Proses CMC
Proses CMC
3 Processing of CMCs
Pengadukan dan pengepressan konvensional ini hanyalah lanjutan dari bentuk bubuk
untuk memproduksi keramik teknis dan beberapa keramik kaca.Serbuk daridari matriks
dalam proses ini adalah memperoleh campuran yang homogen dari dua konstituen dan
Gambar diatas adalah gambar Hidraulic press yang digunakan untuk menekan campuran
matriks dan penguat.Mesin tersebut mampu memberikan tekanan hingga 5.000 ton, namun
disisi lain mesin sangat lambat.Mesin ini hanya mampu mencetak 10 bagian per menit.
2.3.2 Techniques Involving Slurries
Karena kesulitan untuk memperoleh bahan yang homogen di dalam proses pencampuran
baik.Lembar aliran yang disederhanakan untuk bentuk proses ini diberikan pada gambar 2.2.
hal yang paling penting adalah menjaga constituent dalam keadaan deflocculated,yaitu
constituent harus tersebar dengan baik diseluruh sluri,dan ini dapat dilakukan dengan
menjaga pH larutan .Dispersi selanjutnya dapat ditingkatkan dengan agitasi bubur biasanya
Pada tahap ini komposit dapat dibentik dengan slip casting.Alternatif lain adalah dengan
menggunakan panas dan unsur –unsur lain yang dikeringkan dengan baik ,dicampur dengan
suhu dingin lalu ditekan dalam keadaan panas.Keramik tertentu dapat diproduksi dari bubur
dengan membentuk menggunakan beragai metode termasuk pengecordan dan ekstrusi diikuti
Contohnya adalah pada Plester Paris ,yang diubah dari casting gypsum.2H10, dan AIPO4
yang terbentuk dari larutan fosfat abd dan alumunium hidroksida,bubuk jenis ini dapat
berkualitas tinggi tidak mungkin didapat dalam metode ini.Maka didaerah Britania raya
dikembangkan Kaca-keramik dengan proses slurry and hot pressing.Proses dapat diketahui
Pengolahan dalam keadaan cair merupakan teknik peleburan yang sudah ditentukan
untuk matriks sebuah komposit dari niques untuk CMC .Sejauh ini keberhasilan untuk
metode ini masih sangat terbatas karena reaksi antara matriks dan penguat kurang.untuk itu
dikembangkan subah metode bernama “Matrix Transfer Moulding” atau transfer matrix
moulding keuntungan dari metode ini adalah memungkinkan labrikasi komponen ,seperti
tabung,yang sulit diproduksi oleh metode lain.Produksi Tabung diilustrasikan pada gambar
2.4.
Polimer penghasil keramik dapat digunakan sebagai pengganti bubur dalam roule
produksi untuk komposit yang memiliki serat kontinou namun lebih umum digunakan untuk
untuk melakukan proses pirolisis pada polimer.Suhu pirolisis relative rendah biasanya 600-
100 C.Namun,hasil keramik rendah,umumnya kurang dari 60% dan karenanya diperlukan
beberapa siklus pirolisis untuk mencapai material yang memiliki densitas tinggi.
2.3.4 Sol-Gel Processing
Sol adalah disperse partikel yang ukuranya kurang dari 100 nanometer yang biasanya
diperoleh dengan presiptasi yang dihasilkan dari reaksi dalam larutan , misalnya zirconium
Sebuah gel adalah sol yang telah kehilangan beberapa cairan dan karenanya memiliki
viskositas yang mengikat.Saat ini banyak minat dalam pengolahan sol gel dari keramik dan
ini meluas ke bidang CMC.Adapun proses CMC dengan metode Sol-gel adalah terdapat pad
gambar 2.5.
Gambar 2.5 a)Infiltrasi ke bentuk sebelumnya b)Pencampuran reinforcement kedalam sol atau gel
2.3.5 Vapor Deposition Techniques
Sejumlah metode yang melibtkan pengendapan uap untuk meproduksi CMCs.Uap yang
dimaksud termasuk uap kimia (CVD) evaporasi dan proses bantuan plasma,dan Sputtering
.Pilihan Teknik tegantung dari komposisi matrix dan penguatnya ,sebagai aturan umum CVD
memberikan control komposisi yang lebih baik dan memiliki tingkat pengendapan yang
cepat namun membutuhkan suhu yang lebih tinggi dari pada teknik penguapan
lainnya.Reaksi kimia CVD menyebabkan pengendapan padat pada permukaan substrat yang
dipanaskan .Dalam teknologi komposit ,CVD digunakan untuk memproduksi serat , melapisi
serat (serat boron dan Sic misalnya) dan menginfiltrasi prasesus berposi untuk membentuk
matriks.
Selanjutnya yang akan kita bahas adalah teknik CVI .Tahapan dasar dari teknik CVI
ditunjukan pada gambar 2.6.Reaktan dapat berupa padatan ,cairan , atau gas pada suhu
kamar.Cairan atau padatan dipanaskan kemabali untuk diubah kedalam bentuk gas sehingga
dapat diterima oleh reaktan dalam keadaan gas. Reaktan gas diambil oleh gas yang mengalir
,yang dikenal sebagai gas pembawa dan diangkut ke reactor.Reaktan yang mengandung gas
menyusupi substrat yang dipanaskan yang ditempatkan didalam reactor reaksi kimia terjadi
dalam keadaan gas dan deposisi lebih cepat daripada kebanyakan teknik penguapan gas
Proses Lanxide melibatkan pembentukan metariks keramik oleh reaksi anatara logam cair
bereaksi antara logam cari dan gas , Karbon ,alumunium cair beraksi dengan oksigen
membentuk alumina .Pertumbuhan keramik terjadi di luar permukaan logam asli dan melalui
preform seperti yang ditunjukan oleh gambar 2.7.
Gambar 2.7 Laxid process a)infiltration preform b)wicking of liquid metal along graind boundaries