Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Bahasa Indonesia ini. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak karena telah banyak membantu
sehingga tugas ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.
Tugas Bahasa Indonesia ini disusun berdasarkan informasi yang penulis dapatkan
dari hasil Praktek Galangan Kapal di PT. JMI Unit 1 dan Unit 2 serta dari berbagai referensi
yang penulis dapatkan.
Dengan tersusunnya Makalah ini, penulis berharap agar kiranya ini dapat digunakan
sebagai salah satu sumber penambah ilmu, wawasan, dan pengetahuan. Disamping itu penulis
mengharapkan bahwa tugas ini tidak hanya sebagai pelengkap tugas saja melainkan dapat
disebut sebagai hasil karya yang digunakan sebagaimana mestinya.
Akhirnya penulis sadar bahwa tugas ini belumlah sempurna, oleh karena itu demi
kesempurnaan tugas yang akan dibuat berikutnya, penulis sangat mengharapkan saran serta
dukungan maupun kritik yang sifatnya membangun dari para pembaca sehingga dengan
semua itu kesempurnaan tugas ini dapat tercapai.
Penulis
ii | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Tujuan .................................................................................................. 2
1.3 Rumusan Masalah ............................................................................... 3
1.4 Metode Penulisan ................................................................................ 3
1.5 Waktu & Tempat ................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN UMUM
2.1 Sejarah Perusahaan .............................................................................. 4
2.2 Perkembangan Perusahaan .................................................................. 4
2.3 Lokasi Perusahaan ............................................................................... 5
2.4 Visi & Misi Perusahaan ........................................................................ 8
2.5 Sarana & Fasilitas Galangan................................................................. 8
2.6 Pengalaman Pembuatan & Reparasi Kapal ......................................... 11
2.7 Fungsi Kepala Divisi & Kepala Bagian Perusahaan ........................... 14
BAB III TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 16
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pengertian Perbaikan & Perawatan Mesin ........................................... 17
4.2 Metode Perbaikan & Perawatan Mesin ................................................ 17
4.3 Tahap Perbaikan & Perawatan Mesin ................................................. 22
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 31
5.2 Saran .................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 32
iii | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
BAB I
PENDAHULUAN
Kamis - Jumat Tanggal 2– 3 Januari 2019 pukul 13.00 – 17.00 di PT. Janata Marina Indah
Unit 1 & Unit 2 Semarang
PT Jasa Marina Indah Semarang berdiri dengan ijin Dirjen HUBLA (Perhubungan
Laut) No. BXXXII-1974 / DJM / 20. Didirikan pada tanggal 7 Februari 1977 dengan akte
notaris No. 4 P. Tamara di Jakarta, yang beralamat di jalan Tiang Bendera 82 Jakarta
Barat. Kantor pusat PT. JMI berada di Menara Kadin Indonesia, J1. HR. Rasuna Said
Block X-5 Kav.2-3, Jakarta PT. JMI mempunyai 2 galangan atau shipyard di Semarang,
yaitu :
1. PT. JMI Unit I, yang beralamat di Pelabuhan tanjung emas Jl. Deli no.21 Semarang.
2. PT. JMI Unit II, yang beralamat di Pelabuhan tanjung emas Jl. Yos Sudarso Semarang
Pada awal berdirinya, PT. Jasa Marina Indah melaksanakan perbaikan maupun
perawatan kapal dengan menyewa dock pada perusahaanperusahaan yang berada di Jakarta
dan sekitarnya. Tahun 1981 PT. Jasa Marina Indah mulai membangun dock gali (Graving
Dock) ukuran 90 x 20 x 4,6 m & kemudian pada tanggal 29 Desember 1982 Graving Dock
tersebut diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah, H. Soepardjo Roestam dengan nama
Graving Dock "Jasa Marina Indah".
4. Telah menyelesaikan 50 buah kapal dengan ukuran terbesar yang pernah dibangun
awal tahun 2003 ditingkatkan menjadi ISO 9001 : 2008 dengan Badan Akreditasi
Lloyd's Register
Mengakomodasi Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 1998 & UU PT No. 40 Tahun 2007 yang
menyebutkan nama perusahaan harus mencerminkan bidang usaha, maka diputuskan dalam
RUPS tanggal 16 Juli 2009 nama perusahaan menjadi "PT. Janata Marina Indah"
1. PT. JMI Unit 1, yang beralamat di Pelabuhan Tanjung Emas J1. Deli no.21 Semarang.
2. PT. JMI Unit II, yang beralamat di Pelabuhan Tanjung Emas Jl. Yos Sudarso Semarang
Dari kedua lokasi galangan milik PT. Janata Marina Indah memiliki total area :
c. Luas total Area Gedung dan Shipyard yang dimiliki adalah ±10,4 Ha
Unit I:
Unit II:
1. VISI
Sebagai perusahaan galangan kapal nasional swasta di Indonesia merupakan salah satu
2. MISI
luar negeri, terutama untuk ukuran dan jenis kapal yang sudah mampu dibangun
2.5 Sarana dan fasilitas galangan PT. Janata Marina Indah Shipyard
fasilitas galangan pada medio 1985. Building berth yang merupakan tempat untuk
DWT menjadi 7.000 DWT. Graving dok juga diperpanjang dari ukuran semula 90
Graving dok ini dilengkapi dengan pompa-pompa air untuk memompa air
dari dalam dok. Selain itu juga dibangun bengkel plat, bengkel mesin dan bengkel
listrik. Penambahan mobile crane, wharf crane dan peralatan lainya menjadikan
JMI sebagai galangan pembangun dan perbaikan kapal yang patut diperhitungkan
Peralatan yang dimiliki oleh JMI Unit 1 sudah mampu untuk bersaing
dengan galangan kapal luar negeri yang mempunyai peralatan dan teknologi yang
Tanjung Emas Semarang, dengan kapasitas 4 kali lebih besar dibandingkan dengan
JMI Unit 1.
Menempati areal seluas 8,2 hektar, dok gali di Unit 2 ini sangat strategis bagi
kapalnya. Dok gall di JMI unit 2 akan mampu menampung kapal-kapal besar
berkapasitas hingga 20.000 DWT. Sementara itu Building dock yang telah selesai
DWT.
untuk perawatan terapung sebelum dan sesudah dok serta penyelesaian kapal baru
setelah diluncurkan. Kemudian pada tahun 2013 PT. JMI Unit 2 telah berhasil
10 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
menyelesaikan 5 buah kapal tunda/ tug boat dengan panjang (LPP) 26,85 meter
2.6 Pengalaman pembuatan kapal dan reparasi kapal galangan PT. Janata Marina
Indah Shipyard
Sebagai salah satu perusahaan kapal terbesar di Indonesia tentunya sudah banyak
proyek pembuatan kapal baru yang telah dikerjakan oleh PT. Nil baik dari dalam maupun
luar negeri dengan berbagai ukuran dan jenis kapal, selain pembuatan kapal baru pastinya
juga pekerjaan reparasi kapal juga berjalan dengan baik di galangan PT. JMI baik di unit
1 maupun unit 2.
11 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Berikut adalah data kapal bangunan baru dan data kapal repair yang pernah
12 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
b. Data kapal reparasi
13 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
2.7 Fungsi Kepala Divisi dan Kepala Bagian PT. Janata Marina Indah
Job Desk :
• menangani seluruh instalasi pipa di kapal
• menangani semua akomodasi dalam kapal, menggunakan alat berat atau
pemindah.
• instalasi infra struktur kapal meliputi aksesoris, seperti : cabin, sekoci,
dekorasi ruang, dsb.
• menangani hull outfitting, reparasi kambung ( bekerjasama dengan bagian
lambung dan docking)
• menangani perbaikan propeller
14 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Kepala Bagian Keselamatan
Definisi bagian safety dalam suatu galangan kapal adalah bagian yang menangani
segala bentuk keselamatan dan standarisasi suatu keselamatan kerja sebelum
pelaksaan pekerjaan tersebut, serta mengawasi proses kerja tersebut agar
meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
Job desk : mengontrol segala kegiatan proyek supaya meminimalisir atau
mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
15 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang perlu dilaksanakan terhadap
seluruh obyek baik Non – Teknis meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat
berfungsi dengan baik dan teknis meliputi suatu material atau benda yang bergerak
ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan berfungsi
dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.
Perawatan juga diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk
mempertahankan manajemen dan material sampai pada suatu tingkat kondisi tertentu.
Perawatan kapal dalam arti luas, meliputi segala macam kegiatan yang ditujukan untuk menjaga
agar kapal selalu berada dalam kondisi laik laut (sea worthyness) dan dapat dioperasikan untuk
pengangkutan laut pada setiap saat dengan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu.
Sistem Perawatan Berencana adalah salah satu sarana untuk menuju kepada perawatan kapal
yang lebih baik dan secara garis besar tujuannya adalah :
a. Mengoptimalkan daya dan hasil guna material sesuai fungsi dan manfaatnya
(efficiency material)
b. Mencegah terjadinya kerusakan berat secara mendadak (breakdown), serta mencegah
menurunnya efisiensi.
c. Mengurangi kerusakan yang mendadak atau pengangguran waktu berarti menambah
hari-hari efektif kerja kapal (commission days).
d. Mengurangi jumlah perbaikan dan waktu perbaikan pada waktu kapal melaksanakan
perbaikan Dok tahunan (economical cost).
e. Menambah pengetahuan awak kapal dan mendidik untuk memiliki rasa tanggung
jawab serta disiplin kerja (sence of belong).
Kapal tidak akan memenuhi persyaratan standar internasional dan dinyatakan laik laut, apabila
tanpa dilandasi dengan pemahaman, pendalaman dan pelaksanaan pada peraturan-peraturan
1. IMO the SOLAS, Chapter II-1, Part C & E : Machinery and Electrical Installation.
2. Sistem manajemen perusahaan pelayaran (shipping management system).
3. Sistem perawatan terencana (planned maintenance system) dengan pemahaman bahwa
permesinan di kapal merupakan salah satu “Asset Termahal” dalam perusahaan
pelayaran.
16 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
BAB IV
PEMBAHASAN
Perawatan kapal dapat diartikan sebagai suatu usaha atau kegiatan yang dilakukan
terhadap kapal untuk mencegah terjadinya kerusakan dan mengembangkan kepada kondisi
yang lebih baik. Pekerjaan perbaikan kapal dibutuhkan jika ada kerusakan yang terjadi, karena
usia kapal yang bertambah dan ausnya bagian-bagian dari konstruksi kapal, sehingga berakibat
berkurangnya kemampuan kapal. Seperti diketahui, bahwa perwatan memerlukan penanganan
yang baik dan memerlukan biaya yang cukup mahal, sehingga perusahaan pelayaran akan selalu
mengusahakan untuk menekan biaya. Dalam pengoperasian kapal juga banyak terdapat
kendala-kendala yang sering dihadapi, karena masih ada pemilik kapal yang selalu
memperhatikan atau memperhitungkan bahwa perawatan bagian-bagian dari kapal secara rutin
merupakan suatu pemborosan, sehingga aspek-aspek penerapan manajemen rencana perawatan
kapal perlu diterapkan sepenuhnya dan dikendalikan seefisien mungkin.Suatu aktifitas dan
perbaikan mesin yang perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik teknis, meliputi seluruh
material atau benda yang bergerak atau tidak bergerak sehingga material tersebut dapat dipakai
dan berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan Standar Internasional dan non
teknis. Meliputi manajemen dan sumber daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik.
Kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada
suatu tingkat kondisi tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar
kapal selalu berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan
laut pada setiap saat degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu
17 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Kronologi perawatan tidak dicatat secara sistimatis, sehingga tidak terdapat
kesinambungan dalam kegiatan perawatan selanjutnya.
Tidak mengacu standar perawatan dan perbaikan kapal (PMS) sesuai dengan Manual
Instruction Book.
Tidak adanya kepedulian / kepekaan para pengawas terhadap ketidak – teraturan
pelaksanaan pekerjaan perawatan.
Tidak adanya bukti-bukti terjadi kerusakan-kerusakan, kekurangan sebelumnya, kapal
menganggur dan kerugian-kerugian lainnya.
Tidak tersedianya suku cadang yang cukup untuk setiap pesawat / mesin, sehingga
memhambat waktu operasi kapal pada saat menunggu pengadaan suku cadang
tersebut.
Banyak data-data yang dilaporkan dari kapal ke darat (kantor), namun sedikit saja
yang diproses untuk manfaat perawatan dan perbaikan kapal.
Nakhoda dan ABK yang tidak berkualitas dan professional di bidangnya.
18 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Walaupu biaya perawatan sangat besar, namun semua itu dapat diperhitungkan sesuai
anggaran biaya perawatan dan diperkirakan paling sedikit ada penghematan biaya
sebesar 20%.
19 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Bagaimana menjalankan sistem perawatan dan perbaikan sebelumnya
Berapa anggaran yang disediakan guna menjalankan PMS tersebut
Urgensi perawatan dan perbaikan terhadap tiap-tiap mesin
20 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Rencana kerja berdasarka kondisi suku cadang yang masih ada diatas kapal , yaitu :
hanya mesin-mesin yang mempunyai suku cadangyang cukup saja yang mendapatkan
perawatan dan perbaikan (rencana kerja kondisi).
Rencana kerja menunggu apabila terjadi kerusakan, baru dilaksanakan perawatan dan
perbaikan, walaupun kapal harus mengalami penundaan operasi.
21 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Adakan pertemuan keselamatan (safety meeting) sebelum melakukan pekerjaan dan
yakinkan bahwa pekerjaan dilakukan dengan aman dan tidak ada tindakan yang
membahayakan. Apabila ada dibuatkan, misal Hot work permit, Enclose permit, dan
sebagainya.
Melapor kepada KKM dan untuk pekerjaan pada mesin – mesin penting langsung
mengganggu operasi kapal; KKM harus terlebih dahulu melaporkan kepada Nakhoda
dan kordinasi dengan Mualim I.
Persiapakan Daftar / urutan pekerjaan (Check List), Berita Acara (Statement of Fact),
Laporan kerusakan (Damage report), Laporan perawatan (Maintenance report),
Laporan perbaikan (Repair report), dan sebagainya.
Tahapan – tahapan perawatan dan perbaikan Mesin Penggerak Utama, yang popular dalam
bahasa permesinan adalah Top Overhaul dan Major Overhaul
22 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
o Pompa Udara Bilas (Air Scavanging Blower).
o Sistem Udara Pengontrol (Pneumatic Control System)
o Sistem Pengaman (Safety Devise System)
o Alat-alat Pengukur Panas (Thermometers)
o Alat-alat Pengukur Tekanan (Pressure Gauge / Manometer)
o Penggantian MInyak Pelumas (Lube Oil Crankcase Renew)
o Pemeriksaan Baut dan Mur Ruang Engkol (Bolt & Nut Inspection)
o Kunci – kunci / peralatan khusus (Special Tools) dan lainnya.
23 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
juga sangat banyak dan menimbulkan keausan-ausan yang tidak merata, perawatannya dengan
sistem pelumasan yang cukup dan lancar.
24 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Perawatan dan Perbaikan
Pemeriksaan batang yang sudah bengkok sangat mudah sekali, yaitu dengan
meletakkan batang tersebut dimeja yang benar-benar rata kemudian batang
digelindingkan dan dapat menggelinding dengan baik berarti masih lurus dan
sebaliknya tidak mau menggilinding/berputar berarti batang sudah bengkok dan harus
diganti baru.
Periksa semua sistem minyak pelumas, yakinkan semua sudah bekerja dengan baik
dengan jumlah minyak yang cukup, yakinkan pada saat penyetelan jumlah minyak
pelumas rocker Arm ini hanya boleh dilakukan oleh Masinis yang merawatnya atau
Masinis I sebagai kepala kerja.
Pemeriksaan berikutnya adalah pada kedua ujung batang pendorong Rocker Arm tersebut
apakah masih berbentuk bulat-licin-mengkilat, apabila tidak demikian atau sudah berbentuk
tidak bulat-kasar-ada bekas luka sebaiknya langsung diganti dengan suku cadang yang baru.
25 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
4.3.2 MAJOR OVERHAUL
Major Overhaul adalah tahapan kedua perawatan dan perbaikan untuk pembersihan,
pemeriksaan, pengukuran, penganalisaan, penggantian baru pada semua bagian-
bagian/material mesin yang bergerak. Pelaksanaaannya dilakukan pada saat mesin sudah
bekerja sudah mencapai antara 8.000 jam kerja – 16.000 jam kerja.
26 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
Penjelasan Perawatan Major Overhaul.
Major Overhaul adalah salah satu tindakan atau bagian penting dari suatu sistem perawatan dan
perbaikan yang dilakukan pada semua Motor Diesel untuk semua type dan jenis dari pabrik
manapun.
Tujuan utama dilaksanakan perawatan dan perbaikan Major Overhaul ini antara lain adalah :
a. Mengembalikan kondisi ”performance” semula mesin (diesel) yang sudah bekerja dan
berjasa melakukan langkah-usaha antara 8.000 – 16.000 jam kerja dengan
menggunakan banyak komponen yang bergerak, sudah seharusnya dilakukan
penggantian material yang 100% baru, sehingga diharapkan ”performance” Mesin
dapat kembali normal seperti 95% baru.
b. Dalam kenyataannya dilapangan tidak semua dilakukan penggantian material baru,
terutama material yang kondisinya masih cukup baik dan belum melebihi ambang-
batas maksimum yang diijinkan, artinya material tersebut masih layak untuk dipakai
dalam kondisi antara70% - 80% (misal : Cylinder Liner, Cylinder Head, piston, spring,
Exhaust & Intake Valves), sehingga diharapkan ”performance” mesin hanya dapat
mencapai sekitar 70% saja.
c. Kondisi pada Item No.2 tersebut diatas adalah yang paling banyak dilakukan
dilapangan/di kapal, dengan banyak pertimbangan bahwa perusahaan tidak
menghendaki antara lain :
Biaya perawatan dan perbaikan yang besar
Kecepatan kapal yang maksimum
Perawatan dan perbaikan sesuai dengan Running Hours
Pengawasan perusahaan dan Class yang ketat
Safety Management yang terlalu formal.
27 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dapat ditarik kesimpulan Perawatan atau Pemeliharaan adalah suatu kegiatan yang
perlu dilaksanakan terhadap seluruh obyek baik non-teknis meliputi manajemen dan sumber
daya manusia agar dapat berfungsi dengan baik teknis meliputi suatu material atau benda yang
bergerak ataupun benda yang tidak bergerak, sehingga material tersebut dapat dipakai dan
berfungsi dengan baik serta selalu memenuhi persyaratan internasional.
Kegiatan yang diperlukan untuk mempertahankan manajemen dan material sampai pada
suatu tingkat kondisi tertentu.Segala macam kegiatan yang ditunjukan untuk menjaga agar
kapal selalu berada dalam kondisi baik laik laut dan dapat dioperasikan untuk pengangkutan
laut pada setiap saat degan kemampuan diatas kondisi minimum tertentu
Jika pemelihara dilakukan dengan baik dan sesui prosedur maka dapat dipastikan usia
dari material dan usaha kapal ketika berlayar dapat maksimal dan tidak ada kendala.
5.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini penulis berharap makalah ini dapat menambah
wawasan dan pengetahuan pembaca. Selanjutnya penulis juga mengharapkan kritik dan saran
guna peningkatan kualitas dalam penulisan makalah ini.
28 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l
DAFTAR PUSTAKA
A. Wiranto, T. Koici, 1993. Motor Diesel Putaran Tinggi. Pradnya Paramita : Jakarta.
V.L.MALLEEV, M.E., DR.A.M, 1986. Operasi dan Pemeliharaan Motor Diesel. Erlangga :
Jakarta.
29 | P r a k t e k G a l a n g a n K a p a l