Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH ETIKA PROFESI

DOSEN PEMBIMBING : RUSMINI YANTI, S.KM.,M.KES.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

IHYA AZIZAH (P07131118134)


NADIA KHADIJAH (P07131118147)
RENA HELMINA (P07131118156)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN DIPLOPMA III GIZI
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca.

Banjarbaru, 14 Januari 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebutuhan Pokok Hidup Manusia ......................................... 3


B. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Pokok Hidup Manusia ............ 5
C. Macam Kebutuhan Pokok Hidup Manusia .............................................. 7
D. Arti dan Tujuan Hidup Manusia .............................................................. 6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................... 15

Daftar Pustaka ................................................................................................... 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia
dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya
bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan di dalam kehidupan. Kebutuhan ini
merupakan kebutuhan yang bersifat mutlak, artinya kebutuhan ini harus dipenuhi terlebih
dahulu dari kebutuhan lainnya supaya kehidupan manusia bisa seimbang antara lahiriah
dan batiniah.

Selain sebagai makhluk individu manusia tak lepas dari yang namanya makhluk
sosial, artinya manusia tidak akan pernah bisa memenuhi segala kebutuhan yang
dibutuhkanya tanpa memerlukan bantuan orang lain. Dengan sifat alamiah sebagai
makhluk sosial maka manusia memerlukan berbagai peran orang lain guna saling
memenuhi berbagai kebutuhan tersebut.

Oleh karena itu manusia memerlukan sebuah wadah untuk saling bekerja sama
dengan manusia lain guna memenuhi segala kebutuhan dasarnya. Dengan ini maka
terbentuklah suatu lembaga sosial yang memiliki tujuan untuk menjadi wadah dalam
proses pemenuhan kebutuhan dasar manusia. Kebutuhan dasar atau yang menjadi hal
pokok manusia antara lain meliputi keluarga, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan
agama.

RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan kebutuhan pokok hidup manusia?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kebutuhan pokok hidup manusia ?
3. Macam-macam kebutuhan pokok manusia?
4. Apa arti dan tujuan hidup manusia?

1
B. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kebutuhan pokok manusia.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan pokok hidup manusia.
3. Untuk mengetahui macam-macam kebutuhan pokok manusia.
4. Untuk mengetahui arti dan tujuan hidup.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebutuhan Pokok Manusia

Definisi Umum Kebutuhan Manusia


Kebutuhan manusia merupakan salah satu istilah yang sering digunakan untuk
menggambarkan berbagai macam benda yang diperlukan. Dengan adanya benda
tersebut, akan mampu bertahan hidup lebih lama. Seperti yang diketahui bahwa
kebutuhan manusia sekarang ini sangatlah beragam bentuknya. Perlu diketahui
bahwa antara manusia satu dengan yang lainnya memiliki kebutuhan yang cenderung
berbeda. Sehingga tidak heran jika cara mencapainya pun juga berbeda.

Secara umum kebutuhan diartikan sebagian semua barang atau jasa yang dibutuhkan
manusia demi membantu segala aktivitas yang dilakukan. Seperti yang diketahui
bahwa kebutuhan manusia digolongkan menjadi beberapa golongan. Untuk
mengetahui lebih jelasnya tentang kebutuhan manusia. Berikut akan disajikan sedikit
ulasan tentang tentang kebutuhan beserta ciri-ciri dan contoh nya.

Definisi Kebutuhan
Kebutuhan sendiri pada dasarnya berasal dari kata “butuh” yang berarti perlu,
penting dan juga ketergantungan. Jika dilihat dari kata dasar dari kebutuhan itu
sendiri, kebutuhan dapat diartikan sebagai setiap hal yang diperlukan manusia untuk
bisa bertahan hidup. Kebutuhan juga diartikan sebagai sebuah keinginan manusia
terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan baik jasmani maupun
rohani.

