Anda di halaman 1dari 18

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan menginginkan produknya dapat diterima oleh masyarakat
dan kegiatan perusahaan seperti inovasi, desain, produksi, pemasaran, serta
pelayanan harus dapat unggul dalam persaingan bisnis. Hal itu dapat dipahami
karena setiap perusahaan berupaya agar usahanya tetap hidup dan berkembang.
Untuk mencapai harapan tersebut pihak perusahaan dituntut untuk terus
meningkatkan kemampuan dalam mengelola dan memasarkan produknya. Oleh
karena itu, kegiatan pemasaran yang baik merupakan faktor pendukung utama.
Pemasaran itu sendiri merupakan bagian dari manajemen perusahaan yang
akan mempengaruhi secara langsung kelancaran dan keberhasilan perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Dengan demikian, kelancaran usaha perusahaan tergantung
pada bagaimana manajemen menyusun strategi pemasaran, baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek.
Sebelum menentukan strategi yang tepat dalam mencapai tujuannya,
perusahaan perlu melakukan analisis yang mendalam untuk mengetahui posisinya di
antara perusahaan lain yang bersaing dalam industri yang sama. Berbagai metode
manajemen telah dipelajari dan dikembangkan oleh para ilmuwan dan praktisi dalam
membantu perusahaan untuk menentukan posisi dan menentukan strateginya.
Salah satu metode itu ialah Matriks BCG. Matrik BCG adalah sebuah model
perencanaan portofolio yang dikembangkan oleh Boston Consulting Group. Matriks
itu dikembangkan dengan mengelompokkan unit bisnis perusahaan ke dalam empat
kategori berdasarkan kombinasi dari pertumbuhan pasar dan pangsa pasar relatif
terhadap pesaing. Oleh karena itu, matriks ini disebut juga matriks pertumbuhan-
berbagi (growth-share matrix).

1.2 Tujuan Matriks BCG


Matriks BCG bertujuan untuk mengetahui produk atau SBU manakah yang
perlu mendapat perhatian dan dukungan dana agar produk atau SBU tersebut dapat
bertahan dan menjadi kontributor bagi kinerja perusahaan dalam jangka panjang.
Selain itu, Matriks BCG juga bertujuan untuk:

1
 Mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk berdasarkan
karakteristik cash flow-nya.
 Mengembangkan portofolio produk perusahaan sehingga jelas kekuatan dan
kelemahannya.
 Memutuskan apakah perlu meneruskan investasi untuk produk yang tidak
menguntungkan.
 Mengalokasikan anggaran pemasaran produk guna memaksimalkan cash flow
jangka panjang.
 Mengukur kinerja manajemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.

1.3 Manfaat Matriks BCG


Matriks BCG digunakan untuk:
 Memahami pasar, optimasi portofolio dan alokasi sumber daya yang efektif.
 Memberikan display secara sederhana tetapi jelas dan masing-masing unit
usaha strategis yang dimiliki perusahaan.
 Dapat melakukan analisis aliran kas masuk dan kas keluar.
 Merupakan landasan dalam pengambilan keputusan.
 Membantu manajemen dalam pengambilan keputusan mengalokasikan
sumber daya dan dana.

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

Boston Consulting Group (BCG) adalah perusahaan konsultan manajemen


swasta yang berbasis di Boston, Amerika Serikat. BCG merupakan perusahaan yang
berkecimpung dalam pengembangan pangsa pasar. Matriks BCG dikembangkan dan
dipopulerkan pertama kali oleh seorang konsultan manajemen terkemuka berama
Bruce Henderson.

Henderson menciptakan suatu bagan matriks untuk Boston Consulting Group


pada tahun 1970 untuk membantu perusahaan dalam menganalisis unit bisnis atau
lini produk mereka.

Matode analisis dengan Matriks BCG telah digunakan di berbagai macam


perusahaan, seperti perusahaan makanan, potomotif, dan perusahaan elektronik.

Kelebihan dan Kekurangan Matriks BCG

Kelebihan Matrik BCG

 Mudah dilakukan
 Membantu memahami posisi strategis portofolio bisnis
 Titik awal yang bagus untuk analisis menyeluruh lebih lanjut

Kekurangan Matriks BCG

Analisis growth-share banyak dikritisi karena terlalu sederhana dan kurang


dapat diaplikasikan. Berikut ini adalah keterbatasan utama analisis menggunakan
Matriks BCG ini:

 Bisnis hanya dapat dikelompokkan ke dalam empat kuadran. Hal ini dapat
membingungkan untuk mengelompokkan suatu SBU yang persis berada
ditengah-tengah.
 Analisis tidak mendefinisikan apa yang dimaksud dengan “pasar”. Bisnis
dapat dikelompokkan sebagai Sapi Perah, padahal bisnis itu sebenarnya
adalah Anjing, atau sebaliknya.

