Anda di halaman 1dari 15

MODUL PELATIHAN

STATISTIKA KEPENDUDUKAN MENGGUNAKAN MICROSOFT


EXCEL

Oleh :
TIM KKN II Undip 2019

BIDANG PENGELOLAAN KKN


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
BAB I
PENGENALAN MICROSOFT EXCEL

A. Gambaran dan Sejarah Singkat Microsoft Excel


Microsoft Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang
dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Coorporation untuk sistem operasi Microsoft
Windows dan Mac OS. Spreadsheet adalah tabel informasi/data berbentuk kotak dengan
baris dan kolom yang berisi perhitungan-perhitungan yang digunakan untuk melakukan
analisis komparatif. Bentuk analisis dan perhitungan yang lain dapat berupa analisis
statistik, perhitungan akuntansi, pembuatan time-schedule dan sebagainya. Disamping itu,
aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik.
Excel merupakan program spreadsheet pertama yang mengizinkan pengguna untuk
mendefinisikan bagaimana tampilan dari spreadsheet yang mereka sunting: font, atribut
karakter, dan tampilan setiap sel. Excel juga menawarkan penghitungan kembali terhadap
sel-sel secara cerdas, dimana hanya sel yang berkaitan dengan sel tersebut saja yang akan
diperbarui nilainya. Selain itu, Excel juga menawarkan fitur pengolahan grafik yang sangat
baik.
Ketika Microsoft Excel diaktifkan maka sebuah buku kerja (Workbook) kosong
akan terbuka, siap untuk digunakan. Buku kerja baru tersebut terdiri dari 3 lembar kerja
(sheet) yang diwakili melalui tab lembar kerja (tab sheet) yang terletak di jendela aplikasi
paling bawah. Jumlah sheet dalam tiap workbook bisa ditambah atau dikurangi sesuai
dengan kebutuhan.
Agar dapat bekerja dengan lembar kerja lebih efektif, maka harus mengerti terlebih
dahulu tentang konsep yang digunakan dalam lembar kerja tersebut yaitu konsep
Workbook. Workbook merupakan kumpulan dari sheet, sedangkan lembar kerja yang
terdapat dalam sheet disebut worksheet. Agar lebih mudah dalam pemahaman, bayangkan
saja workbook itu sebuah buku tulis, dimana setiap buku terdiri dari beberapa halaman
untuk menulis. Bukunya disebut Workbook dan halaman-halamannya disebut Sheet,
dan halaman tempat menulis disebut dengan Worksheet.

B. Memulai Microsoft Excel


Dalam lingkungan Microsoft Windows ada beberapa cara untuk membuka aplikasi Ms.
Excel, diantaranya :

2
a) Pertama melalui menu start, langkahnya adalah Start > All Programs > Microsoft
Office > Microsoft Excel 2007
b) Kedua melalui shortcut Ms. Excel 2007 yang ada di dekstop.
c) Ketiga melalui Start > Run lalu pilih Browse. Tinggal cari letak dari file yang akan
dibuka. Misalnya di Program files / Microsoft Office / Office 12 / EXCEL.exe.
Setelah terpilih klik Ok.
d) Keempat adalah melalui Window Explorer, lalu cari lokasinya seperti pada langkah
c)
e) Sedangkan yang terakhir adalah melalui fasilitas yang dimiliki oleh Windows, yakni
Start > Search > All Files and Folders. Pada form isian bisa menuliskan nama file
yang ingin dicari, misalnya EXCEL. Setelah ditemukan tinggal klik maka file
tersebut akan dieksekusi.

