ABSTRAK
ABSTRACT
Sustainability Reporting in an indirect infuence on the company's assets and the sale of
the company. The efficiency of asset management companies to generate sales can be measured
by the ratio of asset management. Therefore, this study aimed to know the affect of
sustainability reporting on the financial performance, especially on the asset management
ratios. The sample used was a public companies in Indonesia, which published the report
Sustainability Report at the National Center for Sustainability Reporting and on each
company's website of the consecutive year of 2009-2011, as well as published their annual
financial statements on the Indonesia Stock Exchange and on the website of each company
consecutive year of 2010-2012. By using SEM-PLS analysis method, the disclosure of
sustainability reporting indicators (Indicator SR) based on the GRI - G3 Guidelines were
grouped into three aspects, which were economic, social and environmental as independent
variables and financial performance were the ratio of asset management (Inventory Turnover
ratios, receivables Turnover ratios, Net Working Capital Turnover ratios, Fixed Asset
Turnover ratios, Total Asset Turnover ratios) as the dependent variables. As a result,
sustainability reporting in the economic and environmental aspects gave significant negative
affect on improvement Ratio Asset Management, mean while in the social aspects,
sustainability reporting gave significant positive affect on the improvement of Ratio Asset
Management.
101
102 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 1, 2014
dimata konsumen, dan kepercayaan konsumen Dengan perubahan pendekatan ini, maka
kepada perusahaan, maka loyalitas konsumen arah dan tujuan perusahaan bukan lagi sebatas
akan semakin meningkat sehingga berdampak pada bagaimana menghimpun kekayaan
pada peningkatan pendapatan perusahaan. prusahaan namun lebih kepada pencapaian
Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan pembangunan yang berkelanjutan (sustainability
untuk mengetahui hubungan antara development) yang dilaporkan pada Sustainability
Sustainability reporting terhadap kinerja Report.
keuangan, khususnya pada rasio managemen aset
untuk mengetahui pengaruh sustainability report Teori Legitimasi
terhadap efisiensi pengelolaan aset perusahaan Teori legitimasi menegaskan bahwa
untuk menghasilkan pendapatan. Mengingat perusahaan terus berupaya untuk memastikan
terdapat hubungan secara tidak langsung antara perusahaan beroperasi dalam bingkai dan norma
Susutainability report terhadap investasi aset yang ada dalam masyarakat atau lingkungan
serta penjualan yang keduanya merupakan bagian dimana perusahaan berada, dimana mereka
dari pengukuran rasio manajemen aset. berusaha untuk memastikan bahwa aktifitas
perusahaan diterima oleh pihak luar sebagai suatu
Teori Stakeholder yang sah (Deegan, 2006).
Stakeholder adalah kelompok atau individu Perbedaan antara nilai-nilai perusahaan
yang dapat memengaruhi dan atau dipengaruhi dengan nilai-nilai sosial masyarakat sering
oleh suatu pencapaian tujuan tertentu (Freeman, dinamakan “legitimacy gap” yang dapat
1984). Perusahan bertanggung jawab dalam mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
memenuhi seluruh kepuasan stakeholder. melanjutkan kegiatan usahanya.
Stakeholder pada perusahaan beserta kriteria Untuk mengurangi legimacy gap, perusahaan
kepuasan yang hendak dipenuhi oleh perusahaan harus mengidentifikasi aktivitas yang berada
dapat dilihat pada tabel 1. dalam kendalinya dan mengidentifikasi publik
yang memiliki power sehingga mampu
memberikan legitimacy kepada perusahaan. Hal
ini dapat dipenuhi salah satunya dengan adanya
pelaporan Sustainability Report.
Sustainability Report
Sustainability Report menurut GRI
merupakan praktek pengukuran, pengungkapan
dan upaya akuntabilitas dari kinerja organisasi
dalam mencapai tujuan pembangunan
berkelanjutan (sustainable development) kepada
para stakeholder baik internal maupun ekternal.
Dalam proses pelaporan Sustainability
Report sendiri, terdapat beberapa standar
pengungkapan tanggung jawab ekonomi,
Perkembangan teori stakeholder diawali lingkungan dan sosial, salah satunya adalah GRI-
dengan berubahnya bentuk pendekatan G3 Guidelines yang aspek dan indikatornya dapat
perusahaan dalam melakukan aktifitas usaha dari dilihat pada tabel 2.
Old corporate relation menjadi New-corporate
relation (Budimanta, 2008). Old corporate relation
menekankan pada bentuk pelaksanaan aktifitas
perusahaan secara terpisah dimana setiap fungsi
dalam sebuah perusahaan melakukan
pekerjaannya tanpa adanya kesatuan diantara
fungsi-fungsi tersebut sedangkan new-corporate
relation menekankan pada kolaborasi antara
perusahaan dengan seluruh stakeholder-nya
sehingga perusahaan bukan hanya menempatkan
dirinya sebagai bagian yang bekerja sendiri dalam
sistem sosial masyarakat.
104 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 1, 2014
dalam aspek lingkungan membutuhkan investasi G3 Guidelines, yang juga didefinisikan sebagai
aset untuk melaksanakan sustainability activities, data yang diungkapkan perusahaan berkaitan
seperti yang terjadi pada Bandung Solid Waste dengan aktivitas yang dilakukan perusahaan.
Management dimana dibutuhkan investasi aset Variabel Indikator SR yang merupakan konstruk
senilai Rp 7 triliun untuk teknologi pembangunan formatif dikelompokan menjadi 3 variabel bebas
instalasi pengolahan limbah padat (Syailendra, meliputi aspek indikator yang merefleksikan serta
2012). Tetapi, kemampuan perusahaan untuk jumlah indikatornya (k) sebagai berikut:
mengkomunikasikan kegiatan lingkungan kepada • Indikator SR Aspek Ekonomi
stakholders perusahaan, dinilai penting untuk – Kinerja Ekonomi, 4 indikator
meningkatkan reputasi dan kepercayaan – Kehadiran Pasar, 3 indikator
stakeholder, termasuk konsumen yang dapat – Dampak Ekonomi Tidak Langsung, 2
mengakibatkan peningkatan pendapatan indikator
perusahaan (Ernst & Young, 2013). • Indikator SR Aspek Lingkungan
H2: Sustainability reporting dalam aspek – Material, 2 indikator
lingkungan mempengaruhi peningkatan – Energi, 5 indikator
Rasio Manajemen Aset pada perusahaan – Air, 3 indikator
yang menerapkan. – Biodiversitas, 5 indikator
– Emisi, Efluen dan Limbah, 10 indikator
Sustainability Reporting Dalam Aspek Sosial – Produk dan Jasa, 2 indikator
Dengan Rasio Manajemen Aset – Kepatuhan, 1 indikator
Sama halnya dengan pengungkapan – Pengangkutan/Transportasi, 1 indikator
sustainability report dalam aspek lingkungan, – Menyeluruh, 1 indikator
sustainability report dalam aspek sosial juga • Indikator SR Aspek Sosial
membutuhkan investasi aset untuk melaksanakan – Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang
sustainability activities untuk aspek sosial. Layak, 14 indikator
Dampak pelaksanaan dan pengungkapan – Hak Asasi Manusia, 9 indikator
sustainability report dalam aspek sosial dapat – Masyarakat, 8 indikator
dirasakan oleh seluruh stakeholder perusahaan – Tanggung jawab produk, 9 indikator
(KPMG, 2008). Jumlah indikator SR yang merefleksikan
Dengan melaksanakan dan melaporkan ketiga aspek pengungkapan Sustainability
tanggung jawab sosial terhadap stakeholder dapat Reporting dapat disesuaikan dengan yang
meningkatkan kesejahteraan dan loyalitas dilaporkan pada masing-masing perusahaan.
karyawan, menurunkan tingkat perputaran Perhitungan dilakukan dengan memberikan skor
karyawan sehingga dapat berujung pada 1 jika satu item diungkapkan, dan 0 jika tidak
meningkatnya produktivitas perusahaan (Ernst & diungkapkan. Setelah dilakukan pemberian skor
Young, 2013). Apabila produktivitas perusahaan pada seluruh item, skor dijumlahkan untuk
meningkat dan reputasi perusahaan di mata memperoleh jumlah skor indikator SR (n) masing-
konsumen meningkat, maka pendaptan akan masing aspek yang diungkapkan oleh perusahaan.
