Anda di halaman 1dari 10

OSCE IKM

HIPERTENSI
Anamnesis  Sesuai Hipertensi
PF
1. TD  TD Meningkat
Cara Pengukuran TD yang Benar:
a. TD sebaiknya diukur setelah pasien mengosongkan kandung kemih dan sudah
dalam posisi duduk bersandar pada kursi selama 5 menit dengan posisi kaki
bebas (tidak bersilangan)
b. Tangan yang diukur dalam posisi istirahat di atas meja, setinggi level jantung
c. Menggunakan sfigmomanometer manual/otomatis dengan ukuran manset yang
sesuai. Manset dipasang 2 cm di atas lipat siku
d. Pengukuran dilakukan 2 kali, dengan selang waktu 1 – 2 menit. Kemudian
dirata-rata
e. Apabila pasien datang pada kunjungan pertama, pengukuran TD dilakukan di
masing-masing lengan. Diambil TD yang tertinggi.
Bagaimana menegakkan diagnosis Hipertensi?
Konfirmasi diagnosis HT pada kunjungan berikutnya 1-4 minggu setelah yang
pertama. Jika tekanan darah sangat tinggi (mis., Sistolik 180 mmHg atau lebih tinggi),
atau tindak lanjut yang tepat waktu tidak mencukupi, pengobatan dapat dimulai setelah
hanya satu set pengukuran.

2. PF Umum biasa  dbn, jangan lupa BB TB!


PP
Untuk mencari komorbid
1. Profil lipid
2. GD I, GD II
Diagnosis
Kriteria TD menurut JNC 7
Terapi
1. Modifikasi Gaya Hidup
a. Penurunan berat badan. Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak
asupan sayuran dan buah-buahan dapat memberikan manfaat yang lebih selain
penurunan tekanan darah, seperti menghindari diabetes dan dislipidemia.
b. Mengurangi asupan garam. Di negara kita, makanan tinggi garam dan lemak
merupakan makanan tradisional pada kebanyakan daerah. Tidak jarang pula
pasien tidak menyadari kandungan garam pada makanan cepat saji, makanan
kaleng, daging olahan dan sebagainya. Tidak jarang, diet rendah garam ini
jugabermanfaat untuk mengurangi dosis obat antihipertensi pada pasien
hipertensi derajat ≥ 2. Dianjurkan untuk asupan garam tidak melebihi 2 gr/ hari
c. Olah raga. Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari,
minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap
pasien yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya
harus tetap dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki
tangga dalam aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya.
d. Mengurangi konsumsi alcohol. Walaupun konsumsi alcohol belum menjadi pola
hidup yang umum di negara kita, namun konsumsi alcohol semakin hari
semakin meningkat seiring dengan perkembangan pergaulan dan gaya hidup,
terutama di kota besar. Konsumsi alcohol lebih dari 2 gelas per hari pada pria atau
1 gelas per hari pada wanita, dapat meningkatkan tekanan darah. Dengan demikian
membatasi atau menghentikan konsumsi alcohol sangat membantu dalam
penurunan tekanan darah.
e. Berhenti merokok. Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek
langsung dapat menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah
satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dan pasien sebaiknya
dianjurkan untuk berhenti merokok.

2. Farmakologi
a. ACEi
 Kaptopril  12,5 – 100 mg/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis | Sediaan: tab 12,5
mg; 25 mg
 Ramipril  2,5 – 20 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 5 mg; 10 mg
 Lisinopril  10 – 40 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 5 mg; 10 mg
b. ARB
 Kandesartan  8 – 32 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 8 mg, 16 mg
 Irbesartan  150 – 300 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 75 mg, 150
mg, 300 mg
 Losartan  25 – 100 mg/hari dibagi dalam 1 – 2 dosis | Sediaan: tab 50 mg
c. CCB
 Amlodipin  2,5 – 10 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 5 mg, 10 mg
 Nifedipin = Amlodipin, sediaan: tab 10 mg
d. BB
 Bisoprolol  2,5 – 10 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 5 mg
 Atenolol  25 – 100 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 50 mg; 100
mg
 Propranolol  40 – 160 mg/hari dibagi dalam 2 – 3 dosis | Sediaan: tab 10 mg;
40 mg
 Metoprolol  50 – 100 mg/hari dibagi dalam 1 – 2 dosis | Sediaan: tab 100 mg
Edukasi
1. Modifikasi gaya hidup  CERDIK
Cek kesehatan secara rutin
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet seimbang
Istirahat cukup
Kelola stress
2. Panduan Diet
 Gula  Batasi gula < 50 gram (4 sdm per hari)
 Garam  Batasi garam < 5 gram (1 sendok teh per hari), Kurangi garam saat
memasak, Batasi makanan olahan dan cepat saji
 Protein dan Lemak  Batasi daging berlemak dan minyak goreng (< 5 sendok
makan per hari), Makan ikan setidaknya 3 kali per minggu
 Buah-buahan dan Sayur-sayuran  5 porsi (400 – 500 gram) buah dan sayur per
hari (1 porsi setara dengan 1 buah jeruk, apel, mangga, pisang atau 3 sendok makan
sayur yang sudah dimasak)
3. Edukasi Kepesertaan/Penggunaan BPJS
 Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.
 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan yang selanjutnya disingkat BPJS
Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan program
Jaminan Kesehatan.
 Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan yang selanjutnya disebut PBI Jaminan
Kesehatan adalah fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai peserta program
Jaminan Kesehatan.
 Dll improvisasi sendiri
4. Panduan Prolanis (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
Definisi
PROLANIS adalah suatu sistem pelayanan kesehatan dan pendekatan proaktif
yang dilaksanakan secara terintegrasi yang melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan
BPJS Kesehatan dalam rangka pemeliharaan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan
yang menderita penyakit kronis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal dengan
biaya pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
Tujuan
Mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal
dengan indikator 75% peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes Tingkat Pertama
memiliki hasil “baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan
Hipertensi sesuai Panduan Klinis terkait sehingga dapat mencegah timbulnya
komplikasi penyakit. Pengecekan kesehatan secara berkala: GDP, GDPP, Tekanan
Darah, IMT, dan HbA1C.
Dll improvisasi sendiri

