Anda di halaman 1dari 33

1

PANDUAN KOMUNIKASI EFEKTIF

1
2

RSU Natalia
Jl. Teratai No 15 Pulisen Boyolali
Telp. / Fax (0276) 321302
Email:rsunataliaboyolali@gmail.com

KATA PENGANTAR

2
3

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Panduan Komunikasi Efektif RSU Natalia Boyolali ini dapat selesai disusun.
Buku Panduan Komunikasi Efektif ini adalah panduan kerja bagi semua
pihak yang terkait dengan unit pelayanan dalam tata cara Komunikasi Efektif di
RSU Natalia Boyolali.
Diharapkan dengan adanya Panduan Komunikasi Efektif ini, karyawan di
RSU Natali Boyolali dapat melaksanakan Komunikasi Efektif sesuai prosedur dan
panduan.
Dengan selesainya penyusunan Buku Panduan Komunikasi Efektif ini,
penyusun mengucapkan terima kasih atas bantuan semua pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan Panduan Komunikasi Efektif RSU Natalia
Boyolali.
Akhirnya saran dan koreksi demi perbaikan buku Panduan ini sangat kami
harapkan.

Boyolali,03 Juli 2017

3
4

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
i
DAFTAR ISI........................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................
1

4
5

A..............................................................................................................
Pengertian Komunikasi Efektif
.................................................................................................................
1
B..............................................................................................................
Jenis Komunikasi
.................................................................................................................
1
C..............................................................................................................
Tujuan
.................................................................................................................
2
BAB II RUANG LINGKUP........................................................................................
3
BAB III TATALAKSANA...........................................................................................
4
A..............................................................................................................
Proses komunikasi
.................................................................................................................
4

5
6

B..............................................................................................................
Unsur Komunikasi
.................................................................................................................
4
C..............................................................................................................
Sifat Komukasi
.................................................................................................................
6
D..............................................................................................................
Komunikasi Efektif
.................................................................................................................
7
E..............................................................................................................
Komunikasi Dalam Edukasi Kepada Pasien dan Keluarga
.................................................................................................................
9
F...............................................................................................................
Komunikasi Melalui Telpon Antar Pemberi Layanan
.................................................................................................................
10

6
7

G..............................................................................................................
Prosedur
.................................................................................................................
12
BAB IV DOKUMENTASI...........................................................................................
14
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................
16

7
8

Lampiran
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU NATALIA
Nomor : 19 / SK.PND / RSU.N / VII / 2017
Tanggal : 03 Juli 2017
Tentang : Pemberlakuan Panduan Peningkatan Komunikasi Efektif di RSU Natalia

PANDUAN
PENINGKATAN KOMUNIKASI EFEKTIF

BAB I
DEFINISI

A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
1. Komunikasi yaitu penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui media tertentu sehingga pesan diterima tepat waktu,
akurat, jelas dan mudah dipahami oleh penerima pesan.
2. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan
atau informasi tentang pikiram atau perasaan (Roben.J.G)
3. Komunikasi adalah Sebuah proses penyampaian pikiran atau informasi
dari seseorang kepada orang lain melalui suatu cara tertentu sehingga orang
lain tersebut mengerti betul apa yang dimaksud oleh penyampai pikiran-

8
9

pikiran atau informasi”. (Komaruddin, 1994;Schermerhorn, Hunt & Osborn,


1994; Koontz &Weihrich, 1988).

B. JENIS KOMUNIKASI
1. Komunikasi verbal yaitu komunikasi dengan menggunakan kata-kata
2. Komunikasi non verbal yaitu komunikasi yang dilakukan dengan
menggunakan lambang atau isyarat
3. Komunikasi tertulis yaitu komunikasi pesan yang disampaikan melalui
tulisan.

C. TUJUAN

1. Mengurangi tingkat kesalahan (kesalahpahaman)


2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku
orang lain
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Menyelesaikan sebuah permasalahan
6. Mencapai sebuah tujuan
7. Menurunkan ketegangan dan penyelesaian konflik
8. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain

9
10

10

10

10

10

BAB II
RUANG LINGKUP

10

10

10

10

10
11

11

11

11

11

Komunikasi efektif dilakukan di semua bagian di Rumah Sakit, antara lain :


1. Komunikasi via telp antar petugas / karyawan di Rumah Sakit
2. Komunikasi verbal baik secara lisan maupun melalui telpon antar
petugas kesehatan yang diverifikasi kebenarannya dengan metode yang
berlaku di Rumah Sakit.

11

11

11

11

11
12

12

12

12

12

BAB III
TATA LAKSANA

A. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi dapat efektif apabila pesan diterima dan dimengerti sebagaimana
dimaksud oleh pengirim pesan, pesan ditindak lanjuti dengan sebuah
perbuatan oleh penerima pesan dan tidak ada hambatan untuk hal itu
(Hardjana, 2003).
Gambar
Oh saya mengerti !
Dia Mengerti?

Umpan balik

Komunikato Pesan X Saluran Komunikan

12

12

12

12

12
13

13

13

13

13

Gangguan

B. UNSUR KOMUNIKASI
1. Sumber/komunikator (dokter,perawat,
admission,Adm.Irna,Kasir,dll)
Sumber (yang menyampaikan informasi): adalah orang yang
menyampaikan isi pernyataannya kepada penerima. Hal-hal yang menjadi
tanggungjawab pengirim pesan adalah mengirim pesan dengan jelas,
memilih media yang sesuai, dan meminta kejelasan apakah pesan tersebut
sudah di terima dengan baik. (konsil kedokteran Indonesia, hal.8)
Komunikator yang baik adalah komunikator yang menguasai materi,
pengetahuannya luas dan dalam tentang informasi yang yang disampaikan,
cara berbicaranya jelas dan menjadi pendengar yang baik saat dikonfirmasi
oleh sipenerima pesan (komunikan)

13

13

13

13

13
14

14

14

14

14

Komunikator yang baik pada saat melakukan proses umpan balik,


diperlukan kemampuan dalam hal-hal berikut (konsil kedokteran
Indonesia, hal 42):
a. Cara berbicara (talking), termasuk cara bertanya (kapan
menggunakan pertanyaan tertutup dan kapan memakai pertanyaan
terbuka), menjelaskan, klarifikasi, para phrase, intonasi.
b. Mendengar (listening), termasuk memotong kalimat.
c. Cara mengamati (observation) agar dapat memahami yang tersirat
di balik yang tersurat (bahasa non verbal di balik ungkapan
kata/kalimatnya, gerak tubuh).
d. Menjaga sikap selama berkomunikasi dengan komunikan (bahasa
tubuh) agar tidak menggangu komunikasi, misalnya karena
komunikan keliru mengartikan gerak tubuh, raut tubuh, raut muka,
dan sikap komunikator.
2. Isi pesan(apa yang disampaikan)
Panjang pendeknya, kelengkapannya perlu disesuaikan dengan tujuan
komunikasi, media penyampaian, penerimanya.
3. Media/saluran (Elektronic,Lisan,danTulisan).
Media berperan sebagai jalan atau saluran yang dilalui isi pernyataan yang
disampaikan pengirim atau umpan balik yang disampaikan
14

14

14

14

14
15

15

15

15

15

penerima.Berita dapat berupa berita lisan, tertulis, atau keduanya


sekaligus.Pada kesempatan tertentu, media dapat tidak digunakan oleh
pengirimya itu saat komunikasi berlangsung atau tatap muka dengan efek
yang mungkin terjadi berupa perubahan sikap. (konsil kedokteran
Indonesia, hal.8).
Media yang dapat digunakan: Melalui telepon, menggunakan lembar lipat,
buklet, vcd, (peraga).
4. Penerima/komunikan (pasien, keluargapasien, perawat, dokter,
Admission,Adm.Urna).
Penerima berfungsi sebagai penerima berita.Dalam komunikasi, peran
pengirim dan penerima bergantian sepanjang pembicaraan.Tanggung
jawab penerima adalah berkonsentrasi untuk menerima pesan dengan baik
danm emberikan umpan balik kepada pengirim.Umpan balik sangat
penting sehingga proses komunkasi berlangsung dua arah. (konsil
kedokteran Indonesia, hal.8).

C. SIFAT KOMUNIKASI
Komunikasi itu bisa bersifat informasi (asuhan)dan edukasi (Pelayanan
promosi).
1. Komunikasi yang bersifat informasi asuhan di dalam rumah sakit adalah:

15

15

15

15

15
16

16

16

16

16

a. Jam pelayanan
b. Pelayanan yang tersedia
c. Cara mendapatkan pelayanan
d. Sumber alternative mengenai asuhan dan pelayanan yang diberikan
ketika kebutuhan asuhan pasien melebihi kemampuan rumah sakit.
e. Akses informasi ini dapat diperoleh melalui Customer Service,
Admission, dan Website.
2. Komunikasi yang bersifat Edukasi (Pelayanan Promosi):
a. Edukasi tentan obat. (Lihat pedoman pelayanan farmasi)
b. Edukasi tentang penyakit. (Lihat Pedoman Pasien)
c. Edukasi pasien tentang apa yang harus di hindari. (Lihat Pedoman
Pelayanan)
d. Edukasi tentang apa yang harus di lakukan pasien untuk
meningkatkan kualitas hidup nya pasca dari rumah sakit. (Lihat
Pedoman Pelayanan, Pedoman Gizi, Pedoman Fisioterapi, Pedoman
Farmasi).
e. Edukasi tentang Gizi. (Lihat Pedoman Gizi).
f. Akses untuk mendapatkan edukasi ini bisa melalui medical
information dan nantinya akan menjadi sebuah unit PKRS
(Penyuluhan Kesehatan RumahSakit)

D. KOMUNIKASI EFEKTIF.

16

16

16

16

16
17

17

17

17

17

Komunikasi efektif dalah tepat waktu, akurat, jelas, dan mudah di pahami oleh
penerima, sehingga dapat mengurangi tingkat kesalahan (kesalah pahaman).
Prosesnya adalah:
1. Pemberi pesan secara lisan memberikan pesan, setelah itu di
tuliskan secara lengkap isi pesan tersebut oleh sipenerima pesan.
2. Isi pesan di bacakan kembali (Read Back) secara lengkap oleh
penerima pesan.
3. Penerima pesan mengkonfirmasi isi pesan kepada pemberi pesan.

Yah..benar. Jadi isi pesannya ini ya.... pak…

Dikonfirmasikan

Komunikator Isi pesan Ditulis Dibacakan Komunikan

17

17

17

17

17
18

18

18

18

18

Gambar Proses Komunikasi Efektif


Dalam menuliskan kalimat yang sulit, maka komunikan harus menjabarkan huruf
nya satu persatu dengan menggunakan alfabeth yaitu
Gambar KodeAlfabet International
CHARACTER MORSE TELEPHONY PHONIC
CODE ( PRONUNCIATION
)
A ●─ Alfa ( AL-FAH )
B ─ ●●● Bravo ( BRAH-VOH )
C ─●─● Charlie ( CHAR-LEE ) or
( SHAR-LEE )
D ─●● Delta ( DELL-TAH )
E ● Echo ( ECK-OH )
F ●●─● Foxtrot ( FOKS-TROT )
G ──● Golf ( GOLF )
H ●●●● Hotel ( HOH-TEL )
I ●● India ( IN-DEE-AH )
J ●─── Juliet ( JEW-LEE-ETT )
K ─●─ Kilo ( KEY-LOH )
L ●─●● Lima ( LEE-MAH )
18

18

18

18

18
19

19

19

19

19

M ── Mike ( MIKE )
N ─● November ( NO-VEM-BER )
O ─── Oscar ( OSS-CAH )
P ●──● Papa ( PAH-PAH )
Q ──●─ Quebec ( KEH-BECK )
R ●─● Romeo ( ROW-ME-OH )
S ●●● Sierra ( SEE-AIR-RAH )
T ─ Tango ( TANG-GO )
U ●●─ Uniform ( YOU-NEE-FORM )
or ( OO-NEE-FORM )
V ●●●─ Victor ( VIK-TAH )
W ●── Whiskey ( WISS-KEY )
X ─●●─ Xray ( ECKS-RAY )
Y ─ ●─ ─ Yankee ( YANG-KEY )
Z ──●● Zulu ( ZOO-LOO )
1 ●─ ─ ─ ─ One ( WUN )
2 ●●─── Two ( TOO )
3 ●●●── Three ( TREE )
4 ●●●●─ Four ( FOW-ER )
5 ●●●●● Five ( FIFE )
6 ─●●●● Six ( SIX )
7 ──●●● Seven ( SEV-EN )
8 ───●● Eight ( AIT )
9 ────● Nine ( NIN-ER )
0 ───── Zero ( ZEE-RO )

19

19

19

19

19
20

20

20

20

20

E. KOMUNIKASI DALAM EDUKASI KEPADA PASIEN


&KELUARGA.
1. Tahap assesmen pasien
Sebelum melakukan edukasi, petugas menilai dulu kebutuhan edukasi
pasien dan keluarga berdasarkan:
a. Keyakinan dan nilai-nilai pasien dan keluarga.
b. Kemampuan membaca, tingkat pendidikan dan bahasa yang
digunakan.
c. Hambatan emosional dan motivasi. (emosional: Depresi, senang
dan marah)
d. Keterbatasan fisik dan kognitif.
e. Ketersediaan pasien untuk menerima informasi.
2. Tahap kerja informasi dan edukasi yang efektif.
a. Pasien dalam kondisi baik semua dan emosionalnya senang.
Pada kondisi ini informasi dan edukasi disampaikan secara lisan dan
dukungan media lainnya.
b. Pasien ditemukan hambatan fisik (tuna rungu dan tuna wicara).

20

20

20

20

20
21

21

21

21

21

Pada kondisi ini komunikasi yang efektif adalah memberikan leaflet


kepada pasien dan keluarga sekandung (istri, anak, ayah, ibu, atau
saudara sekandung) dan menjelaskannya kepada mereka.
c. Pasien dengan hambatan emosional (pasien marah atau depresi)
Pada kondisi ini komunikasi yang efektif adalah memberikan materi
edukasi dan menyarankan pasien membaca leaflet. Apabila pasien
tidak mengerti materi edukasi, pasien bisa menghubungi petugas.
3. Tahap verifikasi
Verifikasi dilakukan untuk menilai apakah pasien dan keluarga dapat
menerima dan memahami edukasi yang diberikan.

Dengan diberikannya informasi dan edukasi pasien, diharapkan


komunikasi yang disampaikan dapat dimengerti dan diterapkan oleh
pasien.Dengan pasien mengikuti semua arahan dari rumah sakit,
diharapkan mempercepat proses penyembuhan pasien.
Setiap petugas dalam memberikan informasi dan edukasi pasien, wajib
untuk mengisi formulir edukasi dan informsi, dan ditandatangani kedua
belah pihak antara dokter dan pasien atau keluarga pasien. Hal ini

21

21

21

21

21
22

22

22

22

22

dilakukan sebagai bukti bahwa pasien dan keluarga pasien sudah diberikan
edukasi dan informasi yang benar.

E. KOMUNIKASI MELALUI TELEPON ANTARA PEMBERI


LAYANAN
Dalam memberikan komunikasi pemberian layanan di Rumah Sakit Umum
Natalia Boyolali menggunakan SBAR. Apa yang dimaksud dengan SBAR?
SBAR merupakan kerangka acuan dalam pelaporan kondisi pasien yang
memerlukan perhatian dan tindakan segera. Metode komunikasi ini digunakan
pada saat perawat melakukan pelaporan kondisi pasien kepada DPJP.
Komunikasi SBAR adalah kerangka teknik komunikasi yang disediakan untuk
petugas kesehatan dalam menyampaikan kondisi pasien.
SBAR adalah metode terstruktur untuk mengkomunikasikan informasi
penting yang membutuhkan perhatian segera dan meningkatkan keselamatan
pasien.
Keuntungan dari penggunaan metode SBAR adalah:
 Kekuatan perawat berkomunikasi secara efektif.

22

22

22

22

22
23

23

23

23

23

 Dokter percaya pada analisa perawat karena menunjukkan perawat


paham akan kondisi pasien.
 Memperbaiki komunikasi sama dengan memperbaiki keselamatan
pasien.
Diharapkan dokumentasi catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan baik
sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui perkembangan pasien.
1 Situation : Kondisi terkini yang terjadi pada pasien?
- Mengidentifikasi nama diri petugas dan pasien
- Apa yang terjadi dengan pasien yang memprihatinkan
- Tanda-tanda vital terbaruA
- Temuan klinis terbaru
- Diagnosa medis
2 Background :Informasi penting apa yang berhubungan dengan kondisi
pasien
- Obat saat ini dan alergi
- Hasil laboratorium : tanggal dan waktu tes dilakukan dan hasil tes
sebelumnya untuk perbandingan
- Riwayat medis
3. Assessment : Hasil pengkajian kondisi pasien terkini

23

23

23

23

23
24

24

24

24

24

- Apa temuan klinis?


- Apa analisis
- Apakah masalah ini parah atau mengancam kehidupan?
4. Recommendation : Apa yang perlu dilakukan untuk mengatasi masalah?
- Apa tindakan / rekomendasi yang diperlukan untuk memperbaiki
masalah?
- Apa solusi yang bisa perawat tawarkan dokter?
- Apa yang perawat butuhkan dari dokter untuk memperbaiki kondisi
pasien?
- Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan ini terjadi?
Sebelum serah terima pasien, perawat harus melakukan :
1 Perawat mengkaji kondisi pasien terkini.
2 Perawat mengkumpulkan data-data yang diperlukan yang
berhubungan dengan kondisi pasien yang akan dilaporkan.
3 Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah
keperawatan yang harus dilanjutkan.
4 Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini &
hasil pengkajian perawat shift sebelumnya.
5 Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana
perawat harian.

24

24

24

24

24
25

25

25

25

25

F. PROSEDUR
1. TBK
a. Staf yang menerima informasi atau order, mencatat kelengkapan
order atau hasil pemeriksaan ke dalam catatan rekam medik pasien
dan membacakan kembali atau “TBK” (Tulis, Baca, Konfirmasi)
secara lengkap informasi atau order yang diterimanya
b. Untuk obat-obatan yang kedengarannya mirip atau “sound like
drug” nama obat dieja kata demi kata
c. Beri tanda pada nama obat atau hasil pemerikasaan yang sudah
dibacakan kembali tersebut, jika si pemberi order atau pemberi
informasi telah menyatakan “ya”/ketepatan pengulangan
d. Beri tanda tangan dan naman jelas perawat yang menerima order
atau informasi s, catat jam prosedur terjadi
e. Lakukan verikasi dalam waktu 1x24 jam atau sesuai kebijakan RS
setempat kepada dokter yang memberi order pada saat datang
berkunjung dengan memberi tanda tangan dan nama jelas, tanggal dan
jam verifikasi pada catatan sebelumnya
2. Daftar singkatan,akronim, simbol, penandaan dosis yang tidak
boleh digunakan di seluruh bagian RS

25

25

25

25

25
26

26

26

26

26

Dokter, perawat, dan staf farmasi disosialisasikan mengenai daftar


singkatan, akronim, simbol, dan penandaan dosis yang tidak boleh
digunakan di seluruh bagian RS
3. Jenis pemerikasaan emergensi dan penanganan nilai pemeriksaan
yang kritis/critical value
a. Setiap penilaian pemeriksaan diagnotik abnormal harus
dilaporkam dari bagian terkait ke perawat setelah hasil
pemeriksaan dibaca, selanjutnya perawat melaporkan kepada
dokter penanggungjawab pasien. Apabila dokter DPJP tidak
ndapat dihubungi maka dilaporkan kepada dokter jaga.maksimal
waktu 30 menit.

b. Dokter penanggung jawab pasien segera melakukan tindak


lanjut kepada pasien sesuai hasil yag dilaporkan

c. Dokumentasi ditulis dilembar CPPT dan ditulis diblangko


Hand Over saat pergantian shift.

26

26

26

26

26
27

27

27

27

27

BAB IV
DOKUMENTASI

1. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien dicatat dalam formulir


asesmen pasien (terlampir) ;
2. Pemberian edukasi kepada pasien dikaji menggunakan formulir Asesmen
kebutuhan edukasi pasien (terlampir) ;
3. Bukti edukasi dicatat dalam formulir pemberian edukasi (terlampir) ;
4. Komunikasi efektif antar petugas kesehatan dicatat dalam formulir catatan
perkembangan terintegrasi (terlampir) ;

27

27

27

27

27
28

28

28

28

28

5. Komunikasi efektif antar perawat dicatat dalam formulir Catatan Tindakan


Perawat dan Serah Terima (terlampir) ;
6. Komunikasi efektif melalui telepon antara dokter dan perawat dicatat
dalam formulir Laporan Pasien Via Telepon SBAR (terlampir) ;

28

28

28

28

28
29

29

29

29

29

LAMPIRAN
DAFTAR SINGKATAN YANG DILARANG PENGGUNAANNYA
Dalam bentuk komunikasi tertulis, terdapat singkatan-singkatan yang dapat
menimbulkan kerancuan arti, atau kekeliruan pembacaan, yang dapat mengakibatkan
miskomunikasi. Oleh karena itu, dilakukan pembatasan terhadap singkatan-singkatan
yang ada dalam tabel berikut.

Set No Singkatan Bahaya Potensial Sebaiknya Gunakan


1 1 U (unit) Dapat disalah Tulislah“Unit”
artikan dengan Nol,
empat atau cc

2 2 IU (International Unit) Dapat disalah Tulislah“International


artikan dengan IV unit”
(interna) atau 4
(empat)

3 3 Angka Nol dibelakang Tanda decimal tidak Jangan tulis angka Nol
decimal (X,0 mg) diperhatikan setelah decimal jika
angka Nol tersebut
4 Tidak adanya angka Nol merupakan satu –
sebelum decimal (,X satunya angka (X mg).
mg) Dan selalu gunakan
29

29

29

29

29
30

30

30

30

30

angka Nol sebelum


tanda decimal (0,X
mg).

4 5 MS Tertukar satu Tuliskan“ morfin


dengan yang sulfate atau
6 MSO4 lainnya. Dapat magnesium sulfat ”
7 MgSO4 diartikan morfin
sulfat atau
magnesium sulfat.

5 8 µg Disalah artikan Tulislah “mcg”


sebagai mg (mikrogram)
(miligram) sehingga
pasien akan
menerima
kelebihan dosis
seribu kali lipat.

6 9 S.C Disalah artikan Tulislah“subkutan


Atau S.Q sebagai SL untuk ”(subkutan)
sublingual.

7 10 c.c. (cubic centimeter) Disalah artikan Tulislah“ml (mili liter)”


30

30

30

30

30
31

31

31

31

31

sebagai U (unit) jika


tertulis tidak jelas.

8 11 A.S, A.D., A.U. Dapat tertukar satu Tulislah“telingakiri,


(singkatan lain untuk dengan lainnya telinga kanan, atau
auricular sinistra, (misalnya : AS kedua telinga”.
auricular disalah artikan
dekstra,auriculiutro dengan OS,AD
untuk telinga kiri, dengan OD,AU
kanan, kedua telinga) dengan OU, dll)

12 O.S, O.D, O.U. Tulislah“mata kiri,


(Singkatan lain untuk mata kanan, atau
ocular sinistra, ocular kedua mata”
dekstra, oculi utro
untuk mata kiri, kanan
dan kedua mata)

DAFTAR NILAI KRITIS LABORATORIUM

Nilai Kritis Kimia Darah

Pemeriksaan Batas Bawah Batas Atas


31

31

31

31

31
32

32

32

32

32

Glukosa ≤ 45 mg/dL ≥ 400 mg/dL


Glukosa Neonatus ≤ 30 mg/dL ≥ 300 mg/dL
Ureum ≤ 2 mg/dL ≥ 80 mg/dL
Kreatinin - ≥ 5.0 mg/dL
Hemoglobin ≤ 7,0 mg/dL ≥ 20 mg/dL

Nilai Kritis Hematologi

Pemeriksaan Batas Bawah Batas Atas

Hemoglobin ≤ 7 g/dL ≥ 21.0 g/dL


Hemoglobin Neonatus ≤ 9.5 g/dL ≥ 33 g/dL
Hematokrit ≤ 20 % ≥ 60 %
Hematokrit Neonatus ≤ 33 % ≥ 70 %
Lekosit ≤ 2.0 x 103 µL ≥ 40 x 103µL
Trombosit ≤ 20 x 103µL ≥ 1000 x 103µL
Bleeding Time (BT) Tidak Ada ≥ 15 menit

Nilai Kritis Imunoserologi

32

32

32

32

32
33

33

33

33

33

HbsAg Reactive
VCT/HIV Reactive

33

33

33

33

33

Anda mungkin juga menyukai