IKHLAS
SMK NUSANTARA 1 COMAL
STATUS : SEMUA KOMPETENSI KEAHLIAN TERAKREDITASI
KELOMPOK TEKNOLOGI DAN INDUSTRI
Alamat: Jl. Raya Sidorejo Comal Telp./Fax. (0285) 577566 Pemalang 52363 e-mail : smk.nust1@yahoo.co.id
/
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai perilaku (jujur, disiplin, tidak mudah putus asa, bertanggung jawab,
bekerja sama, dan saling menghargai) dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial.
3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) dalam ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, keagaaman,
kebangsaan, kenegaraan dan peradapan terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dann ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu 17
B. Kompetensi Dasar
1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik dan
kimiawi, peranan manusia dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
sikap dalam melakukan pengamatan maupun percobaan.
3.1 Menerapkan bi-polar transistor sebagai penguat daya.
4.1 Menguji penguat daya transistor.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1. Mengagumi karya teknologi berupa peralatan yang menggunakan transistor sebagai
anugrah Tuhan.
2.1.1. Memiliki perilaku berkarakter jujur, disiplin, dan tidak mudah putus asa.
2.1.2. Memiliki keterampilan sosial bertanggung jawab, bekerja sama, dan saling
menghargai.
3.9.1. Menjelaskan konsep dasar dan klasifikasi penguat daya transistor.
3.9.2. Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas A.
3.9.3. Menerapkan rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB.
3.9.4. Menerapkan rangkaian penguat daya transistor kelas C.
3.9.5. Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya akibat
pergeseran titik kerja DC transistor.
4.9.1. Memilih dan mengklasifikasikan transistor untuk keperluan penguat daya
transistor.
4.9.2. Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya transistor kelas A
menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data
hasil pengukuran.
4.9.3. Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya push-pull transistor
kelas B dan kelas AB menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta
interprestasi data hasil pengukuran.
4.9.4. Membangun dan melakukan eksperimen rangkaian penguat daya transistor kelas C
menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data
hasil pengukuran.
4.9.5. Mencoba dan menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai
penguat daya akibat pergeseran titik kerja DC transistor.
D. Tujuan Pembelajaran:
Setelah mempelajari materi minyak bumi melalui kegiatan diskusi kelompok dengan
model pembelajaran Discovery Learning diharapkan siswa dapat :
1.1.1) Diberikan kesempatan mengamati proses kerja transistor sebagai penguat daya, siswa
menunjukkan kekaguman karya teknologi transistor sebagai anugrah dari Tuhan.
2.1.1) Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, siswa dinilai pengamat
membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku berkarakter meliputi: jujur, disiplin,
dan tidak mudah putus asa diamati dengan LP 3: Pengamatan Perilaku Berkarakter.
2.1.2) Terlibat dalam proses belajar mengajar berpusat pada siswa, siswa dinilai pengamat
membuat kemajuan dalam menunjukkan perilaku sosial meliputi: bertanggung jawab, 17
bekerja sama, dan saling menghargai diamati dengan LP 4: Pengamatan Keterampilan
Sosial.
3.9.1. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat memahami konsep dasar dan
klasifikasi penguat daya transistor sesuai materi pada buku ajar.
3.9.2. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat menerapkan rangkaian penguat
daya transistor kelas A sesuai materi pada buku ajar.
3.9.3. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat menerapkan rangkaian penguat
daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB sesuai materi pada buku ajar.
3.9.4. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat menerapkan rangkaian penguat
daya transistor kelas C sesuai materi pada buku ajar
3.9.5. Secara mandiri Menerapkan metode pencarian kesalahan transistor sebagai penguat daya
akibat pergeseran titik kerja DC transistor. .
4.9.1. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat membangun dan melakukan
eksperimen rangkaian penguat daya transistor kelas A menggunakan perangkat lunak dan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran sesuai materi pada
buku ajar.
4.9.2. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat membangun dan melakukan
eksperimen rangkaian penguat daya push-pull transistor kelas B dan kelas AB
menggunakan perangkat lunak dan pengujian perangkat keras serta interprestasi data
hasil pengukuran sesuai materi pada buku ajar.
4.9.3. Secara mandiri dan tanpa membuka buku ajar siswa dapat membangun dan melakukan
eksperimen rangkaian penguat daya transistor kelas C menggunakan perangkat lunak dan
pengujian perangkat keras serta interprestasi data hasil pengukuran sesuai materi pada
buku ajar.