C. Bagian-Bagian Microsoft Excel


Secara default tampilan area kerja program Ms. Excel 2007 terdiri atas Title Bar, Office
Button, Quick Access Toolbar, Menu Bar, Ribbon, Ruler, Status Bar, View Toolbar,
Control Window, Scroll Bar, Work Area, Name Box, dan Formula Bar. Tampilan area
kerja dapat dilihat pada gambar berikut :

Control
Quick Access Ribbon Window
Office Button
Toolbar Title Bar
Menu Bar

Ruler

Name Box

Work Area
Formula Bar

Sheet
Scroll Bar

Status Bar
View Toolbar

3
 Title bar, berisi nama file yang sedang dikerjakan.
 Office Button, berisi perintah-perintah yang berkaitan dengan dokumen seperti
membuat dokumen baru (New), membuka dokumen yang telah disimpan (Open),
menyimpan dokumen (Save), mencetak dokumen (Print), dan sebagainya.

 Quick Access Toolbar, berisi tombol-tombol yang berfungsi sebagai alternatif


penggunaan perintah yang sering digunakan. Sebagai contoh, tool Open merupakan
shorcut dari Office Button > Open, atau tool Save merupakan shorcut dari Office
Button > Save.
 Menu Bar, berisi serangkaian perintah yang didalamnya terdapat sub-sub perintah
sesuai kategorinya. Sebagai contoh, pada menu Home terdapat submenu Clipboard,
Slide, Font, Paragraph, Drawing, dan Editing yang didalamnya berisi perintah-
perintah sesuai kategorinya.
 Ribbon, berisi perintah-perintah khusus yang merupakan submenu dari Menu Bar.
 Ruler, merupakan kotak pengukuran yang diletakkan secara horizontal, yaitu diatas
dokumen, dan secara vertikal, yaitu disebelah kiri dokumen. Ruler berfungsi untuk
mempermudah melakukan pengaturan letak halaman.
 Status Bar, adalah baris horizontal yang menampilkan informasi jendela dokumen yang
sedang ditampilkan.
 View Toolbar, berisi pengaturan jenis tampilan dokumen, antara lain :
 Normal, memberikan tampilan secara normal dengan bagian kiri thumbnail dan
kanan isi slide
 Slide Sorter, berisi thumbnail
 Slide Show, memberikan tampilan slide yang sedang dipresentasikan
 Control Window, berisi tombol perintah Minimaze, Maximaze, Restore, Close.
 Scroll Bar, digunakan untuk menggulung halaman dokumen yang lebih dari satu.
 Work Area, merupakan area kerja yang dibuat.
 Formula Bar, tempat yang memberikan dan menulis formula.

4
 Mengenal Fungsi atau Rumus Microsoft Excel
Setelah mempelajari rumus dasar yang ada di Excel, maka selanjutnya adalah mempelajari
fungsinya, penjelasannya sebagai berikut :
a) Fungsi Average
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai rata-rata dari sekumpulan data (range).
Bentuk umum penulisannya adalah :
=AVERAGE (number1, number2, ...), dimana number 1, number 2, dan seterusnya
adalah range data yang akan dicari nilai rata-ratanya. Misalnya untuk mengisi nilai
rata-rata dari range data A1 sampai A10, maka rumusnya adalah
=AVERAGE(A1:A10), kemudian tekan tombol Enter.

b) Fungsi Sum
Fungsi ini digunakan untuk menjumlahkan sekumpulan data pada suatu range. Bentuk
umum penulisannya adalah
=SUM(number1, number2, ...). Dimana number1, number2 dan seterusnya adalah
range data yang akan dijumlahkan. Misalnya untuk menjumlahkan range data A1
sampai A10, maka rumusnya adalah =SUM(A1:A10), kemudian tekan tombol Enter.

c) Fungsi Max
Fungsi ini digunakan untuk mencari nilai tertinggi dari sekumpulan data (range).
Bentuk umum penulisannya adalah :
=MAX(number1, number2, ...), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah
range data (numerik) yang akan dicari nilai tertingginya. Misalnya untuk mencari nilai

5
maksimal dari range data A1 sampai A10, maka rumusnya adalah =MAX(A1:A10),
kemudian tekan Enter.

d) Fungsi Min
Fungsi ini berfungsi untuk mencari nilai terendahdari sekumpulan data numerik
(range). Bentuk umum penulisannya adalah :
=MIN(number1, number2, ...), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah
range data (numerik) yang akan dicari nilai terendahnya. Misalnya untuk mencari nilai
minimal dari range data A1 sampai A10, maka rumusnya adalah =MIN(A1:A10),
kemudian tekan Enter.

