Anda di halaman 1dari 10

HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PERCEPATAN

PENYEMBUHAN LUKA PERINEUM FASE INFLAMASI PADA IBU


POST PARTUM DI RSUD CIAMIS TAHUN 2018

RELATIONSHIP EARLY MOBILIZATION WITH ACCELERATION


HEALING PERINEUM WOUNDS PHASE INFLAMMATION IN POST
PARTUM MOTHER IN RSUDCIAMIS YEAR 2018

Ade Rahmawati 1), Tita Rohita, S.Kep., Ners., M.M., M.Kep2), Dini Nurbaeti
Zen., S.Kep., Ners., M.Kep3)

ABSTRAK
Mobilisasi dini merupakan kebijakan untuk secepat mungkin membimbing
penderita keluar dari tempat tidurnya dan berjalan. Mobilisasi dini termasuk faktor
yang sangat berpengaruh terhadap penyembuhan luka perineum. Mobilisasi yang
dilakukan dengan segera tahap demi tahap akan membantu memperbaiki aliran
darah dan mencegah terjadinya infeksi serta trombosis vena. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan mobilisasi dini dengan penyembuhan luka
perineum fase inflamasi pada ibu post partum di RSUD Ciamis Tahun 2018.
Metode penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan
cross sectional. Sample pada penelitian ini mengguanakan metode accidental
sampling sebanyak 33 responden. Analisa penelitian menggunakan uji chi square
test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p value 0,004 dimana nilai p <
0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan mobilisasi dini
dengan penyembuhan luka perineum fase inflamasi pada ibu post partum di
RSUD Ciamis tahun 2018.

ABSTACT
Early mobilization is a policy to as soon as possible to guide the patient out of bed
and walk. Early mobilization is a very influential factor in the perineal wound
healing. Immediate mobilization step by step will help improve blood flow and
prevent infection and venous thrombosis. This study aims to determine the
relationship of early mobilization with wound healing perineum phase of
inflammation in post partum mother in RSUD Ciamis Year 2018. This research
method using correlative analytic design with cross sectional approach. Sample in
this research mengguanakan accidental sampling method as much as 33
respondents. The analysis used chi square test. The results showed that p value
0,004 where p value <0,05. The results of this study indicate that there is an early
mobilization relationship with inflammatory phase perineal wound healing in post
partum mothers in RSUD Ciamis in 2018
Kata kunci : Mobilisasi dini, Penyembuhan luka perineum fase inflamasi
Keterangan : 1) Nama Mahasiswa, 2) Nama Dosen Pembimbing I, 3) Nama
Dosen Pembimbing II.

LATAR BELAKANG 2016). Sedangkan AKI di Kabupaten


Mobilisasi dini adalah kebijakan Ciamis menurut data Dinas Kesehatan
untuk secepat mungkin membimbing Kabupaten Ciamis pada tahun 2016
penderita keluar dari tempat tidurnya dan sebanyak 15 kasus dari 18.430 jumlah
membimbing secepat mungkin untuk kelahiran. Hal ini sama dengan tahun
berjalan (Manuaba, 2004). Menurut sebelumnya yaitu 15 kasus ditahun 2015.
