Anda di halaman 1dari 36

Kondisi ibu : - Pneumonia dan

peny. Paru berat


- HT Kronis
- Peny. Dengan Kejang
- DM
- Anemia berat (Hb <8)
- Gangguan Fungsi ginjal
- Penyakit Jantung
Kondisi Janin
- PJT
- Kelainan Kongenital
- Aritmia Jantung
- Isoimunisasi (kelainan imunitas)
- Infeksi janin seperti Toksoplasmosis,
sifilis, dll
- Riwayat IUFD
Kondisi yang berhubungan dengan
Kehamilan :
- Kehamilan Multiple
- KPD pada kehamilan Preterm
- Polihidramnion
- Oligohidramnion
- Plasenta abnormal
- Solusio Plasenta
- Posterm
1. Janin Hidup dengan usia kehamilan > 28
mgg
2. Ada persetujuan tindakan medik secara
lisan/ informed consent
3. Pm DJJ dan TFU diketahui
4. Peralatan dalam keadaan baik dan siap
pakai
5. Prosedur pemasangan CTG sesuai
berasarkan buku juknis
Frekwensi rata – rata yang terlihat selama
periode 10 menit pemeriksaan
(120-160x/mnt)
DINI

LAMBAT

VARIABEL
Penurunan DJJ biasanya tidak sampai 100dpm
Penurunan DJJ merupakan gambaran cermin
dari kontraksi
Terjadi akibat kompresi kepala di dasar
panggul
Penurunan DJJ yang terjadi setelah kontraksi dimulai
20-30’ SETELAH KONTRAKSI MULAI
• Klasifikasi Deselerasi Variabel
Ringan :
- Penurunan Djj tidak mencapai 80 dpm
- Lamanya <30”
Sedang :
- Penurunan Djj mencapai 70-80 dpm
- Lamanya 30 – 60”
Berat :
- Penurunan Djj dibawah 70 dpm
- Lamanya > 60”
- Turunnya 60 dpm dari frek dasar
CST
Contraction
Stress Test
INTERPRETASI CTG
NST
Non stress test
• Reaktif:
- Gerakan janin 2x/lebih dalam
20’ dan disertai akselerasi >15
dpm
- Frekuensi dasar Djj normal
- Variabilitas Djj normal
• Non Reaktif
- Tidak terdapat gerakan janin
dalam 20’ atau tidak
terdapat akselerasi pada
gerakan janin
- Frekuensi dasar Djj abnormal
- Variabilitas Djj <2 dpm
• Meragukan
- Gerakan janin <2x dalam 20’ atau
akselerasi <15 dpm
- Frekuensi dasar Djj Abnormal
- Variabilitas Djj antara 2 – 5
dpm
• Negatif
- Frekuensi dasar Djj normal
- Variabilitas Djj normal
- Tidak terdapat deselerasi
• Positif
- Variabilitas Djj berkurang atau
menghilang
- Deselerasi lambat persisten pada
setiap kontraksi
- Deselerasi Variabel berat
persisten pada setiap kontraksi
• Mencurigakan
- Deselerasi lambat yg intermiten
pada kontraksi yg adekuat
- Deselerasi variabilitas ringan atau
sedang
- Frekuensi dasar Djj Abnormal
• Tidak Memuaskan
- Hasil perekaman tidak baik
- Kontraksi tidak adekuat
• Hiper stimulasi
- Terdapat kontraksi 5x/lebih dalam 10’
atau kontraksi > 90”
- Seringkali disertai deselerasi lambat
atau bradikardi
1. KATEGORI I
- Frekuensi dasar DJJ 110-160dpm
- Variabilitas DJJ : moderat (5-25dpm)
- Tidak ada deselerasi lambat dan Variabel
- Tidak ada satu ataupun dua Deselerasi dini
- Ada atau tidak ada akselerasi
2. KATEGORI II (POLA DJJ EKUIVOKAL)
- Frekuensi dasar DJJ : Bradikardia (<110dpm)
yang tidak disertai hilangnya variabilitas
- Takhikardia (DJJ>160dpm)
- Variabilitas minimal(1-5dpm)
- Tidak ada variabilitas, tanpa disertai
deselerasi berulang
- Variabilitas >25dpm
3. KATEGORI III (POLA DJJ
ABNORMAL)

- Deselerasi lambat berulang

- Deselerasi Variabel Berulang

- Bradikardia

- Pola sinusoid (sinusoidal pattern)

Anda mungkin juga menyukai