e) Fungsi Count
Fungsi ini digunakan untuk menghitung banyaknya data dari suatu range yang dipilih.
Bentuk umum penulisannya adalah :
=COUNT(number1, number2, ...), dimana number1, number2, dan seterusnya adalah
range data (numerik) yang akan dicari banyak datanya. Misalnya untuk menghitung
banyak data dari range data A1 sampai A10, maka rumusnya adalah
=COUNT(A1:A10), kemudian tekan Enter

6
7
BAB II

PROSEDUR PENGOLAHAN DATA KEPENDUDUKAN

1. Sumber Data
Sumber data adalah segala sesuatu yang diterbitkan oleh badan-badan resmi atau
kelompok dan perorangan. Bentuk terbitannya bisa berupa grafik, angka, tulisan, bahkan
gambar. Biasanya lembaga yang memiliki sumber data, khususnya data kependudukan adalah
Badan Pusat Statistika (BPS) dan badan-badan sumber data kependudukan lainnya.
Ada 2 jenis data berdasarkan sumber perolehan data
 Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
 Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber resmi, seperti instansi
pemerintah atau bisa juga non pemerintah/perorangan.
Untuk memperoleh data total jumlah penduduk, bisa melakukannya dengan cara-cara ini:
 Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah proses untuk menyusun, mengumpulkan, dan juga
menyebarluaskan data-data kependudukan. Mulai dari aspek sosial, demografi, serta
ekonominya. Dalam pelaksanaannya, sensus penduduk dibagi menjadi 3, yaitu:
 Berdasarkan jenis sensusnya : Sensus jenis ini mencakup beberapa sensus, yaitu
sensus penduduk, sensus perumahan, sensus industri, dan sensus pertanian.
 Berdasarkan tempat tinggalnya
- Sensus de jure, yaitu pencacahan yang ditunjukan kepada setiap penduduk yang
benar-benar berdiam atau bertempat tinggal di daerah atau negara yang
bersangkutan.
- Sensus de facto, yaitu pencacahan penduduk yang ditunjukan kepada setiap
penduduk yang pada waktu diadakan sensus berada dalam wilayah atau negara
yang bersangkutan.
 Berdasarkan cara pengumpulan datanya
- Metode house holder, yaitu pendataan yang dilakukan dengan cara meminta
kepala keluarga yang mengisi daftar sensus sendiri.
- Metode canvaser, yaitu pendataan yang dilakukan dengan cara mewawancarai
kepala keluarga. Biasanya petugas sensus mengisi daftar sensus, dan kepala
keluarga hanya sebagai narasumber.

8
 Registrasi Penduduk
Registrasi dilakukan dengan cara mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam
kependudukan. Peristiwa itu seperti kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian,
pengangkatan anak (adopsi), dan juga perpindahan penduduk.
 Survei Penduduk
Survei penduduk ini biasanya dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan permasalahan sosial ekonomi, psikologi, dan juga faktor lainnya yang dapat
memengaruhi aspek demografi secara umum. Misalnya kelahiran, kematian, dan juga migrasi.
Ketika proses pengumpulan data sudah dilakukan dan sudah didapatkan hasilnya, maka
selanjutnya adalah menyajikan informasi tersebut. Ada beberapa model penyajian Informasi
data kependudukan yang bisa kita buat.

2. ANALISIS DATA KEPENDUDUKAN


Analisis data kependudukan sangatlah dibutuhkan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan keakuratan data, karena pada dasarnya kependudukan pada suatu daerah bahkan
negara, sangatlah dinamis atau mudah berubah-ubah. Untuk itu dibutuhkan adanya komposisi
penduduk.

9
Komposisi penduduk adalah suatu pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria
tertentu. Contohnya pengolompokan secara geografis, sosial, biologis, dan ekonomi. Dengan
kita mengetahui komposisi penduduk, maka kita bisa menarik kesimpulan dari berbagai
susunan dan perubahan dinamika kependudukan dari masa ke masa. Dengan begitu,
pemerintah dapat membuat kebijakan yang tepat sasaran dan dapat meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM).

A. Sex Ratio (Rasio Jenis Kelamin)


Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya jumlah penduduk laki-laki
dengan perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dalam
banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan.
𝑀
SR= 𝐹 x k

Keterangan :
SR = Rasio jenis kelamin
M = Jumlah penduduk laki-laki di suatu daerah pada waktu tertentu
F = Jumlah penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu
K = Konstanta, nilainya 100

B. Depedency Ratio (Angka Beban Tanggungan)


Angka beban tanggungan atau angka ketergantungan adalah angka yang menyatakan
perbandingan antara banyaknya penduduk yang tidak produktif dengan banyaknya penduduk
yang produktif. Secara kasar angka ini dapat digunakan sebagai indikator ekonomi suatu
negara.

Keterangan :
DR = Angka beban ketergantungan
Penduduk tidak produktif = Penduduk umur 0 – 14 tahun dan >65 tahun
Penduduk produktif = Penduduk umur 15 – 64 tahun
K = konstanta, nilainya 100

10
3. PROSEDUR PEMBUATAN PIRAMIDA PENDUDUK

Piramida penduduk merupakan grafik komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin


dan kelompok umur atau usia. Piramida penduduk berguna untuk mengetahui kondisi
demografi suatu wilayah, seperti potensi ekonomi, produktivitas, dan ketergantungan
penduduk, hingga keseimbangan penduduk laki-laki dan perempuan pada usia produktif.
Berikut adalah prosedurnya :
a. Membuat Tabel Komposisi Penduduk
Tabel komposisi penduduk dibuat dengan memasukkan jumlah penduduk suatu wilayah
berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur. Biasanya kelompok umur dibagi 5 tahunan
agar hasilnya lebih akurat terutama ketika membandingkan antara penduduk usia produktif
dengan penduduk usia anak-anak dan lansia. Gambarnya adalah sebagai berikut :

b. Membuat Tabel Persentase


Tabel ini dibuat dengan membandingkan jumlah penduduk pada masing-masing jenis
kelamin dan kelompok umur dengan total jumlah semua penduduk untuk semua kelompok
umur. Misalnya pada gambar dibawah, persentase penduduk laki-laki untuk kelompok umur
0-4 tahun diperoleh dengan membagi jumlah penduduk laki-laki untuk usia balita (122 orang)
dengan jumlah semua penduduk di wilayah itu (1498 orang), sehingga diperoleh hasil sebesar
-7,66 persen.

Tabel Persentase
Tabel Komposisi
Penduduk
Penduduk

11
Karena pada piramida penduduk diagram batangnya dibuat dengan arah yang berbeda,
dimana salah satu jenis kelamin arah diagramnya ke kiri, sedangkan yang lain dibuat ke
kanan, maka hasil persentase salah satu jenis kelamin nilainya dibuat negatif. Caranya adalah
dengan mengalikan hasil persentase yang sudah diperoleh dengan nilai -1 pada salah satu
jenis kelamin.
c. Membuat Grafik Piramida Penduduk
Setelah tabel persentase jenis kelamin untuk masing-masing kelompok umur telah
selesai dibuat maka langkah selanjutnya adalah membuat grafik piramida penduduk. Caranya
dengan memblok variabel jenis kelamin serta nilai persentasenya, kemudian klik insert,
dan pilih grafik batang yang posisinya setara (stacked bar).

d. Merapikan Grafik
Ini merupakan langkah terakhir dalam pembuatan grafik piramida penduduk. Walau
kesannya hanya merapikan atau mempercantik, namun langkah ini wajib untuk dilakukan
agar interpretasi grafiknya menjadi benar. Adapun langkahnya sebagi berikut :
a) Tambahkan Label Kelompok Umur pada Grafik
Ketika grafik baru selesai dibuat, maka masing-masing kelompok umur akan dibagi
menjadi kelompok umur 1,2,3 dst, padahal yang diinginkan adalah agar label yang
muncul adalah kelompok umur (0-4, 5-9, 10-14 dst). Maka yang perlu dilakukan adalah
mengklik kanan pada bagian tersebut kemudian pilih “select data”, maka akan muncul
kotak dialog untuk memilih data yang ingin dimunculkan. Pada bagian horizontal atau
axis labels klik “edit” kemudian blok value pada kelompok umur, kemudian klik Ok.