meningkat pula. Variabel Indikator SR masing-masing aspek dapat
Rasio aset manajemen dapat digunakan diperoleh dari formula berikut ini.
untuk mengukur efisiensi pengelolaan investasi
𝑛
aset untuk aktivitas perusahaan dalam Indikator SR =
𝑘
menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu,
sustainability report dalam aspek sosial Dimana:
berpengaruh tidak langsung terhadap rasio Indikator SR = indek kinerja / indikator
manajemen aset. pengungkapan sustainability reporting yang
H3: Sustainability reporting dalam aspek sosial mempengaruhi masing-masing aspek.
mempengaruhi peningkatan Rasio n = Jumlah skor indikator SR mempengaruhi
Manajemen Aset pada perusahaan yang masing-masing aspek yang diungkapkan oleh
menerapkan. perusahaan.
k = Konstanta yang merupakan jumlah total
METODE PENELITIAN indikator SR yang mempengaruhi masing-
masing aspek sesuai standar GRI.
Penelitian menggunakan metode analisis Variabel terikat dalam penelitian ini adalah
PLS-SEM. Variabel bebas dalam penelitian ini kinerja keuangan perusahaan yaitu rasio
adalah indikator pengungkapan sustainability manajemen aset. Variabel rasio manajemen aset
reporting (Indikator SR) berdasarkan standar GRI- direfleksikan menjadi rasio-rasio hasil dari
106 BUSINESS ACCOUNTING REVIEW, VOL. 2, NO. 1, 2014
– SR Aspek Lingkungan
x2.1= λ4 (x 2) + e4 x2.6= λ9 (x 2) + e9
x2.2= λ5 (x 2) + e5 x2.7= λ10 (x 2) + e10
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh x2.3= λ6 (x 2) + e6 x2.8= λ11 (x 2) + e11
perusahaan publik di Indonesia yang x2.4= λ7 (x 2) + e7 x2.9= λ12 (x 2) + e12
mempublikasikan Sustainability Report. Sampel x2.5= λ8 (x 2) + e8
menggunakan Purposive Sampling, dan diperoleh Keterangan:
sampel sembilan perusahaan yang memenuhi x2 = Aspek Lingkungan
kriteria berupa perusahaan terbuka di Indonesia, x2.1 = Indikator Material
mempublikasikan laporan Sustainability Report x2.2 = Indikator Energi
pada National Center for Sustainability Reporting x2.3 = Indikator Air
maupun pada website masing-masing perusahaan x2.4 = Indikator Biodiversitas
berturut-turut tahun 2009-2011, serta x2.5 = Indikator Emisi, Efluen dan Limbah
mempublikasikan laporan keuangan tahunannya x2.6 = Indikator Produk dan Jasa
pada Bursa Efek Indonesia maupun pada website x2.7 = Indikator Kepatuhan
masing-masing perusahaan berturut-turut tahun x2.8 = Indikator Pengangkutan/Transportasi
2010-2012. x2.9 = Indikator Menyeluruh
Data sekunder yang akan dianalisis adalah λ4-λ12 = Loading Factor
adalah indikator pengungkapan sustainability e4- e12 = error term
reporting (Indikator SR) pada masing-masing
aspek berdasarkan standar GRI-G3 Guidelines – SR Aspek Sosial
yang dilaporkan pada Sustainability Report, serta x3.1= λ13 (x 3) + e13 x3.3= λ15 (x 3) + e15
data nilai penjualan, harga pokok penjualan, x3.2= λ14 (x 3) + e14 x3.4= λ16 (x 3) + e16
piutang dagang, persediaan, total aset, aset tetap, Keterangan:
modal kerja bersih (NWC) yang terdiri dari aset x3 = Aspek Lingkungan
lancar dikurangi kewajiban lancar, yang secara x3.1 = Indikator Aspek Praktek Tenaga Kerja
keseluruhan terdapat pada Laporan Keuangan dan Pekerjaan yang Layak
Tahunan perusahaan untuk menghitung rasio x3.2 = Indikator Aspek Hak Asasi Manusia
manajemen aset. x3.3 = Indikator Masyarakat
x3.4 = Indikator Tanggung jawab produk
λ13-λ16 = Loading Factor
e13- e16 = error term
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah Indonesia. Badan Pengawas Pasar Modal dan
kurangnya data dan informasi terkait Lembaga Keuangan. (2006). Peraturan
sustainability report di Indonesia, aspek-aspek Bapepam-LK nomor X.K.6. Retrieved
yang dilaporkan dalam sustainability report masih September 13, 2013 from
kurang dijadikan bahan pertimbangan dalam http://www.bapepam.go.id/old/hukum/peratur
melakukan pembelian produk, serta rendahnya an/X/X.K.6.pdf
penilaian dan pelaporan atas aset tak berwujud di Institute of Certified Manajement Accountants.
Indonesia. (n.d.). Strategic Cost Management. Australia:
Saran yang dapat diberikan, sebagai berikut: CMA House.
• Menambah jumlah data penelitian, karena KPMG International Cooperative. (2008).
kesadaran dan jumlah perusahaan yang Sustainability repoting: A guide. Retrieved
melaporkan sustainability report terus Oktober 19, 2013, from
bertambah sehingga data dan informasi dapat http://www.group100.com.au/
lebih tersedia dan mudah diperoleh untuk publications/kpmg_g100_SustainabilityRep20
melakukan pengujian kembali. 0805.pdf
• Sustainability report dapat digunakan sebagai Meryana, E. (2013, January 3). Perusahaan
bahan pertimbangan bagi seluruh stakeholder pembuat laporan keberlanjutan kian banyak
perusahaan. di Indonesia. SWA. Retrieved September 8,
• Peningkatan penilaian dan pelaporan aset tak 2013 from http://swa.co.id/business-research
berwujud perusahaan Pengungkapan Intangible Asset dan Apresiasi
Stakeholder. (2006, January 12). SWA.
DAFTAR PUSTAKA Retrieved December 27, 2013 from
http://swa.co.id/listed-articles/pengungkapan-
Budimanta, A., et al. (2008). Corporate social intangible-asset-dan-apresiasi-stakeholder
responsibility alternatif bagi pembangunan Porter, M. E., & Kramer, M. R. (2006). Strategy
Indonesia (2nd ed.). Jakarta: ICSD. and society: the link between competitive
Certo, S.T., & Certo, S.C. (2006). Modern advantage and corporate social responsibility.
management (10th International ed.). United Harvard Business Review.
States: Pearson Prentice Hall. Ross, S.A., Westerfield, R.W., & Jordan, B.D.
Deegan, C. (2006). Financial Accounting Theory (2003). Fundamental of corporate finance (6th
(2nd ed.). Sydney: McGraw-Hill Book ed.). Singapore: McGraw-Hill Book Company.
Company. Sawir, A. (2005). Analisis Kinerja Keuangan dan
Elkington, J. (1998). Cannibals with forks: The Perencanaan Keuangan Perusahaan (5th ed.).
triple bottom line of 21st century business. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
United Kingdom: New Society Publishers. Syailendra. (2012, October 1). Proyek pengolahan
Ernst & Young LLP and the Carroll School of limbah di Bandung dikaji ulang. Tempo.
Management Center for Corporate Retrieved September 8, 2013 from
Citizenship. (2013). Value of sustainability http://www.tempo.co/read/news/2012/10/01/09
reporting. Retrieved Oktober 19, 2013, from 0432994/Proyek-Pengolahan-Limbah-di-
http://www.ey.com/Publication/vwLUAssets/ Bandung -Dikaji-Ulang
ACM_BC/$FILE/1304-1061668_ACM_BC_ Weber, O., Koellner, T., Habegger, D., Steffensen,
Corporate_Center.pdf H., & Ohnemus, P. (2005). The relation
Freeman, R.E. (1984). Strategic management: A between sustainability performance and
stakeholder approach. Boston: Pitman financial performance of firms. GOE Report,
Publishers,Inc. 5-2005.
Global Reporting Initiative. (2006). Sustainability
Reporting Guidelines. Retrieved Oktober 19,
2013, from https://www.globalreporting.org/
resourcelibrary/G3.1-Sustainability-
Reporting-Guidelines.pdf
Indonesia, Presiden Republik Indonesia. (2007).
Undang-Undang Republik Indonesia nomor
40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Retrieved September 13, 2013 from
http://prokum.esdm.go.id/uu/2007/uu-40-
2007.pdf