3
 Analisis tidak memasukkan faktor eksternal yang dapat benar-benar
mengubah situasi.
 Pangsa pasar dan pertumbuhan industri tidak hanya faktor profitabilitas.
Selain itu, pangsa pasar yang tinggi tidak serta merta berarti profit yang tinggi
pula.
 Analisis mengabaikan sinergi antara unit-unit yang ada. Anjing dapat sama
pentingnya dengan Sapi Perah bagi bisnis jika analisis membantu meraih
keuntungan bersaing bagi sisa perusahaan.

4
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN OPERASIONAL MATRIKS BCG

3.1 Kerangka Konseptual

Matriks BCG adalah sebuah kerangka kerja yang diciptakan oleh Boston
Consulting Group (BCG), sebuah perusahaan konsultan manajemen terkemuka di
Amerika, untuk mengevaluasi posisi strategis portofolio bisnis dan potensinya. Inti
dari matriks ini terletak pada usahanya mengetahui posisi pasar perusahaan
berdasarkan keragaman usaha yang dimiliki. Matriks ini tidak melihat perusahaan
sebagai satu kesatuan yang utuh, tetapi berusaha terlebih dahulu melakukan
disagerasi perusahaan menjadi berbagai unit bisnis strategis. Dengan demikian,
posisi pasar yang tergambar disusun sesuai dengan karakteristik pasar yang melekat
pada setiap unit bisnis strategis.

Matriks ini mengelompokkan portofolio bisnis ke dalam empat kategori


berdasarkan dimensi daya tarik industri (laju pertumbuhan industri) dan posisi
kompetitif (pangsa pasar relatif). Kedua dimensi tersebut mengungkapkan
kemungkinan profitabilitas portofolio bisnis dari segi kas yang diperlukan untuk
mendukung unit tersebut dan kas yang dihasilkan oleh unit tersebut.

Matriks BCG memiliki dua sumbu dan terdiri dari empat sel. Kedua sumbu
tersebut ialah sumbu vertikal dan horizontal. Sumbu vertikal menunjukkan laju
pertumbuhan pasar (market growth rate) yang merupakan proksi daya tarik industri.
Sumbu horisontal menggambarkan besarnya pangsa pasar relatif (relative market
share) yang dimiliki oleh setiap unit bisnis strategis. Pangsa pasar relatif dianggap
proksi kekuatan perusahaan.

Empat sel yang ada dalam Matriks BCG terbentuk setelah masing-masing
sumbu dibagi dalam dua bagian dengan titik pembagi yang telah ditentukan.
Akibatnya, masing-masing sumbu terbagi dalam dua bagian. Bagian pertama
menunjuk pada skala (ukuran) yang rendah, sedangkan bagian yang lain menunjuk
pada skala tinggi. Sumbu vertikal yang merupakan representasi tingkat pertumbuhan
pasar terbagi menjadi dua bagian, yakni sumbu yang menunjuk pada tingkat

5
pertumbuhan pasar yang rendah, dan sebagian (tidak harus separoh) sumbu
menunjuk pada tingkat pertumbuhan yang tinggi. Demikian pula sumbu horizontal,
sebagian sumbu horizontal menunjuk pada tingginya pangsa pasar relatif yang
dikuasai, sedangkan sebagian yang lain menunjuk pada rendahnya pangsa pasar
relatif.

Sel pertama yang terletak disudut kanan atas diberi simbol Tanda Tanya (?)
(question marks). Sel ini terbentuk akibat perpotongan antara sebagian sumbu
horizontal berskala rendah dengan sebagian sumbu vertikal berskala tinggi. Sel
kedua yang terletak disudut kiri atas diberi simbol Bintang ( ). Sel ini terbentuk
karena perpotongan antara sebagian sumbu vertikal dan sebagian sumbu horizontal
yang berskala tinggi. Sel ketiga yang terletak disudut kiri bawah diberi simbol Sapi
Perah ( ). Sel ini adalah bidang yang terbentuk akibat perpotongan antara sebagian
sumbu vertikal berskala rendah dan sebagian sumbu horizontal berskala tinggi.
Sedangkan sel terakhir yang terletak disudut kanan bawah diberi simbol Anjing ( ).
Sel ini adalah bidang yang terbentuk akibat perpotongan antara sebagian sumbu
vertikal dan sebagian sumbu horizontal yang berskala rendah.

