Anda di halaman 1dari 4

A.

Judul Percobaan
Penetapan kadar air pada sampel makanan/bahan pangan metode
gravimetri
B. Tujuan Percobaan
 Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kadar air dan kadar abu pada setiap
bahan pangan
 Mahasiswa dapat menentukan kadar air dan kadar abu pada bahan pangan
metode gravimetri
C. Prinsip Percobaan
Kadar air dihitung berdasarkan bobot yang hilang selama pemanasan
dalam oven pada suhu 100-105°C.
D. Landasan Teori
Air merupakan zat atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan.
Air diperlukan untuk kelangsungan proses biokimiawi organisme hidup,
selain digunakan untuk keperluan proses biokimiawi, air terdapat pada setiap
bahan atau yang disebut dengan kadar atau kandungan air. Pengukuran kadar
air dalam suatu bahan sangat diperlukan dalam berbagai bidang (Canene-
Adams, 2004).
Kadar air merupakan jumlah air yang terkandung dalam bahan pangan.
Kadar air merupakan karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan
karena erat hubungannya dengan penampakan, tekstur, dan cita rasa pada
bahan pangan. Kandungan air dalam bahan pangan dapat mempengaruhi
kesegaran dan daya awet bahan pangan tersebut (Sandjaja, 2009).
Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya
simpan dari bahan pangan tersebut. Penentuan kadar air dari suatu bahan
pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian
mendapat penanganan yang tepat. Penentuan kadar air dalam bahan pangan
dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu metode gravimetri, metode
destilasi, dan metode kimia (Efendi, 2003)
Metode gravimetri adalah suatu metode analisis secara kuantitatif yang
berdasarkan pada prinsip penimbangan. Analisis gravimetri digunakan pada
beberapa bidang diantaranya untuk mengetahui suatu spesies senyawa dan
kandungan-kandungan unsur molekul dari suatu senyawa murn yang
diketahui berdasarkan pada perubahan berat (Okdayani, 2010).

E. Alat dan Bahan


 Alat yang digunakan yaitu cawan porselin dan tutup, neraca analitik, Oven
biasa, desikator, sendok tanduk, lumpang, alu, dan tang krus
 Bahan yang digunakan yaitu sampel bahan pangan (contoh sampel roti
manis)
F. Prosedur Kerja
1. Dipanaskan krus porselin beserta tutupnya dalam oven pada suhu 100-
105°C, selama 1 jam (krus terbuka dan penutup disampingnya), kemudian
didinginkan dalam desikator selama 20-30 menit, kemudian ditimbang
dengan neracaanalitikkrusdan tutupnya, dinyatakandalam Wo
2. Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 5 gram dalam Cawan
porselin kemudian ditutup, dinyatakan dalam W1
3. Dikeringkan pada oven dengan suhu 103-105°C, selama 3 jam di Oven
(krus terbuka dan penutup disampingnya)
4. Didinginkan dalam desikator selama 20-30 menit, lalu ditimbang.
5. Dilakukan pemanasan kembali selama 1 jam, pendinginan, Penimbangan
dan diulangi kembali sampai perubahan berat antara pemanasan selama 1
jam mempunyai interval lebih kecil atau sama Dengan 2 mg, dinyatakan
dalam W2
6. Dilakukan minimal duplo
7. menghitung kadar air dalam sampel
G. Hasil Pengamatan
Bobot kurs Bobot Bobot sampel+krus+tutup Kadar
kosong+tutup sampel+krus+tutup setelah pemanasan air
sebelum pemanasan
W0 = 50, 93 g W1 = 55, 93 g W2 (P1) 1 jam = 54,99 g 26
W2 (P2) 30 menit = 54,27 g
H. Analis Data
Dik : W0 : 50,93 gr
Berat Sampel : 5,00 gr
W1 : W0 + sampel
W1 : 55,93 gr
W2 (P1) : 54,99 gr
W2 (P2) : 54,27 gr
W2 : 54,63 gr

Ditanya : % ........?
Penyelesaian :% = W1 - W2 × 100 %
W1 - W0
= 55,93 – 54,63 × 100 %
55,93 – 50,93
= 1,3 × 100 %
5

= 26 %
I. Pembahasan
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan penetapan kadar air pada
bahan pangan makanan metode gravimetri. Tujuan dari percobaan ini adalah
agar mahasiswa dapat mengetahui prinsip kadar air dan kadar abu pada setiap
bahan pangan dan dapat menentukan kadar air dan kadar abu pada bahan
pangan metode gravimetri. Adapun alat yang digunakan yaitucawan porselin
dan tutup, neraca analitik, oven biasa, desikator, sendok tanduk, lumpang, alu
dan tang krus. Adapun bahan yang digunakan yaitu sampel roti manis.
Perlakuan pertama yaitu dipanaskan krus porselin beserta tutupnya dalam
oven pada suhu 100-105°C, selama 15 menit (krus terbuka dan penutup
disampingnya) perlakuan ini bertujuan karena pada suhu 100-105°C air
menguap yang ditunjukan oleh kehilangan berat konstan, kemudian
didinginkan dalam desikator selama 20 menit hal ini dilakukan untuk
mengembalikan suhu, menyerap air, dan mencegah cawan terkontaminasi uap
air dari udara karena di dalam desikator terdapat silika gell yang sifatnya
higroskopis untuk menyerap air di sekitar, kemudian ditimbang dengan neraca
analitik krus dan tutupnya. Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak
5 gram dalam Cawan porselin kemudian ditutup, kemudian Dikeringkan pada
oven dengan suhu 103-105°C selama 1 jam di Oven (krus terbuka dan penutup
disampingnya). Didinginkan dalam desikator selama 20 menit, lalu ditimbang.
Dan dilakukan pemanasan kembali selama 30 menit, pendinginan,
Penimbangan dan diulangi kembali sampai perubahan berat antara pemanasan
selama 1 jam mempunyai interval lebih kecil atau sama Dengan 2 mg, setelah
itu dihitung kadar air dalam sampel dan didapatkan hasil akhir bahwa kadar air
yang terkandung pada roti manis adalah 26%. Hasil perhitungan kadar air pada
roti manis yang diperoleh tidak melebihi SNI pada umumnya, dimana SNI
pada roti adalah 40%. Hal ini menunjukan bahwa kadar air roti normal atau
baik.
J. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
kadar air roti yang digunakan pada prsktikum normal atau baik karena tidak
melewati nilai SNI pada roti.
K. Saran
Saran yang diberikan pada praktikum ini adalah sebaiknya dalam
melaksanakan praktikum praktikan mengikuti prosedur secara teliti agar
diperoleh hasil yang tidak jauh berbeda dari literatur.

Daftar pustaka
Canene-Adams K., The growth of the Dunning R-3327-H transplantable prostate
adenocarcinoma inrats fed diets containing tomato, broccoli,
lycopene, orreceiving finasteride treatment. FASEB J. 18: A886
(591.4)
Efendi, 2003, Telaah Kualitas Air, Kanisius, Yogyakarta.
Okdayani Y, 2010, Penentuan Kadar Serbuk UO2 dengan Metode Gravimetr,
Hasil-hasil Penelitian EBN.

Sandjaja, 2009, Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga. PT Kompas Media


Nusantara. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai