PENGKAJIAN
PA PA
PA PA
PA PA
PA PA
2.2.2 Jumlah tenaga
Jumlah tenaga keperawatan di Ruang Adenium RS Nahdlatul
Ulama Banyuwangi terdiri dari 1 kepala ruang dan 8 perawat
asosiate.
Tabel 2.1 Komposisi Ketenagaan Keperawatan Ruang Adenium RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi Per Oktober 2019
Alamat
Pangkat Riwayat
Nama Riwayat Pelatihan Rumah
No L/P (Gol) Pendidikan Agama KETERANGAN
NIP Pekerjaan (Tahun) Hp Dan No.
TMT (Tahun Lulus)
Telp.
1. SMP 2 Muncar
2. SMA 1 Muncar
Ns. Ari Fidianto, RS Nahdatul 3. D3 Stikes UBI
1. S.Kep L PK-III Ulama (2008- Surabaya (2004) PPGD (2018) Islam Cluring KEPALA
sekarang) 4. NERS (2010) RUANG
5. S1 Surya Mitra ADENIUM
(2015)
2 Novita, Amd.Kep P II
1. MI al-Aqla
Pancasari
Penculuk
2. MTSN Cluring Dusun
(2005) Pancursari
Ns. Bibit Hindayanti PK-III RS Nahdatul 3. MAN Genteng PPGD RT: 02
3 L Islam PERAWAT
S.Kep Ulama (2012- (2008) RW:04 PELAKSANA
sekarang) 4. D3 Stikes Desa
Banyuwangi Benculuk
(2011) kecamatan
5. S1 NERS Surya Cluring
Mitra Kediri
(2017)
MI Salafiyah (1997)
MTSN Genteng
(2000)
Rumah Sakit Jajag PERAWAT
4 Ns. Siti Mukhsonah, P PK I MA Al-Amiyah - Islam
Nahdatul Ulama Gambiran PELAKSANA
Amd.Kep (2003)
DIII Keperawatan
Rustida (2007)
TK Pertiwi 4
Sarongan
Pesanggaran
SD 1 Sarongan
Rumah Sakit
Henti Valentina, Amd. PK-III SMPN 2 Sliriagung
5 P Nahdatul Ulama BPGD (2015) Islam PERAWAT
Kep MAN 2 Genteng Cluring
(2008-sekarang) PELAKSANA
(2009-2011)
STIKES
Banyuwangi (2011-
2014)
SDN Sambirejo
(2005)
MTSN Sambirejo
Sambirejo,
- (2008)
6 Lukman Habibi, L PK-I Islam Bangorejo, PERAWAT
MAN Genteng
Amd.Kep Banyuwangi PELAKSANA
(2011)
D3 Keperawatan
Rustida (2016)
SDN 2 Gladag
(2004)
SMPN 1 Rogojampi
Ns. Andri Puji H, PK I Klinik Banyuwangi (2007) Gladag, PERAWAT
7 L BLS + BTLS (2015) Islam
S.Kep RS NU SMAN 1 Rogojampi Rogojampi PELAKSANA
(2010)
S1 + Ners STIKES
Banyuwangi (2015)
MI Nurul Huda
(2006)
SMPN 3 Genteng
(2009)
Genteng PERAWAT
Ns. Lina Nur SMAN 1 Genteng BHD (2016)
8 P PK I RS NU Islam Bnayuwangi PELAKSANA
Khumairoh, S.Kep (2012) BTCLS (2017)
S1 Universitas
Jember (2012)
Ners Univ Jember
(2017)
RS NU SD N 4 Gambiran
Ns. Ayu Septi, P II (2014 sampai MTsN Genteng Gambiran, PERAWAT
9 Asesor Klinik (2018) Islam
SMA Muha Genteng Banyuwangi PELAKSA
S.Kep sekarang) S1 Unej
orang tenaga kerja yang berpendidikan S-1 dan 4 orang yang berpendidikan D-3.
jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Pemerintah melalui rumah sakit telah
belajar dan pelatihan keperawatan yang telah diatur dalam Undang-Undang No. 8
kesempatan satu orang perawat untuk tugas belajar sampai dengan lulus, setelah
itu dilanjutkan perawat yang lain untuk memperoleh kesempatan tugas belajar
sesuai dengan urutannya. Hal ini berkaitan dengan jumlah perawat dalam
rumus Douglas.
MINIMAL CARE
1. Pasienbisamandiri/ hampirtidakmemerlukanbantuan
A. Mampunaik- turuntempattidur
B. Mampuambulasidanberjalansendiri
C. Mampumakandanminumsendiri
D. Mampumandisendiri/ mandisebagiandenganbantuan
E. Mampumembersihkanmulut (sikatgigisendiri)
F. Mampuberpakaiandanberdandandengansedikitbantuan
G. Status psikologisstabil
H. Pasiendirawatuntukprosedurdiagnostik
I. Operasiringan
PARTIAL CARE
1. Pasienmemerlukanbantuanperawatsebagian
A. Membutuhkanbatuan 1 orang untuknaik- turuntempattidur
B. Membutuhkanbantuanuntukambulasi/ berjalan
C. Membutuhkanbantuandalammenyiapkanmakanan
D. Membutuhkanbantuanuntukmakan/ disuap
E. Membutuhkanbantuanuntukkebersihanmulut
F. Membutuhkanbantuanuntukberpakaiandanberdandan
G. Membutuhkanbantuanuntuk BAB dan BAK (tempattidur/ kamarmandi)
H. Post operasi minor 24 jam
I. Melewatifaseakutdari post operasi mayor
J. Faseawaldaripenyembuhan
K. Observasitanda- tanda vital setiap 4 jam
L. Gangguanemosionalringan
TOTAL CARE
1. Pasienmemerlukanbantuanperawatsepenuhnyadanmemerlukanwaktuperawat yang
lebih lama
A. Membutuhkan 2 orang
ataulebihuntukmobilisasidaritempattidurkekeretadorongataukursiroda
B. Membutuhkanlatihanpasif
C. Kebutuhannutrisidancairandipenuhimelaluiterapiintravena (infus) atau
NG tube (sonde)
D. Membutuhkanbantuanuntukkebersihanmulut
E. Membutuhkanbantuanpenuhuntukberpakaiandanberdandan
F. Dimandikanperawat
G. Dalamkeadaaninkontinensia
H. 24 jam post operasi mayor
I. Pasientidaksadar
J. Keadaanpasientidakstabil
K. Observasi TTV setipkurangdari jam
L. Perawatanlukabakar
M. Perawatankolostomi
N. Menggunakanalat bantu nafas (ventilator)
O. Menggunakan WSD
P. Irigasikandungsecaraterusmenerus
Q. Menggunakanalattraksi (skeletal traksi)
R. Frakturdanataupascaoperasitulangbelakang/ leher
S. Gangguanemosionalberat, bingungdnadisorientasi
2.2.4 Penyakit terbanyak
Tabel 2.4 Prosentase Penyakit Tebanyak di Ruang Adenium
RS Nahdlatul Ulama Banyuwangi pada periode bulan Agustus-
Oktober 2019
Pasien
IGD POLI
MRS
Ruang Adenium
Timbang Terima
IRI
KRS
Mengurus Administrasi
Pulang
VIP 1 VIP 2
VIP 3 VIP 4
VIP 5 Ruang
perawat
VIP 7 VIP 6
VVIP 1 VVIP 2
VVIP 3 VVIP 4
Sesuai dengan tabel indeks perbandingan jumlah tempat tidur, toilet, dan
jumlah kamar mandi berdasarkan standart Kepmenkes No
1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Di Rumah
Sakit yang menyatakan bahwa setiap penambahan 10 tempat tidur harus ditambah
1 toliet & 1 kamar mandi. Di ruang Adenium RS Nahdlatul Ulama sudah
memiliki toilet dan kamar mandi, sebanyak 11.
