Anda di halaman 1dari 4

1.

Hitung Jenis Leukosit

Hitung jenis leukosit adalah penghitungan jenis leukosit yang ada dalamdarah
berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlahleukosit. Tipe leukosit
yang dihitung ada 5 yaitu basofil, eosinofil, neutrofil,monosit, dan limfosit (Price,1992)

Untuk melakukan hitung jenis leukosit, pertama membuat sediaan apusdarah yang
diwarnai dengan pewarna Giemsa, Wright atau May Grunwald.Amati di bawah
mikroskop dan hitung jenis-jenis leukosit hingga didapatkan100 sel. Tiap jenis sel darah
putih dinyatakan dalam persen (%) (Hoffbrand,2012)

2. Cara kerja hitung jenis leukosit sebagai berikut:

Menurut (Riswanoto, 2013) cara kerja pemeriksaan hitung jenis leukositadalah sebagai
berikut :

A. Cara membuat sediaan apus darah tepi (SADT).


1. Pilihlah kaca obyek yang bertepi betul-betul rata untuk digunakansebgai
"kaca penghapus" atau boleh digunakan "spreader".
2. Letakkan satu tetes kecil darah pada +- 2-3 MM dari ujung kaca objekdi
depan tetes darah.
3. Tarik spreader ke belakang sehingga menyentuh tetes darah, tunggusampai
darah menyebar pada sudut tersebut.
4. Dengan gerak yang mantap doronglah spreader sehingga terbentukapusan
darah sepanjang 3-4 cm pada kaca objek. Darah harus habissebelum
spreader mencapai ujung lain dari kaca objek.
5. Hapusan darah tidak boleh terlalu tipis atau terlalu tebal.
6. Biarkan apusan darah mengering di udara.
7. Tulis identitas pada bagian preparat tebal ( bagian kepala).
B. Pewarnaan Wright.
1. Letakkan sediaan apusan darah yang telah kering pada rakpengecatan.
2. Genangi dengan larutan wright (yang mengandung methanol) selama2
menit.
3. Tanpa dicuci ( tidak mengandung sisa cat) tambahkan atau genangidengan
larutan buffer phosphate sebanyak 1 1/2 dari volume wrightyang tersisa.
4. Tiup-tiup supaya homogen biarkan selama 20 menit atau 10 menit.
5. Buang sisa cat dan cuci dengan air mengalir.
6. Kering anginkan.
7. Periksa di bawah mikroskop obyektif 40 x atau 100 x + emersi oil dalam 100
sel leukosit.
C. Pewarnaan Giemsa.
1. Letakkan sediaan apusan darah yang telah kering pada rakpengecatan.
2. Genangi dengan methanol selama 2 menit.
3. Buang sisa cat dan cuci dengan air mengalir.
4. Genangi dengan larutan giemsa 1:1 selama 2 menit.
5. Buang sisa cat dan cuci dengan air mengalir.
6. Kering anginkan.
7. Periksa di bawah mikroskop obyektif 40 x atau 100 x + emersi oildalam 100
sel leukosit.

2.4 Jenis- Jenis Leukosit

A. Basofil

Basofil adalah jenis leukosit yang terlibat dalam reaksi alergi jangkapanjang seperti
asma, alergi kulit, dan lain-lain. Nilai normal dalam tubuh:0 - 1%. Sel ini jarang
ditemukan dalam darah tepi normal. Sel inimempunyai banyak granula sitoplasma yang
gelap menutup inti sertamengandung heparin dan histamin. Pada reaksi antigen-
antibodi basofilakan melepaskan histamin dari granulanya. Di dalam jaringan
basofilberubah menjadi sel mast basofil mrmpunyai tempat perlekatanimmunoglobulin
E (IgE) dan degranulasinya disertai dengan pelepasanhistamin. Basofil terutama
bertanggung jawab untuk memberi reaksialergi dan antigen dengan jalan mengeluarkan
histamin kimia yangmenyebabkan peradangan (Tjokronegoro, 1992)

Basofilia adalah suatu keadaan dimana jumlah basofil lebih dari100/µl darah.
Peningkatan basofil terdapat pada prosesinflamasi(radang), leukemia, dan fase
penyembuhan infeksi. Penurunanbasofil terjadi pada penderita stress, reaksi
hipersensitivitas (alergi), dankehamilan (Sutedjo, 2013).

B. Eosinofil

Eosinofil merupakan jenis leukosit yang terlibat dalam alergi daninfeksi (terutama
parasit) dalam tubuh. Nilai normal dalam tubuh: 1 - 3%.Sel ini mirip dengan neutrofil
kecuali granula sitoplasmanya lebih kasar,lebih berwarana merah tua, jarang dijumpai
lebih dari 3 lobus inti. Sel inimemasuki eksudat inflamatorik dan berperan khusus dalam
respon alergi,pertahanan terhadap parasit, dan pembuangan fibrin yang
terbentukselama inflamasi (Tjokronegoro, 1992).Eosinofilia adalah suatu keadaan
dimana jumlah eosinofil lebih dari300/µl darah. Eosinofilia terutama dijumpai pada
keadaan alergi, infeksiparasit. Histamin yang dilepaskan pada reaksi antigen-
antibodimerupakan substansi khemotaksis yang menarik eosinofil. Penyebab laindari
eosinofilia adalah penyakit kulit kronik, dan kanker tulang, otak,testis, dan ovarium (
Sutedjo

, 2013).Eosinopenia adalah suatu keadaan dimana jumlah eosinofil kurangdari 50/µl


darah. Hal ini dapat dijumpai pada keadaan stress seperti syok,luka bakar, perdarahan
dan infeksi berat, juga dapat terjadi padahiperfungsi koreks adrenal dan pengobatan
dengan kortikosteroid.Pemberian epinefrin akan menyebabkan penurunan jumlah
eosinofil danbasofil, sedang jumlah monosit akan menurun pada infeksi akut.Walaupun
demikian, jumlah basofil, eosinofil dan monosit yang kurangdari normal kurang
bermakna dalam klinik. Pada hitung jenis leukositpada pada orang normal, sering tidak
dijumlah basofil maupun eosinofil(

Bakri

, 1989).C.

NeutrofilNeutrofil merupakan sel yang paling cepat bereaksi terhadap radangdan luka
dibanding leukosit yang lain dan merupakan pertahanan selamafase infeksi akut. Sel ini
mempunyai inti padat khas yang terdiri atas 2-5

RELATED PAPERS

HITUNG JENIS LEUKOSIT (HEMATOLOGI).pdf

By Anita Damayanti dan Dian Nurmansyah

HITUNG_JENIS_LEUKOSIT_HEMATOLOGI_.pdf.pdf

By Inka Pradina dan Dian Nurmansyah

HITUNG_JENIS_LEUKOSIT

By Muhamad Rinaldi

HITUNG JENIS LEUKOSIT

By Lisa indrianii

MAKALAH HITUNG JENIS LEUKOSIT

By Muhamad Rinaldi

READ PAPER

 About
 Press

 Blog

 People

 Papers

 Job Board

 Advertise

 We're Hiring!

 Help Center

 Find new research papers in:

 Physics

 Chemistry

 Biology

 Health Sciences

 Ecology

 Earth Sciences

 Cognitive Science

 Mathematics

 Computer Science

 Terms

 Privacy

 Copyright

 Academia ©2019

Anda mungkin juga menyukai