Manuaba, IBG 2010 dalam Fithriany, dkk Pola penyebab tertinggi kematian ibu di
(2014) Mobilisasi dini atau aktifitas segera Kabupaten Ciamis tahun 2016 yaitu yang
dilakukan segera setelah beristirahat terbanyak kematian ibu nifas sebesar 9
beberapa jam dengan beranjak dari tempat kasus, kemudian disusul kematian ibu
tidur (pada persalinan normal) merupakan hamil 3 kasus dan kematian ibu bersalin 3
hal yang sangat dianjurkan. Mobilisasi kasus (Dinkes Ciamis, 2016). Berdasarkan
sangat penting dilakukan oleh ibu post hasil studi pendahuluan yang dilakukan
partum karena mobilisasi dapat oleh peneliti pada tanggal 23 Maret 2018 di
meningkatkan fungsi kerja peristaltik dan ruang bersalin dan ruang rawat ibu RSUD
kandung kemih, mencegah terjadinya Ciamis peneliti mendapatkan jumlah
retensi urin, mencegah konstipasi, persalinan periode bulan Januari hingga 21
meningkatkan sirkulasi dan mencegah Maret 2018 yaitu 287 persalinan, 151
resiko trombosis vena masa nifas, persalinan melalui melalui seksio caesarea
mempercepat involusi uterus dan dan 136 melalui persalinan normal. Angka
memperlancar keluarnya lokhea serta kejadian rupture perineum dari 136
mencegah infeksi. persalinan normal berjumlah 56, yaitu 20
Data WHO pada tahun 2014 pada bulan Januari, 23 pada bulan Februari,
sebanyak 289.000 perempuan meninggal dan 13 pertanggal 21 Maret 2018.
dunia akibat masalah persalinan, angka ini Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 ibu
lebih rendah dibandingkan dari jumlah post partum dengan luka perineum hari ke
kematian ibu pada tahun 2005 yaitu 4 di RSUD Ciamis, 1 pasien mengatakan
sebanyak 536.000 (Kusminarti, 2014). tahu pentingnya mobilisasi untuk
Angka Kematian Ibu (AKI) di kesembuhan luka perineum, hasil obsevasi
Indonesia masih tertinggi di negara perineum sudah kering. 2 pasien tidak
ASEAN (Dewi, 2011). Berdasarkan hasil melakukan mobilisasi jika tidak disuruh
Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) oleh petugas, hasil observasi luka perineum
tahun 2015, AKI di Indonesia mencapai basah tetapi tidak ada tanda-tanda infeksi.
angka 305 per 100.000 orang (Widiarti & Sedangkan 3 orang tidak melakukan
Adinda, 2017). Penyebab tertinggi dari mobilisasi dini karena takut jahitannya
kematian ibu di tahun 2015 yaitu 32% lepas dan kurang informasi tentang
diakibatkan perdarahan, 26% akibat pengaruh mobilisasi untuk kesembuhan
hipertensi dan penyebab lain karena infeksi luka perineum, hasil observasi luka
dan penyakit penyerta lain (Depkes RI, perineum terlihat masih basah.
Data WHO tahun 2015 yang masih lemah (Suwiyoga dalam Dewi,
menyebutkan terjadi 2,7 juta kasus ruptur 2011).
perineum pada ibu bersalin, angka ini Salah satu upaya untuk mencegah
diperkirakan akan mencapai 6,3 juta pada terjadinya kejadian komplikasi luka
2050. Prevalensi ibu bersalin yang perineum dapat dilakukan mobilisasi dinI.
mengalami ruptur perineum di Indonesia
pada golongan umur 25-30 tahun yaitu 24% METODE
dan pada usia 32-39 tahun sebesar 62% Jenis rancangan pada penelitian ini
(Afandi, 2014). Pada tahun 2013 terjadi adalah analitik korelatif dengan pendekatan
57% ibu mendapat jahitan perineum (28% cross sectional. Adapun sampel dilakukan
karena episiotomi dan 29% karena robekan menggunakan teknik “accidental
spontan) (Depkes RI, 2013). sampling” yaitu suatu metode pemilihan
Luka perineum akibat persalinan sampel yang dimana sampel penelitian
umumnya terjadi saat lahirnya kepala. diambil secara kebetulan atau yang berada
Luka biasanya ringan tetapi kadang-kadang pada saat penelitian dan memenuhi kriteria
terjadi luka yag luas dan berbahaya. Luka sampai jumlah sampel yang diinginkan
perineum adalah adanya robekan jalan lahir terpenuhi selama penelitian dilakukan.
maupun karena episiotomi pada saat Kriteria sampel yang akan dijadikan
melahirkan janin. Terjadi pada hampir sebagai subjek penelitian adalah a) Ibu post
semua persalinan pertama dan tidak jarang partum dengan luka perineum, b) Ibu post
juga pada persalinan berikutnya. Menurut partum dengan luka perineum tanpa
derajat atau tingkatan luka perineum dibagi komplikasi, c) Ibu dalam 2 jam post partum
menjadi 4 derajat dan setiap derajat sampai 3 hari dengan luka perineum, d) Ibu
memiliki penanganan yang berbeda-beda. post partum yang siap menjadi responden.