Definisi Kebutuhan Menurut Ahli


Seperti yang diketahui kebutuhan manusia tidaklah terbatas pada bersifat konkret
atau nyata tetapi juga bersifat abstrak atau tidak nyata. Kebutuhan manusia yang
tidak terbatas tersebut kadang tidak diimbangi dengan alat pemuas kebutuhan yang

3
terbatas. Ada beberapa pengertian kebutuhan menurut para ahli yang perlu diketahui.
Langsung saja untuk lebih jelasnya, simak ulasannya di bawah ini

1. Murray
Kebutuhan adalah sebuah konstruk yang menunjukkan “sebuah dorongan dalam
wilayah otak” yang mana mengatur berbagai proses seperti pikiran, persepsi dan
beberapa tindakan lainnya. Tindakan yang dimaksud adalah tindakan yang ditujukan
untuk mengubah kondisi yang ada. Jika digambarkan, kebutuhan disertai dengan
perasaan tertentu dan juga memiliki cara khusus dalam mengekspresikan diri untuk
mencapai resolusi.

2. Maslow
Teori kebutuhan selainnya yang sangat terkenal di dunia adalah teori kebutuhan
Maslow. Bagi yang sekarang ini belajar tentang ilmu ekonomi pasti sudah tidak asing
teori kebutuhan yang satu ini. Berdasarkan teori tersebut Abraham Maslow atau biasa
disebut Maslow beranggapan bahwa kebutuhan-kebutuhan memiliki tingkatan.

Awalnya perkembangan teori kebutuhan Abraham Maslow adalah ketika Maslow


mengamati perilaku kera. Dari hasil pengamatannya tersebut disimpulkan bawha
ditemukan sebagian kebutuhan yang diprioritaskan dibandingkan dengan kebutuhan
lainnya. Sebagai contoh kebutuhan air bagi setiap makhluk sangatlah penting. Tanpa
adanya air makhluk hidup akan cepat mati dibandingkan dengan yang kekurangan
makanan.

Dari pengamatan tersebut dapat diartikan sebagai kebutuhan dasar. Selanjutnya


Maslow menyusunnya menjadi tingkatan-tingkatan kebutuhan atau yang biasa
disebut hierarki kebutuhan. Dalam tingkatan tersebut terdapat tingkat rendah hingga
tingkatan paling tinggi. Dalam teori ini tingkatan yang paling rendah harus
dimaksimumkan sebelum mencapai tingkatan yang lebih tinggi.

4
Pemenuhan kebutuhan yang diungkapkan oleh Maslow ini di dorong karena adanya
motivasi. Motivasi yang dimaksud terbagi menjadi dua hal yaitu motivasi
kekurangan atau deficiency growth dan perkembangan atau motivation growth.

Definisi Kebutuhan Pokok

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta
yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki
kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat
untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan
perawatan.

Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan


prioritas. Tingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi kebutuhan fisiologis
seperti: udara, air dan makanan. Tingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan
dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. Tingkatan yang ketiga
mencakup kebutuhan cinta dan rasa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial
dan cinta seksual. Tingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga
diri, yang melibatkan percaya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri.
Tingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri.

Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan


orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi
merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih
dimensi manusia.

B. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Pokok Manusia

a. Faktor Intern

1. Pekerjaan/profesi. Contoh: Petani membutuhkan cangkul, Dokter membutuhkan alat


suntik.

2. Jenis kelamin. Contoh: perempuan membutuhkan alat kosmetik.

5
3. Usia. Contoh: anak muda membutuhkan parfum, orang tua membutuhkan
reason/balsem.

4. Tingkat pendidikan. Semakin tinggi pendidikan seamakin banyak kebutuhannya.


Contoh: laptop, HP, buku, dll.

5. Perasaan tidak puas

Contoh: Ada yang sudah mempunyai motor citul sudah puas, tetapi ada yang sudah
mempunyai motor Mega Pro belum puas dan masih menginginkan mempunyai mobil.

6. Sikap dan gaya hidup. Contoh: ada orang yang gaya hidupnya sederhana dan adapula
yang glamour.

7. Selera. Selera manusia selalu berbeda dan itu juga berakibat pada kebutuhan mereka.

8. Pendapatan. Orang kaya berbeda kebutuhannya dengan orang miskin. Hal itu
dikarenakan pendapatan mereka yang berbeda.

b. Faktor Ekstern

1. Lingkungan tempat tinggal. Contoh: Kebutuhan masyarakat desa berbeda dengan


masyarakat kota.

2. Keadaan alam. Contoh: di daerah pegunungan membutuhkan selimut tebal, di daerah


dataran rendah lebih membutuhkan kipas angin.

