1900019133
Teknik Industri
Kelas C
Penjelasan:
َّئ ُم ْس ِل ٍم ِإال ٍ « َال َي ِح ُّل َد ُم ا ْم ِر:سو ُل هللاِ ﷺ ُ قَا َل َر: قَا َل،ُع ْنه َ ُي هللا ِ عن اب ِْن َم ْسعُو ٍد َر
َ ض ِ
ُع ِة» َر َواه َ ار ُق ِل ْل َج َما ِ َّ َوالت،س بِالنَّ ْف ِس
ِ َاركُ ِل ِد ْينِ ِه ال ُمف ُ َوالنَّ ْف،الزانِي
َّ ب ُ ِ الثَّي:ٍبِإِحْ َدى ث َ َالث
.ي َو ُم ْس ِل ٌم
ُّ َار
ِ البُخ
Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Tidak halal darah seorang Muslim kecuali karena salah
satu dari tiga hal: orang yang berzina padahal sudah menikah, membunuh jiwa, dan
orang yang meninggalkan agamanya lagi memisahkan diri dari jamaah.” (HR. Al-
Bukhari no. 6878 dan Muslim no. 1676)
Penjelasan:
Hadits ini menunjukkan bahwa asalnya darah seorang muslim yang bertauhid
haram ditumpahkan ketika ia bersyahadat laa ilaha illallah dan Muhammad adalah
utusan Allah, mengerjakan shalat, dan menunaikan zakat sebagaimana disebutkan
dalam hadits nomor delapan sebelumnya dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma.
Dan menumpahkan darah seorang muslim adalah haram dan termasuk dosa besar.
7. Hadits ke-16 Jangan Marah
ضبْ » فَ َر َّد َد ِ أ َ ْو: أ َ َّن َر ُجالً قَا َل ِللنَّبِي ِ ﷺ،ُع ْنه
َ «الَ ت َ ْغ:صنِ ْي! قَا َل َ ُي هللا ِ ع ْن أَبِي ُه َري َْرة َ َر
َ ض َ
.ي
ُّ َار َ «الَ ت َ ْغ:ارا َوقَا َل
ِ ضبْ » َر َواهُ البُخ ً ِم َر
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwa seseorang berkata kepada
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Berilah aku nasihat!” Beliau
menjawab, “Jangan marah.” Dia mengulangi beberapa kali dan beliau tetap
menjawab, “Jangan marah.” (HR. Al-Bukhari no. 6116).
Penjelasan:
« َم ْن َرأَى ِم ْن ُك ْم:ُسو َل هللاِ ﷺ يَقُ ْول ُ س ِم ْعتُ َر َ : قَا َل،ُع ْنه َ ُي هللاَ ض ِ س ِع ْي ٍد ال ُخد ِْري ِ َر َ ع ْن أَبِي َ
»ان ِ اإل ْي َم
ِ ف ُ َضع ْ َ فَإ ِ ْن لَ ْم َيست َِط ْع فَ ِبقَ ْل ِب ِه َو َذ ِل َك أ،سا ِن ِه
َ فَإ ِ ْن لَ ْم َيست َِط ْع فَ ِب ِل،ُِم ْن َكرا ً فَ ْليُغ َِي ْرهُ ِب َي ِده
.َر َواهُ ُم ْس ِل ٌم
Dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku mendengar
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa dari kalian melihat
kemungkaran, maka rubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, maka dengan
lisannya. Jika tidak bisa, maka dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemah
iman.” (HR. Muslim no. 49)
Penjelasan:
Dari Abu ‘Amr –ada yang berpendapat Abu Amroh– Sufyan bin Abdillah
Ats-Tsaqafi Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata: aku berkata, “Wahai Rasulullah!
Katakanlah kepadaku dalam Islam sebuah ucapan yang tidak aku tanyakan lagi
kepada selain Anda.” Beliau menjawab, “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah!’
kemudian istiqomahlah.’” (HR. Muslim 38)
Penjelasan:
Kalimat “suatu perkataan yang aku tidak perlu bertanya tentangnya kepada
seorang pun selainmu”, maksudnya kalimat tersebut sangat berbeda, kalimat tersebut
sudah jadi definisi, sifat kalimat tersebut jaami’ dan maani’. Jaami’ dan maani’
artinya memasukkan semua yang tercakup di dalamnya dan mengeluarkan yang tidak
tercakup di dalamnya.
Beriman kepada Allah itu terkait dengan amalan hati, sedangkan “kemudian
istiqamahlah” berarti istiqamah dalam ketaatan termasuk amalan jawarih (anggota
badan).