(Winkjosastro dalam Dewi, 2011). Pada penelitian ini sampel yang memenuhi
Luka akibat dari robekan perineum kriteria dan sesuai dengan teknik accidental
akan melalui proses penyembuhan luka. sampling berjumlah 33 responden.
Proses penyembuhan merupakan reaksi dari Penelitian dilakukan di ruang bersalin
jaringan untuk memulihkan diri dan segera RSUD Ciamis.
melakukan fungsinya kembali. Proses Instrumen yang digunakan berupa
penyembuhan luka dibagi atas 3 fase, yaitu kuesioner berisi pertanyaan-pertanyaan
fase inflamasi, fase poliferasi dan fase yang dikembangkan oleh peneliti mengenai
maturasi. Pada fase inflamasi, sangat mobilisasi dini serta lembar observasi
memerlukan sirkulasi darah yang baik guna untuk penilaian luka perineum. Data yang
membantu memenuhi nutrisi sel dalam didapat dilakukan uji dengan menggunakan
darah dan mempercepat proses uji statistik chi square-test dengan nilai
pertumbuhan jaringan (Potter & Perry, signifikan p < 0,05.
2006).
Apabila luka perineum tidak HASIL DAN PEMBAHASAN
ditangani dengan benar, luka perineum bisa HASIL
menyebabkan komplikasi, diantaranya 1. Analisa Univariat
terjadinya perdarahan luka jalan lahir, (1) Mobilisasi Dini
terjadinya prolaps uteri dan infeksi luka. No Mobilisasi f %
Munculnya infeksi pada perineum dapat Dini
merambat pada saluran kandung kemih 1 Dilakukan 21 63,6
atau pada jalan lahir. Penanganan 2 Tidak 12 36,4
komplikasi yang lambat dapat Dilakukan
menyebabkan terjadinya kematian ibu post Jumlah 33 100
partum mengingat kondisi ibu post partum
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui melakukan mobilisasi dini yaitu
bahwa dari 33 responden ibu post sebanyak 21 responden (63,6%) dan
partum dengan luka perineum di RSUD hampir sebagian responden tidak
Ciamis, sebagian besar responden melakukan mobilisasi dini sebanyak 12
melakukan mobilisasi dini yaitu responden (36,4%). Dari 21 responden
sebanyak 21 responden (63,6%) dan yang melakukan mobilisasi dini,
hampir sebagian responden yang tidak sebagian besar responden mengalami
melakukan mobilisasi dini yaitu penyembuhan luka fase inflamasi cepat
sebanyak 12 responden (36,4%). sebanyak 18 responden (54,5%) dan
(2) Penyembuhan Luka Perineum sebagian kecil responden mengalami
Fase Inflamasi penyembuhan luka perineum fase
inflamasi lambat sebanyak 3 orang
No Penyembuhan f % (9,1%). Sedangkan dari 12 responden
Luka yang tidak melakukan mobilisasi dini,
1 Cepat 22 66,7 sebagian kecil responden mengalami
2 Lambat 11 33,3 penyembuhan luka perineum fase
Jumlah 33 100 inflamasi lambat sebanyak 8 responden
(24,3%) dan sebagian kecilnya lagi
mengalami penyembuhan luka perineum
Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui
cepat sebanyak 4 responden (12,1%).