Di Ruang Adenium RS Nahdlatul Ulama terdapat 9 Perawat dengan 1
kamar mandi sekaligus toilet. Fasilitas toilet Adenium RS Nahdlatul Ulama sudah
terpelihara dengan bersih dan selalu dibersihkan minimal 1 kali sehari. Di bawah
ini merupakan tabel perbandingan jumlah karyawan dengan jumlah toilet
berdasarkan Kepmenkes No 1204/Menkes/SK/X/2004.
Tabel 2.6 Indeks Perbandingan Jumlah Karyawan dengan Jumlah Toilet dan
Jumlah Kamar Mandi (Kepmenkes 2004).
No Jumlah karyawan Jumlah toilet Jumlah kamar mandi
1 1 s/d 20 1 1
2 21 s/d 40 2 2
3 41 s/d 60 3 3
4 61 s/d 80 4 4
5 81 s/d 100 5 5
Note Setiap penambahan 20 karyawan harus ditambah 1 toilet dan 1 kamar
mandi
Sumber: Data Primer Tahun 2019
Pada Adenium sudah tersedia Stok Obat dan alat Emergency di ruangan,
namun masih ada beberapa alat dan obat yang kurang atau belum tersedia dalam
stok yang disediakan.
3.6 Administrasi Penunjang
(1) Lembar medication chart
(2) Lembar standard emergency troly
(3) Buku hand over
(4) SOP
(5) SAK
(6) Leaflet
(7) Rekam Medis
(8) Buku injeksi
(9) Buku observasi
(10) Buku dalin
Ruang Adenium sudah memililki administrasi penunjang yang lengkap.
3.7 Pencahayaan dan Ventilasi
Pencahayaan di Ruang Rawat Adenium RS Nahdlatul Ulama cukup
terang, baik pencahayaan dari luar/cahaya matahari maupun dari
dalam/lampu. Semua sudut ruangan sudah diberikan penerangan umum.
Saklar ditempatkan dekat pintu masuk, disekitar individu ditempatkan pada
tempat yang mudah dijangkau.
Ventilasi di Ruang Rawat Adenium RS Nahdlatul Ulama sudah cukup
baik, sirkulasi di udara sudah baik. Sudah tersedia AC untuk setiap kamar di
ruangan VVIP dan VIP.
Berdasarkan Kemenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit, kondisi pencahayaan dan ventilasi di
Ruang Rawat Rawat Adenium RS Nahdlatul Ulama sudah memenuhi
standart. Di ruang Adenium RS Nahdlatul Ulama penghawaan yakni pada
ketinggian minimal 2 meter semua ruangan menggunakan AC.
4. Alur Pengadaan Alat Kesehatan
Pengadaan alat kesehatan dilakukan pada tim pengadaan yang
kemudian dilaporkan pada bagian keuangan.
5. Kalibrasi dan Maintenance Alat Kesehatan
Sistem kalibrasi masuk bagian sarana dan prasana dilakukan sesuai
jadwal. untuk masing-masing alat rata rata 1 tahun sekali. Bagian sarana
akan mengontrak vendor dan kemudian vendor akan melakukan kalibrasi alat
kesehatan. Untuk pembersihan alat kesehatan secara berkala belum
dilakukan, hanya dilakukan pada saat pasca kontak dengan infeksius disease.
Warming up alat-alat hanya dilakukan untuk alat besar saja, misalnya syring
pump, infus pump, dll.
6. Pengelolaan Sampah
Tempat sampah telah dibedakan antara limbah medis dan nonmedis.
Terdapat pula tempat sampah dengan label sampah medis dan label sampah
botol kaca benda tajam.
7. Hasil Angket Sarana Dan Prasarana (M2)
Di bawah ini hasil angket sarana dan prasarana di Ruang Adenium RS
Nahdlatul Ulama Banyuwangi
Tabel 2.10 Angket Sarana dan Prasana di ruang Adenium RS Nahdlatul Ulama
menggunakan Angket M2 (Material/Sarana dan Prasarana), Nursalam
2014.