12
b) Hilangkan Gap dan Tambahkan Garis
Dalam grafik piramida penduduk, tidak boleh ada jarak antar batang (gap width)
pada masing-masing kelompok umur, karena jika ada jarak atau renggangan, maka itu
artinya ada kelompok umur yang belum masuk dalam perhitungan. Maka dari itu, untuk
menghilangkan jarak tersebut maka grafik perlu dimodifikasi, caranya adalah mengklik
kanan pada grafik batang, kemudian pilih “format data series”, kemudian pada bagian
“series options” ubah nilai gap width menjadi 0% dan series overlap 100% sedang pada
bagian “fill and line” pilih solid line.

c) Hilangkan Nilai Negatif pada Grafik Piramida Penduduk


Nilai persentase untuk jenis kelamin laki-laki masih bernilai negatif, padahal angka
sebenarnya tidak bernilai negatif. Maka untuk menghilangkan nilai negatif tersebut, klik
kanan pada angka, kemudian pilih “axis labels”, dibagian number pilih custom,
kemudian masukkan nilai “#.##0;#.##0”, maka nilai negatif akan hilang.

13
d) Tambahkan Judul dan Efek
Grafik piramida penduduk pada dasarnya telah selesai dibuat dengan sempurna, namun
jika ingin lebih artistik lagi, bisa ditambahkan judul, atur ukuran font pada label, serta
tambahkan beberapa efek seperti efek bayangan dan sebagainya sesuai dengan
kebutuhan.

4. PROSEDUR PEMBUATAN GRAFIK DI EXCEL

Dalam penyajian data, akan lebih mudah dipahami jika data tersebut ditampilkan dalam
bentuk diagram/chart/grafik. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
a) Input atau Memasukkan Data ke Lembar Kerja (Worksheet)
Langkah awal yang perlu dilakukan adalah menginput data terlebih dahulu ke worksheet.
Sebelum dimasukkan data, per kolom atau per baris dalam worksheet biasanya dibuat
atribut atau variabel dahulu yang berfungsi untuk menjelaskan akan data yang diinput
nantinya. Misal variabel yang dimasukkan adalah tentang jenis kelamin, umur, provinsi,
tinggi badan dan sebagainya. Gambarnya sebagai berikut :

14
b) Blok Data yang akan dijadikan Grafik

c) Membuat Grafik/Diagram
Klik Insert, kemudian pilih salah satu Charts yang diinginkan, dalam Microsoft Excel
terdapat beberapa pilihan chart yaitu Column, Line, Pie, Bar, Area, Scatter, Other
Charts. Pilihlah salah satu dari pilihan tersebut sesuai dengan kebutuhan.

d) Modifikasi Grafik/Diagram
Untuk memodifikasi, langkahnya bisa klik dahulu pada gambar grafik/diagram yang
telah muncul, kemudian klik pilihan Design pada menu bar, dan langkah terakhir
lakukan modifikasi grafik/diagram sesuai dengan kebutuhan, misal ingin diberi judul,
diubah fontnya, diubah tipe atau model grafik/diagram dan sejenisnya.
Tampilan akhirnya adalah sebagai berikut :

0-4
JUMLAH PENDUDUK LAKI-LAKI 8%
60-64 65+
55-59 3% 1% 5-9
50-54 7% 8%
8% 10-14
8%
45-49
8%

30-34 25-29 15-19


8% 8% 8%
40-44
8% 20-24
35-39 9%
8%

15

Anda mungkin juga menyukai