bahwa dari 33 responden ibu post partum
Hasil analisis statistik menunjukkan
dengan luka perineum di RSUD Ciamis,
nilai p-value = 0,004 ≤ 0,05 berarti
sebagian besar responden mengalami
disimpulkan ada hubungan mobilisasi
penyembuhan luka perineum fase
dini dengan percepatan penyembuhan
inflamasi cepat yaitu sebanyak 22 orang
luka perineum fase inflamasi pada ibu
(66,7%), serta hampir sebagian responden
post partum di RSUD Ciamis tahun
mengalami penyembuhan luka perineum
2018.
fase inflamasi lambat (33,3%).
2. Analisa Bivariat
PEMBAHASAN
(1) Hubungan Mobilisasi Dini
1. Mobilisasi Dini Pada Ibu Post Partum
Dengan Percepatan
di RSUD Ciamis Tahun 2018
Penyembuhan Luka Perineum
Berdasarkan hasil penelitian dapat
Fase Inflamasi Tahun 2018
diketahui bahwa dari 33 responden ibu
post partum, sebagian besar responden
Penyembuhan melakukan mobilisasi dini yaitu
Mobili
N Luka To sebanyak 21 responden (64%),
sasi % p
o Cepat Lambat tal sedangkan yang tidak melakukan
Dini
f % f % mobilisasi dini sebanyak 12 reponden
Dilaku (36%). Ditinjau dari tingkat pendidikan
1. 18 54,5 3 9,1 21 63,6
kan dapat dilihat responden paling banyak
Tidak lulusan SMA (48,5%) dan paling sedikit
24, 0,00
2. Dilaku 4 12,1 8 12 36,4 merupakan lulusan sarjana (9,1%).
3 4
kan Tingkat pendidikan merupakan salah
33, satu faktor yang memungkinkan
Total 22 66,6 11 33 100
4 terjadinya pengetahuan (Notoatmodjo,
2005). Menurut Maryanti (2009),
Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui pendidikan berpengaruh kepada sikap
bahwa dari 33 responden ibu post wanita terhadap kesehatan. Rendahnya
partum dengan luka perineum di RSUD pendidikan membuat wanita kurang
Ciamis, sebagian besar responden
peduli terhadap kesehatan yang mungkin responden berusia 20-35 tahun (78,8%).
terjadi terhadap diri mereka. Usia merupakan suatu faktor proses
Namun hal ini tidak sesuai dengan penyembuhan luka. Kecepatan
hasil yang didapat bahwa walaupun perbaikan sel berlangsung sejalan
kebanyakan responden mempunyai dengan pertumbuhan atau kematangan
pendidikan lulusan SMA dan SMP rata- usia seseorang, namun selanjutnya
rata ibu menerima, mengikuti dan telah proses penuaan dapat memperlambat
mengetahui anjuran yang di berikan proses perbaikan sel sehingga dapat
petugas kesehatan tentang pentingnya memperlambat proses penyembuhan
melakukan mobilisasi dini post partum, luka (Hidayat, 2007).
hal ini terbukti dari tingginya ibu yang Menurut Bartini (2012), usia
melakukan mobilisasi dini yaitu 21 reproduksi sehat adalah usia yang aman
responden (64%). Hal ini selaras dengan bagi seseorang untuk hamil dan
hasil penelitian Clara Grace (2012), melahirkan yaitu usia 20-35 tahun.