E. Materi Ajar:
Transistor
Transistor tersusun atas gabungan bahan semi konduktor jenis P dan jenis N. Karenaan
semikonduktor maka transistor dapat berubah sifatnya dari setengah penghantar menjadi bahan
penghantar. Transistor memiliki tiga titik penyambung, yaitu basis (B), emitor (E), dan colektor
(C).
Pemakaian transistor disini digunakan sebagai suatu saklar. Adapun kerja transistor yang
berfungsi sebagai saklar ini, agar transistor dapat berfungsi sebagai saklar dengan baik, maka
denyut sudut (trigger pulse) perlu setinggi :
IB = Vb.0,6V/Rb
IC = Vcc/Rc 17
VB = IB.RB – 0,6 Volt
Keterangan rumus :
VB = tegangan basis
IC = Arus colektor
IB = Arus basis
RB = hambatan basis
selama denyut masukan pada dioda B.E terukur ada tegangan balik. Kalau beban inductor
bersifat induktif, maka diperlukan dioda, guna menghubungkan singkat tegangan induksi yang
biasanya muncul disaat saklar dalam keadaan off, sehingga dapat menghindarkan kerusakan pada
transistor.
Untuk aplikasi mengaktifkan relay, maka diperlukan arus :
Irelay = Vcc/RRelay, dan
Ibe = Irelay/hFE
Keterangan :
Irelay = Arus relay
Ibe = Hambatan relay
I be = Arus basis emitor
hFE = Penguatan transistor
Syarat untuk mengerjakan transistor sebagai saklar adalah daerah kerja transistor harus pada
daerah jenuh (saturasi) dan daerah sumbat (cut off). Transistor sebagai saklar mempunyai kondisi
bergantian, yaitu kondisi tertutup pada saat saturasi dan kondisi terbuka pada saat cut off.
Transistor NPN
Ciri transistor tipe NPN :
Colektor mendapat tegangan positif
Emitor mendapat tegangan ground/negatif dengan kata lain, colektor dan basis mendapat
tegangan lebih positif terhadap emitor.
Colector mendapat tegangan lebih negatif terhadap basis.
Transistor PNP
Yaitu transistor dengan kebutuhan tegangan :
Emitor mendapat tegangan positif.
Colektor mendapat tegangan ground/negatif dengan kata lain, emitor dan basis mendapat
tegangan lebih positif terhadap collector.
Emitor mendapat tegangan lebih negatif terhadap basis. 17
Untuk mencari arus basis (IB) dalam keadaan saturasi dari rumus sebagai berikut :
IB. RB + VBE = VB
IB. RB = VB – VBE
Sehingga : IB = (VB -VBE ) / RB
Sedangkan arus colektor (Ic) dalam keadaan saturasi :
IC = Vcc / RC
(VB) untuk menyebabkan transistor jenuh (saturasi) jenuh (saturasi) maka tegangan pada basis
setinggi :
VB – IB . RB = 0,6 V
Karakteristik operasi tiap transistor yang menyatakan spesifikasinya tidak boleh dilampaui.
VCBO = Tegangan basis collector dengan emitor terbuka.
VCEO = Tegangan emitor collector dengan basis terbuka.
VEBO = Tegangan basis emitor dengan collector terbuka
Ptot = Total daya yang diperlukan oleh transistor.
Transistor sebagai penguat sinyal AC
Berdasarkan titik kerjanya penguat transistor ada tiga jenis, yaitu:
1. Penguat Kelas A
Penguat kelas A adalah penguat yang titik kerja efektifnya setengah dari tagangan VCC penguat.
Untuk bekerja penguat kelas A memerlukan bias awal yang menyebabkan penguat dalam kondisi
siap untuk menerima sinyal. Karena hal ini maka penguat kelas A menjadi penguat dengan
efisiensi terendah namun dengan tingkat distorsi (cacat sinyal) terkecil.
Penguat Kelas A
Sistem bias penguat kelas A yang populer adalah sistem bias pembagi tegangan dan sistem bias
umpan balik kolektor. Melalui perhitungan tegangan bias yang tepat maka kita akan
mendapatkan titik kerja transistor tepat pada setengah dari tegangan VCC penguat. Penguat kelas
A cocok dipakai pada penguat awal (pre amplifier) karena mempunyai distorsi yang kecil.
2. Penguat Kelas B
Penguat kelas B adalah penguat yang bekerja berdasarkan tegangan bias dari sinyal input yang
masuk. Titik kerja penguat kelas B berada dititik cut-off transistor. Dalam kondisi tidak ada
sinyal input maka penguat kelas B berada dalam kondisi OFF dan baru bekerja jika ada sinyal
17
Penguat Kelas B
Penguat kelas B mempunyai efisiensi yang tinggi karena baru bekerja jika ada sinyal input.