Gambar matriks BCG dengan keempat selnya ialah sebagai berikut.

6
Pangsa Pasar Relatif

Pangsa pasar ialah bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan
seluruh potensi jual. Pangsa pasar biasanya dinyatakan dalam persentase. Dengan
demikian, pangsa pasar dapat dikatakan persentase total dari penjualan suatu
perusahaan (dari seluruh sumber) dengan total penjualan jasa ataupun produk dalam
industri.

Pangsa pasar merupakan bagian dari pasar yang dapat dicapai oleh
perusahaan. Pangsa pasar dapat menjadi salah satu dari indikator meningkatnya
kinerja pemasaran suatu perusahaan. Seperti misalnya sebuah perusahaan pada tahun
2007 mempunyai target pangsa pasarnya sebesar 13% dengan biaya promosi sebesar
Rp. 35 juta untuk membantu mencapai targetnya tersebut, lalu pangsa pasar yang
dicapainya mencapai 14%, maka hal tersebut menandakan kinerja dari perusahaan
yang baik.

7
Pangsa pasar perusahaan yang tinggi menghasilkan laba kas yang tinggi. Hal
ini karena perusahaan yang berproduksi lebih banyak memperoleh keuntungan dari
ekonomi skala yang lebih tinggi dan kurva pengalaman, yang menghasilkan
keuntungan lebih besar. Namun, penting sekali untuk dicatat bahwa beberapa
perusahaan mungkin memperoleh keuntungan yang sama dengan output produksi
lebih rendah dan pangsa pasar lebih kecil.

Laju Pertumbuhan Pasar

Laju pertumbuhan pasar yang tinggi berarti pendapatan dan kadang-kadang


profit yang tinggi tetapi juga menghabiskan banyak biaya, yang digunakan sebagai
investasi untuk merangsang pertumbuhan lebih jauh. Oleh karena itu, unit bisnis
yang beroperasi dalam industri yang bertumbuh cepat merupakan pengguna kas dan
berinvestasi pada unit ini bernilai hanya ketika unit itu diperkirakan akan bertumbuh
atau mempertahankan pangsa pasar di masa datang.

Tingkat pertumbuhan pasar, yang ditempatkan sebagai sumbu vertikal dalam


matriks BCG, digunakan sebagai satu-satunya indikator daya tarik industri yang
mencerminkan tinggi rendahnya peluang bisnis yang tersedia. Untuk keperluan
tersebut, laju pertumbuhan pasar diukur dengan menggunakan data historis dengan
melihat tingkat penjualan industri masa lalu.

Semakin tinggi nilai tingkat pertumbuhan pasar yang didapat, semakin tinggi
pula peluang bisnis yang ada dipasar. Pada pasar yang tumbuh, besarnya pangsa
pasar juga berkaitan langsung dengan laba yang diperoleh. Biaya operasi, khusunya
biaya pemasaran, yang menjadi beban perusahaan yang diperlukan dalam merebut
bagian pasar, jauh relatif lebih kecil dibanding dengan kemungkinan tambahan
penjualan yang didapatkan.

3.2 Kerangka Operasional: Empat Kuadran (Sel) pada Matriks BCG

1. Anjing
Simbol anjing menunjukkan pangsa pasar perusahaan lebih kecil dibandingkan
pesaing dan perusahaan beroperasi dalam pasar yang pertumbuhannya lambat.
Secara umum, berinvestasi pada SBU ini tidak bernilai karena menghasilkan laba

8
kas rendah atau negatif. Namun, hal itu tidak selalu benar. Beberapa SBU yang
berada dalam kuadran ini mungkin menguntungkan dalam jangwa waktu lama;
SBU mungkin menyediakan sinergi untuk produk atau SBU lain atau bertindak
secara sederhana sebagai pertahanan untuk menghadapi gerakan pesaing. Oleh
karena itu, analisis mendalam atas setiap produk dan SBU penting dilakukan
untuk memastikan apakah perusahaan layak berinvestasi pada SBU tersebut atau
melepasnya.

Pilihan strategi untuk posisi di kuadran ini ialah pengurangan (retrenchment),


penciutan bisnis (diversiture), likuidasi (liquidation)

2. Sapi Perah
Sapi Perah menunjukkan SBU atau produk yang paling menguntungkan dan harus
“diperah” untuk menyediakan sebanyak mungkin kas. Kas yang didapat dari SBU
tersebut harus diinvestasikan untuk menjadikan SBU berada pada kuadran
bintang, untuk mendukung pertumbuhannya lebih jauh. Menurut matriks,
perusahaan sebaiknya tidak berinvestasi ke dalam SBU ini hanya untuk
menghasilkan pertumbuhan tetapi juga mendukung SBU tersebut sehingga dapat
mempertahankan pangsa pasarnya sekarang. Lagi-lagi hal ini tidak selamanya
benar. Yang berada dalam sel Sapi Perah biasanya adalah korporasi atau SBU
besar yang mampu berinovasi produk atau proses baru, yang dapat menjadi
Bintang baru. Jika tidak ada dukungan bagi Sapi Perah, SBU tidak akan mampu
berinovasi.

Pilihan strategi: pengembangan produk, diversifikasi, penciutan bisnis, dan


pengurangan

3. Bintang
Bintang menunjukkan SBU yang beroperasi dalam industri dengan pertumbuhan
tinggi dan mempertahankan pangsa pasar yang tinggi. SBU dalam kuadran
Bintang merupakan penghasil sekaligus pengguna kas. SBU tersebut
menggunakan unit primer dimana perusahaan harus mengivestasikan uangnya,
karena Bintang diharapkan menjadi Sapi Perah dan menghasilkan aliran kas yang
positif. Namun, tidak semua Bintang menjadi arus kas. Hal ini terutama benar

9
dalam industri yang berubah cepat yang di dalamnya produk inovatif baru dapat
segera dikalahkan oleh kemajuan teknologi baru.

Pilihan strategi: integrasi vertikal, integrasi horisontal, penetrasi pasar,


pengembangan pasar, pengembangan produk.

4. Tanda Tanya

Tanda Tanya adalah SBU atau produk yang memerlukan pertimbangan lebih
saksama. SBU itu memegang pangsa pasar rendah dalam pasar yang tumbuh cepat
yang menghabiskan banyak kas dan mengalami kerugian. SBU dalam kuadran ini
berpotensi untuk mendapatkan pangsa pasar dan menjadi Bintang, yang
selanjutnya menjasi Sapi Perah. Tanda Tanya tidak selalu berhasil, bahkan setelah
investasi besar-besaran yang diperjuangkan untuk meraih pangsa pasar dan
akhirnya menjadi SBU dalam kuadran Anjing. Oleh karena itu, keputusan untuk
berinvestasi atau pada SBU atau produk dalam sel Tanda Tanya sangat perlu
dipertimbangkan secara matang

Pilihan strategi: penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan prodauk,


penciutan bisnis.

10
BAB 4
LANGKAH PENGUKURAN
DAN PENJELASAN HASIL

4.1 Langkah-Langkah Menggunakan Matriks BCG

1. Mengidentifikasi unit analisis: Produk dapat berupa individual product, untuk


segmen pasar tertentu, serta dapat digunakan untuk menganalisis strategi unit bisnis,
korporat maupun nasional.
2. Mengumpulkan data statistik yang diperlukan untuk analisis: (a) Data penjualan
tahunan tiap produk, (b) Data penjualan tahunan kompetitor (untuk produk yang
sama), (c) Tingkat pertumbuhan tahunan tiap produk
3. Menghitung pangsa pasar relatif: Yaitu, dengan cara membagi penjualan tahunan
produk terhadap total penjualan kompetitor. (a) Apabila pangsa pasar = 1,
perusahaan ini memiliki pangsa pasar sama dengan kompetitor utama. (b) Apabila
pangsa pasar < 1, perusahaan ini memiliki pangsa pasar lebih kecil dari kompetitor
utama. (c) Apabila pangsa pasar > 1, perusahaan ini memiliki pangsa pasar lebih
besar dari kompetitor utama.
4. Membuat plot pangsa pasar pada diagram matriks BCG:
 Masing-masing perusahaan dibuatkan plot sesuai dengan market growth rate
(persentase pertumbuhan penjualan) dan posisi relatif dengan pesaing (market
share). Market growth rate adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar
yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan peningkatan persentase dalam
nilai/volume penjualan dua tahun terakhir.
 Market growth rate merupakan indikator relative attractiveness dari pangsa
pasar dibagi dengan pangsa pasar dari pesaing yang paling dominan.
 Posisi relative competition merupakan perbandingan dasar dari relative
strength dari berbagai bisnis yang berbeda dalam portofolio bisnis, dalam
kaitannya dengan kekuatan masing-masing posisi dalam businesses
respective market.
 Apabila kita ingin mengetahui posisi relatif antara masing-masing SBU
(Strategic Business Unit), maka SBU tersebut dapat dibuatkan plotnya dalam
matriks BCG. Tetapi masing-masing SBU tersebut harus dihitung besarannya