yang menunjukan tidak terdapat sementara usia 35 tahun atau lebih
hubungan bermakna antara pengetahuan merupakan kehamilan resiko tinggi. Hal
terhadap pelaksanaan mobilisasi dini. ini sesuai dengan hasil penelitian Dian
Namun bila dilihat dari faktor umur Nurani (2015) yaitu ada hubungan
terlihat bahwa hampir seluruh responden antara usia dengan proses penyembuhan
berusia 20-35 tahun (78,8%). Secara luka. Namun, terdapat beberapa
psikologis usia responden ada diusia responden yang mengalami
dewasa, sehingga pemahaman mengenai penyembuhan luka perineum kategori
informasi tentang pentingnya mobilisasi lambat, hal ini bisa dikarenakan
dini post partum akan meningkat. responden tidak melakukan mobilisasi
Notoatmodjo (2010) menyebutkan usia dengan benar. Selain itu, terdapat 3
mempengaruhi terhadap daya tangkap responden yang melakukan mobilisasi
dan pola pikir seseorang. Semakin dini dengan benar tetapi penyembuhan
bertambah usia akan semakin luka perineum fase inflamasi lambat.
berkembang pula daya tangkap dan pola Hal ini diduga karena faktor nutrisi,
pikirnya, sehingga pengetahuan yang dimana kurangnya asupan protein
diperolehnya semakin baik. merupakan penyebab yang sangat
penting dari lambatnya penyembuhan
2. Penyembuhan Luka Perineum luka. Defisiensi dapat menyebabkan
Fase Inflamasi Pada Ibu Post terhambatnya sintesis kolagen dan
Partum di RSUD Ciamis terjadi penurunan fungsi leukosit. Selain
Berdasarkan hasil penelitian dari 33 itu, faktor kegemukan juga dapat
responden, sebagian besar responden mempengaruhi karena jaringan lemak
mengalami penyembuhan luka lebih sulit menyatu dan sirkulasi darah
perineum fase inflamasi dengan terganggu. Kurangnya volume darah
kategori cepat sebesar 67% didukung akan menyebabkan vasokontriksi dan
oleh mobilisasi dini yang dilakukan. menurunnya ketersediaan oksigen dan
Penyembuhan luka perineum fase nutrisi untuk penyembuhan luka.
inflamasi dikatakan cepat apabila tidak Oleh karena itu, mobilisasi sangat
terdapat salah satu atau lebih tanda- penting dilakukan oleh ibu post partum
tanda klinis fase inflamasi (rubor, color, karena sangat berpengaruh terhadap
dolor, tumor). Salah satu faktor yang penyembuhan luka perineum. Selain itu
mempengaruhi penyembuhan luka pula mobilisasi harus ditunjang oleh
perineum adalah usia. Dari hasil faktor-faktor lain yang dapat menunjang
penelitian didapatkan sebagian besar penyembuhan luka perineum, yaitu
antara lain nutrisi, personal hygiene, responden pula yang tidak belajar
perawatan luka perineum, dan duduk, bangun, berpindah dan berjalan
pemberian antibiotik (Smeltzer, 2002). pada 24jam pertama karena takut
3. Hubungan Mobilisasi Dini Dengan jahitannya lepas. Banyak pula
Percepatan Penyembuhan Luka responden yang melakukan mobilisasi
Perineum Fase Inflamasi di RSUD tahap demi tahap dengan baik bahkan
Ciamis sudah bisa berjalan dengan mandiri pada
Berdasarkan penelitian dapat 24 jam kedua.
diketahui bahwa dari 33 responden, 21 Proses penyembuhan merupakan
responden ibu post partum melakukan reaksi dari jaringan untuk memulihkan
mobilisasi dini dan penyembuhan luka diri dan segera melakukan fungsinya
perineum fase inflamasi cepat terdapat kembali bahwa sifat penyembuhan pada
18 (54,5%), sedangkan dari 12 semua luka sama, dengan variasi
responden yang tidak melakukan bergantung pada lokasi, keparahan dan
mobilisasi dini dan penyembuhan luasnya cedera. Sedangkan untuk
lukanya cepat terdapat 4 (12,1%). Hasil mencapai tahap kesembuhan ada
analisis statistik pada tabel diatas beberapa fase yang harus dilewati yaitu
menunjukkan nilai p value 0,004 < 0,05 fase inflamasi, fase proliferasi dan
yang berarti ada hubungan mobilisasi maturasi. Kesemua tahap tersebut harus
dini dengan percepatan penyembuhan dilewati dengan sempurna, dengan
luka perineum fase inflamasi. rentang waktu yang relatif berbeda
Mobilisasi atau di sebut juga early tegantung dari berbagai hal. Kecepatan
ambulation adalah kemampuan penyembuhan luka dapat dihambat oleh
seseorang untuk berjalan bangkit berdiri faktor antara lain usia, malnutrisi,
dan kembali ke tempat tidur, kursi, obesitas, gangguan oksigenasi, merokok,
kloset duduk, dan sebagainya di samping obat-obatan, diabetes, radiasi, stres,
kemampuan menggerakan eksremitas personal hygiene ibu (Johnson, 2005).
