Anda di halaman 1dari 52

CEDERA KEPALA

SEDANG DAN SDH

dr.Thomas Gredio Saputra


Pembimbing : dr. Wargian Sp.BS.
Bagian Bedah
RS Hermina
SUKABUMI
PENDAHULUAN

Stroke menduduki urutan


Stroke dengan defisit
ketiga sebagai penyebab
neurologis yang terjadi tiba-
utama kematian setelah
tiba dapat dibagi menjadi
penyakit jantung koroner dan
stroke hemoragik dan stroke
kanker di negara-negara
non hemoragik (iskemik)3
berkembang2
Laporan Kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny.M
Umur : 67 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status Perkawinan: Menikah
Alamat : Perum. Permata Kenali Asri Blok
N8
MRS : 10 Januari 2018, Pukul
16.05 WIB
Keluhan Utama

Penurunan kesadaran sejak 2


jam sebelum masuk rumah
sakit
Riwayat Penyakit Sekarang

» Lokasi : Penurunan kesadaran


» Onset : Kejadian setelah terjatuh dari
pohon ketinggian 4 meter 2 jam
sebelum masuk rumah sakit
Kronologi

Pasien diantar keluarga ke Instalasi Gawat Darurat RS Hermina


Sukabumi dengan keluhan penurunan kesadaran sejak ± 2 jam
sebelum masuk ke rumah sakit, sebelumnya pasien terjatuh dari pohon
dengan ketinggian ± 4 m, pasien terjatuh dengan posisi mata kiri
menghantam tembok lalu kepala bagian belakang kanan terjatuh
menghantam tanah, tidak sadar (-), muntah (-), pasien menurut
keluarga tampak bingung setelah terjatuh dan akibat dari jatuh
tersebut terdapat benjolan di belakang kepala bagian kanan, mata kiri
bengkak berwarna keunguan disertai telinga kanan mengekuarkan
darah.
Terdapat perdarahan aktif dari telinga kanan pasien. Kelemahan
anggota disangkal. Di rumah sakit pasien mendapat pertolongan
pertama, dibersihkan lukanya dan dilakukan rontgen cervical dan
dada, pemeriksaan darah serta pemeriksaan CT Scan kepala. Saat
dipindahkan ke ICU, kesadaran pasien menurun.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat mengalami keluhan yang sama (-)


• Riwayat DM (-)

Riwayat hipertensi (+)


• Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat keluarga yang mengalami keluhan


yang sama (-)
• Riwayat keluarga dengan DM (-)

Riwayat keluarga dengan hipertensi (+)

• Riwayat keluarga dengan Penyakit


Jantung (-)
Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien seorang IRT

• Pasien menikah dan memiliki 4 orang anak,


sehari-hari paien tinggal bersama anaknya

Pasien berobat dengan menggunakan asuransi


BPJ selama dirawat di RSUD Raden Mattaher
Riwayat Kebiasaan

Riwayat merokok (-)

• Riwayat minum alkohol (-)


Kebiasaan makan makanan asin (+),
makanan bersantan (-)
Diagnosis
Ringkasan

.
Ringkasan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Perkembangan
Riwayat Perkembangan
TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi
Anatomi
Definisi
Hematoma subdural adalah penimbunan darah di
dalam rongga subdural (di antara duramater dan
arakhnoid). Perdarahan ini sering terjadi akibat
robeknya vena- vena jembatan yang terletak antara
kortek cerebri dan sinus venous tempat vena tadi
bermuara
EPIDEMIOLOGI

Subdural hematoma akut dilaporkan terjadi pada 5-


25% pasien dengan trauma kepala berat,
berdasarkan suatu penelitian. Sedangkan kronik
subdural hematoma terjadi 1-3 kasus per 100.000
populasi. Laki-laki lebih sering terkena daripada
perempuan dengan perbandingan 3:1.

