Anda di halaman 1dari 1

1.

Lakukan pemeriksaan prakonsepsi

Sebelum merencanakan kehamilan, baiknya Ayah dan Bunda menjalani pemeriksaan. Konsultasi ke
dokter dan tanyakan tentang asupan nutrisi termasuk vitamin dan asam folat.

Kandungan asam folat bisa melindungi janin dari cacat lahir, seperti spina bifida. Asam folat juga bekerja
selama tahap awal kehamilan. Penting untuk mendapat asupan asam folat yang cukup untuk
mempersiapkan kehamilan.

"Lakukan siklus pemeriksaan ini sebelum mulai mencoba hamil. Jika memiliki masalah medis, maka bisa
ditangani sebelum hamil," kata Paula Hillard, MD, profesor kebidanan dan kandungan di Universitas
Stanford, dikutip dari WebMD.

2. Kenali siklus haid

Mengetahui siklus haid membantu mengetahui masa subur, Bunda. Ini adalah waktu tepat untuk fokus
berhubungan intim dan menjadi cara membuat anak.

Beberapa tanda ovulasi yang harus diketahui, di antaranya perubahan lendir serviks menjadi seperti tipis
dan terasa encer. Beberapa wanita mungkin merasakan nyeri.

"Memprediksi ovulasi juga dapat membantu memprediksi waktu terbaik untuk hamil. Jika melakukan
hubungan seks jarang, ini memberi tahu kapan kita harus meningkatkan kesempatan untuk hamil," kata
James Goldfarb, MD, direktur layanan infertilitas di Cleveland Clinic.

Wanita dengan siklus haid 28 hari cenderung berovulasi pada hari ke-14. Tetapi, banyak juga wanita yang
memiliki siklus lebih panjang atau lebih pendek. Jadi, mengetahui siklus dapat membantu ovulasi.

Anda mungkin juga menyukai