atas dalam 24 – 48 jam post partum Penelitian ini didukung oleh
(Sulistyawati, 2007). Roper (2009) penelitian Afandi (2014) yang berjudul
menyatakan bahwa mobilisasi segera “Hubungan Mobilisasi Dini dan
secara bertahap sangat berguna untuk Personal Hygiene Terhadap Percepatan
proses penyembuhan luka dan mencegah Kesembuhan Luka Perineum Pada Ibu
terjadinya infeksi serta trombosis vena. Post Partum di RSIA Pertiwi Makassar”,
Bila terlalu dini melakukan mobilisasi yang menyatakan bahwa berdasarkan uji
dapat mempengaruhi penyembuhan analisis Chi Square didapatkan nilai
luka. Jadi mobilisasi secara teratur dan signifikan p = 0,001. Hal ini berarti ada
bertahap yang diikuti dengan latihan hubungan mobilisasi dengan
adalah hal yang paling dianjurkan. penyembuhan luka perineum.
Berdasarkan hasil penelitian
didapatkan responden sudah melakukan KESIMPULAN DAN SARAN
mobilisasi secara bertahap mulai dari A. KESIMPULAN
miring kanan miring kiri, duduk, berdiri, Berdasarkan hasil penelitian yang
bangun, berpindah, berjalan. Tetapi pada sudah dilakukan pada 33 responden
tahap belajar miring kiri dan kanan ada tentang Hubungan Mobilisasi Dini
beberapa responden yang tidak Dengan Percepatan Penyembuhan
melakukan, hal ini dikarenakan kondisi Luka Perineum Fase Inflamasi Pada
fisik ibu yang lemah serta adanya Ibu Post Partum di RSUD Ciamis
komplikasi post partum sehingga ibu Tahun 2018, dapat ditarik kesimpulan
dianjurkan untuk istirahat. Beberapa yaitu:
1. Berdasarkan hasil penelitian dari
33 responden, sebagian besar DAFTAR PUSTAKA
responden melakukan mobilisasi
dini yaitu sebanyak 21 respondenAfandi. 2014. Hubungan Mobilisasi Dini Dan
(63,6%). Personal Hygiene Terhadap
2. Berdasarkan hasil penelitian dari Percepatan Kesembuhan Luka
33 responden, sebagian responden Perineum Pada Ibu Post Partum Di
mengalami penyembuhan luka RSIA Pertiwi Makasar. Jurnal Ilmiah
perineum fase inflamasi dengan Kesehatan Diagnosis Volume 5
kategori cepat yaitu sebanyak 22 Nomor 3, 295-301.
responden (66,7%).
3. Hasil analisis statistikAnggraini, Yetti. 2010. Asuhan Kebidanan
menunjukkan nilai p value = 0,004 Masa Nifas. Yogyakarta: Pustaka
yang berarti dapat disimpulkan ada Rihama
Hubungan Mobilisasi Dini Dengan
Percepatan Penyembuhan LukaBartini, Istri. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu
Perineum Fase Inflamasi Pada Ibu Hamil Normal. Yogyakarta: Nuha
Post Partum di RSUD Ciamis Medika
Tahun 2018.
