Kelompok :6
Nama : 1. ENI APRILIANI (06101381722052)
2. SERLY TASYA PUTRI (06101381722052)
3. ACNES OKTAVIANI (06101381722063)
1. Kepala Sekolah
Tugas kepala sekolah
Memberi tugas kepada penanggung jawab teknis laboratorium IPA
Penanggung jawab mata pelajaran (fisika, kimia, dan biologi) dan laboran.
Memberikan bimbingan, motivasi, pemantauan dan evluasi kepada
petugas-petugas laboratorium IPA.
Memberikan motivasi kepada guru-guru IPA dalam hal kegiatan
laboratorium IPA.
Menyediakan dana keperluan oprasional laboratorium.
2. Kepala Laboratorium
Tugas kepala laboratorium
Bertanggung jawab atas kelengkapan administrasi laboratorium
Bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan laboratorium kimia
Mengusulkan kepada kepala sekolah tentang pengaduan alat dan bahan
laboratorium
Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan,
perbaikkan alat. Mengkoordinasikan guru mata pelajaran kimia.
Perencanaan pengadaan alat dan bahan laboratorium
Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium
Mengatur penyimpanan dan daftar alat-alat laboratorium
Memelihara dan perbaikan alat-alat laboratorium
Inventarisasi dan pengadministrasiaan peminjaman alat-alat laboratorium
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan laboratorium
3. Laboran
Tugas laboran adalah
Mengerjakaan administrasi laboratorium kimia
Mempersiapkan dan menyiapkan alat/bahan yang digunakan dalam
praktek belajar mengajar (PBM)
Bertanggung jawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta
perlengkapannya
B. Evaluasi Struktur Organisasi Laboratorium
Struktur Organisasi Laboratorium Kimia
Kepala
Wakasek Wakasek
Kurikum Sarana & Prasarana
Teknisi
Keterangan:
: Garis Komando
: Garis
Koordinasi
C. Desain Dan Fasilitas Laboratorium
Contoh tata letak ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya dapat
dilihat pada gambar berikut.
3
0
0
c Ruang Persiapan
m
7
0
0
Ruang
c400 Penyimpanan
m
450
1. Ventilasi
Laboratorium Kimia membutuhkan ventilasi yang baik, untuk yang sering
menggunakan bahan-bahan mudah menguap. Kadang-kadang ventilasi
tidak dapat dicukup dari jendela, sehingga dibutuhkan alat perotasi udara
seperti kipas penyedot (ceiling fans). Adanya kipas penyedot ini dapat
membantu pergantian udara menjadi lebih baik.
2. Air
Air merupakan fasilitas yang penting dalam laboratorium IPA. Pasokan air
ke dalam laboratorium tersebut harus cukup. Selain jumlah pasokan,
kualitasnya juga harus baik, kualitas air yang kurang baik dapat
mempercepat kerusakan alat-alat terutama alat-alat yang terbuat dari
logam. Aliran air yang masuk ke dalam laboratorium harus lancar.
Demikian juga aliran air yang ke luar laboratorium. Air yang masuk dan
ke luar laboratorium biasanya lewat pipa-pipa. Harus diperhatikan
pembuangan air sisa cucian yang mengandung bahan-bahan yang dapat
merusakkan pipa-pipa tersebut. Pembuangan sisa asam atau basa kuat atau
bahan korosif lainnya harus melalui pengenceran dahulu sebelum dibuang
lewat pipa. Hal ini untuk menghindari kerusakan pipa-pipa saluran air.
3. Bak cuci
Bak cuci atau sinks dapat terbuat dari beton atau porcelain. Bak cuci yang
terbuat dari porcelain mudah ternoda apabila kena bahan-bahan kimia. Bak
cuci harus dilengkapi dengan saringan untuk mencegah masuknya sisa-sisa
praktikum yang berupa bahan padat. Untuk menghindari adanya kerusakan
bak cuci, hindarkan pembuangan bahan-bahan kimia seperti asam-basa
kuat dan bahan-bahan korosif lainnya.
4. Listrik
Listrik merupakan fasilitas yang sangat penting. Besarnya daya yang
terpasang harus mencukupi kebutuhan alat-alat laboratorium, terutama
alat-alat laboratorium yang membutuhkan daya besar, seperti oven,
furnace, autoclave dan lain-lain. Tegangan listrik harus selalu dicek
apakah stabil atau tidak.Tegangan listrik yang tidak stabil dapat merusak
alat-alat. Harus diperhatikan pula instalasi listrik, jangan didekatkan
dengan aliran air dan gas. Selain itu harus dilengkapi dengan pengaman
yang mudah dijangkau. Terminal out let harus mudah dijangkau.
5. Mebelair
Perlengkapan yang berupa mebelar harus diperhatikan kualitas dan
ukurannya. Misalnya untuk meja perlu diperhatikan ketinggiannya.
Umunya meja siswa / mahasiswa ukuran tingginya 70-75 cm. Meja guru /
dosen atau meja demonstrasi harus lebih tinggi dari meja siswa, agar
sewaktu demonstrasi dapat terlihat sampai ke meja siswa paling belakang.
Kursi laboratorium apabila memungkinkan ketinggiannya dapat diatur,
sehingga siswa / mahasiswa dapat menyesuaikan dengan jenis kegitan
praktikum / percobaan. Meja samping yang biasa dipakai untuk
menyimpan alat-alat yang menetap umumnya terbuat dari cor beton.
Namun demikian dapat juga meja samping tersebut dibuat dari bahan kayu
keras. Bagian bawah meja samping dapat sekaligus digunakan sebagai
lemari. Ukuran meja samping panjangnya bervariasi sesuai kebutuhan,
sedangkan lebarnya antara 50 cm sampai 60 cm dengan ukuran tinggi
70cm -75 cm. Demikian halnya meja untuk timbangan harus rata dan tidak
mudah bergetar atau goyang. Meja timbangan ini sangat cocok dibuat dari
cor beton atau dari bahan kayu keras yang tebal. Lemari alat dan bahan
hendaknya memiliki tahapan (shelve) yang dapat diubah-ubah posisinya
agar memudahkan dalam menata alat-alat yang bervariasi ukurannya.
Adakalanya dibutuhkan suatu lemari yang khusus digunakan untuk
menyimpan mikroskop dan alat optik lainnya. Lemari mikroskop dibuat
dengan tahapan (shelve) yang kokoh dan datar yang dapat dibuat dari
bahan logam atau kayu keras. Ukurannya disesuaikan dengan kebutuhan
atau jumlah mikroskop yang dimiliki. Hal yang perlu diperhatikan untuk
lemari mikroskop tersebut adalah diusahakan tidak lembab agar terhindar
dari jamur.
BIODATA KEPALA LABORATORIUM SMAN 11 PALEMBANG
5
Laci meja digunakan tempat untuk menyimpan
alat-alat kecil
√
6 Memiliki bak cuci pada meja demonstrasi √
Memiliki rak tempat untuk menyimpan alat-alat
7
dan bahan
8 Memiliki papan tulis/white board √
9 Pengatur suhu ruangan yang bekerja dengan baik √
10 Memiliki instalasi listrik √
B. Fasilitas Pendukung
7
Soket listrik yang berfungsi dengan baik atau
dapat digunakan
√
1
Luas laboratorium didalamnya termasuk ruangan
√
persiapan dan gudang ukuran (100 m2)