11
terlebih dahulu dalam bentuk pie diagram. Masing-masing lingkaran
mewakili satu bisnis unit. Luas lingkaran mewakili proporsi tingkat
pendapatan perusahaan yang dihasilkan oleh masing-masing bisnis unit.
Secara keseluruhan, hal ini dapat memberikan gambaran kekuatan masing-
masing bisnis unit di dalam menghasilkan pendapatan.
5. Rumusan Setiap Kuadran: Tingkat pertumbuhan pasar pada umumnya
dibedakan berdasarkan klasifikasi tinggi dan rendah. Sedangkan posisi relatif
kompetitif dibedakan berdasarkan market share antara 1,0 dan 1,5 sehingga
posisi tergolong tinggi (High) disebut pemimpin (leader). Selanjutnya,
setelah semua bisnis unit tersebut dibuatkan plotnya dalam matriks BCG,
pengaruhnya dapat dilihat dalam strategi di tingkat korporat secara
keseluruhan.
4.1 Penjelasan Hasil
 Pertumbuhan Tinggi/Posisi Persaingan Tinggi (The Stars) Bisnis pada posisi
ini menghadapi pertumbuhan pasar yang sangat epat dengan pangsa pasar
yang sangat besar. Stars merupakan kemungkinan jangka panjang terbaik
(growth and profitability). Bisnis ini memerlukan investasi untuk
memperkuat posisi dominannya di tialam pasar yang sedang tumbuh. fetapi
suatu perusahaan perlu berhati-hati, karena pada tahap ini, meskipun posisi
dan cash flow kuat, hal itu mungkin tidak cukup untuk membiayai
pertumbuhan yang cepat. Perusahaan tersebut sebaiknya mengurangi excess
cash terutama jika pasar telah dewasa atau per-tumbuhan menurun.
 Pertumbuhan Rendah/Posisi Persaingan Tinggi (Cash Cows): Pada posisi ini,
pasar dalam kondisi telah dewasa, ting kat pertumbuhan telatif rendah. Hal ini
disebabkan karena posisinya relatif kuat. Karena itu, perusahaan itu
disarankan untuk mengadakan investasi pada Stars/Question Mark.
 Pertumbuhan Rendah/Posisi Persaingan Rendah (The Dogs) Perusahaan
dalann kondisi ini menghadapi pangsa pasar yang sangat rendah, yang terjadi
pada pertumbuhan yang lamban. Cash flowyang rendah dan sering negatif
disebabkan oleh posisi kompetisi yang lemah. Jika perusahaan memerlukan
investasi untuk mempertahankan pangsa pasar Dogs, mungkin lebih baik

12
baginya untuk melaksanakan divest dan inventasi direlokasikan untuk
membiayai Question Mark Stars.
 Pertumbuhan Tinggi/Posisi Persaingan Rendah (Question Mark) Perusahaan
dalam kondisi ini menghadapi masalah pangsa pasar yang rendah dan terjadi
justru dalam kondisi pertumbuhan yang tinggi. Kondisi ini seolah-olah
memberi kesan bahwa cash flow lemah. Investasi sangat diperlukan dan
diharapkan dapat meningkatkan pangsa basar dan menciptakan kondisi ke
arah Stars, tetapi hal ini sangat berbahaya.

Contoh

13
14
BAB 6
ANALISIS KASUS

Perusahaan Semangat yang bergerak dibidang kimia dan farmasi di Indonesia


menggunakan teknik perencanaan portofolio sebagai alat untuk menunjang
manajemen pada proses perencanaan strategi dan pengembangan usaha. Perusahaaan
Semangat membagi usahanya menjadi empat unit produksi yaitu produksi narkotika,
obat generic, obat paten dan kosmetik.

Perusahaan Semangat merupakan satu-satunya perusahaan di Indonesia yang


memproduksi narkotika untuk mensuplai kebutuhan perusahaan farmasi. Untuk
produk paracetamol pada unit obat generik, ternyata sudah banyak pesaing bahkan
ada sebuah perusahaan asing di Indonesia yang mampu menguasai pasar nasional.

