Setelah mempelajari Dokumen lelang berikut spesifikasi yang direncanakan yang telah
dijelaskan pada Aanwijzing kantor serta Aanwijzing lapangan. Dengan memperhitungkan
waktu pelaksanaan yang tersedia maka kami dapat membuat Metode Pelaksanaan yang
nantinya akan dijadikan pedoman penyelesaian pekerjaan yang akan kami lakukan :
Setelah diterimanya Surat Perintah Mulai Kerja maka akan melaksanakan :
Pekerjaan Pendahuluan
Terbagi atas beberapa kegiatan pekerjaan yaitu :
Teknis Pelaksanaan :
1. Menyurati Pihak-pihak terkait.
2. Mengadakan pertemuan bersama dengan pemuka masyarakat beserta pengguna jasa
ditempat yang memungkinkan.
3. Memberikan penjelasan dan sosialisasi terhadap pelaksanaan proyek.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan lay out fasilitas dan sarana yang
diperlukan untuk pelaksanaan suatu proyek antara lain :
Menempatkan semua fasilitas proyek diluar dari bagian areal proyek yang
akan dikerjakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu pelaksanaan proyek.
Menempatkan material material yang harus terlindung dari cuaca seperti ;
Semen ditempatkan dalam gudang tertutup.
Menempatkan los kerja tidak jauh dari penumpukan material.
Sebelum kami memasukkan material kami akan menyusun schedule material terlebih dahulu
Jumlah volume bahan yang kami masukkan sesuai dengan jumlah kebutuhan yang sudah
diestimasi untuk seluruh penyelesaian pekerjaan.
Setiap bahan yang didatangkan kelokasi proyek harus sesuai dengan kualitas yang
direncanakan. Kami akan menugaskan bagian Quality Control untuk memeriksa seluruh
material yang didatangkan ke proyek sesuai dengan persetujuan Direksi lapangan.
Bahan dan material yang didatangkan kelokasi proyek juga dicatat dan didokumentasikan
kedalam buku material Record.
Pekerjaan Persiapan
Pengukuran / Uzetten
Pada pelaksanaan pengukuran ini kami akan menyediakan tenaga juru ukur yang telah
berpengalaman dalam proyek.
Atas persetujuan Direksi kami akan menyiapkan titik tetap pembantu (Neut) untuk digunakan
sebagi titik utama dalam pelaksanaan dan pemeriksaan. Jumlah titik tetap ini akan disiapkan
sebanyak kebutuhan dan petunjuk teknis dari direksi pengawas.
Titik tetap pembantu ini kami buat sedemikian rupa agar kedudukannya tidak berubah.
Teknis pelaksanaan :
1. Menyediakan Patok dan pemasangan patok untuk menentukan elevasi sebagai
pedoman kerja selanjutnya.
2. Pembersihan lahan
Pembangunan Embung Baboy di Kabupaten 50
Kota
5METODE PELAKSANAAN
3. Penggambaran
1. Foto Dokumentasi
Foto Dokumentasi
Foto dokumentasi ini dilakukan pada awal pelaksanaan pekerjaan, saat
pertengahan/pekerjaan sedang dilakukan dan pada saat pekerjaan telah
selesai dikerjakan ( 0%, 50%, 100%)
Pengambilan foto dokumentasi untuk pekerjaan dilakukan pada titik dan arah yang sama
agar bisa dilihat keadaan sebelum dan sesudah pekerjaan selesai dilaksanakan.
Setelah semua dipersiapkan dengan matang, maka alat didatangkan dari pool alat dan
diangkut menggunakan truck tronton ke lokasi dengan melewati jalan raya by pass dan lintas
Padang – Indarung. Mengingat jalan yang akan ditempuh adalah jalur ramai, maka kami
menyiapkan petugas pengawalan dari instansi terkait keamanan jalan raya.
Alat diturunkan di daerah yang agak luas dan bebas macet. Saat menurunkan alat pengawas,
operator dan mekanik harus benar – benar memperhatikan kondisi alat dan kondisi truck
tronton agar tidak terjadi kecelakaan kerja.
Selanjutnya excavator bergerak kearah lokasi pekerjaan dengan melewati jalan setapak dan
rintisan jalan yang sudah mendapatkan persetujuan pemilik lahan. Saat rolling alat harus
mendapatkan pengawalan mekanik, pelaksana dan pengawas sehingga alat benar – benar
sudah bisa sampai kelokasi pekerjaan dengan selamat dan stand by untuk melakukan
kegiatan. Jika terjadi kerusakan baik tanaman dan bangunan masyarakat setempat akibat
pekerjaan mobilisasi ini, maka kami akan siap menanggulanginya dari pihak penyedia jasa.