GAKY
Anamnesis  Klinis Hipotiroid

PF  Kalo GAKY biasanya Pembesaran Tiroid


1. Inspeksi: Ukuran, Lokasi, Permukaan benjolan, Warna kulit di atas benjolan, Tampak
pulsasi/tidak, Ikut bergerak saat menelan/tidak, Ikut bergerak saat menjulurkan
lidah/tidak
2. Palpasi: Ukuran (diukur dengan midline), Konsistensi, Mobile/terfixir, Terdapat
nodul/tidak, Nyeri/tidak, Batas tegas/tidak, Teraba pulsasi/tidak, Teraba hangat/tidak
3. Perkusi: perkusi pada manubrium sterni untuk menilai apakah terdapat keterlibatan
goiter retrosternal. Normalnya sonor. Jika pekak curiga goiter retrosternal
4. Auskultasi: Bruit atau tidak

PP
1. Pemeriksaan hormon tiroid  TSH tinggi, tiroglobulin dan fT4 rendah
2. Pemeriksaan Yodium urin
3. USG Tiroid
Diagnosis
-

Terapi
Levotiroksin  0,05 – 0,1 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 50 mcg; 100 mcg
Jika anak-anak dengan HK maka dosis nya: dosis permulaan 10 – 15 mcg/kgBB/hari. Pada
bayi cukup bulan diberikan rata-rata 37,5 – 50 mcg/hari.

Edukasi
 GAKI dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi
 GAKI dapat dicegah dengan penggunaan garam beryodium
 Edukasi minum obat jangan bersamaan dengan singkong, kacang-kacangan, dan
hindari asap rokok karena dapat menyebabkan gangguan penyerapan obat
 Jika dilingkungan menemukan orang dengan curiga Goiter, suruh periksa ke puskesmas
biar ngga tuman
 Dll diimprovisasi sendiri

KOLESTEROL  Dislipidemia Sekunder


Anamnesis  Anamnesis biasa
PF  PF umum biasa, terutama BB, TB, dan Lingkar perut
PP
1. Profil Lipid
a. LDL  Kolesterol LDL/kolesterol jahat dapat mengumpul di dinding pembuluh
darah arteri dan meningkatkan risiko terkena penyakit jantung
b. HDL  Kolesterol HDL/kolesterol baik semakin tinggi angkanya maka akan
semakin rendah risiko terkena penyakit jantung

c. Trigliserida  Kadar Tg yang tinggi berkaitan dengan risiko PJK

d. Kolesterol total  = Tg

Diagnosis
Terapi
1. Modifikasi Gaya Hidup
a. Penurunan berat badan. Mengganti makanan tidak sehat dengan memperbanyak
asupan sayuran dan buah-buahan dapat memberikan manfaat yang lebih selain
penurunan tekanan darah, seperti menghindari diabetes dan dislipidemia.
b. Diet. Bagi orang dewasa, disarankan untuk mengkonsumsi diet rendah kalori yang
terdiri dari buah-buahan dan sayuran (≥ 5 porsi / hari), biji-bijian (≥ 6 porsi / hari),
ikan, dan daging tanpa lemak. Asupan lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol
harus dibatasi, sedangkan makronutrien yang menurunkan kadar LDL-C harus
mencakup tanaman stanol/sterol (2 g/ hari) dan serat larut air (10-25 g /hari).
c. Olah raga. Olah raga yang dilakukan secara teratur sebanyak 30 – 60 menit/ hari,
minimal 3 hari/ minggu, dapat menolong penurunan tekanan darah. Terhadap
pasien yang tidak memiliki waktu untuk berolahraga secara khusus, sebaiknya
harus tetap dianjurkan untuk berjalan kaki, mengendarai sepeda atau menaiki
tangga dalam aktifitas rutin mereka di tempat kerjanya.
d. Berhenti merokok. Walaupun hal ini sampai saat ini belum terbukti berefek
langsung dapat menurunkan tekanan darah, tetapi merokok merupakan salah
satu faktor risiko utama penyakit kardiovaskular, dan pasien sebaiknya
dianjurkan untuk berhenti merokok.
2. Farmakologi

a. Statin  Ingat! Diresep harus o.n.p.c.( malam hari setelah makan)


 Atrovastatin  10 – 80 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 10 mg, 20
mg, 40 mg
 Rosuvastatin  10 – 40 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 5 mg, 10
mg, 40 mg
 Lovastatin  20 – 40 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 20 mg
 Simvastatin  10 – 40 mg/hari dibagi dalam 1 dosis | Sediaan: tab 10 mg; 20
mg
b. Golongan Fibrat
 Fenofibrat  300 mg/hari dibagi dalam 1 dosis atau 3 dosis | Sediaan: tab 100
mg, 300 mg
 Gemfibrozil  900 - 1500 mg/hari dibagi dalam 2 dosis (biasanya 2 x 600) |
Sediaan: tab 300 mg, 600 mg, 900 mg
First line tetep golongan statin monoterapi, yang paling murah simvastatin.
Edukasi  Sama kaya HT

Tambahan
Rajin Cek Kesehatan, Kebiasaan Cerdik Cegak Penyakit Tidak Menular
Seringkali kita mendengar orang berkata penyakitnya akan lebih mudah disembuhkan, jika
diketahui lebih awal. Tapi kadang-kadang gejala awal suatu penyakit tidak terasa atau tidak
tampak oleh pengidapnya. Inilah pentingnya memeriksakan kesehatan secara rutin.
Pengecekan kesehatan seperti ini akan sangat bermanfaat untuk mengingatkan kita akan
kondisi kesehatan tubuh kita sendiri.Setidaknya ada tujuh hal paling umum dari tubuh kita yang
perlu dicek kondisinya minimal satu tahun sekali.
Ketujuh hal tersebut adalah mengecek tekanan darah, kadar gula darah, lingkar perut, kolesterol
total, arus puncak ekspirasi, deteksi dini kanker leher rahim, dan periksa payudara sendiri.
1. Memeriksa tekanan darah adalah salah satu cara mendeteksi secara dini risiko
hipertensi, stroke, dan penyakit jantung. Angka hasil pemeriksaan terhitung normal,
jika berada di bawah 140/90 mmHg.
2. Pengecekan kadar gula darah dilakukan untuk membantu mendeteksi masalah diabetes.
Pemeriksaan ini akan menunjukkan kadar glukosa dalam darah. Hasil tes normal, jika
kadar gula dalam darah kurang dari 100.
3. Mengukur lingkar perut secara rutin dapat menjaga kita dari lemak perut yang
berlebihan, yang bisa memicu masalah kesehatan serius, misalnya serangan jantung,
stroke, dan diabetes. Batas aman lingkar perut pria adalah 90 cm. Sementara pada
wanita 80 cm.
4. Pengecekan kolesterol total terdiri dari pemeriksaan kadar LDL (kolesterol buruk),
HDL (kolesterol baik), dan trigliserida (lemak yang dibawa dalam darah, berasal dari
makanan yang kita makan). Total hasil pengukuran yang disarankan adalah selalu di
bawah angka 200.
5. Arus puncak ekspirasi adalah salah satu upaya pengecekan kesehatan dalam uji fungsi
paru. Biasanya, pengecekan ini dilakukan pada penderita asma atau berbagai penyakit
yang mengganggu pernapasan lainnya untuk menilai kemampuan paru-paru.
6. Tes pap smear dan tes IVA (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) adalah dua cara
paling umum untuk mendetesi munculnya kanker leher rahim. Lakukan pap smear di
rumah sakit, klinik dokter kandungan, maupun laboratorium dengan tenaga kesehatan
terlatih. Sementara tes IVA dilakukan dengan cara mengoleskan larutan asam asetat
(asam cuka 3-5 persen) pada leher rahim. Jika mengalami pra-kanker, hasilnya ditandai
dengan perubahan warna agak keputihan. Metode ini sangat sederhana, sehingga
Puskesmas pun dapat melakukannya.
7. Pemeriksaan payudara sendiri bisa dilakukan sejak perempuan mencapai usia 20 tahun.
Pengecekan ini akan lebih mudah dilakukan pada saat mandi, ketika masih ada sabun
menempel di kulit. Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati ukuran, bentuk, dan
warna payudara untuk melihat adanya perubahan dan pembengkakan. Langkah
berikutnya adalah menekan puting susu untuk melihat adanya cairan atau tidak, baik
berupa air susu, cairan kekuningan, atau darah. Meraba payudara sambil berbaring akan
memberikan petunjuk terjadinya perubahan pada payudara.

Anda mungkin juga menyukai