3. Agama /kepercayaan. Contoh: setiap pemeluk agama memiliki kebutuhan yang


berbeda seperti, bunga, sajadah, tempat ibadah, dll.

4. Adat istiadat. Contoh: masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa yang
berbeda pakaian adat, rumah adat dll.

5. Kebijakan pemerintah. Contoh: ketika BBM naik masyarakat berusaha menghemat


pengeluaran/belanja rumah tangga.

6
6. Mode/Trend. Contoh: saat ini para remaja Indonesia sedang demam K-Pop, mereka
berlomba-lomba membeli kaset/tiket konser idola mereka.

7. Perkembangan zaman (Kemajuan teknologi dan kebudayaan)

Contoh: Sekarang masyarakat sudah membutuhkan HP, Laptop, TV AC, dll, Sedangkan
dulu belum dibutuhkan teknologi itu karena belum ada.

C. Macam Kebutuhan Pokok Manusia

1. Kebutuhan Dasar Manusia

a. Pendidikan

Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha untuk mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran atau pelatihan.

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti


bahwa setiap manusia berhak mendapat dan berharap untuk selalu berkembang
dalam pendidikan. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses
kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan
melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat
penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

a. Agama

Agama adalah ajaran atau sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan)
dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa serta mencakup pula tata
kaidah yang berhubungan dengan pergaulan antarmanusia dan antara manusia
dengan lingkungannya.

Sebagai negara yang menganut ideologi Pancasila tentu kita tahu bahwa setiap
warga negara Indonesia wajib untuk menganut agama.

7
Sebagaimana institusi sosial lainnya, agama juga memiliki fungsi yang sangat
urgen bagi masyarakat. Fungsi ini sangat berkaitan dengan pemenuhan
kebutuhan manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan
pemeliharaannya.

b. Ekonomi

Dalam hal ini, ekonomi diartikan sebagai tata tindakan dalam memanfaatkan
uang, tenaga, waktu, atau barang-barang berharga lainnya. Masyarakat
melakukan kegiatan ekonomi berupa produksi, distribusi dan konsumsi untuk
memenuhi kebutuhannya.

2. Kebutuhan Manusia Keseluruhan

a. Kebutuhan menurut tingkat kepentingan/intensitas

1. Kebutuhan primer/pokok/utama yaitu mutlak harus dipenuhi untuk


kelangsungan hidup. Contoh: makanan, minuman, pakaian, perumahan
(sandang, pangan, papan).

2. Kebutuhan sekunder / pelengkap / kultural yaitu kebutuhan untuk melengkapi


agar hidup menjadi mudah. Contoh: motor, sepeda, alat masak, alat sekolah, dll.

3. Kebutuhan tersier yaitu kebutuhan kemewahan. Contoh: emas, berlian, mobil


mewah, villa, dll.

b. Kebutuhan menurut waktu

1. Kebutuhan sekarang yaitu kebutuhan yang harus dipenuhi saat itu juga.
Contoh: saat sedang lapar manusia membutuhkan makan dan minum.

2. Kebutuhan Kelak (akan datang). Contoh: menabung.

c. Kebutuhan menurut subjek yang menggunakan

1. Kebutuhan individu/perorangan

8
2. Kebutuhan kolektif/bersama. Contoh: siskamling, angkutan umum, kegiatan
pramuka, bola kaki, dll.

