Modul 1 PDF
Modul 1 PDF
Dengan pengertian sebenarnya yang dipentingkan dari pembuatan skripsi (selain teknik p
enulisan yang sudah baku) adalah bagaimana si penulis mencoba menjelaskan
suatu gejala dengan merujuk kepada satu atau lebih teori. Dari pengertian ini
dapat terlihat bahwa bagi suatu karya skripsi yang dipentingkan adalah
soal rujukan ilmiahnya. Dengan pengertian ini substansi pengertian
skripsi terletak pada usaha untukmenjelaskan (eksplanasi) dan mungkin
pemerian yang lebih jelas (deskripsi) suatu gejala.
Dengan skripsi memang dituntut kemampuan mahasiswa untuk
merumuskan penalaran ilmiahnya terhadap suatu gejala, bagaimana gejala
itu dicoba untuk dijelaskan dengan suatu rujukan teori dan bagaimana
kesimpulan yang diambil dari usaha-usaha untuk menjelaskan gejala
tersebut. Bisa jadi penalaran
mahasiswa tadi berkembang lebih jauh, untuk mengembangkan suatu posisi il
miah tertentu (berupa suatu tesis atau hipotesis tertentu) dan dituntut untuk
dibuktikan lewat suatu penelitian ilmiah yang cukup rumit.
a.TESIS
Tesis menurut pengertiannya adalah pengajuan suatu proposisi teoritis (tesa), dan lewat
pembuatan tesis ini, tesa (academic standpoint) sekaligus harus dibuktikan lew
at
penelitian ilmiah yang sudah harus lebih advance; tidak lagi sekedar deskripsi
tapi layaknya berada pada taraf: theory testing.
a.DISERTASI
Suatu disertasi pada hakekatnya adalah pengembangan lebih lanjut dari
suatu
tesis. Dengan kata lain pengajuan suatu PROPOSIS TEORITIS dan teknik pen
ulisan
baku seperti tesis adalah HAL YANG MUTLAK. Namun yang membedakan
dari tesis adalah keluasan (ekstensif) dan kedalaman (depth) dari pembuktian
tesanya harus lebih advance. Idealnya suatu disertasi harus lebih dari sekedar p
engujian
teori lebih lanjut ia membuka kemungkinan pengajuan suatu terobosan teoritis
yang baru.
Jadi kalau bisa semacam “theory building”. Kalaupun belum memungkinkan d
ilakukan “theory building”, paling tidak ada sesuatu yang “baru” yang
dihasilkan dari suatu karya disertasi. Karenanya metodologi penelitiannya
pun harus
lebih “advance”, karena concernnya lebih kepada membuat model teoritis baru
.
a.TUGAS AKHIR
Tugas akhir adalah penulisan laporan suatu proyek, yang ditulis bisa oleh satu atau maksi
mal oleh dua penulis mengenai suatu proyek yang didesain untuk mencoba me
ncari model pemecahan (problem solving) terhadap suatu permasalahan riil. T
ugas akhir bisa berbentuk proyek payung (pelaksanaan proyek bisa berkelomp
ok), namun penulisan laporanakhirnya bisa dipecah dan dikerjakan oleh satu at
au dua orang masing-masing.
Penulisan tugas akhir, praktis kaidah teknisnya juga tunduk pada format penuli
san ilmiahseperti skripsi dan tesis.
Namun ada perbedaan yang mendasar dari tugas akhir, tugas akhir
adalah bukan penelitian ilmiah yang advance untuk menguji suatu tesa,
tetapi bagaimana dari suatu pendekatan teoritis yang dipilih bisa diturunkan
model-model pemecahan masalah
yang langsung diaplikasikan untuk menjawab suatu permasalahan riil di lapan
gan.
Jadi concernnya bukan pada pembuktian teori, tapi kepada bagaimana
disusun suatu program konkrit, dan program konkrit itu diaplikasikan pada
permasalahan riil.
Kadang–kadang memang ada unsur penelitian juga dalam tugas akhir,
misalnya untuk mengetahui efek
dari program, atau berbentuk action research, misalnya.
Secara sederhana, skripsi itu menjawab apa, tesis menjawab apa dan mengapa, Dan
disertasi itu menjawab apa, mengapa dan bagaimana.
Tidak semua bagian Publication Manual ini diambil, tetapi bagian-bagian relevan
saja, terutama yang menurut pengamatan saya akan sering dipakai oleh mahasiswa.
Yang menjadi perhatian khusus saya adalah bahwa pada masa sekarang sumber
referensi pengetahuan tidak lagi terbatas pada buku dan jurnal saja, tetapi juga
media audio-visual dan media internet. Masih banyak di antara kita –mahasiswa
maupun dosen—yang belum memahami penulisan referensi gaya APA untuk
referensi semacam itu, sehingga mudah-mudahan panduan ini bermanfaat.
