Anda di halaman 1dari 2

Soal Praktikum

1. Anak T (6 minggu), laki-laki, datang dengan keluhan buang air besar sudah 3 kali hari ini.
hasil pemeriksaan didapatkan BB 4,5 kg, PB 45 cm, suhu tubuh 38,5˚C, RR 55x/menit,
terlihat rewel tapi anak masih mau menyusui (8-12x dalam sehari), tidak ada tarikan
dinding dada, cubitan pada kulit perut kembali kurang dari 2 detik, dan anak terlihat agak
pucat. Anak R saat lahir telah dilakukan IMD dan sampai sekarang hanya diberikan ASI
saja. Ini merupakan kunjungan pertama. Telah mendapatkan imunisasi BCG dan
Hepatitis.
2. Anak F (3 tahun), perempuan, BB 16 kg, PB 90 cm, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan panas, diare dan batuk sejak 3 hari yang lalu, diare ±5x/hari. Anak tampak
gelisah. Riwayat imunisasi lengkap. Belum pernah mendapatkan kapsul vitamin A sejak
lahir. RR 46x/menit, nadi 100x/menit, suhu 38,6˚C, mata cekung, tidak ada tanda anemia,
minum mau dan tampak hasu. Tidak didapatkan stridor maupun retraksi dinding dada.
Cubitan kulit lambat kembali. Tidak ada edema. Uji torniquet (-).
3. Anak E (1 tahun 2 bulan), laki-laki, BB 9 kg, PB 76 cm, dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan panas 3 hari yang lalu. Riwayat imunisasi lengkap. Belum pernah
mendapatkan kapsul vitamin A sejak lahir. RR 46x/menit, suhu 38,9˚C. Tidak didapatkan
stridor maupun retraksi dinding dada. Tidak ada edema. Uji torniquet (+). Diare tidak ada,
nyeri telinga tidak ada.
4. Anak C (2 tahun I bulan), perempuan, datang ke puskesmasn X diantar oleh ibunya
dengan keluhan berak lembek dan cair lebih dari 5 kali sehari sejak kemarin dari hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data berat badan 9,5 kg tinggi 90 cm, suhu tubuh 37,5 ˚C.
Keadaan umum lemah, anak mengalami latergis, mata dan ubun-ubun tampak cekung,
turgor tidak elastik (cubitan pada kulit perut kembali > 2 detik). Bibir tampak kering,
tampak anak tidak mau minum dan telapak tangan agak pucat, saat ditanyakan pada ibu
enam bulan terakhir anak belum mendapatkan kapsul vitamin A.
5. Anak T (10 hari), perempuan, BB 3,2 kg, PB 49 cm, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan kulit tampak kuning. RR 59x/menit, suhu tubuh 37,5 ˚C. Kulit kuning muncul
saat anak berusia 9 hari. Kuning terlihat sampai telapak tangan. Buang air besar lancar
dan tidak ada mencret, pada saat lahir anak diperiksa HIV dan hasilnya negatif. Anak
minum ASI diseang dengan susu formula sebanyak 8 kali/hari. Tidak terdapat bercak
putih di lidah dan tidak terdapat celah langit-langit. Pada saat lahir bayi diberikan suntik
vit K. Bayi belum pernah mendapatkan imunisasi.
6. Anak S (3 tahun 4 bulan), laki-laki, BB 10 kg, PB 89 cm dibawa ibunya ke puskesmas
dengan keluhan nafas cepat. Ibu mengatakan anak baru pertama kali mengalami sesak
nafas. RR 45x/menit, anak masih mau minum susu CRT < 2 detik, tidak ada riwayat
kejang, suhu 36,5 ˚C, telapak tangna anak kemerahan, menurut ibu telinga anak tidak
terasa nyeri dan tidak pernah keluar cairan. Ibu mengatakan anak saat usia 0-6 bulan
diberikan susu bantu karena ASI tidak mencukupi. Riwayat imunisasi anak masih belum
diberikan imunisasi campak.
7. Anak A (7 hari), perempuan, BB 3 kg, PB 49 cm, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan daerah sekitar tali pusar kemerahan. RR 40x/menit, suhu 36,5 ˚C. Kulit tampak
kemerahan tidak terdapat ikterus. Diare tidak ada, hasil cek HIV saat lahir (-), ibu masih
memberikan ASI sebagai muinuman utama. Tidak terdapat bercak putih di lidah dan
sekitar mulut. Tidak ada celah di langit-langit mulut anak. imunisasi anak terakhir HB-0.
8. Anak E (4 tahun), perempuan, BB 15 kg, PB 98 cm, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan keluar cairan dari telinga anak dan pilek. anak merasa kesakitan, cairan keluar
sudah 5 hari. RR 35x/menit, suhu 36,5 ˚C, diare tidak ada. Telapak tangan anak
kemerahan, imunisasi anak sudah lengkap.
9. Anak S (1 tahun), laki-laki, BB 9 kg, PB 69 cm, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
keluhan panas, diare dan batuk sejak 1 hari yang lalu, diare ±5x/hari. Anak tampak
gelisah. Riwayat imunisasi lengkap. RR 45x/menit, suhu 38˚C, mata cekung, tidak ada
tanda anemia, minum mau dan tampak haus. Tidak didapatkan stridor maupun retraksi
dinding dada. Cubitan kulit lambat kembali. Tidak ada edema. Uji torniquet (-), terdapat
bintik-bintik disekitar tubuh.
10. Anak I (5 minggu), perempuan, BB 3 kg, PB 50 cm, dibawa ibunya ke puskesmas dengan
diare sejak hari ini, diare ±5x/hari. Anak tampak gelisah. RR 40x/menit, suhu 37˚C, mata
cekung, tidak ada tanda anemia, minum mau dan tampak hasu. Tidak didapatkan stridor
maupun retraksi dinding dada. Cubitan kulit lambat kembali. Tidak ada edema. Uji
torniquet (-). Ibu memberikan ASI eksklusif.

Anda mungkin juga menyukai