Depolarisasi
Potensial aksi
Pelepasan neurotransmiter
di ujung akson
8 Sel mati
Tipe Kejang
Anak Tonik
Klonik
Tonik – klonik
Mioklonik
Neonatus Subtle
Klonik fokal / multi fokal
Tonik
Mioklonik
9
Etiologi Kejang
Tetanus KD Simpleks
Non Cerebral Keracunan
(selama kejang
botulismus Ekstrakranial
sadar)
Infeksi KD Kompleks
Intrakranial
Gg.metabolik
KEJANG
Gg.elektrolit
Akut Gg.kardiovaskuler
sesaat Keganasan
Malformasi
Cerebral Keracunan bahan toksik
(selama kejang Withdrawl obat
tak sadar)
Epilepsi :
- umum / general
Kronik
- partial
berulang
10 - tak terklasifikasi
Manifestasi klinis Status epileptikus
1. Pre status
fase sebelum status ditandai dengan meningkatnya
jumlah kejang
2. Early status (30 menit pertama)
kejang berlangsung terus menerus.Ditemukan
gangguan metabolik yang merupakan mekanisme
kompensasi.
3. Established status ( 30-60 menit )
kejang yang berlangsung selama 30-60 menit terjadi
kegagalan mekanisme homeostatik sehingga timbul
perubahan fungsi vital tubuh
4. Refractorystatus, kejang berlangsung lebih dari 1 jam,
menetap dan sult diobati
13
Prinsip memotong kejang
Catatan:
Diazepam rektal: 5 mg untuk BB<12 kg, 10 mg untuk BB >12 kg.
Midazolam bukal:
2,5 mg (usia 6 – 12 bulan)
5 mg (usia 1 – 5 tahun
7,5 mg (usia 5 – 9 tahun)
10 mg (usia ≥ 10 tahun)
Midazolam tapp off: bila kejang (-) 24 jam, dan stop bila kejang 48 (-).
Keterangan:
Kejang berhenti
Kejang
Pindah NICU
Phenitoin 3-4 mg/kg BB /hr IV
Midazolam 0, 2 mg/kgBB IV
IDAI (UKK perinatologi) ,
Bk panduan manajemen masalah BBLuntuk
dokter,bidan, perawat RS Midazolam 0,1 -0,4 mg/kgBB /jam IV
Volpe JJ19
Neurology of the NewBorn 2008
Pilihan obat anti kejang pada
neonatus
▪ Terapi Standart
1. Lini pertama : Phenobarbital
2. Lini kedua : Phenitoin
3. Lini ketiga : Midazolam
20
PENGELOLAAN STATUS EPILEPTIKUS
stage Tindakan Terapi
premonitory Nilai fungsi kardiorespirasi Diazepam iv,pr
Bebaskan jalan nafas Midazolam Iv,im
Beri oksigen
Early SE Pasang monitor Diazepam iv
Atasi asidosis Lorazepam iv
Pindah PICU Phenitoin iv
Establised Tentukan etiologi Phenobarbitone iv,drip
Identifikasi & atasi komplikasi Phenitoin iv,drip
Vasopressor bila diperlukan Diazepam drip
Midazolam drip
Refractory EEG monitor General anestesi
Monitor kejang dan fungsi otak
Monitor tekanan intra kranial
OBAT-OBAT ANTI EPILEPTIK
Nama obat Rute Dosis Efek simpang
Getaran otak
Deformasi tulang tengkorak
Pergeseran otak
Schutzman SA, Schunk JE.2012. Pediatric Head Injury. Pediatrics in Review, vol 33 no 9, pp
398-414
GedeitR. PediatrRev 2001;22:118-24.
SchutzmanSA, SchunkJE. Pediatin Rev. 2012:33(9); 398-411.
Skull fracture
Schutzman SA, Bernes Patrick, et al 2001.Evaluation and Management of Children Younger Than Two Years Old
With Apparantly Minor Head Trauma : Proposed Guidelines Pediatrics, Vol 107, pp 883-890
Manifestasi Klinis
Initial assesment
Diagnosis
➢ Anamnesis
• Pemeriksaan sensorimotor
Asimetri, gerakan (spontan/menuruti perintah), tonus otot,
koordinasi (jika memungkinkan), reaksi terhadap nyeri
(menarik/withdrawl, deserebrasi, dekortikasi, tidak ada
respons)
Keterangan**
Untuk kondisi di atas dapat dipertimbangkan langsung
melakukan CT scan kepala atau observasi terlebih dahulu
tergantung dari :
1 Apakah hanya satu atau lebih dari kondisi-kondisi di atas
yang ditemukan.
