METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
penelitian cross sectional yaitu penelitian dimana variabel yang termasuk faktor
risiko dan variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang
sama (54).
a. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa dari SMP yang berada di
b. Sampel
Sampel pada penelitian ini yaitu sebagian dari siswa SMP di wilayah
𝑁
n =
1+(𝑁.𝑒 2 )
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = derajat kepercayaan
e = 5%
n= N/ (1+N (e2))
39
40
n= 4916/ (1+12.29 )
n= 4916/13.29
n= 369.90
n≈ 370
Dengan demikian sampel minimal pada penelitian ini adalah siswa dari
SMP yang berada di wilayah Banjarmasin Selatan sebanyak 370 sampel. Adapun
695
SMP N 11 Banjarmasin : 4916 x 370 = 52.30 = 54 siswa
525
SMP N 18 Banjarmasin : x 370 = 39.51 = 40 siswa
4916
743
SMP N 19 Banjarmasin : 4916 x 370 = 55.92 = 56 siswa
482
SMP N 20 Banjarmasin : 4916 x 370 = 36.27 = 37 siswa
381
SMP N 28 Banjarmasin : 4916 x 370 = 28.67 = 29 siswa
465
SMP N 34 Banjarmasin : 4916 x 370 = 34.99 = 35 siswa
38
SMP PGRI 2 Banjarmasin : 4916 x 370 = 2.86 = 3 siswa
322
SMP Islam Terpadu Ukhuwah : 4916 x 370 = 24.23 = 25 siswa
298
SMP Santa Maria : 4916 x 370 = 22.42 = 23 siswa
176
SMP Nahdatul Ulama : 4916 x 370 = 13.24 = 14 siswa
41
digunakan untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi atau
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap
orang yang ada pada daerah itu secara random sampling (54,56). Teknik ini
C. Instrumen Penelitian
ditujukan kepada siswa SMP di wilayah Banjrmasin Selatan terdiri dari 2 macam
yaitu, kuesioner yang mencakup identitas diri (umur, jenis kelamin), kuesioner
yang berkaitan dengan pengetahuan dan sikap mengenai HIV/AIDS serta perilaku
42
D. Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap tentang
2. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah perilaku seks pra nikah pada
E. Definisi Operasional
Definisi operasional pada penelitian ini dapat dijabarkan dalam tabel 4.1
Tabel 4.1 Definisi Operasional Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Tentang HIV/AIDS dengan Perilaku Seks Pranikah pada Siswa SMP
tahun 2016.
No. Variabel Definisi Operasional Alat Ukur/Hasil Ukur Skala
b. Setuju: 4
c. Netral: 3
d. Tidak setuju: 2
e. Sangat Tidak Setuju: 1
Dengan kategori:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
Interval =
2
65−13
= = 26
2
a Sikap negatif jika skor berada
antara 13-39 (<50%)
b Sikap positif jika skor berada
anatara 40-65 (50%-100%)
3. Perilaku Perilaku adalah Pengukuran nilai untuk perilaku Nominal
seks tindakan dan/atau dilakukan berdasarkan jawaban
pranikah aktivitas yang responden dari pertanyaan yang
dilakukan responden diberikan. Dengan kategori (51,52):
terhadap seks a Baik : jika tidak melakukan
pranikah. semua perilaku kissing, necking,
petting dan intercourse.
b Buruk : jika melakukan salah
satu atau semua perilaku kissing,
necking, petting dan intercourse.
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Persiapan
penelitian.
pranikah siswa.
saat penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
sebagai berikut:
responden. Lembar kuesioner ini diisi oleh siswa sekolah yang menjadi
pengisian.
3. Tahap Pelaporan
1. Pengumpulan data
a. Data primer pada penelitian ini diperoleh dari kuesioner yang diisi oleh
responden. Data primer yang dimaksud pada penelitian ini adalah data
personal responden yang mencakup nama, usia, jenis kelamin, kelas dan
alamat rumah serta data tingkat pengetahuan siswa tentang HIV/AIDS, sikap
b. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh dari data Dinas Kesehatan Kota
kelamin pada tahun 2013-2015, dan data jumlah kasus kejadian seks pranikah
di wilayah kota Banjarmasin pada tahun 2013-2015. Selain itu, peneliti juga
46
memperoleh data dari pihak sekolah berupa jumlah seluruh siswa sekolah,
2. Pengolahan data
a. Entry data, yaitu proses memasukkan data dari data sekunder ke dalam
d. Cleaning, yaitu proses pengecekan kembali data yang sudah di entry untuk
1. Univariat
terikat secara terpisah dengan membuat tabel distribusi frekuensi meliputi variabel
tingkat pengetahuan, sikap tentang HIV/AIDS dan perilaku seks pra nikah pada
remaja.
2. Bivariat
pengetahuan dan sikap dengan variabel dependen yaitu perilaku seks pra nikah.
Dalam penelitian ini menggunakan uji chi square dengan derajat kepercayaan
Februari-Apri 2016. Adapun jadwal kegiatan dapat dilihat pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Jadwal Penelitian Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Tentang HIV/AIDS dengan Perilaku Seks Pra Nikah pada
Siswa SMPN 8 Banjarmasin Tahun 2016.
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1 Konsultasi pembimbing
2 Perizinan Penelitian
3 Observasi awal
Pencarian referensi dan
4
penyusunan proposal
5 Seminar KTI 1
6 Revisi KTI 1
48
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
7 Pelaksanaan penelitian
8 Penyusunan hasil
9 Seminar KTI 2
J. Biaya Penelitian
Rincian biaya yang dianggarkan untuk penelitian ini disajikan pada tabel
4.3:
Tabel 4.3 Rincian Biaya Penelitian Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Tentang HIV/AIDS dengan Perilaku Seks Pranikah pada Siswa
SMP Banjarmasin Selatan Tahun 2016.
No. Keterangan Biaya
1. Pembuatan, penggandaan proposal dan laporan Rp. 200.000,00
2. Pengadaan Kuesiner Rp. 75.000,00
3. Snack Responden Rp. 150.000,00
4. Transportasi Rp. 75.000,00
Jumlah Rp. 500.000,00