36
Etiologi

Kelainan vaskular

Kelainan Jantung

Kelainan Darah
Patofisiologi
Diagnosis

Pemeriksaa Pemeriksaa
Alogaritma/
Anamnesis n Klinis n
Skor Stroke
Neurologis Penunjang
Anamnesis

Tabel
» Riwayat Trauma Kepala
» 1.Jejas -> penurunan kesadaran
⋄ -> kembali sadar
atau tidak
○ ->
lucid interval
○2.Muntah
○3.Kejang
○4. Lemah anggota
gerak
○5. Riwayat penyakit
PemeriksaanFisik

» Primary Survey ( ABCD )


» Glasgow Coma Scale
» Secondary Survey ( Neurologi serial GCS,
lateralisasi, refleks pupil )
Pemeriksaan Penunjang

» Laboratorium
» Foto tengkorak
» CT Scan
» MRI
TATALAKSANA
Konservatif
TIK normal dan GCS 11 – 15
Tebal hematoma < 11 dan midline shift < 0.5 cm
Penderita SDH akut dengan refleks batang otak negatif dan depresi
pernafasan
TATALAKSANA
Operasi :
Tujuan :
Evakuasi seluruh SDH
Merawat sumber perdarahan
Reseksi parenkim otak yang non viable
Mengeluarkan ICH
Prognosis
Tindakan operasi pada hematoma subdural kronik
memberikan prognosis yang baik, karena sekitar 90 %
kasus pada umumnya akan sembuh total. Hematoma
subdural yang disertai lesi parenkim otak
menunjukkan angka mortalitas menjadi lebih tinggi
dan berat dapat mencapai sekitar 50 %.
ANALISA KASUS
Diagnosis pada pasien ini ditegakkan atas dasar anamnesis,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan neurologi dan pemeriksaan
penunjang. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien Tn M bin J 50
tahun

• Kelemahan anggota gerak atas


Teori
dan bawah kiri, terjadi secara • tersumbatnya pembuluh darah
tiba-tiba intrakranial akut menyebabkan
• Tidak ada nyeri kepala, • suatu penyakit stroke non berkurangnya ADO sehingga
muntah-, kejang-, hemoragic hal ini bersifat khas, menjadi TIA
• Riwayat merokok+ Riwayat HT biasanya dapat terserang • faktor risiko adalah hipertensi
kelumpuhan tubuh sesisi pada dan hiperkolesterol.Manifestasi
+,DM, Jantung disangkal
saat istirahat klinis bergantung kepada
lokasi dari pembuluh darah
yang tersumbat.

Anamnesis
Teori
• Pada pemeriksaan fisik, tanda
Teori
vital terdapat peningkatan
tekanan darah 140/80 mmHg
• babinsky+ sinistra • Hal ini mendukung diagnosa
• Paralisis NVII sinistra stroke
• Kelemahan anggota gerak atas • Orang yang mengidap stroke non
dan bawah kiri kekuatan 3/1 hemoragic dapat memperlihatkan
wajah yang tertarik ke arah yang
sakit akibat paresis nervus
cranial

Pemeriksaa • Terjadi kerusakan di daerah


motorik hemisfer dextra yang
mengenai arteri cerebri media
n Fisik
Teori
• kolesterol 213 mg/dl
• Trigliserida 126 mg/dl
• LDL 160 mg/dl • Hiperkolestterol dapat
• CT- Scan : Lesi hipodens menyebabkan penumpukan
plaque pada pembuluh darah
menunjukkan infrak luas di yang dapat sebabkan trombus,
lobus temporo-parietal trombus yang terlepas dapat
dextra menjadi embolus sehingga
terjadi sumbatan.

Pemeriksaan • Hasil berupa infrak menandakan


suatu stroke non hemoragik

Penunjang
KESIMPULAN
Jika CT-Scan tidak dapata
Gold Standar pemeriksaaan
dilalkukan maka dapat
stroke adalah CT-Scan
menggunakan sistem skoring

Prinsip terapi stroke iskemik :


- perbaikan perfusi ke otak
-mengurangi oedem otak
- pemberian neuroprotektif.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai