Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM

MENYELESAIKANSOAL OPEN-ENDED PADA MATERI


BANGUN DATAR SEGI EMPAT

Hari Nugraheni1) dan Novisita Ratu2)


1), 2) Universitas Kristen Satya Wacana

e-mail: 202015052@student.uksw.edu

Abstrak
Pemecahan masalah matematika membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan
berpikir kreatif, salah satunya dengan memberikan soal dengan tipe masalah terbuka atau
open-ended.Melalui masalah terbukasiswa dapat menyelesaikan dengan cara yang lebih
sesuai dengan kemampuan mereka dan memberi kesempatan untuk memilih metode untuk
memunculkan kemampuan dan dapat menunjang kemampuan berpikir kreatif.Jenis
penelitian ini adalah kualitatif deskriptifdengan tujuan untuk mengetahui tingkat
kemampuan berpikir kreatif (TKBK) siswa kelas VIII SMP Negeri 9 Salatiga dalam
menyelesaikan soal open-ended materi bangun datar segi empat. Subjek dalam penelitian ini
terdiri dari tiga siswa berkemampuan matematika tinggi,sedang dan rendah. Pemilihan
subjek berdasarkan nilai tes dan rekomendadi guru mata pelajaran matematika. Penelitian
dilakukan dengan cara tes, wawancara dan dokumentasi. Soal tes berbentuk open-ended
pada materi bangun datar segi empat dengan memperhatikan 3 indikator berpikir kreatif
yaitu kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif.
Berdasarkan hasil analisis data, penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif
siswa berbeda-beda.Subjek berkemampuan matematika tinggi berada pada TKBK 4 (sangat
kreatif), subjek mampu menunjukkan kefasihan, fleksibilitas dan kebaruan dalam menjawab
soal.Subjek berkemampuan matematika sedang berada pada TKBK 1 (kurang kreatif),
subjek hanya mampu menunjukkan indikator kefasihan.Subjek berkemampuan matematika
rendah berada pada TKBK 3 (kreatif), subjek mampu menunjukkan kefasihan dan
fleksibilitas dalam menjawab soal.

Kata Kunci: kemampuan berpikir kreatif,open-ended,segiempat

Abstract
Problem-solving in mathematics aids students to develop creative thinking ability, one of them was
giving a problem with open-ended type. It can tackle the problems in line with their abilities and
provide opportunities to select methods that support them to think creatively. Type of research was
qualitative descriptive with the purpose to determine the level of creative thinking ability (TKBK) of
the eighth-grade students of SMP Negeri 9 Salatiga in solving open-ended questions of quadrilateral.
The subjects consist of three students with high, medium and low mathematics abilities. The selection
of the subject is based on the value of the test and recommendations of the teacher. The research was
done through the test, interviews, and documentation. The test questions were open-ended
quadrilateral material by observing 3 indicators of creative thinking such as fluency, flexibility, and
novelty in order to measure creative thinking ability. The results showed that high mathematical
abilities at TKBK 4 (very creative) able to demonstrate fluency, flexibility, and novelty. The subjects
that able to show indicators of fluency were in TKBK 1 (less creative), low mathematical abilities were
at TKBK 3 (creative), subjects were able to demonstrate fluency and flexibility in answering
questions.

Keywords : creative thingkhingabilty, open-ended, quadrilateral

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|119


PENDAHULUAN
Pemecahan masasalah membantu pengetahuan dan pengalaman yang
siswa berpikir kritis, kreatif dan dimiliki siswa terkait dengan masalah
mengembangkan kemampuan matematis yang ingin dicari penyelesaian (Mawadah,
lainnya. Dalam kurikulum yang berlaku di Anisah dan Hana, 2015: 3). Akibatnya
Indonesia saat ini, pentingnya kemampuan siswa kurang memiliki alternatif lain,
pemecahan masalah terlihat pada kurang bebas memaparkan hasil buah
kompetensi dasar yang dimuat dalam pikirnya dalam menjawab soal. Dengan
standar isi permendikbud nomor 64 tahun demikian siswa diberikan soal dengan tipe
2013. Kompetensi dasar tersebut masalah terbuka (open-ended) yang
menyebutkan bahwa “siswa diharapkan memberi kesempatan untuk memperoleh
dapat menunjukkan sikap logis, kritis, pengetahuan atau pengalaman dalam
analitis, cermat dan teliti, bertanggung menemukan, mengenali dan memecahkan
jawab, responsif, dan tidak mudah masalah dengan berbagai cara dan strategi
menyerah dalam memecahkan masalah” penyelesaian.
(Kemendikbud, 2013: 26). Suherman (2003) mendefinisikan
Masalah matematika dapat open-ended problem atau problem tak lengkap
diklasifikasikan menjadi dua yaitu atau problem terbuka sebagai problems yang
masalah tertutup (closed problem) dan diformulasikan memiliki multijawaban
masalah terbuka (open-ended) (Yee,2002: 3). yang benar. Melalui masalah terbuka
Masalah tertutup diartikan sebagai (weel- siswa dapat menyelesaikan dengan cara
structured) bila hal yang ditanyakan sudah yang lebih sesuai dengan kemampuan
jelas, hanya mempunyai satu jawaban mereka dan memberi kesempatan untuk
yang benar dan masalah dirumuskan memilih metode untuk memunculkan
dengan jelas serta data yang dirumuskan kemampuan. Masalah terbuka juga dapat
untuk menyelesaikan masalah sudah jelas. menunjang dan mengevaluasi kreativitas
Sementara masalah terbuka dianggap matematika. Pemberian soal open-ended
sebagai masalah yang memiliki multi- dapat membantu siswa untuk
solusi, dianggap sebagai masalah ill- meningkatkan kemampuan berpikir
structured jika masalah tersebut keratif.
rumusannya belum diketahui atau Dalam usaha mendorong
informasi yang tidak lengkap yang kemampuan berpikir kreatif dalam
memunculkan banyak cara yang ditempuh matematika maka digunakan konsep
atau solusi yang dihasilkan. masalah dalam soal open-ended dengan 3
Kemampuan siswa dalam aspek. Menurut Siswono (2007: 4)
memecahkan masalah matematika dapat kemampuan berpikir kreatif terdiri dari 3
diidentifikasi dari hasil pekerjaan siswa. kriteria yaitu kefasihan, fleksibilitas dan
Biasanya siswa cenderung mengerjakan kebaruan. Kefasihan (fluency) mengacu
soal dengan satu cara penyelesaian sama pada kemampuan siswa dalam
dengan yang diberikan oleh guru. Siswa memberikan bermacam-macam jawaban,
tidak diberi kesempatan untuk mencari fleksiblitas (flexiblity) mengacu pada
jawaban atau cara yang berbeda dari yang kemampuan siswa dalam menyelesaikan
diajarkan. Penyelesaian masalah yang masalah tidak hanya dengan satu cara
didapat oleh siswa merupakan hasil dari tetapi bisa memberikan cara lain, dan

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|120


kebaruan (novelty) mengacu pada Siswono (2008: 31) mengungkapkan
kemampuan siswa mengajukan suatu bahwa terdapat 5 tingkatan kemampuan
masalah yang berbeda dari masalah yang berpikir kreatif (TKBK) yaitu TKBK 4
diajukan sebelumnya. Ketiga aspek (sangat kreatif), TKBK 3 (kreatif), TKBK 2
tersebut digunakan sebagai acuan untuk (cukup kreatif), TKBK 1 (kurang kreatif)
mengukur kemampuan berpikir kreatif dan TKBK 0 (tidak kreatif). Kriteria dari 5
siswa. tingkatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kriteria Tingkat Kemampuan Berpikir Kreatif (TKBK)


TKBK KRITERIA
TKBK 4 Siswa mampu menyelesaikan suatu masalah dengan lebih dari satu
(Sangat alternatif jawaban maupun cara penyelesaian atau membuat masalah yang
Kreatif) berbeda-beda dengan lancar (fasih) dan fleksibel.
TKBK 3 Siswa mampu menunjukkan suatu jawaban yang baru dengan cara
(Kreatif) penyelesaian yang berbeda (fleksibel) meskipun tidak fasih atau membuat
berbagai jawaban yang baru meskipun tidak dengan cara yang berbeda
(tidak fleksibel). Selain itu, siswa dapat membuat masalah yang berbeda
dengan lancar (fasih) meskipun jawaban masalah tunggal atau membuat
masalah yang baru dengan jawaban divergen.
TKBK 2 Siswa mampu membuat satu jawaban atau masalah yang berbeda dari
(Cukup kebiasaan umum meskipun tidak dengan fleksibel atau fasih, atau mampu
Kreatif) menunjukkan berbagai cara penyelsaian yang berbeda dengan fasih
meskipun jawaban yang dihasilkan tidak baru..
TKBK 1 Siswa tidak mampu membuat satu jawaban atau membuat masalah yang
(Kurang berbeda (baru), meskipun salah satu kondisi berikut dipenuhi, yaitu cara
Kreatif) penyelesaian yang dibuat berbeda-beda (fleksibel) atau jawaban/masalah
yang dibuat beragam (fasih).
TKBK 0 Siswa tidak mampu membuat alternatif jawaban maupun cara
(Tidak penyelesaian atau membuat masalah yang berbeda dengan lancar (fasih)
Kreatif) dan fleksibel.

Soal open-ended akan diterapkan mengerjakan soal dengan menggunakan


dalam materi segiempat. Menurut Siswono berbagai penyelesaian.
(2007: 5) materi dalam segiempat dapat Berdasarkan uraian di atas, maka
digunakan dalam mengidentifikasi tujuan dari penelitian ini adalah untuk
kemampuan berpikir kreatif siswa. Materi mengetahui tingkat kemampuanberpikir
segiempat pada SMP membahas tentang kreatif siswa dalam menyelesaikan soal
macam-macam segiempat yaitu trapesium, open-ended pada materi bangun datar segi
jajargenjang, persegi panjang, persegi, empat.
belah ketupat dan layang-layang. Dimana
bangun-bangun segiempat tersebut METODE PENELITIAN
dibahas baik secara pengertian, sifat-sifat, Penelitian ini merupakan penelitian
luas dan kelilingnya. Siswa akan dituntut deskriptif kualitatif.Penelitian ini
dilakukan di SMP Negeri 9 Salatiga yang

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|121


beralamat di Jalan Pemuda No. 7-9 kemudian dilakukan analisis.Penyajian
Salatiga. Subjek terdiri dari 3 siswa yaitu data yang dilakukan dalam penelitian ini
siswa berkemampuan matematika adalah pengklasifikasian dan
tinggi,sedang dan rendah. Penentuan mendeskripsikan berdasarkan tiga kriteria
subjek dalam penelitian ini menggunakan utama berpikir kreatif yaitu kefasihan,
teknik purposive sampling (sampel tujuan). fleksibilitas dan kebaruan, siswa
Pengumpulan data dalam penelitian ini dikategorikan pada tingkat kemampuan
menggunakan teknik wawancara dan tes berpikir kreatif yang terdiri dari lima
tertulis. Pengumpulan data dalam tingkat, yaitu sangat kreatif, kreatif, cukup
penelitian kualitatif, dilakukan pada kreatif, kurang kreatif, dan tidak kreatif.
natural setting (kondisi yang alamiah), Selanjutnya yaitu menarik kesimpulan
sumber data primer, dan teknik atau verfikasi untuk mendeskripsikan
pengumpulan data lebih banyak pada tingkat kemampuan berpikir kreatif pada
observasi berperan serta (participant setiap subjek berdasarkan penyajian data.
observation), wawancara mendalam (in
depth interview), dan dokumentasi HASIL PENELITIAN DAN
(Sugiyono, 2013: 309). Instrumen utama PEMBAHASAN
dalam penelitian ini adalah peneliti Hasil Soal Kefasihan
sendiridibantu dengan instrumen lainnya Soal nomor 1 bertujuan untuk
yaitu lembar soal tes kemampuan mengukur indikator kefasihan subjek
berpikir kreatif dan pedoman wawancara dalam menyelesaikan soal. Subjek
tidak terstruktur. Soal tes terdiri dari 3 diberikan soal yang mengharuskan
soalopen-ended untuk mengukur membuat bangun segiempat yang luasnya
kemampuan berpikir kreatif dengan sama dengan luas persegi yang telah
melihat indikator bepikir kreatif disetiap diketahui ukurannya. Berdasarkan
soalnya. Soal ke-1 tentang mencari indikator kefasihan tersebut, peneliti
berbagai macam segi empat yang memiliki melakukan analisis dengan melihat
luas yang sama dengan luas satu bangun indikator kefasihan guna mengetahui
yang ditentukan. Soal ke-2 tentang mencari tingkat berpikir kreatif siswa. Adapun
luas sebuah bangun segiempat. Soal ke-3 bentuk soal yang digunakan adalah
tentang mencari luas bangun segi empat sebagai berikut.
tidak beraturan. Data yang diperoleh

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|122


Gambar 1. Soal Kefasihan

Subjek Berkemampuan Tinggi tersebut. Subjek menggambar lima bangun


Subjek mengetahui bahwa luas bangun yaitu trapesium, laying-layang, persegi
yang dicari harus 64. Dalam mengerjakan panjang, belah ketupat dan jajar genjang.
soal tersebut langkah pertama yang Subjek mengaku mencari ukuran-ukuran
dilakukan subjek adalah menggambar dari setiap bangun yang ditulisnya dengan
bangun segiempat kemudian mencari cara coba-coba. Hasil pekerjaan subjek
ukuran dari masing-masing bangun dapat dilihat pada gambar 2 berikut:

Gambar 2. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Tinggi Soal Kefasihan

Subjek mampu menuliskan lima bangun menjelaskan satu persatu dari jawaban
segiempat yang berbeda-beda. Subjek yang dituliskan.
mampu memunculkan ide atau alternatif
lain dalam menyelesaikan soal.Subjek Subjek Berkemampuan Sedang
berkemampuan tinggi mampu Subjek mengerti maksud dari soal
memperlihatkan kefasihan dalam dan apa yang ditanyakan di soal. Subjek
menghitung dan mencari ukuran-ukuran mencari ukuran dari lima bangun tersebut
bangun agar luas yang didapat bisa sama. dengan cara coba-coba. Mulai dari bangun
Hasil tertulis tersebut menunjukkan bahwa persegi panjang menentukan panjang dan
subjek memperlihatkan kefasihan yang lebarnya hingga mencari diagonal bangun
baik dalam menjawab soal. Subjek juga jajar genjang agar luasnya 64 cm. Hasil
mampu menunjukkan kefasihan secara pekerjaan subjek dapat dilihat pada
baik saat diberikan konfirmasi terkait gambar 3.
jawaban yang dia berikan, subjek mampu

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|123


Gambar 3. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Sedang Soal Kefasihan

Subjek mampu memperlihatkan kefasihan subjek menentukan ukurannya sesuai


dalam menghitung dan mencari ukuran- dengan luas yang ada di soal. Subjek
ukuran bangun agar luas yang didapat mampu menggambar lima segiempat
bisa sama. Hasil tertulis tersebut lengkap dengan ukurannya. Ukuran yang
menunjukkan bahwa subjek diberikan subjek benar yaitu sama dengan
berkemampuan sedangmemperlihatkan luas persegi yang diketahui. Subjek
kefasihan yang baik mengaku bingung ketika pertama kali
ingin mencari ukuran dari bangun yang
Subjek Berkemampuan Rendah telah digambarnya. Kemudian subjek
Subjek menggambar bangun persegi mencari ukurannya dengan cara coba-
panjang, layang-layang, trapesium, belah coba. Hasil pekerjaan subjek dapat dilihat
ketupat dan jajar genjang. Kemudian pada gambar 4.

Gambar 4. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Rendah Soal Kefasihan

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|124


Subjek mampu menuliskan lima Hasil Soal Fleksibilitas
bangun segiempat yang berbeda-beda. Subjek diberikan soal mengenai
Subjek mampu memperlihatkan kefasihan permasalahan mencari sebuah luas dari
dalam menghitung dan mencari ukuran- sebuah bangun. Subjek dituntut untuk
ukuran bangun agar luas yang didapat melihat dari berbagai sudut pandang yang
bisa sama.Subjek mampu memunculkan berbeda serta menggunakan banyak
ide atau alternatif lain dalam satrategi atau pendekatan yang berbeda.
menyelesaikan soal. Hasil tertulis tersebut Adapun soal tersebut dapat dilihat pada
menunjukkan bahwa subjek gambar berikut.
berkemampuan matematika rendah
memperlihatkan kefasihan yang baik
dalam menjawab soal.

Gambar 5. Soal Fleksibilitas

Subjek Berkemampuan Tinggi panjang bahwa persegi panjang tersebut


Langkah pertama yang dilakukan subjek bukan merupakan luas yang ingin dicari
yaitu mencari luas keseluruhan gambar. karena pada bagian tersebut tidak diarsir
Subjek melihat dari sudut pandang bahwa sehingga subjek menghitung dengan cara
bangun tersebut merupakan bangun luas trapesium dikurangi luas persegi
trapesium. Langkah selanjutnya yaitu panjang. Luas persegi panjang tersebut
menghitung luas trapesium tersebut adalah 500𝑚2 . Subjek menuliskanjawaban
dengan ukuran yang telah diketahui di akhir yang didapat adalah 1900𝑚2 yang
soal. Hasil yang didapat yaitu didapatkan dari 2.400 – 500 = 1900𝑚2 .
2
2.400𝑚 kemudian menghitung luas Hasil pekerjaan subjek dapat dilihat pada
persegi panjang. Subjek menghitung luas gambar 6 berikut.
persegi panjang karena melihat dari sudut

Gambar 6. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Tinggi Soal Fleksibiltas Cara 1

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|125


Cara kedua yang dilakukan subjek dari bangun yang telah dibaginya
yaitu membagi bangun menjadi tiga menggunakan rumus luas masing-masing
bangun yaitu dua persegi panjang, dan bangun. Hasil pekerjaan subjek dapat
trapesium.Kemudian subjek mencari luas dilihat pada gambar 7.

Gambar 7. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Tinggi Soal Fleksibilitas Cara 2

Subjek mampu menunjukkan bangun yang telah dibaginya


berbagai kemungkinan jawaban dari soal. menggunakan rumus luas masing-masing
Subjek mampu melihat berbagai hal dari bangun. Subjek menghitung luas dari
sudut pandang yang berbeda terbukti masing-masing bangun yang telah
bahwa tidak hanya satu bangun saja yang dibaginya. Bangun pertama yaitu persegi
dilihat oleh subjek namun ada tiga bangun panjang dengan ukuran panjang 40m dan
yang dilihat oleh subjek. Subjek mampu lebar 10 m. Persegi panjang kedua dengan
menggunakan dua strategi dan panjang 25m dan lebar 20m. Persegi
pendekatan yang berbeda. Subjek mampu panjang ketiga dengan ukuran panjang
memperlihatkan fleksibilitas dalam 40m dan lebar 10m. bangun keempat yaitu
menjawab soal. segitiga dengan alas 30m dan ukuran
tinggi 40m. Langkah selanjutnya yang
Subjek Berkemampuan Sedang dilakukan subjek yaitu menjumlah luas
Subjek membagi bangun menjadi 4 bangun keempat bangun tersebut hasilnya yaitu
yaitu tiga persegi panjang, dan segitiga. 1900𝑚2 .
Kemudian subjek mencari luas dari

Gambar 8. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Sedang Soal Fleksibilitas

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|126


Subjek tidak mampu Langkah pertama yang dilakukan
memperlihatkan fleksibilitas dalam subjek yaitu dengan membagi menjadi
menyelesaikan soal tersebut. beberapa bangun kemudian
Subjekberkemampuan sedang tidak menghitungnya.Hasil pekerjaan subjek
mampu menunjukkan berbagai dapat dilihat pada gambar 9.Terdapat dua
kemungkinan jawaban dari soal. Subjek cara yang dituliskan subjek yang pertama
tidak mampu melihat berbagai hal dari yaitu membagi menjadi dua bangun
sudut pandang yang berbeda terbukti persegi panjang dan satu bangun
bahwa hanya satu bangun saja yang dilihat trapesium. Kemudian subjek mencari luas
oleh subjek. dari bangun yang telah dibaginya
menggunakan rumus luas masing-masing
Subjek Berkemampuan Rendah bangun.

Gambar 9. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Rendah Soal Fleksibilitas

Cara pertama subjek untuk bangun mempunyai sisi dengan panjang 10m dan
persegi panjang I mempunyai ukuran 40m, tinggi 40m. Kemudian setelah subjek
panjang 35m dengan lebar 20m. Persegi mencari luas dari masing-masing bangun
panjang II mempunyai ukuran panjang yang telah dibuatnya, subjek
10m dan lebar 20m.Trapesium mempunyai menjumlahkan ketiga bangun tersebut.
ukuran sisi 10m dan 40m dengan tinggi Jumlah dari luas ketiga bangun tersebut
40m. Kemudian setelah subjek mencari adalah 1900𝑚2 . Subjek mengetahui bahwa
luas dari masing-masing bangun yang soal tersebut dapat diselesaikan dengan
telah dibuatnya, subjek menjumlahkan banyak cara namun subjek hanya bisa
ketiga bangun tersebut. Jumlah dari luas mengerjakan menggunakan dua
ketiga bangun tersebut adalah 1900𝑚2 . cara.Subjek mampu menunjukkan
Cara kedua persegi panjang I mempunyai berbagai kemungkinan jawaban dari soal.
panjang 25m dan lebar 20m ukuran Subjek mampu melihat berbagai hal dari
tersebut telah diketahui pada soal. Persegi sudut pandang yang berbeda terbukti
panjang II beukuran panjang 40m dan bahwa tidak hanya satu bangun saja yang
lebar 10m ukuran tersebut juga telah dilihat oleh subjek namun ada tiga bangun
diketahui dalam soal. Trapesium yang yang dilihat oleh subjek. Subjek mampu
dibuat subjek untuk cara kedua berukuran menggunakan dua strategi dan
sama dengan cara pertama yaitu pendekatan yang berbeda. Subjek

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|127


berkemampuan rendah mampu dalam menyelesaikan soal. Subjek
memperlihatkan fleksibilitas dalam dihadapkan pada soal segiempat yang
menjawab soal. terdiri dari beberapa bangun. Subjek
diharuskan untuk membuat soal dengan
Hasil Soal Kebaruan penyelesaian yang berbeda tentang
Soal kebaruan bertujuan untuk segiempat.
mengukur indikator kebaruan subjek

Gambar 10. Soal Kebaruan

Subjek Berkemampuan Tinggi pada gambar 10.Langkah selanjutnya


Subjek memahami apa yang dimaksud subjek mencari diagonal 2. Diagonal 2
dalam soal. Subjek menyebutkan bahwa menurut subjek adalah FE, subjek mencari
luas bangun yang dicarinya adalah luas panjang dari FE dengan cara akar √9 + 9 =
bangun laying-layang. Langkah pertama √18. Kemudian subjek menyederhanakan
dari cara pertama yang dilakukan subjek √18 menjadi 3√2. Subjek kemudian
yaitu mencari sisi dari persegi tersebut mencari luas dari layang-layang
melalui luas yang telah diketahui. Subjek menggunakan rumus luas layang-layang
menyebutkan bahwa sisi dari persegi hingga menemukan hasil 18. Ketika
adalah 6m. Selanjutnya subjek mencari wawancara subjek menyebutkan bahwa
diagonal dari layang-layang menggunakan
pada kertas jawaban tertulis √2 namun
phytagoras. Subjek mencari panjang
sebenarnya bukan √2 melainkan hanya 2
diagonal BD terlebih dahulu dengan
tanpa akar. Hasil pekerjaan subjek dapat
rumus phytagoras. Panjang sisi BD yaitu
dilihat pada gambar 10 berikut.
√72 kemudian menyederhanakan menjadi
6√2. Hasil pekerjaan subjek dapat dilihat

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|128


Gambar 11. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Tinggi Soal Kebaruan

Cara kedua subjek yaitu namun langsung mengkalikan dua karena


mengurangi luas persegi dengan luas dua menurut subjek ukuran dari segitiga
segitiga. Subjek mengetahui bahwa pada tersebut sama. Subjek berkemampuan
soal terdapat tiga bangun yaitu dua tinggi mampu memberikan jawaban untuk
bangun segitiga dan satu bangun layang- soal nomor 3. Subjek menuliskan dua cara
layang maka untuk mencari luas layang- yang berbeda dan jawaban yang dituliskan
layang subjek menggunakan cara luas subjek berbeda dari jawaban pada
persegi dikurangi dengan dua luas umumnya dan menunjukkan kebaruan
segitiga. Subjek memberikan keterangan dalam menyelesaikan soal. Subjek mampu
bahwa luas kedua segitiga tersebut sama memperlihatkan adanya kebaruan dalam
karena terdapat tanda yang artinya bahwa dirinya.
luas sisi tersebut sama panjang. Kemudian
subjek yaitu mengurangi luas persegi Subjek Berkemampuan Sedang
dengan luas kedua segitiga. Subjek tidak Hasil pekerjaan subjek soal kebaruan dapat
menghitung masing-masing segitiga dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 12. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Sedang Soal Kebaruan

Hal pertama yang dilakukan subjek subjek yaitu membagi sisi tersebut menjadi
yaitu menghitung luas sisi dari persegi dua untuk menghitung alas dari segitiga.
melalui luas persegi yang telah diketahui. Subjek mengetahui bahwa alas tersebut
Langkah selanjutnya yang dilakukan berukuran 3m karena pada soal terdapat

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|129


tanda yang menunjukkan luas alas merupakan jawaban benar tetapi jawaban
tersebut sama. Kemudian subjek yang diberikan belum baru,masih
menghitung luas dari segitiga tersebut menggunakan cara yang sederhana dan
mengguunakan rumus luas segitiga. belum menunjukkan kebaruan. Subjek
Setelah mengetahui luas dari kedua pada tingkat ini belum mampu
segitiga tersebut subjek menghitung luas memperlihatkan adanya kebaruan dalam
EDFB dengan cara luas persegi dikurangi dirinya.
dengan luas dua segitiga. Subjek
berkemampuan sedang mampu Subjek Berkemampuan Rendah
memberikan jawaban untuk soal nomor 3 Berikut ini adalah hasilpekerjaan subjek :
dan jawaban yang diberikan subjek

Gambar 13. Hasil Pekerjaan Subjek Berkemampuan Rendah Soal Kebaruan

Hal pertama yang dilakukan subjek persegi yang diketahui. Hal tersebut
yaitu mencari luas segitiga terlebih dahulu menunjukkan bahwa kefasihan mampu
karena subjek melihat dari bangun persegi diperlihatkan oleh subjek berkemampuan
yang telah diketahhi ukurannya kemudian tinggi, dimana subjek tidak hanya
hal yang ingin dilakukan subjek yaitu memberikan satu atau dua bangun saja
mengurangi luas dari persegi dengan dua tetapi dengan fasih subjek mampu
segitiga.Subjek pada tingkat ini belum memberikan beberapa bangun yang dia
mampu memperlihatkan adanya kebaruan buat dengan luas yang sama seperti yang
dalam dirinya. Jawaban yang dituliskan ditanyakan dalam soal. Subjek juga
subjek masih menggunakan cara yang mampu memberikan jawaban yang
sederhana dan belum menunjukkan berbeda untuk mencari suatu luas bangun
kebaruan. yang ada pada soal, subjek mampu melihat
suatu bangun dari beberapa sudut
Pembahasan pandang yang berbeda terbukti bahwa
Subjek berkemampuan tinggi subjek mampu membagi beberapa bangun
mampu memunculkan ketiga indikator dalam menentukan sebuah luas yang ada
kemampuan berpikir kreatif dalam pada soal. Hal tersebut menunjukkan
menjawab soal yang diberikan. Subjek subjek mampu memperlihatkan
mampu memberikan 5 segiempat yang fleksibilitas dalam dirinya, dimana subjek
berbeda lengkap beserta ukurannya, mampu memberikan alternatif jawaban
dimana bangun-bangun tersebut memiliki lain dan tidak hanya satu jawaban yang
luas yang sama besar dengan bangun diberikan subjek. Subjek juga mampu

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|130


memberikan sesuatu yang baru dari Subjek berkemampuan rendah
jawabannya, subjek mampu memberikan mampu memperlihatkan dua indikator
jawaban yang berbeda dari umumnya kemampuan berpikir kreatif yaitu
yaitu subjek menghitung dan mencari kefasihan dan fleksibilitas. Subjek mampu
diagonal layang-layang. Subjek juga memberikan jawaban dimana subjek
memberikan cara lain yaitu dengan memberikan 5 segiempat dengan berbagai
mengurangi luas persegi dengan luas dua ukuran yang berbeda dan ukuran yang
segitiga. Subjek mampu menyelesaikan tepat sesuai dengan perintah soal, hal itu
soal yang dia buat tersebut secara tepat. menunjukkan subjek sudah mampu
Berdasarkan hal tersebut menunjukkan menunjukkan kefasihan. Subjek
bahwa indikator kebaruan mampu berkemampuan rendah juga mampu
diperlihatkan oleh subjek berkemampuan menunjukkan adanya fleksibilitas dalam
tinggi dengan mampu memberikan dirinya, subjek mampu menunjukkan
jawaban yang baru dan berbeda dari pada bahwa subjek tidak hanya mampu
umumnya. memberikan satu cara dalam menemukan
Subjek berkemampuan sedang luas bangun yang ditanyakan, namun
mampu memperlihatkan satu indikator subjek mampu menemukan cara lain yaitu
kemampuan berpikir kreatif yaitu dengan membagi menjadi beberapa
kefasihan. Subjek pada tingkat ini hanya bangun yang berbeda-beda. Indikator
mampu memperlihatkan kefasihan dalam fleksibilitas jelas mampu dimunculkan
menjawab, subjek mampu memberikan 5 subjek karena subjek mampu memberikan
segiempat yang berbeda lengkap dengan alternatif lain dalam mencari suatu luas
ukuran dan luas yang sesuai dengan yang segiempat. Hanya saja subjek belum
ditanyakan. Subjek mampu memberikan mampu memberikan sesuatu yang berbeda
variasi jawaban yaitu dengan berbagai atau baru, subjek memberikan jawaban
macam segiempat yang subjek. Kefasihan yang terbilang masih umum, hal tersebut
yang ditunjukkan dengan baik oleh subjek menunjukkan bahwa indikator kebaruan
tidak diikuti oleh dua indikator lainnya belum mampu ditunjukkan oleh subjek
yaitu fleksibilitas dan kebaruan. berkemampuan rendah.
Subjekmengalami kesulitan dalam
memberikan alternatif jawaban lain untuk SIMPULAN
menemukan luas sebuah bangun pada soal Berdasarkan hasil analisis dan
fleksibilitas. Subjek hanya mampu pembahasan diatas, maka dapat
menuliskan satu cara dan tidak disimpulkan bahwa ketiga subjek berada
memberikan cara lain dalam pada tingkat kemampuan berpikir kreatif
menyelesaikan soal. Sejalan dengan itu, yang berbeda-beda.
subjek berkemampuan sedang juga belum 1) Subjek berkemampuan tinggi berada
mampu memberikan sesuatu yang baru pada tingkat kemampuan berpikir
dan berbeda, jawaban subjek masih pada kreatif 4 atau sangat kreatif. Subjek
umumnya dan belum menunjukkan mampu memunculkan semua
kebaruan. Hal itu menunjukkan bahwa indikator kemampuan berpikir kreatif
subjek belum mampu memenuhi indikator secara baik, yaitu kefasihan,
kebaruan dalam dirinya. fleksibilitas dan kebaruan dalam
menyelesaikan suatu masalah.

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|131


2) Subjek berkemampuan sedang berada 3) Subjek berkemampuan rendah berada
pada kemampuan berpikir kreatif pada kemampuan berpikir kreatif
tingkat 1 yaitu kurang kreatif. Subjek tingkat 3 yaitu kreatif. Subjek mampu
hanya mampu memunculkan memperlihatkan dua indikator
indikator kemampuan berpikir kreatif kemampuan berpikir kreatif yaitu
yaitu kefasihan. Subjek dengan lancar kefasihan dan fleksibilitas.
dapat menyelesaikan masalah dengan
bemacam-macam metode
penyelesaian.

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|132


DAFTAR PUSTAKA

Hendriana, heris, dkk. 2017. Hard Skill Dan Soft Skills Matematik Siswa. Bandung: PT.Refika
Aditama.

Kemendikbub. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. BPSDMPK dan
PMP: Jakarta.

Mawaddah, Anisah S., Hana. 2015.Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Pada
Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Model Pembelajaran Generatif (Generative
Learning) di SMP. Jurnal Edu-Mat.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, E, dkk.2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung. Jurusan


Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Siswono, TYE. 2007. Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa
dalam Matematika. Tersedia: https://tatagyes.files.wordpress.com/2007/10/
tatag_jurnal_unej.pdf. Diunduh 6 Januari 2018 pukul 13.50.

Siswono, TYE. 2008. Model Pembelajaran Matematika Berbasis Pengajuan Masalah dan Pemecahan
Masalah Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif. Malang: University Press.

Yee, Foong Pui. 1990. Using Short Open Ended Mathematics Question to Promote Thinking and
Understanding. Tersedia:http://math.unipa.it/~grim/SiFoong.pdf.Diunduh tanggal
6 Maret 2018 pukul 08.39.

Jurnal Numeracy Vol.5, No.2, Oktober 2018|133

Anda mungkin juga menyukai