Anda di halaman 1dari 4

BAB IVe

PEMBAHASAN

Pemberdayaan merupakan suatu usaha atau upaya yang dilakukan dalam rangka

mngembangkan kemampuan dan kemandirian individu atau masyarakat dalam memenuhi

kebutuhannya. Salah satu kegiatan yang penulis lakukan sebagai upaya mewujudkan hal

tersebut adalah dengan melakukan edukasi mengenai diet rendah purin kepada kader di

Posbindu PTM Kasturi. Kader memegang peranan yang sangat penting dan merupakan

ujung tombak dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara mandiri.

Berdasarkan hasil identifikasi dan prioritas masalah, didapatkan yang menjadi

penyebab masalah adalah, kurangnya pengetahuan kader dan masyarakat mengenai diet

rendah purin, kurangnya kemampuan kader untuk mengedukasi masyarakat mengenai diet

rendah purin dan belum adanya media informasi jenis flipbook sebagai media kader dalam

melakukan edukasi kepada masyarakat di posbindu PTM Kasturi Kota Pekanbaru.

Penyebab masalah mengenai kurangnya pengetahuan kader dan masyarakat

mengenai diet rendah purin diatasi dengan alternatif melalui sosialisasi. Sosialisasi

merupakan suatu proses bagaimana memperkenalkan sebuah sistem pada seseorang dan

bagaimana orang tersebut menentukan tanggapan serta reaksinya. Sosialisasi dilakukan

dengan menggunakan metode ceramah tanya jawab. Metode ceramah tanya jawab

merupakan metode menyampaikan informasi secara lisan dan dilanjutkan dengan tanya

jawab untuk melihat umpan balik pendengar. Kegiatan sosialisasi diawali dengan
menjelaskan tentang prinsip diet untuk mengontrol kadar asam urat. Kemudian, dari prinsip

tersebut dijelaskan mengenai jenis makanan apa saja yang dianjurkan, dibatasi dan tidak

boleh dikonsumsi, serta anjuran pengolahan makanan, jumlah dan jadwal yang tepat untuk

mengontrol kadar asam urat. Setelah dilakukan sosialisasi didapatkan bahwa kader dan

masyarakat telah memahami apa yang dijelaskan. Hal ini dibuktikan dengan didapatkan

nilai post-test setelah penyuluhan yang lebih baik dibandingkan dengan nilai pre-test

sebelum penyuluhan. Selain itu, dibuktikan juga dengan feedback peserta yang mengikuti

sosialisasi berupa pertanyaan terkait masalah sosialisasi. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Adistie dkk, pada tahun 2018 bahwa setelah dilakukan sosialisasi

mengenai Pengetahuan Kader Kesehatan Mengenai Deteksi Dini Stunting serta Stimulasi

Tumbuh Kembang Pada Anak di Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten

Sumedang menggunakan metode ceramah tanya jawab menunjukkan bahwa terdapat

peningkatan pengetahuan setelah dilakukan intervensi dengan nilai p sebesar 0,000.

(Adistie F, Lumbantobing VBM, Maryam NNA. Pemberdayaan Kader Kesehatan Dalam

Deteksi Dini Stunting dan Stimulasi Tumbuh Kembang pada Balita. MKK. Vol. 1. No. 2.

2018)

Penyebab masalah mengenai kurangnya kemampuan kader untuk mengedukasi

masyarakat mengenai diet rendah purin diatasi dengan melakukan simulasi menggunakan

flipbook kepada kader. Simulasi adalah suatu metode untuk menciptakan situasi yang nyata

yang melakukan kegiatan yang mirip keadaan sesungguhnya. Simulasi yang dilakukan

bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kader telah memahami mengenai diet rendah
purin pada penderita hiperuresemia dan penggunaan flipbook yang tepat. Kegiatan simulasi

diawali dengan penulis bertindak sebagai edukator yang memberikan edukasi kepada kader

yang berperan sebagai masyarakat. Selanjutnya, penulis yang sebelumnya bertindak

sebagai edukator berganti menjadi masyarakat dan kader yang sebelumnya berperan

sebagai masyarakat berganti menjadi edukator. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan

kader dapat melakukan perannya sebagai edukator cukup baik. Hal ini dibuktikan dari hasil

chek list didapatkan bahwa skor 14 dari 24. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang

dilakukan oleh Retnawati dkk, pada tahun 2014 bahwa setelah dilakukan pelatihan kepada

kader menggunakan metode simulasi didapatkan peningkatan skor keterampilan yang

signifikan dengan nilai p sebesar 0,000. (Retnawati SA, Widajanti L, Nugrahaeni SA.

Pengaruh Pelatihan dengan Metode Simulasi Terhadap Keberhasilan Penerapan Makan

Beraneka Ragam oleh Kader Pendamping (Studi di Kecamatan Trawas Kabupaten

Mojokerto). Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. Vol 2. No. 3. 2014)

Penyebab masalah mengenai belum adanya media jenis flipbook sebagai media

kader dalam melakukan edukasi kepada masyarakat di Posbindu PTM Kasturi diatasi

dengan alternatif berupa pemberian flipbook kepada kader. Flipbook adalah salah satu jenis

animasi klasik yang dibuat dari setumpuk kertas menyerupai buku tebal, pada setiap

halamannya di gambarkan proses tentang sesuatu yang nantinya proses tersebut terlihat

bergerak atau beranimasi. Keuntungan dari penggunaan flipbook adalah bagus untuk curah

pendapat dan melibatkan kelompok secara aktif dalam membuat ide, mudah dibawa, dapat

dipakai dalam ruang yang tidak ada papan tulisnya, ekonomis, bisa dipakai semua orang,
menarik dan cocok untuk kegiatan konseling person to person.20 Flipbook yang diberikan

kepada kader bertujuan memudahkan kader memberikan edukasi mengenai diet rendah

pada penderita asam urat saat kegiatan konseling di Posbindu PTM Kasturi.

Semua kegiatan alternatif pemecahan masalah telah terlaksana dan dapat berjalan

dengan lancar. Evaluasi mengenai setiap alternatif pemecahan masalah akan dinilai pada

pelaksanaan Posbindu PTM setiap bulannya berdasarkan kriteria keberhasilan jangka

panjang. Diharapkan seluruh keberhasilan jangka panjang yang dilakukan dapat terealisasi

dengan baik sehingga dapat mengoptimalkan pelaksanaan Posbindu PTM Kasturi Kota

Pekanbaru.

Anda mungkin juga menyukai