D. Arti dan tujuan hidup manusia

1. Arti Kehidupan
“Kehidupan yang tak teruji bukan kehidupan yang berharga bagi
seseorang”, demikian Plato mengutip kata-kata dari Socrates di dalam
bukunya Dialogues dan Apology. Sebenarnya jika seseorang menyelidiki
kehidupan secara mendalam, ia akan menemukan bahwa yang dicari oleh
jiwa adalah mengetahui makna hidup ini. Para saintis mencarinya di dalam
dunia ilmu pengetahuan, para artis di dalam seninya, para filosof mencarinya
di dalam filsafat. Apapun minat masing-masing orang tentu berbeda-beda,
namun kecenderungan yang sebenarnya adalah sama, yaitu menemukan arti
hidup itu sendiri. Ini menunjukkan bahwa jiwa datang ke dunia ini adalah
untuk tujuan ini, untuk menyadari dan memahami makna kehidupan ini. Baik
secara material maupun spiritual setiap jiwa sedang berjuang untuk tujuan ini
dengan jalannya masing-masing.
Setiap saat dan setiap tindakan manusia sebenarnya hanyalah untuk
memahami hidup ini. Contoh yang sederhana dan paling nyata dapat kita lihat
pada tingkah laku bayi, keinginan bayi ketika baru dilahirkan akan meraba-
raba ibunya untuk mencari air susu ibunya merupakan langkah pertama
manusia mencari dan mendapat kehidupan. Usaha melihat sesuatu,
menyobek-nyobeknya dan melihat ada apa di dalamnya, menunjukkan hasrat
jiwa untuk melihat kehidupan, untuk memahami kehidupan.
Tapi seiring bertambahnya waktu dan pengalaman yang didapat selama
berinteraksi dengan dunia memberikan efek dan pengaruh dalam kehidupan
manusia sehingga manusia menjadi mabuk. Dan karena mabuk atau lupa diri
inilah ia menjadi sedemikian hanyut dengan dirinya sendiri serta
kepentingannya sendiri hingga ia tersesat dan lalai dengan watak
pembawaannya sendiri. Sebenarnya hasrat manusia yang paling dalam bukan
mencari makanan atau kenyamanan. Kecenderungannya yang paling dalam
adalah mencari pemahaman atas kehidupan. Seorang anak akan terus-
menerus bertanya kepada orang tuanya, ‘Apa ini, apa itu, apa maksudnya ini
semua’, sampai dewasapun masih terus bertanya dan mencari makna hidup
ini sesungguhnya. Ini menunjukkan adanya keinginan yang terus-menerus
untuk mengetahui makna kehidupan, sebuah keinginan yang terus berlaku
sepanjang hidup.
Hal ini mengajarkan kita tentang suatu prinsip bahwa sumber dan tujuan
Tuhan menciptakan alam semesta adalah satu dan sama, bahwa Pencipta

9
menciptakan segalanya untuk mengenal ciptaan-Nya. Manusia diciptakan
untuk memahami sesama manusia dan alam semesta beserta isinya. Tetapi
bagaimana sang Pencipta melihat dan memahami ciptaan-Nya. Tidak saja di
dalam aspek yang paling tinggi dan paling dalam, tetapi juga melalui segala
sesuatu, Tuhan sedang terus-menerus memperhatikan dan memahami ciptaan-
Nya.
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu meminta kepada-Nya. Setiap
waktu Dia dalam kesibukan.” (QS 55 : 29)
Maka bila ada yang bertanya, ‘Apakah seni itu, apakah seni itu buatan
manusia’ Jawabannya adalah, ‘Ya, seni memang buatan manusia, tetapi juga
buatan Tuhan melalui tangan manusia.’ Jika demikian bagaimana mekanisme
yang telah dan sedang berlaku di alam semesta. Sejatinya, alam ini bekerja,
akan tetapi bekerja untuk tujuan apa, Jawabnya adalah bekerja untuk
memahami dirinya sendiri. Lalu bagaimana mekanisme dunia itu sendiri,
hidupkah ia ataukah mati. Sebenarnya, apa pun yang kita sebut hidup maka ia
hidup, dan apa pun yang kita pikir ia mati juga sebenarnya tidak mati, ia juga
hidup. Kita biasa mengatakan ini benda mati dan itu benda hidup! Padahal
sebenarnya tidak ada satu pun benda yang mati, semuanya adalah makhluk
hidup, hatta sebutir debu.
Orang dalam mencapai tujuan yang diinginkan biasanya menggunakan
cara masing-masing, ada yang mengambil jalan pintas dan ada yang
mengambil jalan yang lebih panjang. Yang satu berkeliling dulu dan yang
lain mengambil jalan lurus. Tujuannya sama. Yang berbeda ketika berada
dalam perjalanannya, yang satu berjalan kaki, sementara yang lain naik
kendaraan, atau yang satu tersadarkan di dalam perjalanannya, yang lainnya
tertidur dan terlena dalam perjalanannya, sehingga ia tidak melihat
pemandangan-pemandangan indah selama di perjalanan.
Imam Ali as berkata, “Ahlud dunia karakbin yusaru bihim wa hum
niyaam”, artinya : Para ahli duniawi itu seperti pengendara yang berjalan
dengan kendaraannya sementara mereka tertidur”
Manusia memiliki takdir dalam hidup ini yang dapat dibagi menjadi dua
bagian. Bagian yang satu adalah mekanisme yang mengaktifkan takdir ini.
Bagian yang lain adalah jiwa yang menyadarkan ini. Oleh karena itu
mekanisme adalah mesin, sedangkan jiwa yang berada di dalamnya terdapat
ahli mesin yang senantiasa sibuk agar mekanisme ini terus bekerja dan
menghasilkan apa yang mesti dihasilkan. Ada banyak metode dan cara yang
manusia gunakan untuk mengetahui dan memahami. Dan pikiran merupakan
sarana dan alat untuk mencapai tujuan. Sesuai dengan kesiapan alatnya, jiwa
mengalami dan mengenal hidup. Kondisi pikiranlah yang memampukan jiwa
untuk melihat kehidupan dengan jelas. Pikiran juga bisa diumpamakan

