PERCOBAAN 1
Analisis secara kualitatif merupakan teknik analisis yang dilakukan untuk mengidentifikasi
komponen-komponen yang terkandung dalam suatu zat. Identifikasi ini dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu reaksi kering dan reaksi basah. Analisis cara kering relatif jarang
dilakukan dibandingkan dengan cara basah. Reaksi kering ini umumnya dilakukan untuk zat-
zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Analisis cara kering merupakan
penyelidikan yang bersifat orientasi, yaitu mencari kemungkinan unsur-unsur penyusun suatu
cuplikan. Hal ini dapat diamati baik terhadap perubahan sifat fisika maupun kimia cuplikan
yang diakibatkan oleh pengaruh-pengaruh luar. Pada umumnya analisis cara kering dilakukan
pada zat padat atau zat yang dapat diubah menjadi berwujud padat. Hal yang dapat diamati
pada analisis cara kering ini antara lain: Pengaruh pemanasan cuplikan pada tabung pemanas,
warna nyala api saat cuplikan dibakar dengan api bunsen dan perubahan warna pada mutu
boraks, fosfat dan karbonat.
Salah satu analisis cara kering adalah dengan uji nyala api yang dilakukan dengan
menggunakan nyala api dari lampu Bunsen yang tidak berwarna atau berwarna biru. Untuk
dapat melakukan uji nyala api ini, maka diperlukan pemahaman tentang struktur nyala api
Bunsen. Pada dasarnya, nyala api Bunsen yang tidak bersinar terdiri dari tiga bagian, yaitu (i)
kerucut bagian dalam berwarna biru yang terdiri dari gas-gas tidak terbakar,(ii) ujung terang
yang hanya tampak apabila lubang udara agak tertutup, (iii)
kerucut bagian luar daerah terjadinya pembakaran sempurna. Menurut Bunsen, bagian-bagian
nyala api yang utama terdiri dari: bagian dengan suhu terendah, daerah pelebura, daerah
oksidasi bawah, daerah oksidasi atas, daerah reduksi atas, dan daerah reduksi bawah.
Logam-logam golongan alkali dan alkali tanah merupakan logam-logam ringan karena massa
jenis atau rapatan logam golongan ini kecil. Semua golongan ini bereaksi baik dengan air
membebaskan gas hidrogen dan menghasilkan basa kuat. Logam-logam ini terdapat di alam
dalam bentuk persenyawaan. Pemanasan senyawa ini berawal dari reaksi pembakaran .
Reaksi pembakaran merupakan bereaksinya bahan yang mudah terbakar dengan gas asam.
Sumber gas pembakar dapat berasal dari tabung tertentu atau dari udara bebas. Hasil
pemabakran, yaitu, berwarna kebiruan atau tidak berwarna.
Logam alkali dan alkali tanah pada dasarnya memiliki beberapa sifat fisika dan sifat kimia
yang dapat membeda kannya dengan unsur dari golongan lain. Salah satu sifat khas dari
golongan alkali dan alkali tanah adalah warna nyala dari garam-garam alkali dan alkali tanah
ketika dibakar dengan pembakar Bunsen. Masing-masing warna yang dihasilkan dari
golongan IA dan IIA tersebut disebabkan atom-atom dari unsur logam tersebut mampu
menyerap sejumlah energi panas untuk membentuk atom logam berenergi tinggi (keadaan
tereksitasi). Pada keadaan berenergi tinggi atom logam tersebut sifatnya tidak stabil sehingga
mudah kembali keadaan semula (berenergi rendah) dengan cara memancarkan energi yang
diserapnya dalam bentuk cahaya (hv).
LX + q → L + X
L + q → L*
L* → L + hv
Besarnya energi yang diserap atau yang dipancarkan oleh setiap atom unsur logam yang khas.
Hal ini dapat ditunjukkan dari warna nyala atom-atom logam yang mampu menyerap radiasi
cahaya di daerah sinar tampak. Warna nyala khas dari beberapa atom unsur logam adalah
sebagai berikut:
Logam
Warna Nyala
Warna yang Menembus kaca Kobalt
Natrium
Kuning Emas
-
Kalium
Violet (Ungu)
Merah Padam
Kalsium
Merah Bata
Hijau Muda
Stronsium
Merah Padam
Ungu
Barium
Hijau Kekuningan
Hijau Kebiruan
II. Alat Dan Bahan
Alat
Jumlah
Bahan
Jumlah
Lampu Bunsen
Kaca Arloji
Kaca Kobalt
Gelas Kimia
Kawat Nikrom
Spatula
Plat Tetes
Pipet Tetes
1 buah
2 buah
1 buah
2 buah
1 buah
1 buah
1 buah
1 buah