Anda di halaman 1dari 6

BAB VI

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan
dan evaluasi terhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja
dari penyelenggaraan pelayanan minimal di bidang kesehatan di puskesmas adalah
profil kesehatan puskesmas. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profil
kesehatan puskesmas ini pada intinya berisi berbagai data / informasi yang
menggambarkan situasi dan kondisi kesehatan masyarakat di wilayah kerja
puskesmas khususnya Puskesmas Perak Timur.
Oleh karena kedudukannya yang sangat strategis itu, penyusunan Profil
Kesehatan Puskesmas perlu dicermati dan sedapat mungkin dalam pembuatannya
ada suatu keseragaman di semua unit kerja berdasarkan petunjuk teknis yang telah
dikeluarkan oleh kementerian kesehatan. Sehingga nantinya profil pada suatau
daerah dapat dikompilasi dengan profil pada daerah lainnya menjadi Profil
Kesehatan Indonesia.
Profil Kesehatan Puskesmas Perak Timur ini disusun dengan
menggunakan format baru, dengan modifikasi dari Petunjuk Teknis Profil
Kesehatan Kota Tahun 2015. Secara umum data yang disajikan beberapa
diantaranya terpilah menurut jenis kelamin. Dengan tersedianya data kesehatan
yang responsif gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada tidaknya serta
besaran kesenjangan mengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi
laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol dan manfaat
dalam pembangunan bidang kesehatan.
Namun demikan beberapa data dari pemegang program memang masih
belum terpilah menurut jenis kelamin, hal ini dikarenakan tidak adanya
sinkronisasi laporan bulanan yang dibuat dengan laporan pada profil kesehatan.
Banyak sekali laporan dari para pemegang program puskesmas yang tidak berdasar
pada jenis kelamin dan desa sehingga pada saat rekapitulasi di akhir tahun
mengalami banyak kendala.

B. SARAN
Ada beberapa hal yang mungkin dapat menjadi bahan pertimbangan dan
juga saran agar adanya perubahan dalam sistem pencatatan dan pelaporan
Puskesmas, yaitu :
1. Sistem pencatatan dan pelaporan yang dibebankan kepada pengelola SP2TP
dan masing-masing pemegang program sangat tidak efektif dan efisien. Banyak

16
sekali laporan yang harus dibuat dan saling tumpang tindih, seperti laporan
SP2TP ( LB 1 sampai dengan LB5 ), dan laporan dari masing-masing program.
Belum lagi pada akhir tahun mereka harus membuat rekapitulasi laporan untuk
pembuatan profil kesehatan puskesmas yang kadang-kadang malah sangat
berbeda dengan laporan bulanan yang telah dibuat.
Seharusnya seluruh laporan ini dibuat dalam 1 bentuk laporan bulanan yang
mewakili penyampaian data baik untuk program di Dinkes maupun dalam
pembuatan profil kesehatan seperti yang telah ada pada juknis profil kesehatan
tentunya hal ini akan lebih efektif, baik dalam penyampaian laporan bulanan ke
Dinkes maupun tepat waktunya pembuatan profil kesehatan puskesmas.

2. Perlu adanya perubahan dalam format pelaporan bulanan terhadap semua


program, yang sebisa mungkin dibuat terpilah berdasarkan jenis kelamin dan
Kelurahan. Selain itu juga jika memang tidak bisa dihindarkan terjadinya
perbedaan laporan pemegang program / bidang dengan laporan profil kesehatan
tetapi beberapa isi didalam laporan tersebut harus tetap mengakomodir laporan
untuk profil sehingga memudahkan dalam melakukan rekapitulasi di saat-saat
yang dibutuhkan.

3. Beberapa tabel dalam format laporan profil kesehatan sebenarnya masih belum
sempurna, potensi bermasalah dan tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya di lapangan, seharusnya ini menjadi tanggung jawab bersama bagi
seluruh pelaksana tugas dari tingkat puskesmas, dinas kesehatan kota, dinas
kesehatan provinsi untuk memberi masukan bagi kementerian kesehatan
sebagai pemegang / pembuat kebijakan khususnya dalam penyempurnaan
pelaporan profil kesehatan sehingga tercipta bentuk laporan yang betul-betul
bisa memberi gambaran keadaan yang sebenarnya dari pelayanan kesehatan.
Beberapa tabel yang potensi bermasalah diantaranya :

a. Tabel 24 yaitu pengukuran tekanan darah penduduk ≥ 18 tahun, padahal


isi tabel LB1 yang menjadi acuan untuk merekapitulasi isian tabel ini di
dalamnya hanya ada kolom 15-19 tahun dan 20 tahun keatas. Jadi jelas
sekali tidak adanya sinkronisasi laporan satu dengan laporan yang lain
sehingga membuat tugas baru yang membuat pekerjaan menjadi lebih
berat, tidak efektif dan efisien.

b. Tabel 30 dan 31 yaitu persentase imuisasi TT pada ibu hamil dan WUS.

17
Imunisasi TT diberikan bukan saja kepada ibu hamil dan WUS tetapi
juga diperhitungkan dalam sistem pencatatan dan pelaporan imunisasi
TT sejak masih bayi ( jika mempunyai riwayat dan bukti pencatatan ),
sehingga tidaklah tepat yang menjadi pembanding adalah ibu hamil dan
WUS saja, Seharusnya yang menjadi pembanding adalah seluruh
peduduk wanita, namun inipun juga tidak bisa dilakukan karena
perbedaan jumlah penduduk saat sekarang dan masa lampau saat wanita
bersangkutan di imunisasi TT. Sehingga tabel ini sebenarnya hanya
menjadi gambaran kecil saja dari gambaran yang sebenar dan
seharusnya. Dan tentu saja karena pembandingnya tidak
memperhitungkan TT kelompok diluar ibu hamil dan WUS maka
cakupannya pun tidak akan pernah 100%.

c. Tabel 33 persentase pengananan komplikasi kebidanan dan neonatal.


Pada tabel ini menghilangkan sama sekali kolom data bumil dan
neonatal komplikasi yang ditemukan di daerah. Persentase penanganan
hanya membandingkan komplikasi yang ditangani dengan sasaran
komplikasi, padahal sangatlah tidak mungkin tenaga kesehatan dipaksa
mencapai target penanganan komplikasi kebidanan ( 80 % pada SPM,
PERMENKES No 741 Tahun 2008 ), karena seakan-akan mewajibkan
penduduk untuk mengalami komplikasi kebidanan / neonatal untuk
mencapai sasaran dimaksud. Padahal dalam kenyataan di lapangan
jumlah komplikasi kebidanan dan neonatal bisa saja berada di bawah
sasaran sehingga tentu saja jika dibandingkan dengan nilai sasaran /
target, cakupan penanganan menjadi kecil padahal memang orang yang
dimaksud tidak ada. Demikian juga jika komplikasi kebidanan dan
neonatal leih tinggi dari target sasaran / target maka penanganan
manjadi di atas harapan, Dan akhir kata nilai cakupan penanganan
menjadi tidak valid karena tidak menggambarkan keadaan yang
sebenarnya. Seharusnya ada kolom jumlah komplikasi kebidanan dan
neonatal yang ditemukan, dan ini menjadi pembanding dengan yang
jumlah ditangani sehingga nilainya menjadi valid, dan rasional.

18
DAFTAR PUSTAKA

BPS. 2016. Kecamatan Pabean Cantian Dalam Angka.

Laporan SP2TP Puskesmas ( LB 1, LB 2, LB3, LB4, LB5 )

Laporan Penanggung Jawab Program Puskesmas

19
LAMPIRAN TABEL
No Tabel Hal

0. Resume Profil Kesehatan 22


Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan
1. 25
Penduduk Menurut Desa
2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dan Kelompok Umur 25
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Beban
3. 26
Tanggungan Dan Rasio Jenis Kelamin
4. Status Pemerintahan Desa Dan Jumlah Rukun Tetangga Menurut Desa 26
5. Jumlah Sekolah Negeri Dan Swasta Menurut Jenis Sekolah Dan Desa 27
6. Banyaknya Desa Menurut Sumber Penghasilan Utama Sebagian Besar Penduduk 27
7. Keberadaan Pemukiman Di Bantaran Sungai Menurut Desa 28
8. Jumlah Tempat Ibadah Menurut Desa 28
9. Jumlah Sarana Perekonomian Menurut Desa 29
10. Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur 29
Jumlah Kasus TB Paru Dan Kematian Akibat TB Paru Menurut Desa Dan Jenis
11. 30
Kelamin
Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Desa Dan
12. 30
Jenis Kelamin
13. Jumlah Kasus Dan Kesembuhan TB Paru BTA+ Menurut Desa Dan Jenis Kelamin 31
14. Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin 31
15. Kasus Diare Yang Ditangani Menurut Desa Dan Jenis Kelamin 32
16. Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Desa, Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin 32
Kasus Baru Kusta 0 – 14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Desa Dan Jenis
17. 33
Kelamin
Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Desa Dan Jenis
18. 33
Kelamin
19. Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Desa Dan Jenis Kelamin 34
20. Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Desa Dan Jenis Kelamin 34
Cakupan Kunjungan Bumil, Persalinan Ditolong Nakes Dan Pelayanan Kesehatan
21. 35
Ibu Nifas Menurut Desa
22. Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Bulan 35
23. Jumlah Ibu Hamil Mendapatkan Tablet Fe1 Dan Fe3 Menurut Desa 36
24. Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Desa 36
Jumlah Dan Persentase Bumil Dan Neonatus Resti / Komplikasi Ditangani
25. 37
Menurut Desa
26. Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Desa Dan Jenis Kontrasepsi 38
27. Proporsi Peserta KB Baru Menurut Desa Dan Jenis Kontrasepsi 39
28. Jumlah Peserta KB Baru Dan KB Aktif 40
29. Cakupan Kunjungan Neonatus Menurut Desa Dan Jenis Kelamin 40
30. Cakupan Kunjungan Bayi Menurut Desa 41
31. Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Desa 41
32. Jumlah Kematian Bayi Dan Balita Menurut Desa 42
33. Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Desa 42
34. Cakupan Desa / Kelurahan UCI Menurut Jenis Desa 43
35. Cakupan Imunisasi Dasar Pada Bayi Menurut Desa 44
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita Dan Ibu Nifas Menurut
36. 45
Desa
Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD Dan Setingkat Menurut Desa Dan
37. 45
Jenis Kelamin
38. Jumlah Penderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis KLB 46
39. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Desa Dan Jenis Kelamin 46
Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Menurut Desa
40. 47
Dan Jenis Kelamin
41. Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Menurut Desa 48

20
42. Pelayanan Kesehatan Dalam 10 Peyakit Terbesar 48
Pemberian Makanan Pendamping ASI Anak Usia 6-23 Bulan Keluarga Miskin
43. 49
Menurut Desa dan Jenis Kelamin
44. Persentase Rumah Sehat Menurut Desa 50
45. Persentase Rumah / Bangunan Bebas Jentik Nyamuk Aedes Menurut Desa 50
46. Persentase Keluarga Menurut Jenis Sarana Air Bersih Yang Digunakan 51
47. Persentase Keluarga Dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Menurut Desa 52
Persentase Tempat Umum Dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat Menurut
48. 53
Desa
49. Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungan Menurut Desa 54
Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar Menurut Jenis Jaminan Dan
50. 55
Bulan
51. Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Desa 56
52. Jumlah Sarana Transportasi ( Kendaraan Dinas ) 57
53. Jumlah Posyandu Menurut Desa Dan Strata 57
54. Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Menurut Desa 58
55. Data Ketenagaan Menurut Jenis Kelamin Dan Tingkat Pendidikan 59
56. Struktur Organisasi UPT Puskesmas Harapan 60
57. Penggunaan Anggaran Kesehatan Menurut Sumber Pembiayaan 61

21

Anda mungkin juga menyukai