Pekerjaan ini dibantu dengan alat pompa air untuk pengeringan setelah kisdam tersebut
dipasang. Pengeringan dilaksanakan selama dibutuhkan saat pemasangan batu kali,
plester dan pekerjaan beton dalam air. Pekerjaan ini dilaksanakan pada minggu ke – 7
sampai minggu ke – 25 selama 155 hari kerja.
Untuk pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat berat membutuhkan tenaga
seperti operator arat berat dan mandor. Sedangkan peralatan yang kami pergunakan
seperti Excavator. excavator melakukan kegiatan galian tanah sesuai gambar yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Kapasitas produksi alat excavator dihitung mengacu
kepada perhitungan P.5 dengan memperhitungkan semua job factor termasuk factor
kesulitan serta umur ekonomis alat berat yang akan mengurangi kapasitas produksi serta
dapat memperhitungkan tingkat keberhasilan pekerjaan ini.Untuk mengetahui ataupun
galian tersebut siap maka kami akan meminta izin dari Direksi pekerjaan tersebut, apakah
pekerjaan dapat dilanjutkan atau tidak.
1.Pekerjaan ini meliputi seluruh pekerjaan urugan sirtu bawah lantai seperti yang
disebutkan/ditunjukkan pada gambar.
2.Urugan bawah pondasi tebal 10 cm atau sesuai gambar dipasang dalam kondisi
padat.
Adapun material sebagai campuran yang akan kami gunakan untuk pekerjaan ini adalah :
Batu kali adalah batu gunung, berongga dan keras dengan tegangan
komprensi minimum 400 Kg/m2
Pasir yang akan kami gunakan untuk pasangan batu kali adalah pasir sungai
yang bersih, berbutir keras dan tidak terkontaminasi oleh zat lain yang dapat
merusak mutu pekerjaan.
Semen yang kami gunakan adalah semen PC type I keluaran PT. Semen
Padang.
Air yang digunakan adalah air yang bersih.
Batu dipasang sesuai benang profil agar pasangan benar – benar lurus dan rapi. Tidak
dibenarkan ada peraduan antara batu dengan batu lainnya, Semua rongga batu ditutupi
dengan semen campuran dan tidak boleh ada lobang besar yang menganga. Sementara
setiap akan meninggalkan pekerjaan pasangan harus ditutup dengan kertas semen, untuk
menjaga agar pasangan batu tidak mengering dan bersentuhan langsung dengan sinar
matahari. Dan setiap akan memulai pekerjaan kembali maka sambungan dibersihkan terlebih
dahulu dan disiram dengan air semen (acian).
9. Pekerjaan Pembesian
Pembesian disini besi yang dipakai harus memenuhi syarat dan spesifikasi teknis sebab besi
disini digunakan untuk tulangan beton maka ukuran yang akan dipasang disesuaikan dengan
Peraturan Beton Indonesia. Dan penyimpanan bahan logam ini harus diperhatikan sebab
waktu pemasangannya tidak boleh ada karat ataupun organik lainnya supaya beton tetap
homogen dengan baja tulangan. Adapun ketentuan lain yang harus diperhatikan adalah :
Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
memenuhi PBI – 71.
Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat pembengkokkan terjadi keretakan pada
tekukan, maka besi harus diganti, Sambungan besi / overlap ujung sambungan besi harus
paling sedikit 40 x diameter besi.
Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu yang cukup kokoh untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatannya.
Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan yang tidak
tampak pada struktur akhir, sedangkan untuk permukaan beton yang tampak
harus menggunakan kayu yang dihaluskan dengan tebal dan merata.
Adapun material sebagai campuran yang akan kami gunakan untuk pekerjaan ini adalah :
Batu kali adalah batu gunung, berongga dan keras dengan tegangan
komprensi minimum 400 Kg/m2
Pasir yang akan kami gunakan untuk pasangan batu kali adalah pasir sungai
yang bersih, berbutir keras dan tidak terkontaminasi oleh zat lain yang dapat
merusak mutu pekerjaan.
Semen yang kami gunakan adalah semen PC type I keluaran PT. Semen
Padang.
Air yang digunakan adalah air yang bersih.
