. Memiliki keahlian sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

4. Masa bakti Badan Pengurus atau Dewan Direksi 5 (Lima) tahun dan dapat
diangkat kembali sesuai dengan persyaratan
5. Badan Pengurus atau Dewan Direksi dapat diberhentikan apabila:
a. Telah selesai masa baktinya;
b. Meninggal Dunia
c. Mengundurkan Diri
d. Tidak dapat melaksanakan tugas deengan baik sehingga menghambat
pertumbuhan dan perkembangan Badan Usaha Milik Desa;
e. Tersangkut tindak pidana

Pasal 13

Tugas dan Kewajiban Badan Pengurus atau Dewan Direksi :


a. Menyelenggarakan dan memajukan bidang usaha
b. Mengembangkan dan membina Badan Usaha agar tumbuh dan berkembang
menjadi Badan Usaha yang dapat melayani kebutuhan ekonomi warga
masyarakat;
c. Mengusahakan agar tetap tercipta pelayanan ekonimi desa yang adil dan
merata;
d. Memupuk usaha kerjasama dengan lembaga-lembaga perekonomian lainya;
e. Mengali dan memanfaatkan potensi ekonomi desa untuk meningkatkan
pendapatan;
f. Memberri laporan perkembangan Badan Usaha kepada Dewan Komisaris;
g. Menyampaikan laporan pertanggung jawaban setiap akhir tahun;
h. Memberi laporan kegiatan utama usaha Badan Usaha Milik Desa dan
pertumbuhan selama tahun buku;
i. Memberi laporan rincian Neraca laba rugi dan penjelasan-penjelasan atas
dokumentersebut.

Pasal 14

Badan Pengurus atau dewan Direksi berhak atas:


a. Menerima penghasilan atau imbalan jasa yang besarnya disesuaikan dengan
kemampuan usaha;
b. Mengangkat dan memberhentikan Pengelola Usaha/ Kepala Unit Usaha atau
Manager;
c. Mengangkat dan memberhentikan karyawan pada unit-unit usaha;
d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka memajukan dan mengembangkan usaha
e. Meminta laporan kepada Kepala Unit Usaha atau manager sewaktu-sewaktu
diperlukan.

BAB V
PRINSIP DAN PENDEKATAN PENGELOLAAN

Pasal 15

Prinsip-prinsip dasar dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa adalah :


a. Transparan Pengelolaan kegiatan Badan Usaha Milik Desa harus dilakukan
secara terbuka sehingga dapat diketahui, diikuti, diawasi, dan dievaluasi, oleh
warga masyarakat desa.
b. Akuntabel : Pengelolaan Kegiatan Badan Usaha Milik Desa harus mengikuti
kaidah dan peraturan yang berlaku sehingga dapat dipertanggung jawabkan
kepada masyarakat Desa
c. Partisipatif : Masyarakat dan anggota warga masyarakat desa terlibat secara
aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pelestarian
kegiatan
d. Berkelanjutan pengelolaan kegiatan harus memberikan hasil dan manfaat
warga masyarakat secara berkelanjutan
e. Akseptabel : Keputusan-keputusan dalam pengelolaan kegiatan harus
berdasarkan kesepakatan antara pelaku dalam warga masyarakat desa
sehingga memperoleh dukungan dari semua pihak.

Pasal 16

Pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan Badan Usaha Milik Desa adalah

a. Desentralisasi :Pemerintahan desa atau lembaga desa dan warga masyarakat


desa memperoleh kewenangan yang luas dalam mengurus dan pengelola
badan usaha
b. Kemitraan : Kegiatan dilaksanakan dengan semangat kerjasama antara
pemerintah Desa, lembaga Desa dan Warga Desa serta dunia usaha ekonomi
masyarakat Desa
c. Keterpaduan : Keterpaduan antara masyarakat desa dalam pengelolaan
kegiatan harus saling menunjang dan saling melengkapi sehingga memberikan
hasil dan manfaat yang optimal

BAB VI
PERMODALAN

Modal Dasar dalam pendirian dan atau pengembangan Badan Usah Milik Desa dapat
berasal:
1. Modal sendiri yang diusahakan Pemerintah Desa dan Lembaga Desa;
2. Tabungan Masyarakat;
3. Modal bantuan yang diusahakan pemerintah Desa, dapat berasal dari bantuan
Pemerintah Kota, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Pusat.
4. Modal pinjaman, diperoleh dari lembaga-lembaga keuangan atau lembaga lain
atau dari masyarakat, baik secara kelompok atau perorangan;
5. Modal penyertaan, dAlam bentuk penyertAan modal pihak lain atau kerjasama
bagi hasil dan lainnya atas dasar saling menguntungkan.

BAB VII
PENUTUP

Pasal 18

1. Hal-hal yang belum dimuat dalam peraturan Desa ini diatur lebih lanjut dalam
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa;
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan Usaha Milik Desa
ditetapkan oleh Dewan Komisaris dalam Rapat Umum Dewan Komisaris
beserta Dewan Direksi

Pasal 19

Peraturan Desa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, agar setiap orang dpat
mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini penempatan
dalam Berita Daerah Kabupaten Demak

Disahkan di ................
Pada Tanggal : ...............
KEPALA DESA ................

...............................

Diundangkan di ................
Pada tanggal : ....................

Sekretaris Desa ................

........................

Lembaran Desa ................ No. .. tahun ..........

Anda mungkin juga menyukai