Namun karena ada batasan tegangan 0.6 Volt maka penguat kelas B tidak bekerja jika level
sinyal input dibawah 0.6Volt. Hal ini menyebabkan distorsi (cacat sinyal) yang disebut distorsi
cross over, yaitu cacat pada persimpangan sinyal sinus bagian atas dan bagian bawah.
Penguat Kelas B Push-Pull
Penguat kelas B cocok dipakai pada penguat akhir sinyal audio karena bekerja pada level
tegangan yang relatif tinggi (diatas 1 Volt). Dalam aplikasinya, penguat kelas B menggunakan
sistem konfigusi push-pull yang dibangun oleh dua transistor.
3. Penguat kelas AB
Penguat kelas AB merupakan penggabungan dari penguat kelas A dan penguat kelas B. Penguat
kelas AB diperoleh dengan sedikit menggeser titik kerja transistor sehingga distorsi cross over
dapat diminimalkan. Titik kerja transistor tidak lagi di garis cut-off namun berada sedikit
diatasnya.
17
Penguat Kelas AB
Penguat kelas AB merupakan kompromi antar efisiensi dan fidelitas penguat. Dalam aplikasinya
penguat kelas AB banyak menjadi pilihan sebagai penguat audio.
4. Penguat kelas C
Penguat kelas C mirip dengan penguat kelas B, yaitu titik kerjanya berada di daerah cut-off
transistor. Bedanya adalah penguat kelas C hanya perlu satu transistor untuk bekerja normal tidak
seperti kelas B yang harus menggunakan dua transistor (sistem push-pull). Hal ini karena
penguat kelas C khusus dipakai untuk menguatkan sinyal pada satu sisi atau bahkan hanya
puncak-puncak sinyal saja.
Penguat Kelas C
Penguat kelas C tidak memerlukan fidelitas, yang dibutuhkan adalah frekuensi kerja sinyal
sehingga tidak memperhatikan bentuk sinyal. Penguat kelas C dipakai pada penguat frekuensi
tinggi. Pada penguat kelas C sering ditambahkan sebuah rangkaian resonator LC untuk
membantu kerja penguat. Penguat kelas C mempunyai efisiensi yang tinggi sampai 100 %
namun dengan fidelitas yang rendah.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 14-15
17
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Mengucapkan salam pembuka “Assalamualaikum wr. wb.” 10
Menit
dan menanyakan kabar hari ini.
b. Mengabsensi kehadiran siswa dan mengisi jurnal
c. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan pemanfaatan
komponen transistor dalam kehidupan sehari-hari.
Inti a. Menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu mengenai 250
Menit
transistor penguat sinyal, model rangkaian pengganti
transistor sebagai penguat komponen sinyal AC, rangkaian
penguat transistor emitor bersama, rangkaian penguat
transistor kolektor bersama, rangkaian penguat transistor
basis bersama dengan menggunakan power point. (Fase 2
MPL)
b. Mendemonstrasikan kepada siswa cara membuat rangkaian
penguat transistor emitor bersama, kolektor bersama, basis
bersama. (Fase 2 MPL)
c. Guru meminta beberapa siswa untuk mencoba membuat
rangkaian penguat transistor emitor bersama, kolektor
bersama, basis bersama serta meminta siswa yang lain untuk
memperhatikan dan saling menghargai. (Fase 3 MPL)
a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil. Satu
kelompok terdiri dari 2-3 siswa dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok.
b. Membimbing siswa dalam kelompok untuk mengerjakan
LKS yaitu siswa melakukan percobaan mengenai
pembuatan rangkaian penguat transistor emitor bersama,
kolektor bersama, basis bersama dan meminta kepada setiap
siswa dalam kelompok untuk bertanggung jawab, disiplin,
saling bekerja sama dan tidak mudah putus asa dalam
melakukan percobaan dan menilainya menggunakan LP 2.
(Fase 3 MPL)
c. Membimbing siswa dalam mengisi tabel pengamatan,
analisis, dan kesimpulan. Tekankan perlunya rasa tanggung
jawab dan jujur dalam melakukan pengamatan dan mencatat
hasilnya dalam tabel pengamatan. (Fase 3 MPL)
d. Mengecek pemahaman dan umpan balik dengan cara
meminta satu-dua kelompok untuk mempersentasikan
hasilnya. Ditekankan adanya kerja sama antar anggota dan
dibiasakan menjadi pendengar yang baik ketika teman
menyumbangkan ide/ pendapatnya. Berikan umpan balik
segera, berupa pujian bagi perilaku yang benar dan
17
pembetulan bagi perilaku yang belum benar. Siswa dinilai
menggunakan LP 3 dan LP 4. (Fase 4 MPL)
e. Di akhir pembelajaran guru memberikan soal tes untuk
mengecek pemahaman siswa dengan membagikan LP 1
kepada setiap siswa untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.