Unit produksi obat generic meliputi tablet narkotik dan tablet parasetamol.
Unit produksi tablet narkotik dimana dengan produk bahan baku sendiri, sehingga
biaya produksi rendah dan kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap produk ini
dapat menghasilakn penjualan yang sangat menguntungkan. Sedangkan obat generic
paracetamol sudah terlalu banyak saingan, pasarnya menjadi susah.

Unit produksi obat paten meliputi obat jerawat yang merupakan produk
dengan inovasi baru. Unit produk kosmetik meliputi bedak, cleansing milk,
pelembab dan pemutih. Produk bedak sudah dikenal pasar sebagai produk berkualitas
tinggi dengan harga memadai sehingga penjualan sangat tinggi karena pesaing tidak
mampu mengubah maupun menurunkan minat pasar terhadap produk ini.

Produk pembersih dan pelembab merupakan produk baru yang masih


dikembangkan. Masyarakat belum begitu mengenal produk ini, tetapi perusahaan
masih terus melakukan penelitian guna meningkatkan kualitas dan menarik perhatian
pasar.

Produk kosmetik berupa produk pemutih kulit menjadi tren dalam masyarakat
terutama yang berasal dari bahan alam. Divisi R & D terus melakukan riset
memformulasikan ekstrak bengkoang dalam sediaan krim. Hasil pengamatan
menunjukkan bahwa minat pasar terus meningkat.

15
Perusahaan Semangat mendistribusikan produknya dengan jasa angkutan
karena ternyata biayanya lebih murah.

Perencanaan Portofolio Perusahaan Semangat

SBU Data Jumlah Penjualan Tingkat Laba


Penjualan Pesaing 3 Pesaing pertumbuhan
(juta tertinggi pasar
dolar) (juta
dolar)
tablet amoxicillin 250 5 50, 45, 40 8% 75
bedak 160 4 60, 25, 20 5% 48
pemutih 75 8 50, 30, 25 16% 7.5
obat jerawat 150 6 50, 30, 20 14% 15
narkotik 80 2% 24
pelembab 30 8 40, 30, 25 11% 2.25
pembersih 50 7 60, 60, 55 15% 3
tab. Parasetamol 15 6 70, 40, 30 16% 1.5
sirup parasetamol 18 10 90, 45, 40 7% 0.9

SBU Data Jumlah Penjualan Pangsa Pasar Tingkat Laba


Penjualan Pesaing 3 Pesaing Relatif pertumbuhan
(juta tertinggi pasar
dolar) (juta
dolar)
tablet amoxicillin 250 5 50, 45, 40 5x 8% 75
bedak 160 4 60, 25, 20 2.66x 5% 48
pemutih 75 8 50, 30, 25 1.5x 16% 7.5
obat jerawat 150 6 50, 30, 20 3x 14% 15
narkotik 80 2% 24
pelembab 30 8 40, 30, 25 0.75x 11% 2.25
pembersih 50 7 60, 60, 55 0.83x 15% 3
tab. Parasetamol 15 6 70, 40, 30 0.2x 16% 1.5
sirup parasetamol 18 10 90, 45, 40 0.2x 7% 0.9

Kesimpulan

Berdasarkan analisis dengan menggunakan metode Matriks BCG ada


beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh Perusahaan Semangat.
 SBU yang harus ditingkatkan adalah produk obat jerawat dan pemutih

16
 SBU yang harus dipertahankan adalah produk narkotika, bedak dan tablet
amoxicyllin
 SBU yang dipanen dan dilepas adalah produk sirup parasetamol dan tablet
parasetamol

DAFTAR PUSTAKA

Ovidijus Jurevicius, 2013, BCG Growth-share Matrix, diunduh dari


https://www.strategicmanagementinsight.com/tools/bcg-matrix-growth-share.html,
dikunjungi 11/01/2017

17
Titik Setiawati, 2013, Analisis Matriks Pertumbuhan Pangsa Pasar – BCG, diunduh
dari https://educationtitik.wordpress.com/2013/06/25/analisis-matriks-pertumbuhan-
pangsa-pasar-bcg/, dikunjungi 12/01/2017

Marci Martin, 2016. What Is a BCG Matrix?, diunduh dari


http://www.businessnewsdaily.com/5693-bcg-matrix.html, dikunjungi 11/01/2017

http://lingkarlsm.com/matriks-bcg/, dikunjungi 13/01/2017

18

Anda mungkin juga menyukai