2 Saat diobservasi di ruang emerjensi nampak perburukan
(perubahan kesadaran, sakit kepala, muntah).
3 Pengalaman dokter yang merawat.
4 Permintaan orang tua.
5 Usia kurang dari tiga bulan
Keterangan***
Observasi
Untuk semua anak, apabila diputuskan akan
diobservasi terlebih dahulu, dapat dipilih untuk
diobservasi di rumah (rawat jalan) atau di rumah sakit,
tergantung apakah dokter yakin bahwa orang tua
cukup kompeten untuk mengobservasi anak di rumah.
• Lama observasi minimal adalah 24 jam.
• Perhatikan apakah ada gejala/tanda gangguan
intrakranial. Apabila ditemukan harus segera konsultasi
dengan spesialis yang sesuai, CT scan kepala segera dan
rujuk ke pusat kesehatan dengan fasilitas bedah syaraf.
Dalam praktek sehari-hari trauma kepala ringan
adalah yang terbanyak.
PENINGKATAN TEKANAN
INTRA KRANIAL
TUN PAKSI SAREHARTO
Definisi
61
Ruang tengkorak:
Jaringan otak
LCS (Liquor Cerebro Spinalis)
Produksi:
Pleksus choroid (70% LCS)
Ependim ventrikuler, aqueductus Silvii, sub arachnoid space,
endotel kapiler
Ventrikel
Resorbsi:
Vili arachnoid, vena, limfatik.
Edema menyeluruh
Trauma,toksin, gangguan metabolik: hipoksia, infeksi,
pseudotumor serebri.
Edema setempat
Trauma setempat, edema sekitar tumor serebri.
Peningkatan volume darah serebral
68
Menyumbat vena.
Patologi
70
Edema serebri.
1. edema vasogenik
2. edema sitotoksik
3. edema interstitial
Nyeri kepala
Karena distorsi duramater dan pembuluh darah otak.
Anak kecil: iritable, anoreksia.
Bertambah saat bangun pagi, makin hebat oleh kegiatan (batuk, bersin,
mengejan, perubahan posisi kepala tiba-tiba).
Progresif dan frekuen sesuai peningkatannya.
Muntah
Karena distorsi pembuluh darah dan batang otak.
Tanpa mual.
Saat bangun pagi – setiap waktu.
Sering pada tumor infratentorial.
Perubahan kebiasaan atau kepribadian
Iritable, apatis, depresi, letargi, lesu, mengantuk berlebihan, pelupa.
Manifestasi klinis...(2)
75
ARAS
cerebellum
pons
Medula spinalis
ARAS
(Ascending Reticular Activating System)
Cortex cerebral
Thalamus
Kesadaran:
Kuantitatif : jumlah “input” susunan saraf pusat
menentukan derajat kesadaran.Pemeriksaan
dengan penilaian GCS
Kualitatif : cara pengolahan “input” itu sehingga
menghasilkan pola-pola “output” susunan saraf
pusat menentukan kualitas kesadaran, contoh:
tingkah laku, perasaan hati, orientasi, jalan
pikiran, kecerdasan, daya ingat kejadian
Tingkat kesadaran
Orientasi baik 5
Verbal
Bingung 4
Bisa membentuk kata tetapi tdk mampu ucapkan kalimat 3
Mengeluarkan suara yang tidak berarti 2
Tidak ada suara 1
Menurut perintah 6
Motorik
Dapat melokalisir rangsang setempat 5
Menolak rangsang nyeri pada anggota gerak 4
Menjauhi rangsang nyeri (fleksi) 3
Ekstensi spontan 2
Tidak ada gerakan samasekali 1
Tingkat kesadaran
Intrakranial
Metabolik
1. Gangguan asam-basa dan elektrolit: hyper/hyponatremia,
hyper/hypokalemia, hypermagnesia, hyperkalsemia
2. Penyakit endokrin: DM, hyperosmolar ninketotik, chusing’s
syndrome
3. Koma hepatikum
4. Koma uremikum
5. Ensefalopati anoksia: obstruksi jalan nafas, cardiac arrest,
pulmonary disfunction
6. Defisiensi vitamin: thiamine, niasin
7. Racun dan Intoksikasi: alkohol, heroin, barbiturat, organic
solvent
Diagnosis kesadaran menurun
Anamnesis
Pemeriksaan Neurologis
2. Bau nafas
3. Kulit
4. Kepala
5. Leher
A. Hemisfer kanan
B. Diensefalon
C. Midbrain/ Pons
Penatalaksanaan