Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Variabel penelitian
Variabel adalah karakteristik atau atribut dari individu atau organisasi yang dapat
diukur atau di observasi yang bisa bervariasi antara individu dan organisasi yang diteliti.
Variabel dapat diteliti sehingga dapat menghasilkan data yang bersifat kategori (data
diskrit/nominal) atau data kontinum (ordinal,interval,rasio) Creswell, (2012) dalam buku
(Sugiyono,2018).
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Pada penelitian ini telah
ditentukan 2 variabel, yaitu variabel bebas atau variabel independen dan variabel terikat
atau dependen.
1. Variabel Bebas
Menurut Sugiyono (2011) variabel bebas adalah “Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel
dependen (terikat)”. Variable bebas pada penelitian ini yaitu Lingkungan sosial
disekolah.
2. Variabel dependen (terikat)
Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas(Sugiyono, 2011). Variabel terikat pada penelitian ini yaitu kepribadian
anak SD.

B. Hipotesis penelitian
Hipotesis merupakan sebuah istilah ilmiah yang digunakan dalam rangka kegiatan ilmiah
dengan mengikuti kaidah-kaidah berpikir biasa, secara sadar, teliti, dan terarah (Putra,
2012). Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
1. Hipotesa alternatif
Hipotesa alternatif biasa dinyatakan dalam kalimat positif
Ha : Terdapat hubungan antara Lingkungan sosial di sekolah dengan kepribadian
anak di SD 1 Pasuruhan lor Kudus.
2. Hipotesa nol
Hipotesa nol dinyatakan dalam kalimat negatif
H0 : Tidak terdapat hubungan antara Lingkungan sosial di sekolah dengan
kepribadian anak di SD 1 Pasuruhan Lor Kudus

C. Kerangka konsep penelitian

Variabel Independent (Bebas) Variabel Dependent (Terikat)

Kepribadian anak di SD 1
Lingkungan sosial di sekolah Pasuruhan Lor Kudus

Gambar 3.1
Kerangka Konsep

D. Rancangan penelitian
1. Jenis penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian analitik korelatif menurut Notoatmodjo
(2010), yaitu suatu metode penelitian yang menganalisa hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat guna mengetahui ada tidaknya hubungan antara kedua
variabel tersebut. peneliti tidak hanya mendeskripsikan saja tetapi juga menganalisis
hubungan antar variabel. Dalam hal ini peneliti ingin melihat hubungan antara
lingkungan sosial di sekolah dengan kepribadian anak SD 1 Pasuruhan Lor Kudus.
2. Pendekatan waktu pengumpulan data
Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan “cross sectional”, yaitu data yang
dikumpulkan sesaat atau diperoleh saat itu juga. Cara ini dilakukan dengan
melakukan survei, wawancara, atau dengan menyebarkan kuesioner kepada
responden penelitian (Putra, 2012).
3. Metode pengumpulan
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama, atau
dengan kata lain data yang pengumpulannya dilakukan sendiri oleh peneliti
secara langsung seperti hasil wawancara dan hasil pengisian angket (kuesioner)
(Widoyoko, 2012).
Data primer dari penelitian ini didapatkan secara langsung dengan cara
mengisi angket (kuesioner) yang diberikan kepada anak kelas 5 dan 6 SD 1
Pasuruhan Lor Kudus.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber kedua. Data
yang dikumpulkan oleh orang atau lembaga lain, dengan kata lain bukan data
yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti (Widoyoko, 2012).
Data sekunder dari penelitian ini didapatkan dari rapot siswa yang
didalamnya ada nilai perilaku/kepribadian anak tersebut dan wawancara dari wali
kelas, guru yang mengajar, dan orang tua.
4. Populasi penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Saryono, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah murid siswa siswi kelas 5 dan 6 SD 1
Pasuruhan Lor Kudus yang pada tahun 2020 sejumlah 46 siwa/siswi.
5. Prosedur sampel dan Sampel penelitian
a. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada
pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka
peneliti dapat mengunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono,
2018). Menurut Notoatmodjo (2010), dalam menentukan besar sampel untuk
skala untuk skala kecil (< 10.000) dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑁
𝑛 = 1+𝑁(𝑑2 )

Keterangan :
n ∶ jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian.
N ∶ jumlah populasi dalam penelitian.
d ∶ taraf kesalahan dalam penelitian (0,05).
1 ∶ angka mutlak.
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑑2 )
46
=
1+46(0,052 )

46
=
1+46 (0,0025)

46
=
1+0,115
46
=
1,115
= 41,2 dibulatkan menjadi 41 siswa/siswi

(Berdasarkan hasil tersebut, maka sampel penilitian adalah : 41


siswa/siswi SD 1 Pasuruhan Lor Kudus).
b. Teknik pengambilan sampel
Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sempel. Untuk
menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian (Sugiyono, 2018).
Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu
Probability Sampling dan Non Probability Sampling. Probability sampling
meliputi, sampel random, proporstionate stratified random, disproportionate
stratified random, dan area random. Nonprobability sampling
meliputi,sampling sistematis, sampling kuota, sampling incidental, purposive
sampling, sampling jenuh, snowball sampling, dan sensus (Sugiyono, 2018).
Teknik sampling Non Probability yang digunakan berupa purposive
sampling. purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data
dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2018).
c. Kriteria sampel
1. Inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subyek penelitian dapat mewakili
dalam sampel penelitian yang memenuhi syarat sebagai sampel (Hidayat,
2010). Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :
a) Siswa/siswi yang bersekolah di SD 1 Pasuruhan Lor Kudus.
b) Siswa/siswi kelas 5 dan 6 SD 1 Pasuruhan Lor Kudus tahun 2019.
c) Siswa/siswi yang berusia 10-12 tahun.
2. Enklusi
Adalah kriteria dimana subyek penelitian tidak dapat mewakili sampel
karena tidak memenuhi syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat, 2010).
Pada penelitian ini kriteria eksklusi adalah :
a) Siswa/siswi yang tidak bersekolah di SD 1 Pasuruhan Lor Kudus.
b) Siswa/siswi yang sedang tidak berada dikelas 5 dan 6 tahun 2019.
c) Siswa/siswi yang berusia kurang dari 10 tahun.
d) Tidak bersedia menjadi responden dan tidak menandatangani lembar
persetujuan menjadi responden.

E. Definisi operasional variabel dan skala pengukuran


Definisi Operasional Variabel adalah batasan yang digunakan untuk membatasi
ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti, definisi
operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada pengukuran atau
pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta pengembangan
instrumen (alat ukur) (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Variabel merupakan Kuesioner Hasil dikategorikan


Dependen: keadaan dalam diri menjadi :
Kepribadian seseorang yang 1) Rendah : jika Ordinal
Anak SD menentukan prosentase nilai
bagaimana total < 17,14
penampilannya 2) Sedang : jika
dalam prosentase nilai
menyesuaikan diri total 61,42%
dengan 3) Tinggi : jika
lingkungannya. prosentase nilai
(Euis W,2013) total > 21,42 %
Variabel adalah kesatuan Kuesioner Hasil dikategorikan Ordinal
Independen: ruang dalam menjadi :
Lingkungan lembaga pendidikan 1) Buruk : jika
Sosial di formal yang prosentase nilai
Sekolah memberikan total 0
pengaruh 2) Sedang : jika
pembentukan sikap prosentase nilai
dan pengembangan total 15,09%
potensi siswa. 3) Tinggi : jika
prosentase total
> 16,98%
F. Instrumen penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2010) “Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas
yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaanya lebih mudah dan
hasilnya lebih baik dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah
diolah”. Menurut Sugiyono (2009) mendefinisikan instrumen penelitian sebagai “suatu alat
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner.
Skala atau kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal
yang ia ketahui. Kuesioner sendiri merupakan istilah lain dari skala atau angket, kuesioner
adalah suatu bentuk instrumen pengumpulan data yang fleksibel dan relatif sangat mudah
(Azwar,2009). Metode kuesioner ini digunakan untuk mengukur lingkungan sosial di
sekolah dan kepribadian anak . Metode kuesioner digunakan dengan modifikasi dari skala
linkert, mengingat variabel-variabel yang disertakan dalam penelitian ini dapat diungkap
dengan skala.
Skala linkert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini
telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selajutnya disebut sebagai variabel
penelitian. Dengan sekala linkert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan
(Sugiyono,2018).
1. Lingkungan sosial di sekolah
Kisi-kisi instrument untuk mengukur lingkungan sosial disajikan dalam bentuk tabel,
yang terdiri dari kisi-kisi konsep instrument yang akan digunakan untuk mengukur
variabel lingkungan sosial.selain itu juga memberikan gambaran sebeapa jauh
instrument ini mencerminkan indicator-indikator lingkungan sosial.
Indicator tersebut diukur dengan Skala Linkert kemudian di uji cobakan kepada 30
orang siswa/siswi yang tidak terpilih dalam sample, dan sesuai dengan karakteristik
populasi yaitu siswa kelas 5 dan 6. Kisi-kisi yang mengukur lingkungan sosial dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.2
Kisi-kisi variabel lingkungan sekolah
No. Item Jumlah Butir
No Indikator
(+) (-)
1 Kegiatan
mengarahkan murid 7
1,2,3,4 5,6,7
ke arah religius

2 Kegiatan membina
8
murid untuk disiplin 8,11,12,15 9,10,13,14

15
Jumlah

2. Kepribadian
Sementara untuk indicator variabel kepribadian siswa diambil dari gaya kepribadian
siswa. Berikut ini adalah kisi-kisi variabel kepribadian siswa:

Tabel 3.3
Kisi-kisi variabel kepribadian
Variabel Sub Variabel Jumlah Total
Butir
Kepribadian 1. Gaya kepribadian siswa, meliputi:
siswa
a) Kepribadian yang mudah 3 1,2,3
menyesuaikan diri
b) Kepribadian yang berambisi 3 4,5,6
c) Kepribadian yang 3 7,8,9
mempengaruhi
d) Kepribadian yang sabar 3 10,11,12
e) Kepribadian yang perseptif 3 13,14,15
f) Kepribadian yang peka 3 16,17,18
g) Kepribadian yang ulet 4 19,20,21,22

Untuk keperluan analisis kuantitaif, maka jawaban itu dapat diberi skor :
Tabel 3.4
Skor variabel lingkungan sekolah dan kepribadian
Standar penilaian Skor penilaian

Selalu Kadang- Pernah Tidak


kadang pernah

Positif 4 3 2 1

Negatif 1 2 3 4

G. Uji validitas dan reabilitas


Instrumen penelitian ini, baik variabel lingkungan sosial di sekolah maupun
variabel kepribadian anak SD diambil dari kuesioner baku, yaitu kuesioner yang telah
digunakan pada penelitian sebelumnya, yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas,
sehingga penelitian ini tidak perlu untuk dilakukan uji validitas dan reabilitas.

H. Cara penelitian
Cara penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengurus segala perijinan baik dari Universitas Muhammadiyah Kudus, PP. Ar-
Roudotul Mardliyyah Kudus.
2. Mengadakan pendataan calon responden dan menghitung jumlah sampel serta
melakukan teknik sampling (purposive sampling).
3. Melakukan pengumpulan data dengan teknik angket (menghemat waktu, tenaga dan
biaya).
4. Melakukan analisis data yang sudah dikumpulkan.

I. Teknik pengolahan data dan analisa data


1. Teknik pengolahan data
Dalam suatu penelitian, pengolahan data merupakan salah satu langkah yang
penting (Notoatmodjo, 2010). Data yang telah dikumpulkan masih dalam bentuk data
mentah (raw data) harus diolah sedemikian rupa sehingga menjadi informasi yang
akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan penelitian (Riyanto, 2010). Menurut
Notoatmodjo (2010) dan Riyanto (2010), pengolahan data terdiri dari 5 tahap, yaitu :

a. Editing (Pemeriksaan Data)


Editing merupakan kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isi kuesioner
sudah diisi lengkap, jelas jawaban dari responden, relevan jawaban dengan
pertanyaan, dan konsisten.

b. Coding (Pemberian Kode)


Coding merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka / bilangan. Tujuannya adalah mempermudah pada saat analisis
data dan juga pada saat memasukkan data.
1) Variabel lingkungan sosial di sekolah
1) rendah : kode 1
2) sedang : kode 2
3) tinggi : kode 3
2) Variabel kepribadian anak SD
1) rendah : kode 1
2) sedang : kode 2
3) tinggi : kode 3
c. Processing (Memasukkan Data)
Setelah merubah data menjadi angka, selanjutnya data dari kuesioner
dimasukkan ke dalam program komputer.
d. Cleaning (Pembersihan Data)
Cleaning merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah
dimasukkan, untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan kode,
ketidaklengkapan, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.
2. Analisa data
Data yang telah diolah tidak akan ada maknanya tanpa dianalisis.Tujuan dari analisis
data adalah untuk memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan
dalam tujuan penelitian, membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan, dan memperoleh kesimpulan secara umum (Notoatmodjo, 2010). Pada
penelitian ini, data yang sudah diperoleh kemudian dianalisis dengan :

a. Analisa univariat
Menurut Notoatmodjo (2010) analisa univariat adalah analisa yang dilakukan
pada tiap variabel. Analisa ini menghasilkan data numerik dan kategorik berupa
distribusi frekuensi atau persentase, akan menghasilkan analisis dalam bentuk
sebagai berikut :

Rumus :
𝑓
𝛴% = 𝑥 100%
𝑁
Keterangan :
Σ = Persentase hasil
f = Frekuensi yang dihasilkan
N = Jumlah seluruh sampel
b. Analisa bivariat
Analisis bivariat adalah analisa pada dua variabel yang diduga berhubungan atau
berkorelasi (Notoatmodjo, 2010). Analisa dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan lingkungan sosial disekolah dengan kepribadian anak SD
1 pasuruhan Lor Kudus yang diolah secara statistik menggunakan program
komputer dengan uji statistic Rank Spearman.

Rumus :
6d 2
  1
N ( N 2 1)

Keterangan :
 : Spearman rho
d : Jumlah ranking
N : Jumlah sampel
1 dan 6 : angka mutlak
Interpretasi hasil penelitian :
a) Apabila p value > 0,05, Ha ditolak berarti tidak ada hubungan antara
kecerdasan emosional pada santri putra dengan kepatuhan pada peraturan
Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Mardliyyah Kudus.
b) Apabila p value < 0,05, Ha diterima berarti ada hubungan antara
kecerdasan emosional pada santri putra dengan kepatuhan pada peraturan
Pondok Pesantren Ar-Roudlotul Mardliyyah Kudus.
c) Selain itu dalam uji Spearman Rho harus dicari kekuatan kedua hubungan
dua variabel.
Tabel 3.5
Koefisien dan Kekuatan Hubungan antara Dua Variabel
Koefisien Kekuatan Hubungan
0,00 Tidak ada hubungan
0,01-0,20 Lemah
0,21-0,40 Moderat
0,41-0,70 Kuat
0,71-1 Sangat kuat
Sumber: Swardjana, 2010

J. Etika penelitian
Menurut Hidayat (2010), masalah dalam etika penelitian keperawatan yang harus
diperhatikan adalah:
a. Informed consent (lembar persetujuan)
Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dan responden penelitian dengan
memberikan lembaran persetujuan. Tujuan Informent consent adalah agar subjek
mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek
bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responden
tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak calon responden.
b. Anonimity (tanpa nama)
Masalah etika penelitian merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam
penggunaaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau tidak
mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode
pada lembar pengumpulan data.
c. Confidentiality (kerahasiaan)
Merupakan masalah etika dengan menjamin kerahasiaan dari hasil penelitian baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah
dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu
yang akan dilaporkan pada hasil riset.

K. Jadwal penelitian
Terlampir
KUESIONER LINGKUNGAN SEKOLAH

Nama :

Nomer Absen :

Kelas :

Petunjuk :

1. Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang telah disediakan


2. Berilah tanda check list (centang) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan
pendapat anda
3. Alternatif jawaban dari pernyataan tersebut menggunakan skala jawaban sebagai berikut:
S : Selalu
KK : Kadang-kadang
P : Pernah
Tp : Tidak Pernah

No Pernyataan S KK P TP

1. Guru pernah mengajarkan siswa agar


berdoa sebelum dan sesudah belajar di
kelas.
2. Guru mengajarkan siswa agar saling
menghormati antara pemeluk agama lain.
3. Siswa sering mengucapkan salam ketika
bertemu orang lain di lingkungan sekolah.
4. Siswa sering melaksanakan shalat Dzuhur
berjamaah di sekolah.
5. Siswa tidak membeli jajan di kantin sekolah

6. Siswa berkomunikasi yang baik dengan


seluruh anggota di sekolah
7. Petugas kebersihan selalu membersihkan
lingkungan sekolah setiap pagi sebelum
pembelajaran dimulai.
8. Staf sekolah mampu memberi rasa nyaman
pada siswa pada saat berurusan masalah
administrasi.
9. Siswa pernah tidak mengerjakan PR dan
terlambat masuk setelah pembentukan
karakter di sekolah.
10. Siswa pernah bolos sekolah setelah
diadakan pembentukan karakter di sekolah.
11. siswa berpakaian sopan dan rapi ke sekolah.

12. Siswa membuang sampah pada tempatnya.

13. Guru kurang disiplin dalam menerapkan


karakter yang baik terhadap siswa.
14. Siswa melanggar peraturan sekolah.

15. Guru BK memanggil siswa yang tidak taat


aturan/yang berkelahi.

KUESIONER KEPIBADIAN SISWA

Nama :

Nomer Absen :

Kelas :

Petunjuk :

1) Tulislah identitas anda pada lembar jawaban yang telah disediakan


2) Berilah tanda check list (centang) pada pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan
pendapat anda
3) Alternatif jawaban dari pernyataan tersebut menggunakan skala jawaban sebagai berikut:
S : Selalu
KK : Kadang-kadang
P : Pernah
Tp : Tidak Pernah

No Pernyataan S KK P Tp

1. Saya senang berteman dengan siapa saja.

2. Ketika berada di lingkungan baru saya


merasa tidak nyaman.
3. Saya senang mencoba hal-hal baru.

4. Ketika ada PR, saya mengumpulkan tepat


waktu.
5. Saya menyelesaikan tugas dengan tuntas.

6. Ketika saya berbicara, teman-teman


memperhatikan apa yang saya bicarakan.
7. Teman-teman sering meniru apa yang saya
lakukan.
8. Teman-teman tertarik dengan mainan baru
yang saya miliki.
9. Saya marah apabila ada orang yang
mengolok-olok.
10. Ketika mendapat nilai jelek, saya menerima
dan belajar lebih giat lagi.
11. Apabila teman sakit, saya menjenguknya.

12. Apabila teman melakukan kesalahan, saya


memaafkan dengan senang hati.
13. Ketika teman sedih, saya menghibur.

14. Ketika teman sedang bercerita, saya


mendengarkan dengan sepenuh hati.
15. Ketika sampai dirumah, saya mengulang
kembali pelajaran yang diberikan oleh guru.
16. Saya mempelajari materi pelajaran sebelum
diajarkan oleh guru.

Anda mungkin juga menyukai