Batu dipasang sesuai benang profil agar pasangan benar – benar lurus dan rapi. Tidak
dibenarkan ada peraduan antara batu dengan batu lainnya, Semua rongga batu ditutupi
Pembangunan Embung Baboy di Kabupaten 50
Kota
13METODE PELAKSANAAN
dengan semen campuran dan tidak boleh ada lobang besar yang menganga. Sementara
setiap akan meninggalkan pekerjaan pasangan harus ditutup dengan kertas semen, untuk
menjaga agar pasangan batu tidak mengering dan bersentuhan langsung dengan sinar
matahari. Dan setiap akan memulai pekerjaan kembali maka sambungan dibersihkan terlebih
dahulu dan disiram dengan air semen (acian).
7. Pekerjaan Pembesian
Pembesian disini besi yang dipakai harus memenuhi syarat dan spesifikasi teknis sebab besi
disini digunakan untuk tulangan beton maka ukuran yang akan dipasang disesuaikan dengan
Peraturan Beton Indonesia. Dan penyimpanan bahan logam ini harus diperhatikan sebab
waktu pemasangannya tidak boleh ada karat ataupun organik lainnya supaya beton tetap
homogen dengan baja tulangan. Adapun ketentuan lain yang harus diperhatikan adalah :
Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
memenuhi PBI – 71.
Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat pembengkokkan terjadi keretakan pada
tekukan, maka besi harus diganti, Sambungan besi / overlap ujung sambungan besi harus
paling sedikit 40 x diameter besi.
Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu yang cukup kokoh untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatannya.
Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan yang tidak
tampak pada struktur akhir, sedangkan untuk permukaan beton yang tampak
harus menggunakan kayu yang dihaluskan dengan tebal dan merata.
Pekerjaan Konstruksi
1. Pek. Galian tanah dengan menggunakan alat berat
Untuk pekerjaan galian tanah dengan menggunakan alat berat membutuhkan tenaga
seperti operator arat berat dan mandor. Sedangkan peralatan yang kami pergunakan
seperti Excavator. excavator melakukan kegiatan galian tanah sesuai gambar yang
disyaratkan dalam spesifikasi teknis. Kapasitas produksi alat excavator dihitung mengacu
kepada perhitungan P.5 dengan memperhitungkan semua job factor termasuk factor
kesulitan serta umur ekonomis alat berat yang akan mengurangi kapasitas produksi serta
dapat memperhitungkan tingkat keberhasilan pekerjaan ini.Untuk mengetahui ataupun
galian tersebut siap maka kami akan meminta izin dari Direksi pekerjaan tersebut, apakah
pekerjaan dapat dilanjutkan atau tidak.
8. Pekerjaan Pembesian
Pembesian disini besi yang dipakai harus memenuhi syarat dan spesifikasi teknis sebab besi
disini digunakan untuk tulangan beton maka ukuran yang akan dipasang disesuaikan dengan
Peraturan Beton Indonesia. Dan penyimpanan bahan logam ini harus diperhatikan sebab
waktu pemasangannya tidak boleh ada karat ataupun organik lainnya supaya beton tetap
homogen dengan baja tulangan. Adapun ketentuan lain yang harus diperhatikan adalah :
Besi tulangan untuk beton harus seperti ditunjukkan dalam gambar dan
memenuhi PBI – 71.
Pembangunan Embung Baboy di Kabupaten 50
Kota
17METODE PELAKSANAAN
Tulangan harus dibersihkan sesaat sebelum pemasangan untuk menghilangkan
kotoran, lumpur, karat dan percikan adukan atau lapisan lain yang dapat
mengurangi atau merusak perelat dengan beton.
Batang tulangan harus diikat kencang dengan menggunakan kawat pengikat
sehingga tidak tergeser waktu operasi pengecoran.
Besi tulangan bulat biasa, harus sesuai dengan ketentuan standar.
Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang sama
disetiap bagian besi tulangan itu. Diameter rata – rata besi tulangan yang
digunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2 (dua)
persen diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan harus bersih dari serpihan,
minyak, kotoran dan cat – cat pembuatannya.
Pemotongan dan pembengkokkan tulangan mengikuti daftar yang dibuat terlebih
dahulu berdasarkan gambar kerja yang sudah disetujui oleh Direksi.
Pembengkokkan tulangan harus dilakukan diatas meja pembengkokkan dengan
menggunakan kunci penekuk yang cocok dengan setiap besi tulangan serta harus
mengikuti aturan dan pemasangan penyusunannya harus sesuai dengan gambar
kerja / kontrak.