Setiap siswa diharapkan dapat mengerjakan soal dengan
jujur dan penuh tanggung jawab. (Fase 4 MPL)
f. Memberikan kesempatan latihan lanjutan kepada siswa
untuk membuat rangkaian menggunakan transistor dengan
jenis yang lain . (Fase 5 MPL)
Penutup a. Guru dan siswa melakukan refleksi dan membuat 10
Menit
kesimpulan berdasarkan hasil diskusi.
b. Memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
c. Merencanakan dan memotivasi kegiatan pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang.
d. Guru memantapkan pemahaman siswa terhadap materi
dengan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Guru mengakhiri pelajaran dengan berdo’a sebelum pulang.
Pertemuan 16 -18
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan a. Mengucapkan salam pembuka “Assalamualaikum wr. 10
wb.” dan menanyakan kabar hari ini. Menit
b. Mengabsensi kehadiran siswa dan mengisi jurnal
c. Memotivasi siswa dengan cara menunjukkan pemanfaatan
komponen transistor dalam kehidupan sehari-hari.
Inti a. Menyampaikan materi yang akan dipelajari yaitu mengenai 250
Menit
transistor penguat bertingkat, transistor penguat diferensial,
dan menunjukkan sebab dari kesalahan transistor sebagai
penguat dengan menggunakan power point. (Fase 2 MPL)
b. Mendemonstrasikan kepada siswa cara membuat rangkaian
transistor penguat bertingkat, transistor penguat diferensial,
dan menunjukkan sebab dari kesalahan transistor sebagai
penguat. (Fase 2 MPL)
c. Guru meminta beberapa siswa untuk mencoba membuat
rangkaian transistor penguat bertingkat, transistor penguat
diferensial, dan menunjukkan sebab dari kesalahan transistor
sebagai penguat serta meminta siswa yang lain untuk
memperhatikan dan saling menghargai. (Fase 3 MPL)
a. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok kecil. Satu
kelompok terdiri dari 2-3 siswa dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok.
b. Membimbing siswa dalam kelompok untuk mengerjakan 17
LKS yaitu siswa melakukan percobaan mengenai
pembuatan rangkaian transistor penguat bertingkat,
transistor penguat diferensial, dan menunjukkan sebab dari
kesalahan transistor sebagai penguat dan meminta kepada
setiap siswa dalam kelompok untuk bertanggung jawab,
disiplin, saling bekerja sama dan tidak mudah putus asa
dalam melakukan percobaan dan menilainya menggunakan
LP 2. (Fase 3 MPL)
c. Membimbing siswa dalam mengisi tabel pengamatan,
analisis, dan kesimpulan. Tekankan perlunya rasa tanggung
jawab dan jujur dalam melakukan pengamatan dan mencatat
hasilnya dalam tabel pengamatan. (Fase 3 MPL)
d. Mengecek pemahaman dan umpan balik dengan cara
meminta satu-dua kelompok untuk mempersentasikan
hasilnya. Ditekankan adanya kerja sama antar anggota dan
dibiasakan menjadi pendengar yang baik ketika teman
menyumbangkan ide/ pendapatnya. Berikan umpan balik
segera, berupa pujian bagi perilaku yang benar dan
pembetulan bagi perilaku yang belum benar. Siswa dinilai
menggunakan LP 3 dan LP 4. (Fase 4 MPL)
e. Di akhir pembelajaran guru memberikan soal tes untuk
mengecek pemahaman siswa dengan membagikan LP 1
kepada setiap siswa untuk mengukur sejauh mana
pemahaman siswa terhadap materi yang telah dibahas.
Setiap siswa diharapkan dapat mengerjakan soal dengan
jujur dan penuh tanggung jawab. (Fase 4 MPL)
f. Memberikan kesempatan latihan lanjutan kepada siswa
untuk membuat rangkaian menggunakan transistor dengan
jenis yang lain. (Fase 5 MPL)
a. Guru dan siswa melakukan refleksi dan membuat 10
Penutup
Menit
kesimpulan berdasarkan hasil diskusi.
b. Memberikan umpan balik terhadap proses pembelajaran
c. Merencanakan dan memotivasi kegiatan pembelajaran pada
pertemuan yang akan datang.
d. Guru memantapkan pemahaman siswa terhadap materi
dengan memberikan tugas untuk dikerjakan di rumah dan
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
e. Guru mengakhiri pelajaran dengan berdo’a sebelum pulang.