B. SARAN Carpenito, L.J. 2001. Diagnosa Keperawatan
1. Tempat Penelitian Aplikasi pada Praktik Klinis Edisi 6.
Mobilisasi merupakan intervensi Jakarta: EGC
keperawatan yang harus diajarkan
kepada pasien post partum untukChristina, Sella. 2012. Hubungan Mobilisasi
mencegah terjadinya ketegangan Dini Pada Pasien Post Sectio
otot perut, memperlancar aliran Caesarea Dengan Tingkat
darah dan mempercepat Kesembuhan Luka Operasi Di Ruang
penyembuhan luka perineum fase Rawat Inap Kandungan Dan
inflamasi, sehingga mencegah Kebidanan RS Baptis Kediri.
terjadinya infeksi.
2. Institusi Pendidikan Depkes RI. 2016. Profil Kesehatan Indonesia.
Sebagai bahan informasi kepada Diakses pada tanggal 11 Maret 2018
pembaca tentang hubungan jam 20:20. www.depkes.go.id
mobilisasi dengan penyembuhan
luka perineum fase inflamasi. 2013. Profil Kesehatan Indonesia.
3. Peneliti Selanjutnya Diakses Pada tanggal 11 Maret 2018
a. Dapat dilakukan penelitian jam 20:26. www.depkes.go.id
dengan desain kualitatif
tentang faktor-faktor yangDewi, Dina. 2011. Hubungan Mobilisasi Dini
mempengaruhi ibu post Dengan Kecepatan Kesembuhan
partum dalam melakukan Luka Perineum Pada Ibu Post
intervensi mobilisasi dini. Partum Di Seluruh Wilayah Kerja
b. Dapat dilakukan penelitian Puskemas Singosari Kabupaten
tentang hubungan mobilisasi Malang. Skripsi FK Universitas
dengan penyembuhan luka Brawijaya. Malang
perineum fase inflamasi
dengan memperhatikan faktorDinkes Ciamis. 2016. Profil Kesehatan Kab.
primigravida dan Ciamis. Diakses tanggal 25 maret
multigravida. 2018 jam 17:05.
https://www.scribd.com/document/36 Mojogeneng. Jurnal: Diakses Pada 25
2742141/Profil-Kesehatan-Kab- Maret 2018
Ciamis-2016
Maryanti D, Septikasari M. 2009. Buku Ajar
Fauza, Zahrati. 2013. Hubungan Mobilisasi Kesehatan Reproduksi Terapi Dan
Dini Pada Ibu Post Partum Dengan Praktikum Dalam Ari Setiawan.
SC (Sectio Caesarea) Terhadap Yogyakarta. Nuha Maedika.
Proses Percepatan Pemulihan Post
Partum Di Ruang KebidananMeihartati, dkk. 2017. Hubungan Antara
RSUDZA Banda Aceh. KTI Stikes Mobilisasi Dini Dengan Proses
U’budiyah. Banda Aceh Penyembuhan Luka Rupture
Perineum Pada Fase Poliferasi Ibu
Fithriany, Hasrati Hasan dan Cut Yuniwati. Post Partum. Jurnal Darul Azhar vol
2014. Hubungan Mobilisasi Dini 3, no 1. 49-56
Pada Post Partum Dengan
Penyembuhan Luka Perineum DiNotoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan.
BLUD Rumah Sakit Ibu Dan Anak Jakarta: Rineka Cipta
Pemerintah Aceh. Jurnal Kesehatan
Ilmiah Nasuwakes Vol 7 No 2. 183-Nurani, Dian, dkk. 2015. Faktor-Faktor Yang
189 Berhubungan Dengan Proses
Penyembuhan Luka Post Sectio
Grace Y.A.S, Clara. 2012. Pengetahuan, Sikap Caesarea. Jurnal Ilmu Kesehatan
Dan Pelaksanaan Mobilisasi Dini Ibu Keperawatan Volume 7 No 1.
