Anda di halaman 1dari 5

Kulit Bayi dan Alergi

Posted by LoveLy KhaLisa at 16:19


Ungkapan, kulit mulus seperti kulit bayi mungkin saja kurang tepat. Buktinya, kebanyakan kulit
bayi, terutama bayi baru lahir, justru beruntusan. Kenapa ya? Penyebabnya lumayan banyak
ternyata. Apa sajakah itu, dan perlukah penanganan dari ahlinya?

JERAWATAN

Kemungkinan: acne infantil (jerawat) dengan tanda-tanda:

Kulit muka ditumbuhi benjolan kecil mirip jerawat atau bruntusan dengan warna kemerahan.

Bisa terjadi di wajah, dada, punggung, dan/atau sela paha.

Biasanya muncul dalam 30 hari pertama kehidupan, puncaknya pada minggu ke 2-4.

Penyebab:

Acne infantil yang dialami 50% bayi baru lahir ini disebabkan hormon androgen yang masih
tinggi (sisa saat ia masih dalam kandungan) pada peredaran darahnya.

Solusi:

Umumnya jerawat ini akan hilang dengan sendirinya seiring lenyapnya hormon tersebut. Pada
beberapa kasus, dokter akan meresepkan obat jerawat ringan, krim benzoil peroksida 2,5%,
misalnya.

BINTIK KEMERAHAN PADA LIPATAN KULIT

Kemungkinan: biang keringat (miliaria) dengan gejala utama gatal-gatal disertai kulit kemerahan
bergelembung kecil-kecil. Biang keringat dapat dibagi menjadi:

Miliaria crystallina (MC) dengan gejala bercak-bercak kecil (berbentuk seperti butiran) yang
timbul berkelompok dan berwarna menyerupai kulit atau merah muda. MC tidak meradang dan
biasanya menyerang daerah lipatan, terutama leher dan ketiak, serta daerah yang tertutup baju.
Biang keringat tipe ini paling banyak menyerang bayi karena si kecil umumnya dibungkus ketat
sehingga tubuhnya jadi berkeringat dan lembap.

Miliaria rubra dengan gejala bercak seperti butiran berwarna merah (papula) atau melebar
(papula vesicles). Kelainan ini biasanya timbul di daerah lipatan seperti leher, lipat paha, ketiak,
dahi, badan atas, sisi lengan, dan daerah yang tertutup baju.

Penyebab:

Cuaca panas sehingga bayi berkeringat padahal kelenjar keringatnya masih belum sempurna dan
mudah tersumbat.

Kurang sempurna saat mengeringkan tubuh si kecil, terutama terjadi pada bayi gemuk yang leher
dan ketiaknya berlipat-lipat.

Pakaian anak terlalu ketat sehingga membuatnya cepat gerah dan berkeringat.

Pencegahan:

Penyakit ini biasa kambuh berulang terutama bila udara panas. Cara mencegahnya dengan
perawatan rutin, seperti:

Mandi teratur

Setiap si kecil berkeringat, cepat basuh dengan lap basah kemudian keringkan dengan handuk
lantas taburi tubuhnya dengan bedak.

Bila cuaca panas, kenakan bayi baju yang tipis. Jadi ia tidak perlu selalu dibedong dengan ketat.

Air mandi jangan terlalu panas karena justru membuat bayi jadi gerah lalu berkeringat.

Pengobatan:

Hampir 70% kasus biang keringat bisa diatasi bila si kecil terhindar dari cuaca panas.
Pengobatan yang disarankan biasanya dengan mengoleskan losion calamin.

KULIT MERAH DAN MENGELUPAS

Kemungkinan: eksim susu (Dermatitis atopik). Biasanya terjadi saat usia bayi 2 bulan atau
setelah sistem imunitas bayi mulai terbentuk dan berlanjut hingga usia 2 tahun. Area yang
terkena biasanya pipi dan lipatan kulit (daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut) dengan
tanda bercak merah (yang terkadang basah seperti kulit lecet) atau bintik-bintik kemerahan yang
menonjol di permukaan kulit yang berisi cairan. Bila pecah akan tampak basah kemudian
mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Pada beberapa kasus ada yang
kulitnya sampai mengelupas seperti akan ganti kulit. Karena rasanya gatal, bayi umumnya akan
gelisah serta rewel.

Penyebab:

Yang jelas bukan ASI karena justru ASI mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan
infeksi. Beberapa faktor yang dicurigai sebagai biang keladi adalah:

Faktor keturunan

Faktor luar/lingkungan, misal debu, udara panas dan kelembapan


Kebiasaan bayi, seperti merangkak sehingga tungkai dan sikunya mudah kotor dan terserang
eksim

Kosmetik yang tidak tepat sehingga kulit bayi kering dan bersisik/terkelupas

Bisa juga karena proses fisiologis, walaupun tidak semua bayi mengalami

Pencegahan:

Merawat kulit bayi dengan baik dan mencegah kulitnya agar tidak kering.

Pengobatan:

Kondisi ini rentan mengalami infeksi jadi sebaiknya si kecil segera dibawa berobat ke dokter.

RUAM MERAH PADA BOKONG DAN SELANGKANGAN

Kemungkinan: eksim popok. Keluhannya adalah bintik-bintik merah timbul yang menimbulkan
rasa gatal dan kadang nyeri yang ditemui di sekitar bokong dan selangkangan bayi.

Penyebab:

Ini adalah kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Bagian tertutup
popok mudah meng- alami peradangan, karena kulit di bagian itu hangat dan lembap serta peka
terhadap bakteri dan senyawa yang dapat mengiritasinya.

Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam feses dan
urine bayi, yang bisa menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak seperti ini biasanya
terjadi bila bayi diare.

Akibat terjadinya iritasi yang disebabkan oleh amonia (terjadi saat bakteri yang terdapat pada
urine bercampur dengan kotoran bayi).

Pencegahan:

Ganti popok sesegera mungkin setiap kali bayi BAK. Pilih kain popok yang terbuat dari bahan
lembut (seperti katun). Perhatikan juga cara pemakaiannya, jangan terlalu ketat agar kulit tidak
tergesek.

Penggunaan pospak sedapat mungkin dihindari.

Pengobatan:

Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari sebab kemungkinan sudah
ditumpangi jamur kandida. Dokter biasanya akan meresepkan krem antijamur. Jika telah diobati
gejala ini biasanya akan hilang dalam waktu satu minggu.
TANDA BIRU DI BOKONG

Kemungkinan: mongolian blue spot. Biasanya warna biru/tanda biru akan tampak di bokong,
lengan, atau paha, bisa juga dengan penampakan warna merah di kepala.

Penyebab:

Akumulasi pigmentasi bawah kulit. Gejala yang banyak dialami bayi Asia ini tidak menimbulkan
rasa sakit juga bukan menandakan adanya gangguan pada jalannya aliran darah

Pengobatan:

Semua ini merupakan kelainan fisiologis normal yang ditemukan pada banyak bayi dan akan
hilang dengan sendirinya, seiring dengan sempurnanya fungsi tubuh bayi. Jadi tidak perlu
diobati.

TANDA-TANDA LAIN DI KULIT BAYI

Masih ada beberapa tanda di kulit bayi yang sering membuat orangtua waswas. Berikut di
antaranya:

Kulit kepala merah dan terkelupas. Bersihkan dengan baby oil atau sikat rambut khusus bayi
yang lembut. Tanyakan pada dokter kulit apakah harus mengganti sampo atau butuh salep
tertentu untuk mengobatinya.

Bintik-bintik putih yang timbul di sekitar pipi atau hidung. Gejala yang disebut dengan milia ini
akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu jadi tidak perlu tindakan tertentu.

Warna kulit yang tidak merata di bagian pergelangan tangan biasanya timbul karena sirkulasi
darah yang belum sempurna. Hal itu bisa menyebabkan tampilan kulit di bagian tertentu berwana
lebih pucat dibandingkan di daerah lainnya. Pada bagian tangan dan kaki mungkin saja timbul
warna kebiruan, ini pun gejala yang normal.

Bintik merah di bagian tertentu tubuh (umumnya ditemukan di tungkai dan lengan atau daerah
yang tidak tertutup pakaian). Kemungkinan besar disebabkan gigitan serangga. Untuk itu cara
mencegahnya hindari bayi dari gigitan nyamuk dan lainnya. Bintik merah ini tidak perlu diobati
karena akan hilang dengan sendirinya.

Benjolan merah sering timbul di daerah selangkangan dan ketiak pada bayi yang tinggal di
daerah tropis. Hal ini disebabkan kelenjar keringat tidak bekerja dengan semestinya, ditambah
adanya infeksi bakteri. Gejala ini sewaktu-waktu bisa datang dan pergi dengan tampilan kulit
yang beragam, misalnya seperti bisul kecil dengan bintik merah di bagian tengahnya. Jika
mengalami hal ini harus berobat ke dokter kulit.

Kulit yang mengelupas biasa dialami bayi Asia setelah beberapa hari dilahirkan. Gejala ini
timbul terutama di daerah telapak tangan dan telapak kaki. Bayi Asia memang cenderung
memiliki kulit lebih kering dibandingkan dengan bayi Eropa. Oleskan baby oil pada kulit yang
mengelupas.

Jika bayi Anda menderita penyakit impetigo, infeksi yang ditimbulkan oleh bakteri di sekitar
mulut, sebaiknya jauhkan dari anak lainnya. Gunakan handuk khusus dan cucilah tangan setelah
menyentuh bagian yang terkena infeksi. Segera bawa ke dokter kulit.

Gazali Solahuddin.

Anda mungkin juga menyukai