Tekukan besi tidak boleh retak dan apabila pada saat pembengkokkan terjadi keretakan pada
tekukan, maka besi harus diganti, Sambungan besi / overlap ujung sambungan besi harus
paling sedikit 40 x diameter besi.
Bekisting dan perancah dapat dibuat dari kayu yang cukup kokoh untuk
mempertahankan posisi yang diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan
perawatannya.
Kayu yang tidak dihaluskan dapat dipergunakan pada permukaan yang tidak
tampak pada struktur akhir, sedangkan untuk permukaan beton yang tampak
harus menggunakan kayu yang dihaluskan dengan tebal dan merata.
Adapun material sebagai campuran yang akan kami gunakan untuk pekerjaan ini adalah :
Batu kali adalah batu gunung, berongga dan keras dengan tegangan
komprensi minimum 400 Kg/m2
Pasir yang akan kami gunakan untuk pasangan batu kali adalah pasir sungai
yang bersih, berbutir keras dan tidak terkontaminasi oleh zat lain yang dapat
merusak mutu pekerjaan.
Air yang digunakan adalah air yang bersih.
Batu dipasang sesuai benang profil agar pasangan benar – benar lurus dan rapi. Tidak
dibenarkan ada peraduan antara batu dengan batu lainnya, Semua rongga batu ditutupi
dengan semen campuran dan tidak boleh ada lobang besar yang menganga. Sementara
setiap akan meninggalkan pekerjaan pasangan harus ditutup dengan kertas semen, untuk
Untuk pelaksanaan pekerjaan plesteran camp. 1 : 3 terlebih dahulu harus ada izin dari
pengawas pekerjaan lapangan. Pekerjaan ini harus dilaksanakan dengan serapi mungkin dan
sebaiknya menggunakan rol. Pekerjaan ini dilaksanakan secara manual dengan menggunakan
tenaga manusia seperti : pekerja, tukang batu, kepala tukang batu dan mandor yang trampil
dan memakai alat bantu seperti cangkul, sekop, sendok semen. Untuk pengadukan spesi
maka kita akan membuat bak takaran, material yang digunakan harus bersih. Dan pekerjaan
siap untuk dimulai sesuai dengan spesifikasi yang diminta. Semua sambungan sambungan
dan permukaan batu harus dibersihkan dan dibasahi terlebih dahulu. Terakhir kita harus
mengambil foto dokumentasi lagi.
13. Pengadaan dan Pemasangan Pintu Sorong Stang Ganda b = ≥ 1,00 M H = 10,00
1) Daun Pintu
a) Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka utama penyekat dan
komponen lain yang diperlukan. Pintu yang digunakan harus sesuai dengan.Gambar dengan
konstruksi las, lebar dan tinggi bersih daun pintu;
b) Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam spesifikasi ini maka Penyedia Jasa harus
membuatnya dengan persetujuan Direksi;
c) Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal minimum pelat pintu air adalah 6
(enam) mm, termasuk ke longgaran korosi 2 (dua) milimeter;
d) Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan kelonggaran korosi 2 (dua)
milimeter. Lendutan balok pada beban penuh harus kurang dari 1/800 bentang pada beban
maximum;
e) Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada pintu dengan baut, mur dan cincin
baja. Seal harus disambung pada ujungnya dengan cara divulkanisir agar menerus. Tegangan
tarik pada sambungan harus lebih besar dari 50% (lima puluh persen) pada bagian tanpa
sambungan. Seal harus dibentuk sedemikian sehingga dapat menahan air dengan baik.
2) Kerangka Pintu
Setiap rangka pintu harus terdiri dari kerangka ambang dasar pintu, kerangka atas
dan kerangka tarik/sponing dan semua komponen lain yang diperlukan pada pemasangan
rangka pintu yang lengkap dan memudahkan operasi pintu. Jika konstruksi rangka pintu tidak
3. Stang
a) Umum
Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang dioperasikan secara manual dan tenaga listrik,
dipasang pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang
pintu. Stang harus terdiri dari peralatan mekanis/listrik, yaitu : tumpuan, mur penggerak,
roda gigi, handel pemutar dan komponen lain yang memerlukan pengoperasian secara
efisien. Stang harus direncanakan agar mampu menahan beban yang terjadi. Jika konstruksi
stang yang perinciannya tidak diterangkan disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
ASTRI EVA
Kepala Cabang