10
sebagai air. Bila air keruh, maka sulit bagi kita untuk bercermin di atas
permukaannya. Tetapi bila air itu jernih, maka kita dapat bercermin di
atasnya. Sayangnya, manusia senantiasa hanya mengejar nilai-nilai yang
bersifat materi, sehingga ia hanyut di dalam kehidupan ini dan kehilangan
berbagai manfaat yang sesungguhnya dari hidup ini. Pada zaman sekarang ini
manusia mendefinisikan peradaban sebagai kemajuan komersial atau
industrial, ia menjadi ideal setiap jiwa. Dan menjadi sulit bagi jiwa untuk
mencapai ketenangan untuk menyelesaikan tujuan yang terlahir dari jiwa itu
sendiri. Hal ini bukan berarti perkembangan komersial dan industrial itu tidak
perlu bagi kehidupan manusia. Tidak sama sekali, sepanjang ia tidak
meruntuhkan atau merintangi tujuan hidup manusia itu sendiri. Namun jika
yang dilakukan sebaliknya, meski secara lahiriah ia meraih kemajuan,
sebenarnya ia telah menyia-nyiakan hidupnya dan itu berarti hidupnya telah
hancur.
Jika di Timur ada takhyul, maka di Barat pun ada. Ada takhayul yang
menyebutkan bahwa hewan seperti kuda, kucing, anjing, burung, bisa
memberi peringatan kepada seseorang bahwa ia akan jatuh sakit atau
meninggal dunia, dan hal-hal lainnya yang serupa, dan terjadi sebagaimana
yang diduga atau diramalkan, namun mengapa manusia tetap tidak bisa
memahami dan merasakan hidup ini sebagaimana yang dirasakan oleh
binatang.Mungkin jawaban sementara yang bisa disampaikan adalah bahwa
binatang hidup lebih alamiah ketimbang manusia masa kini. Mereka lebih
dekat dengan alam ketimbang manusia yang hanyut dalam kehidupan
artifisial. Thomas Browne mengatakan, “Segala sesuatu adalah tiruan,
sedangkan alam adalah karya seni Tuhan.
Jika binatang dapat mengetahui tanda-tanda alam maka selayaknya
manusia dapat lebih mengetahuinya. Pengetahuan seperti inilah yang
merupakan kepuasan atas hidupnya, bukan semua yang bersifat fisik dan
lahiriah. Lalu dimanakah kekayaan manusia, kekayaannya ada dalam
pengetahuannya. Jika kekayaan hanya berada di bank dan tidak di dalam ilmu
pengetahuannya, maka berarti ia tidak memilikinya, ia ada di bank.
Semua yang diminati, apakah itu nilai, titel, kedudukan dan semua bentuk
kepemilikan, dimana semua itu, Di luarkah, Tentu saja tidak. Ini karena
semua yang berada di luar hanya dapat diketahui melalui pengetahuan yang
berada di dalam. Oleh karenanya semua kepemilikan yang sesungguhnya
tidak lain yang berada di dalam. Dan yang berada di dalam itu adalah Hati,
karenanya hati mesti dikembangkan, dan harus disesuaikan dengan ritme
alam dan titian nadanya yang tepat. Jika ia sesuai dengan ritme alam dan
pola-pola nadanya, maka ia akan dapat mencapai tujuannya.
2. Sebuah cerita tentang tujuan hidup dan cara menemukannya.

11
Pada suatu kesempatan seorang musyafir bertanya pada beberapa orang
tentang tujuan hidup mereka. Apakah mencari ketenangan, kekayaan,
kedamaian, kekuasaan, ketenaran atau apa. Jawaban mereka bervariasi, ada
yang menjawab ketenangan, kekayaan, dsb., disertai dengan alasan-alasan
tersendiri. Lalu ia bertanya lagi, apakah semua itu sudah dapat diraih /
dicapai? Hampir semuanya menjawab Belum.
Kenapa? Karena terkadang atau seolah-olah tujuan hidup itu sudah diraih
namun kemudian menghilang lagi. Berarti itu bukanlah tujuan hidup yang
engkau cari sesungguhnya. Sebab jika itu tujuan hidupmu, dan anda merasa
sudah mendapatkannya maka anda tidak akan pernah kehilangan lagi.
Dilanjutkan lagi dengan pertanyaan : untuk meraih tujuan hidupmu,
apakah engkau tahu jalannya. Jika di ibaratkan ingin menuju kesuatu tempat
maka kita terlebih dahulu harus tahu jalan mana yang akan ditempuh. Mereka
menjawab dengan gelengan kepala. Lalu mereka balik bertanya kepada
musyafir itu, apa tujuan hidupmu sendiri? dia menjawab dengan senyuman.
Lalu berkata bahwa Tujuan Hidupnya adalah mencari Tuhan. Sebab, jika
Kita sudah menemukan Tuhan kita, maka dunia akan berada dalam
genggaman tangan. Ketenangan, kebahagiaan, kekayaan, dsb akan dengan
mudah diraih. Yakinlah.
Kemudian musyafir itu melanjutkan beberapa pertanyaan lagi, yang
berhubungan dengan tuhan :
 Siapa Tuhan kalian?
Ada yang menjawab Allah SWT, Yesus, Sidartha Gautama, Sang
Hyang Widi, dsb. Ditegaskan lagi pertanyaannya, Siapa Tuhanmu?
Bukan Siapa Nama Tuhanmu? Yang kalian jawab adalah nama Tuhan
kalian.
Mereka terdiam. Musyafir itu berkata satu hal kepada mereka,
bahwa untuk mengetahui siapa Tuhanmu, maka Engkau harus
mengetahui terlebih dahulu siapa dirimu sebenarnya. Seperti dalam
sebuah hadist, “Kenalilah dirimu, maka kau akan mengenal siapa
Tuhanmu”.
 Siapa Dirimu sebenarnya?
Mereka semuanya terdiam. Tidak ada satu pun yang tahu siapa diri
mereka sebenarnya.
 Siapa yang telah memberikan ilmu dan pengetahuan sehingga kalian
bisa berpikir, menganalisa dan mengambil sebuah keputusan?
“Guru”, jawab mereka. Bukan, Dia-lah Tuhan, tuhan yang
mengajarkan kepadamu tentang suatu ilmu dan memberikanmu
pengetahuan sehingga manusia memiliki kemampuan tertentu.

12
Lalu…, apa hakikat dibalik semua itu. Sadarilah bahwa
sesungguhnya manusia itu bodoh. Apakah kalian percaya?? Kalian
harus percaya . Tidak sedikit manusia yang mengetahui tentang suatu
kebenaran namun tetap melanggarnya dan sebaliknya. Itu menunjukan
kebodohan dari manusia.
 Apa yang kamu bawa ketika lahir dan ketika mati?
Tidak ada. Ketika lahir anak manusia hanya membawa tangisan.
Dan ketika mati dia hanya membawa amal dan kain putih saja.
Artinya, hakikat manusia yang kedua adalah Miskin / Fakir.
Jadi, pantaskan manusia sombong dengan kekayaan yang
dimilikinya. Jawabnya tentu tidak. Semua itu hanyalah titipan. Jangan
pernah menyayangi sesuatu terlalu berlebihan. Sebab jika suatu saat
nanti Dzat yang Maha Memiliki segala sesuatu itu mengambilnya dari
kita maka kita tidak akan merasa terlalu kehilangan. Karena kita sudah
menyadari bahwa yang kita miliki itu sesungguhnya hanyalah titipan-
Nya semata.
 Siapa yang telah memberimu kekuatan untuk melakukan sesuatu atau
bergerak?
Dialah Tuhan. Tanpa kuasa dan kehendak-Nya niscaya manusia
tidak akan mampu untuk mengedipkan matanya. Jadi, pantaskah
manusia sombong karena merasa telah memiliki kekuasaan dan
kekuatan tertentu, Jawabnya tentu saja tidak. Hakikat manusia yang
ketiga adalah lemah tak berdaya.
 Pernahkah kamu memberi peringatan atau sekedar nasihat kepada
sesamamu?
Jika pernah, maka itu bagus. Terlepas apakah orang yang kita
nasihati itu mau mendengar atau tidak. Tapi jika belum, maka
sesungguhnya kita itu rugi.
Dalam Surat Al-Ashr ayat 3, dijelaskan bahwa manusia dianjurkan
untuk saling nasihat menasihati dalam kebenaran dan dalam
kesabaran. Jadi, hakikat manusia yang keempat Ialah merugi, kecuali
mereka-mereka yang saling nasihat-menasihati dalam kebenaran dan
kesabaran.
Kemudian musyafir itu mengajak orang-orang untuk mencerna dan
merenungi semua pertanyaan dan penjelasan yang ia berikan, sampai
mereka paham betul semuanya Dengan begitu mereka akan
mengetahui apa hakikat manusia sebenarnya.
Mereka bisa menyadari dan merenunginya sehingga mereka tau
siapa diri mereka sesungguhnya. Sebab, jika manusia sudah

13
mengetahui hakikat diri mereka sebenarnya maka mereka pun akan
mengetahui Siapa Tuhan yang menjadi harapannya.
Oleh karena itu, tujuan hidup manusia adalah untuk mengenal
Tuhan. Mengenal Tuhan berarti mengenal keagungan diri kita sendiri,
mengenal seluruh kekuatan kosmik yang merupakan bagian dalam diri
kita sendiri. Jadi jika kita mengatakan sebagian, maka itu juga berarti
keseluruhan. Misalkan, jika satu jari kita disilet, walaupun itu
hanyalah satu jari, tetapi jari itu melekat dengan tubuh kita, dan
merupakan salah satu bagian dalam tubuh kita, milik kita. Meskipun
itu hanya bagian dari tubuh, tetapi jari itu satu dengan tubuh, dan
bagian yang utuh dari tubuh. Oleh karena itu, kita adalah bagian dari
alam semesta ciptaan tuhan ini, kita semua utuh dengan terhubungkan
satu tujuan yaitu Tuhan.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan cinta yang
merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan
manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk
memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan.
Kebutuhan dasar manusia dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk dan diantaranya ialah
kebutuhan akan agama, pendidikan, dan ekonomi. Berbagai macam kebutuhan ini
dipengaruhi oleh dua factor umum ialah factor internal dan factor eksternal. Dalam
kaitannya antara pranata sosial dengan kebutuhan dasar manusia kita dapat melihatnya di
dalam agama dimana dalam agama pranata memiliki peran dalam hal norma yang mengatur
hubungan antarmanusia, antara manusia dengan alam, dan antara manusia dengan Tuhannya
sehingga ketenteraman dan kedamaian batin dapat dikembangkan.

15
DAFTAR PUSTAKA

Yusron. 2019. Kebutuhan Manusia. https://belajargiat.id/kebutuhan-manusia/. Diakses pada 13 Januari


2020

Anonim. 2013. Kebutuhan Pokok Manusia. http://sekitaraku94.blogspot.com/2013/06/kebutuhan-


pokok-manusia.html?m=1 Diakses pada 13 Januari 2020

Anonim. 2011. Tujuan dan Arti Hidup Manusia. http://uyunkachmed.blogspot.com/2011/10/tujuan-


dan-arti-hidup-manusia_05.html?m=1 . Diakses pada 14 januari 2020

16

Anda mungkin juga menyukai