Anda di halaman 1dari 5

A.

Perilaku merokok
1. Kimiawi rokok
Rokok adalah salah satu produk tembakau yang dimaksudkan untuk
dibakar dihisap dan/atau dihirup termasuk rokok kretek, rokok putih,
cerutu atau bentuk lainnya yang dihasilkan dari tanaman Ni Cotiana
Tobacum, nicotiana rustica, dan sintesisnya yang asapnya mengandung
nikotin dan tar, dengan atau tanpa tambahan.
Rokok merupakan salah satu produk industri dan komoditi
internasional yang mengandung sekitar 3.000 bahan kimiawi. Unsur-
unsur yang terkandung dalam rokok antara lain: tar, nikotin,
benzopyrin, metil-kloride, aseton, amonia, dan karbon monoksida.
Diantara sekian banyak zat berbahaya ini, ada 3 zat yang dapat
menimbulkan kanker, yakni :
a. Tar
b. Nikotin
c. Karbon monoksida (CO)
Tar mengandung ratusan zat kimiawi yang bersifat kardiogenik.
Nikotin merangsang pelepasan catecholamin yang bisa meningkatkan
denyut jantung. CO merupak 1-5% asap rokok. Zat ini mengusunng
oksigen dalam darah dan membentuk carboxihaemoglobin. Seorang
perokok akan mempunyai carboxihaemoglobin lebih tinggi dari orang
normal, sekitar 2-15%. Selain itu CO merusak dinding arteri yang pada
akhirnya dapat menyebabkan atherosclerosis dan penyakit jantung
koroner. CO juga merusak bayi dalam kandungan.
2. Masalah rokok
Beberapa kecenderungan mengenai situasi rokok ini yang cukup
mencemaskan dalam pembengkakan permasalahan merokok :
a. Ancaman khusus kelompok anak
Ancaman khusus rokok terhadap kelompok usia anak merupakan
suatu yang tidak bisa disepelekan. Rokok mengancam masa depan
kesehatan dan kepribadian anak. Anak terpapar dengan bahaya
rokok melalui beberapa cara :
1) Terpapar dengan kampanye dan rerklame gencar perusahaan
rokok disemua sudut kota dan desa
2) Tercemar asap rokok dari orang dewasa atau lingkungannya
Keterpaparan rokok ini umumya tidak disadari orang tua, dan tidak
ada upaya atau sitstem yang melindungi anak dari keterpaparan
tersebut.
b. Wanita merokok
Masalah rokok untuk wanita ini menjadi lebih serius jitka dikaitkan
dengan kehamilan dan reproduktivitas. Pengaruh rokok terhadap
kehamilan dapat berupa abortus spontan, kelahiran prematur, berat
badan bayi lahir rendah dan kematian prenatal.
c. Kecenderungan peningkatan konsumsi rokok di negara
berkembang
1) Demografis
2) Kesadaran penduduk yang rendah terhadap bahaya rokok
3) Sosial ekonomi meningkat dan kemampuan membeli rokok
juga meningkat
4) Proteksi terhadap zat-zat berbahaya umumnya kurang
d. Meningkatnya masalah perokok pasif (passive smoking)
Udara yang tercemar oleh perokok akan mencemari orang yang
tidak merokok disekitarnya.
e. Merokok sebagai faktor resiko
Penyakit dimana rokok dianggap sebagai faktor ridik penting
1) Batuk menahun
2) Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)
3) Bronkitis
4) Emfisema
5) Ulkus peptikum
6) Infertilitas
7) Gangguan kehamilan, bisa berupa keguguran, kehamilan luar
rahim.
8) Artherosklerosis sampai penyakit jantung koroner
9) Beberapa jenis kanker seperti kanker mulut, kanker paru.ori
3. Pengendalian rokok
Pengendalian rokok dimulai dengan kebijakan strategi untuk
melindungi masyarakat dunia dari penyakit dan kematian prematur
akibat rokok. Kebijakan pengendalian rokok meliputi :
a. Monitoring : melakukan kebijakan pengamatan keadaan
perkembangan atau kecenderungan rokok
b. Smoke-free programmes : kebijakan dengan target terciptanya
kondisi bebas rokok, misalnya pengembangan kawasan tanpa
rokok
c. Health warnings : mmemasang reklame atau pembungkus rokok
peringatan bahaya rokok terhadap kesehatan
d. Advertising bans : melakukan pelarangan pemasangan reklame
rokok
e. Taxation : pemberian pajak dan harga tinggi terhadap rokok
Tabel
Bentuk upaya pengendalian komprehensif
Upaya Metode pengendalian Contoh
pengendalian
Upaya - Pendekatan - Tobacco
promotif hukum control
- Pendekatan therapy
ekonomi - Kenaikan
- Sosialisasi harga rokok
pengendalian - Reklame anti
merokok rokok
Upaya - Pembbentukan - Larangan
prevventif kawasan dilarang merokok di
merokok tempat ....

Upaya kuratif - Terapi - Nicotine


medikamentosa replacement
therapy
Upaya - Berhenti merokok - Penerusan
rehabilitatif setelah sakit obat untuk
penyakit yang
diderita, dan
makanan
perbaikan gizi
Berbagai bentuk pengendalian rokok :
a. Upaya promotif komprehensif
Salah satu bentuk pendekatan promotif adalah dengan
penegakan hukum atau aturan, misalnya :
1) Peraturan daerah tentang daerah bebas rokok
2) Pembentukan kawasan bebas rokok
3) PP No. 19 tahun 2003
Kawasan tanpa rokok (KTR) adalah ruangan atau area yang
dinyatakan dilarang untuk kegiatan merokok atau kegiatan
memproduksi, menjual, mengiklankan, dan memproduksikan
produk tembakau
b. Pendekatan ekonomi
Dengan segala bentuk kontroversi yang timbul, terutama dari
industri rokok, WHO dan institusi kesehatan yang bergerak
dibidang pengendalian rokok meghitung keuntungan yang
diperoleh daru berhenti merokok dan kerugian merokok
c. Upaya kuratif
Kuratif dilakukan dengan pendekatan terapetik, misalnya
memakai rokok tanpa nikotin (nicotin replacement therapy).
d. Upaya rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya berhenti merokok setelah
mendapat penyakit akibat rokok.
e. Pendekatan psikologi
Diberikan dalam bentuk konsultasi dan upaya sendiri untuk
berhenti merokok sehingga dapat berupah perilaku.

Anda mungkin juga menyukai