PENDAHULUAN
1
9. Adakah Kriteria Desinfektan dan Variabel Desinfektan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Endoskop gastrointestinal
Thermometer
ALAT TIDAK PENTING
Alat-alat yang kontak dengan kulit utuh namun bukan membrane mukosa harus
bersih. Alat-alat tidak penting harus didesinfeksi. Beberapa dari alat-alat ini
adalah sebagai berikut:
Pispot
Manset tekanan darah
Linen
Stetoskop
4
2.4 HAL-HAL YANG PENTING DALAM DESINFEKSI
Ada 6 cara desinfeksi yang dapat dilakukan sebagai penerapan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit, industri, ataupun laboratorium diantaranya :
a. Pembersihan
Pembersihan adalah membuang semua material asing seperti kotoran dan
materi organic dari suatu objek (Rutala, 1990). Biasanya,pembersihan termasuk
menggunakan air dan kerja mekanis dengan atau tanpa deterjen. Pada saat objek
kontak dengan material infeksius atau berpotensi infeksius, objek menjadi
terkontamiasi. Jika objek sekali pakai, objek tersebut dibuang. Objek yang dapat
digunakan kembali harus dibersihkan seluruhnya bahkan didesinfeksi atau
disterilisasi sebelum digunakan kembali untuk mengurangi jumlah mikroba
sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya infeksi, misalnya : cuci tangan
dengan sabun dan dibelas dengan air sebelum melakukan operasi.
5
Mencuci tangan harus dengan sabun kemudian dibasahi dengan
menggunakan alkhohol 70%. Cuci luka khususnya luka kotor menggunakan
betadine. Mencuci kulit atau jaringan tubuh yang akan di operasi dengan larutan
iodium tinktur 3 %, kemudian dilanjutkan dengan alkohol.
b. Sinar matahari
Sinar ultraviolet dalam sinar matahari bersifat germicida. Dapat membunuh
bakteri bentuk vegetatif maupun bentuk spora, walaupun untuk membunuh bentuk
spora waktunya harus lebih lama.
Sinar ultra violet juga digunakan untuk desinfeksi air , sterilisasi ruang
bedah,dan ruang industri farmasi.Walaupun sinar ultraviolet sangat panas
terhadap mikroba, tetapi daya tembusnya kurang, sehingga hanya dapat
mematikan mikroba-mikroba yang terdapat pada permukaan saja.
c. Pendinginan
Suhu randah menyebabkan pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroba
terhenti. Cara ini dipakai untuk mengawetkan bahan makanan yang mudah
membusuk. Pada suhu -20 derajat C, mikroba tidak bisa merombak makanan
sehingga tidak terjadi pembusukan.bakteri patogen mati pada suhu 0 derajat C,
misalnya neisseria gonorrhoea, treponema pallida.
d. Pemanasan
Pada umumnya bakteri bentuk vegetatif mati dalam waktu 5-10 menit pada
suhu 65 derajat C. Sedangkan bentuk spora perlu waktu lebih lama.
Pemanasan dapat mematikan bakteri, karena menggumpalkan (koagulasi )
protoplasmanya (protein). Koagolasi protoplasma akan lebih cepat bila terdapat
banyak air karena itu desinfeksi dengan uap air panas akan lebih cepat
dibandingkan dengan menggunakan udara panas kering. Bentuk spora clostridium
botilinum dengan uap air panas suhu 120 derajat C mati dalam waktu 10 menit.
Sedangkan dengan udara panas kering suhu 120 derajat C mati dalam 120 menit.
6
e. Pengeringan
Pengeringan dapat menyebabkan larutan disekeliling mikroba menjadi
hipertonis, sehingga air keluar dari sel mikroba dan dapat menyebabkan mikroba
mati. Gangguan tekanan osmotik akan diper hebat apabila ditambahkan garam dan
bumbu seperti halnya pada pembuatan ikan asin dan bandeng. Karena dengan
pengeringan ini dapat menyebabkan berhentinya pembunuhan dan perkembang
biakan mikroba.
7
Aerosol
Aerosol adalah zat kimia sebagai anti mikrobial yang di semprotkan di udara
sehingga membentuk butiran-butiran halus dan tetap tersuspensi dalam udara
untuk waktu yang cukup lama. Di pergunakan untuk desinfeksi ruangan.
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang
kedokteran gigi unguk mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak
menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh
karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada
8
kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa steril
kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan akuades,
karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi
kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan
sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri
vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan mati dalam waktu 10-
20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya
0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2%
klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan sebagai bahan antiplak
(Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2% digunakan sebagai desinfeksi
geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+) maupun Gram(-).
Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya pada
hidroksiapatit dan salivary mucus.
4. Senyawa halogen
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos,
dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk
membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh
zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun
karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini, banyak digunakan di
rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak
9
digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan
penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam pembuat makalah kami tidak lepas dari kesalahan dan demi
kesempurnaan makalah kami mengharap kritik dan saran agar pembuatan makalah
selanjutnya kami bisa lebih baik dan cermat.
11
Daftar Pustaka
http://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/makalah-sterilisasi-dan-desinfeksi.html
http://yuniaayus.wordpress.com/2013/10/12/kesehatan-dan-keselamatan-kerja/
http://yurrypenceng.blogspot.com/2012/05/pengertian-dan-jenis-desinfeksi.html
12