No Daftar Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah tata letak gedung ruagnan sudah sesuai dengan 100% 0
standart pelayanan?
2 Apakah fasilitas diruangan anda sudah lengkap untuk 80% 20%
perawatan pasien ssesuai dengan standart yang berlaku?
3 Apakah peralatan kesehatan di ruangan anda sudah lengkap 60% 40%
untuk perawatan?
4 Apakah jumlah alat yang tersedia sesuai dengan rasio 60% 40%
pasien? Apakah anda berencana untuk menambah
peralatan?
5 Apakah semua perawat mengerti cara menggunakan semua 100% 0
alat-alat perawatan?
6 Apakah persediaan consumable (alat habis pakai) selalu 100% 0
tersedia sesuai yang dibutuhkan pasien?
7 Apakah administrasi penunjang yang dimiliki sudah 40% 60%
memadai?
Sumber : Kuesioner menurut Nursalam 2014
Adenium.
(Nursalam, 2011).
Situation
Background
Riwayat Keperawatan
Assesment:
Kesadaran, TTV, GCS, skala
nyeri, skala resiko jatuh, dan
ROS (poin yang penting)
Recommendation:
1. Tindakan yang sudah
2. Dilanjutkan
3. Stop
4. Modifikasi
5. Strategi Baru
pada pergantian shift pagi ke shift sore (pukul 14.00), shift sore ke shift
malam (pukul 20.00), dan shift malam ke shift pagi (pukul 07.00). Pada
shift pagi, timbang terima dipimpin oleh Kepala Ruangan dan dihadiri
kondisi pasien yang dibacakan oleh perawat yang bertugas pada saat itu
validasi pada pasien yaitu berkeliling dari satu pasien ke pasien yang
pasien terutama mengenai keluhan utama dan intervensi apa yang akan
dilakukan pada hari itu. Terkadang pada beberapa pasien juga diberikan
Pelaksanaan timbang terima shift siang dan malam kurang lebih sama
dengan shift pagi, hanya saja timbang terima dilakukan secara individu
disampaikan antara lain kondisi pasien saat itu, rencana intervensi dan
pasien, jumlah pasien yang KRS jumlah pasien yang MRS serta BOR.
tersebut terdapat tanda tangan perawat di akhir penulisan. Dalam buku khusus
(operan) juga disertakan jumlah seluruh pasien, jumlah pasien yang KRS jumlah
4. Ronde Keperawatan
kasus tertentu yang dilakukan oleh kepala ruangan, perawat associate serta
operasional dapat didegasikan pada staf yang di tunjuk (PP). Tujuan dari
salah satu peran perawat sehingga perlu dilakukan dalam satu pola/alur
obat secara ketat oleh perawat, serta didukung peran keluarga untuk
Dokter
Koordinasi
Dengan Perawat
Pasien / keluarga
Farmasi/Apotek
Pasien / keluarga
Surat persetujuan sentralisasi
obat dari perawat
Lembar serah terima obat
Buku serah terima/ masuk obat
Perawat yang menerima
Pengaturan dan
Pengelolaan perawat
Pasien / keluarga
Alur sentralisasi obat yang ada di ruangan adalah sebagai berikut, pada
awalnya pasien mendapat RPO (Resep Pemberian Obat) dari dokter yang
Pasien dengan BPJS dan pasien umum tidak memiliki perbedaan, petugas depo
farmasi akan mengantarkan obat yang telah diresepkan kepada perawat yang
bertugas saat itu. Obat yang diterima dari depo farmasi akan disimpan di lemari
obat sesuai dengan nomer kamar pasien kemudian obat tersebut akan diberikan
pada pasien sesuai dengan jadwal dengan prinsip 5T, tepat obat, tepat jadwal,
tepat dosis, tepat pasien, tepat cara pemberian, dan waspada efek samping.
Perawat memastikan aspek tepat obat dengan cara menyesuaikan terapi di rekam
medis dengan obat yang didapatkan dari farmasi. Aspek tepat jadwal dilakukan
dengan cara memeriksa jadwal pemberian obat pada RPO dengan jam pemberian
obat tersebut. Aspek tepat dosis dilakukan dengan cara memeriksa dosis terapi
pasien di rekam medis dengan dosis obat yang diberikan farmasi. Perawat
melakukan aspek tepat pasien dengan cara memanggil nama pasien dan dengan
mencocokan terapi di RPO dengan rekam medis. Aspek waspada efek samping
Surat pesanan
distributor
Rak display
visit datang dan sudah menulis resep obat, pada hari libur tetap ada petugas
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Pengadaan sentralisasi obat
1) Apakah anda mengetahui tentang sentralisasi obat? 100%
2) Apakah di ruangan anda ini terdapat sentralisasi obat? 100%
3) Jika Ya, apakah anda sentralisasi obat yang ada sudah 80% 20%
dilaksanakan secara optimal?
4) Apakah selama ini anda pernah diberi wewenang dalam 100%
sentralisasi obat?
5) Jika tidak, menurut Anda apakah di ruangan perlu 20% 80%
diadakan sentralisasi obat ?
6) Apakah ada format daftar pengadaan tiap-tiap macam 100%
obat?(Oral-Injeksi-Supositoria-Infus-Insulin-Obat gawat
darurat)
2 Alur penerimaan obat
1) Apakah selama ini ada format persetujuan sentralisasi obat 100%
dari pasien/keluarga pasien?
2) Bagaimana proses penerimaan obat dari pasien/keluarga 100%
pasien ?
PPB farmasi (ODD) perawat pasien
3 Cara penyimpanan obat
1) Apakah di ruangan ini terdapat ruangan khusus untuk 100%
sentralisasi obat?
2) Apakah kelengkapan sarana dan prasarana pendukung 100%
sentralisasi obat?
3) Apakah selama ini Bapak/Ibu memisahkan kepemilikan 100%
antar obat-obat pasien?
4) Apakah selama ini Bapak/Ibu memberi etiket dan alamat 100%
pada obat-obat pasien?
4 Cara penyiapan obat
1) Apakah selama ini sebelum memberikan obat kepada 100%
pasien Bapak/Ibu selalu menginformasikan jumlah
kepemilikan obat yang telah digunakan?
2) Apakah ada format tiap jenis obat sebelum Bapak/Ibu 100%
memberikan obat ke pasien?
melayani pasien setiap hari, dan pada hari libur tetap dilayani oleh Depo
farmasi yang berjaga pada hari itu. Perawat hanya akan menerima obat
dengan didukung kerjasama yang baik antara farmasi, dokter dan perawat.
pemberian obat pada pasien. Dokter memberikan RPO setiap hari sesuai
pemberian obat kepada pasien setiap hari. Namun, untuk persiapan dan
6. Supervisi Keperawatan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah Anda mengerti tentang supervisi? 100% 0
2 Apakah supervisi telah dilakukan di ruangan? 80% 20%
3 Berapa kali supervisi dilakukan? 50% 50%
4 Siapakah yang melakukan supervisi? 80% 20%
5 Bagaimanakah alur supervisi yang digunakan ? 70% 30%
6 Apakah sudah ada format baku supervisi ? 50% 50%
7 Apakah format untuk supervisi sudah sesuai 80% 20%
standar keperawatan ?
8 Apakah alat (instrumen) untuk supervisi tersedia 50% 50%
secara lengkap ?
9 Apakah hasil dari supervisi disampaikan kepada 80% 20%
perawat pelaksana?
10 Apakah selalu ada feed back dari supervisor untuk 70% 30%
setiap tindakan?
11 Apakah Anda puas dengan hasil dari feed back 50% 50%
tersebut?
12 Apakah ada follow up untuk setiap hasil dari 80% 20%
supervisi?
13 Apakah Anda menginginkan perubahan untuk 80% 20%
setiap tindakan sesuai dengan hasil perbaikan dari
supervisi?
14 Apakah Anda pernah mendapatkan pelatihan dan 70% 30%
sosialisasi tentang supervisi ?
mengenai supervisi dan 80% perawat mengatakan sudah dilakukan supervisi dan
mendapatkan pelatihan dan sosialisasi mengenai supervisi. Selain itu hasil dari
supervisi sebagian disampaikan kepada perawat dan form supervisi telah sesuai
7. Discharge planning
No. Pertanyaan Ya Tidak
Apakah Anda mengerti tentang discharge
1. 100%
planning?
Apakah yang Anda berikan saat melakukan
2. 100%
discharge planning?
Apakah Anda bersedia melakukan discharge
3. 100%
planning?
Saat di
Pasien
ruangan
4. Kapan Anda melakukan discharge planning? pulang
sampai
50%
pulang 50%
100%
Siapapun
yang shift
Apakah sudah ada pembagian tugas tentang saat itu
5.
discharge planning? yang
melakukan
discharge
planning
Bagaimana operasional pemberian tugas discharge Dari karu ke
6.
planning oleh kepala ruangan? PA 100%
Ada tapi
Apakah sudah ada pemberian brosur/leaflet saat hanya
7. 40%
melakukan discharge planning? dibuat kipas
60%
Bagaimana teknik yang digunakan saat pemberian
8. Lisan 100%
discharge planning?
Bahasa
Bahasa yang
Bahasa apa yang digunakan saat melakukan
9. Indonesia mudah
discharge planning?
40% dimengerti
60%
Apakah bahasa yang Anda gunakan dalam
10. melakukan discharge planning mengalami 20% 80%
kesulitan untuk dipahami oleh pasien?
Apakah setiap selesai melakukan discharge
11- 100%
planning Anda melakukan pendokumentasian?
39
planning sudah dilaksanakan pada saat pasien akan keluar rumah sakit.
saat pasien pulang seperti jadwal kontrol, aktivitas, diet makanan secara
mengerti pasien (bahasa jawa), hanya sedikit pasien yang tidak mengerti
bahasa yang diterangkan oleh perawat hal ini disebabkan beberapa pasien
ada yang berasal dari luar jawa dan tak dapat bahasa Indonesia.
8. Dokumentasi Keperawatan
komunikasi SOAPI.
pasien. Model pendokumentasian yang terdiri dari form Sbar untuk pasien transfer
dan SOAP untuk perkembangan pasien tidak mentita banyak waktu perawat
perawat.
41
Total 1 2,52
Kelemahan
a. Pembagian tugas masih belum jelas 1 3 3
Total 1 3
Faktor Exsternal (EFAS) Sumbu Y (Vertikal) : O
–T
42
Total
0,17
x
- 0,48
43
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
( INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES )
BANYUWANGI
Kampus 1 : Jl. Letkol Istiqlah 40 Banyuwangi
Kampus 2 : Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 421610, 425270 Banyuwangi
Website : www.stikesbanyuwangi.ac.id
Kelemahan
a. Belum optimal administrasi penunjang, 0,60 3 1,8
karena perawat sekaligus menjadi
administrasi penunjang 0,40 3 1,2
b. Kurang lengkapnya alat kesehatan di 1 3
ruangan
Total
Ancaman
a. Adanya tuntutan yang tinggi dari 0, 70 3 2,1
msyaarakat untuk melengkapi sarana dan
prasarana. 0,30 2 0,6
b. Adanya kesenjangan antara jumlah pasien
dengan pralatan yang diperlukan. 1 2,7
Total
44
O-T (2,73-2,7=0,03)
y
0.06
0.05
0.04
0,03
0,02
0,01
X
- 0,7 -0,6 - 0,5 - 0,4 - 0,3 - 0,2 -0,1
45
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
( INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES )
BANYUWANGI
Kampus 1 : Jl. Letkol Istiqlah 40 Banyuwangi
Kampus 2 : Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 421610, 425270 Banyuwangi
Website : www.stikesbanyuwangi.ac.id
tingkatannya.
i. Kemampuan perawat sudah 1
optimal dalam pelaksanaan
model yang telah ada.
1
j. Jumlah tenaga yang membantu 1
optimalisasi penerapan model
yang digunakan sudah
mencukupi.
Total
Kelemahan
a. Kurang optimalnya MAKP
Total
Total
47
1,28
-0,1
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
48
( INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES )
BANYUWANGI
Kampus 1 : Jl. Letkol Istiqlah 40 Banyuwangi
Kampus 2 : Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 421610, 425270 Banyuwangi
Website : www.stikesbanyuwangi.ac.id
Kelemahan
a. Administrasi penunjang dikerjakan oleh
perawat kerja
Total
1,0
6
-0,1
50
keperawatan.
2. Adanya dokter visite ke ruangan setiap 0,37 3 1,11
harinya
TOTAL 1 3,63
0,52 2 1,04
TREATHENED
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari 0.48 2 0,96
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan
yang lebih professional
2. Semakin tingginya kesadaran masyarakat 1 2
terhadap hukum dan kesehatan
TOTAL
y
1,8
1,5
1,2
0,9
0,6
0,3
X
Ancaman
a. Adanya tuntutan akan pelayanan 0,5 4 2
yang profesional.
0,5 4 2
b. Kurangnya kepercayaan pasien
terhadap sentralisasi obat. 1 4
Total
54
X
-0,4 -0,3 -0,2 -0,1
-0,1
-0,2
-0,3
-0,4
-0,5
-0,6
-0,7
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
55
(INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES)
BANYUWANGI
Kampus 1 : Jl. Letkol Istiqlah 40 Banyuwangi
Kampus 2 : Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 421610, 425270 Banyuwangi
Website : www.stikesbanyuwangi.ac.id
keperawatan. -0,3
b. Adanya jadwal supervisi keperawatan 0,3 2 0,6
oleh pengawas perawat setiap bulan
c. Terbuka kesempatan untuk 1,2
melanjutkan pendidikan /magang. 0,4 3
Total 1 2,7
Ancaman
Tuntutanpasiensebagaikonsumenuntukme 3 3
ndapatkanpelayanan yang professional 1
danbermutusesuaidenganpeningkatanbiay
3
aperawatan. 1
Total
0,75 X
0,3
57
Kelemahan
Ancaman
a. Adanya tuntutan yang lebih tinggi
dari masyarakat u ntuk mendapatkan 0,5 3 1,5
pelayanan keperawatan yang lebih
tinggi.
b. Meningkatnya kesadaran masyarakat 0,5 2 1
tentang tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat sebagai
1 2,5
pemberi asuhan keperawatan.
Total
59
O-T ( 3-2,5=0,5 )
0.06
0.05
0.04
0,03
0,02
0,01
X
0,1 0,2 0,3 0,4 0,5
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
60
( INSTITUTE OF HEALTH SCIENCES )
BANYUWANGI
Kampus 1 : Jl. Letkol Istiqlah 40 Banyuwangi
Kampus 2 : Jl. Letkol Istiqlah 109 Telp. (0333) 421610, 425270 Banyuwangi
Website : www.stikesbanyuwangi.ac.id
0,4 4 1,6
Ancaman
a. Adanya tuntutan masyarakat untuk 0,3 3 0,9
mendapatkan pelayanan keperawatan yang
professional. 0,3 1 0,3
b. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan 1 2,8
pentingnya kesehatan.
c. Persaingan antar-ruang yang semakin ketat.
Total
x
62
0,20
0,22
0,18
0,16
0,14
0,12
0,10
0,8
0,6
0,4
0,2