I. URAIAN KEGIATAN
A. Latar Belakang
Rekonstruksi adalah peningkatan struktur yang merupakan kegiatan penanganan
untuk dapat meningkatkan kemampuan bagian ruas jalan yang dalam kondisi rusak berat
agar bagian jalan tersebut mempunyai kondisi mantap kembali sesuai dengan umur
rencana yang ditetapkan. Dari segi perkonomian, jalan dapat mengurangi biaya
transportasi dan dari segi efisiensi waktu.
Jalan Lingkar Wawonii merupakan jalan yang merupakan tanggung jawab PPK 2.2
Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki panjang 2,50 KM terletak pada Kabupaten Konawe
Kepulauan, Sulawesi Tenggara. Jalan tersebut merupakan lalu lintas utama pulau Wawonii
sehingga sangat berperan penting dalam mobilisasi segala keperluan masyarakat,
dikarenakan hal tersebut agar jalan dapat berfungsi dengan baik perlu dilakukan pekerjaan
Rekonstruksi Jalan Pulau Lingkar Wawonii.
C. Sumber Pendanaan
Kegiatan Rekonstruksi ini dibiayai dengan sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020.
D. Tenaga, Bahan, dan Peralatan
Kebutuhan Tenaga, Bahan dan Peralatan yang akan digunakan pada pekerjaan
Rekonstruksi Jalan Lingkar Pulau Wawonii adalah sebagai berikut :
1. Tenaga
SKT Pelaksana
Pekerjaan Jalan / SKT
1 D3 Teknik Sipil Pelaksana 3 Tahun
pelaksana lapangan
Pekerjaan Jalan
SKT Pelaksana
Manajer/Petugas Pekerjaan Jalan / SKT
2 D3 Teknik Sipil 3 Tahun
Kendali Mutu pelaksana lapangan
Pekerjaan Jalan
Petugas K3 Sertifikat K3
3 D3 Umum 3 Tahun
Konstruksi Konstruksi
2. Bahan
Seluruh bahan yang digunakan pada pekerjaan Rekonstruksi sesuai dengan Spesifikasi
Umum 2018 untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan sesuai Surat Edaran Dirjen
Bina Marga Nomor 02/SE/Db/2018 dan Revisi 1 Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
Untuk Pekerjaan Konstruksi Jalan dan Jembatan sesuai Surat Edaran Dirjen Bina Marga
Nomor 06/SE/Db/2019.
3. Peralatan
Peralatan yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas
antara lain sebagai berikut :
Kapal Tongkang +
14 3000 Ton 1 Unit Milik/Sewa beli /sewa
Tugboat
Penyedia menyiapkan penjelasan manajemen risiko serta penjelasan rencana tindakan sesuai
tabel jenis pekerjaan dan identifikasi bahayanya di bawah ini :
2. Timbunan Biasa dari Sumber Galian, Terjadi kecelakaan akibat operasional alat berat di
Timbunan Pilihan dari Sumber Galian tempat lokasi pemadatan, Kecelakaan akibat tumpukan
bahan galian yang akan digunakan untuk timbunan,
Gangguan kesehatan akibat debu yang timbul saat
penyiraman, Resiko kecelakaan lalu lintas di lokasi
kerja
3. Pasangan batu dengan mortar, pasangan Kecelakaan akibat terkena cangkul/alat penggali,
batu terpeleset pada saat penggali, luka karena tertimpa
batu, debu dari campuran agregat, semen dan air,
terjadi iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat
debu semen yang terhisap oleh pekerja yang
mengerjakan semen dan beton
4. Lapis Pondasi Agregat Klas A Terjadi kecelakaan pada saat dump truck menurunkan
agregat, Terluka oleh mesin penghampar (Grader)
karena pengoperasian tidak benar, Terjadi iritasi pada
No. Jenis/Tipe Pekerjaan Identifikasi Bahaya
kulit dan paru-paru oleh debu pada pemadatan yang
kering, Resiko kecelakaan lalu lintas di lokasi kerja
5. Lapis Resap Pengikat-Aspal Cair, CPHMA Resiko terluka oleh percikan aspal, Terluka oleh api
Kemasan Kantong pembakaran, Terjadi kebakaran, Terjadi iritasi terhadap
mata, kulit dan paru-paru, Resiko kecelakaan lalu lintas
di lokasi kerja
7. Beton struktur fc’30 Mpa Terjadi kecelakaan akibat terpeleset, sesak napas
akibat debu dari campuran agregat, semen, terjadi
iritasi pada kulit, mata dan paru-paru akibat debu
semen yang terhisap oleh para pekerja yang
mengerjakan semen dan beton
8. Baja tulangan sirip BjTS 420A Terjadi kecelakaan atau terluka pada saat melakukan
pemotongan atau pabrikan besi tulangan, luka terkena
besi tulangan yang menjorok ke luar atau dinding