17
Teknik Penilaian :
Aspek Perilaku Yang Dinilai
Istiqomah dalam Istiqomah dalam
Nama Peserta Istiqomah dalam
No berdo’a awal berdo’a akhir
Didik tadzarus
pelajaran pelajaran
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
Pedoman Penskoran : Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap reliji diambil dari nilai
modus (nilai yang terbanyak muncul.
1. Indikator sikap reliji keistiqomahan dalam mengikuti tadzarus
Skor 1 (K) : jarang mengikuti tadzarus dan selalu tidak membawa juz amma setiap
hari mengikuti pelajaran.
Skor 2 (C) : jarang mengikuti tadzarus dan jarang membawa juz amma setiap hari
mengikuti pelajaran.
Skor 3 (B) : sering mengikuti tadzarus dan sering membawa juz amma setiap hari
mengikuti pelajaran.
Skor 4 (SB) : selalu mengikuti tadzarus dan selalu membawa juz amma setiap hari
mengikuti pelajaran.
2. Indikator sikap reliji keistiqomahan dalam berdo’a sebelum pelajaran dimulai.
Skor 1 (K) : ketika berdo’a sebelum pelajaran dimulai tidak tumaninah.
Skor 2 (C) : ketika berdo’a sebelum pelajaran dimulai kurang tumaninah.
Skor 3 (B) : ketika berdo’a sebelum pelajaran dimulai dilakukan dengan tumaninah.
Skor 4 (SB) : selalu berdo’a sebelum pelajaran dimulai dilakukan dengan tumaninah. 17
Pedoman Penskoran : Nilai akhir yang diperoleh untuk ranah sikap diambil dari nilai modus
(nilai yang terbanyak muncul.
1. Indikator sikap rasa ingin tahu dalam pembelajaran
Skor 1 (K) : tidak menunjukkan rasa ingin tahu dalam pengamatan, tidak mengikuti
diskusi kelompok.
Skor 2 (C) : tidak menunjukkan rasa ingin tahu dalam pengamatan, sulit terlibat aktif
dalam kegiatan kelompok atau individu walaupun telah didorong untuk
terlibat.
Skor 3 (B) :menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu teliti, dan baru terlibat
aktif dalam kegiatan kelompok ketika disuruh atau kurang teliti dalam
menyelesaikan masalah secara individu.
Skor 4 (SB) :menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, teliti, jujur dan aktif dalam dalam
kegiatan baik kelompok maupun individu
2. Indikator sikap jujur dalam mengemukakan hasil diskusi
Skor 1 (K) : tidak mengikuti diskusi
Skor 2 (C) : Tidak menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan hasil diskusi
Skor 3 (B) : Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan hasil diskusi namun
kurang kemandirian dalam menyelesaikan masalah (masih berusaha
meminta jawaban teman atau menyontek) terutama dalam kegiatan
individu
Skor 4 (SB) : Menunjukkan kejujuran dalam mengemukakan hasil diskusi dan 17
3. Penilaian Pengetahuan
Penilaian Ranah Pengetahuan
17
Rumus Pengolahan Nilai :
Jumlah skor yang diperoleh
Nilai x 4 ___
20
17
3. Penutup (± 10 menit)
Kegiatan Keterangan
b. Melibatkan siswa menutup pelajaran dan memberi kesempatan
Terlaksana/Tidak
berkomentar tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
Pertemuan 2
1. Pendahuluan (± 10 menit)
Kegiatan Keterangan
g. Memulai pelajaran dengan salam, membimbing siswa berdoa sesuai
dengan agamanya dan siswa mempersiapkan buku ajar untuk memulai Terlaksana/Tidak
pelajaran. (Fase 1 MPL)
h. Memotivasi siswa dengan menunjukkan gambar rangkaian transistor Terlaksana/Tidak
penguat bertingkat, transistor penguat diferensial, dan menunjukkan
permasalahan transistor sebagai penguat yang disebabkan dari
pergeseran titik kerja transistor. (Fase 1 MPL)
a. Penutup (± 10 menit)
Kegiatan Keterangan
c. Melibatkan siswa menutup pelajaran dan memberi kesempatan
Terlaksana/Tidak
berkomentar tentang pembelajaran yang telah dilakukan.
I. Sumber Pembelajaran:
1. Buku Ajar Siswa.
2. LKS SMK
3. LP 1, 2, 3 dan 4
4. Laptop
5. LCD
17