Pascasalin Dengan Seksio Sesaria.
http://repository.usu.ac.id/handle/123 Oxorn, Harry & Forte, R.W. 2010. Ilmu
45678/62511 Jurnal: diakses pada 01 Kebidanan. Patologi Dan Fisiologi
Juli 2018. Persalinan. Yogyakarta: Andi Offset.

Kusminarti, Indah. 2014. Faktor DominanPotter & Perry. 2006. Fundamental of Nursing
Penyebab Kehamilan Resiko Tinggi (vol 4). Jakarta: EGC
Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit
Islam Sakinah Mojokerto.Purnawati, dkk. 2014. Efektivitas Mobilisasi
www.ejournal.stikes-ppni.ac.id Dini Pada Ibu Post Partum Terhadap
diakses pada 26 maret 2017 jam 6:34 Percepatan Proses Penyembuhan
Luka Sectio Caesarea Fase Inflamasi
Manuaba. 2004. Kepanitraan Klinik Obstetri Di Rsud Sanggau Tahun 2014. Jurnal
Dan Ginekoogi. Jakarta: Buku Universitas Tanjungpura.
Kedokteran EGC.
Purwoastuti, E & Walyani, E.S. 2016. Ilmu
2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Obstetri & Ginekologi Sosial Untuk
Kandungan Dan Keluarga Berencana Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Baru
Buku Kedokeran EGC.
Rahmatullah, Irfan. 2016. 9 Bulan Dibuat
Ma’rifah, A & Pratiwi, Y.D. 2015. Hubungan Penuh Cinta Dibuai Penuh Harap:
Perawatan Luka Perineum Pada Ibu Menjalani Kehamilan Dan
Nifas Dengan Lama Penyembuhan Persalinan Yang Sehat. Jakarta:
Luka Jahitan Perineum Ibu Nifas Gramedia Pustaka Utama.
Diruang Lingkup Bpm Sanadah, Sst
Sholekhah. 2017. Hubungan Berat BadanWati, S.R. 2013. Gambaran Pengetahuan Ibu
Bayi Baru Lahir Dengan Kejadian Tentang Mobilisasi Dini Pada Proses
Rupture Perineum Pada Persalinan Penyembuhan Luka Operasi Sectio
Normal Primipara Di Puskesmas Caesarea Diruang Sal 1 RSUD Kota
Tegalrejo. KTI Fikes Universitas Tasikmalaya. KTI. Ciamis. Fikes
‘Aisyiyah. Yogyakarta. unigal. Tidak dipublikasikan.

Smeltzer, et al. 2002. Keperawatan MedikalWidiarti, A & Adinda, P.S. 2017. Penyebab
Bedah, edisi 8. Jakarta: EGC Tingginya Angka Kematian Ibu Dan
Bayi Di Indo. http://www.viva.co.id
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Diakses 11 Maret jam 20.32
Kuantitatif Kualitatif Dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Wijayanti, Fitri, dkk. 2012. Hubungan Pola
Nutrisi Dengan Penyembuhan Luka Perineum
Suharsimi, Arikunto. 2010. ProsedurPada Ibu Nifas Hari Ke 7. Jurnal Kesehatan
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Ibu Dan Anak Volume 3 No 1 Juli 2013.
Jakarta: Rineka Cipta. http://poltekesjogja.net/jurnal/2014/08/25/hub
ungan-pola-nutrisi-dengan-penyembuhan-
2015. Dasar-Dasar Evaluasiluka-perineum-pada-ibu-nifas-hari-ke-7/
Pendidikan (edisi 2). Jakarta:
Rineka Cipta https://www.slideshare.net/mobile/pjj_kemenk
es/perubahan-psikologis-masa-nifas
Sulistyawati, Ari. 2009. Buku Ajar Asuhan
Kebidanan Pada Ibu Nifas.https://www.scribd.com/document/359954894
Yogyakarta: Andi Offset /Mobilisasi-Dini-Ibu-Post-Partum.

Anda mungkin juga menyukai