Bila ada beberapa karya dengan penulis sama, yang ke semuanya diterbitkan
pada tahun yang sama, tulislah tahun disertai huruf a, b, c, d dan seterusnya,
dipisahkan oleh koma.
Beberapa penelitian dalam dasawarsa terakhir ini menunjukkan bahwa
ada hubungan erat antara motivasi berprestasi dan kinerja di
perusahaan (Soekanto, 2001a, 2001b).
1.Karya klasik
Bila karya klasik tidak bisa ditentukan tanggalnya, sebutkan tahun
terjermahannya, didahului terj.
Hal itu sudah banyak disebutkan pada zaman Yunani Kuno
(Aristotles, terj. 2000)
Karya puisi klasik ditulis, tanpa halaman, sebutkan nomer urut bagiannya (bab,
bait, canto) dan versi yang dipakai bila ada. Bila karya klasik itu adalah kitab
suci sebutkan nama kitab, surah dan ayat kutipan dengan menulisnya di dalam
kurung sesudah kutipan.
I Korintus 13:1
Q.S. Al Baqoroh 2:4
Dhammapada 200
Kitab suci tidak perlu dituliskan pada Daftar Pustaka, kecuali bila memang ada
maksud khusus untuk menjelaskan sesuatu. Dengan demikian, maka versi
penerbitan kitab suci itu (misalnya: Alkitab versi King James; Al Quran versi
Dept. Agama RI tahun tertentu) harus ditulis sebagaimana karya buku.
[1] Dalam APA Publication Manual ditulis n.d. (no date). Singkatan dalam bahasa Indonesia diambil dari
buku Pedoman Penyajian Karya Ilmiah (Gunawan, Achmadi, & Arianti, 2004).
[2] Bagian ini merujuk pada British Psychological Society (2004).
PROPOSAL LAPORAN
Prakata Ringkasan/Abstrak
LAPORAN PENELITIAN
BAB 1 – 4 sama seperti menyusun proposal hanya perubahan bahasa menjadi telah
dilakukan.
BAB 5 Hasil
Hasil penelitian hanya menuliskan hasil sesuai tujuan penelitian, jika
penelitian deskriptif dan uji hanya uji tendensi sentral maka hanya data
tersebut yang ditampilkan ataupun distribusi frekuensi data. Jika penelitian
komparatif atau bertujuan membandingkan variabel a dan b maka hasil
berfokus pada hasil analisa uji komparatif yang digunakan baik Chi Square,
Anova, Uji T, Uji Z. Jika penelitian bertujuan sampai membuat permodelan
maka hasil mulai dari uji Bivariat sampai Multivariat.
Pada Penelitian kualitatif hasil penelitian disesuaikan dengan tujuan dan hasil
yang dicapai. Jika narrative inquiry maka keseluruhan cerita dari semua
partisipan penelitian disampaikan beserta hasil refleksi. Jika fenomenologi
maka tampilkan hanya tema yang ditemukan beserta minimal dua pernyataan
dari partisipan yang paling bermakna terhadap tema, sedangkan hasil analisa
verbatim, verbatim dilampirkan pada lampiran.
BAB 6 Pembahasan
Bandingkan hasil penelitian yang didapatkan dengan penelitian orang lain
atau penelitian sejenis apakah hasil sama atau terdapat perbedaan, kemudian
lakukan analisa. Pembahasan lebih diutamakan menggunakan artikel dari
jurnal ilmiah terkini (10 tahun terakhir).
Berikan juga penjelasan keterbatasan penelitian, keterbatasan penelitian
bukan dari peneliti melainkan dari subjek penelitian, tempat penelitian atau
hal lain yang sifatnya teknis dalam penelitian.
BAB 7 Kesimpulan dan saran
Kesimpulan merupakan penarikan kesimpulan dari hasil penelitian, bukan
menulis ulang hasil penelitian.
Saran didasarkan dari keterbatasan penelitian.
Berikut ini akan diuraikan cara penulisan BAB 1 - 4, akan tetapi yang akan dijelaskan
adalah penulisan untuk proposal Evidence Based Practice pada Karya Ilmiah Akhir Profesi
Ners.
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Latar belakang dapat dibuat dengan menggunakan pendekatan masalah, dampak
masalah/justifikasi masalah/fenomena, dampak masalah, elaborasi, kesenjangan dan
solusi masalah.
Masalah/Fenomena
Ungkapkan permasalahan pokok : ruang lingkup kesenjangan yang muncul dan perlu
diperhatikan.
Penulisan singkat, padat dan jelas untuk mengungkapkan pengertian dan mengungkapkan
cakupan masalah pokok.
Permasalahan bisa diungkapkan dengan melihat fenomena yang ditemukan di tempat
pengambilan kasus atau di masyarakat.
Data dapat disusun deduktif yaitu mulai dari data Dunia sampai mengerucut menjadi data di
tempat pelaksanaan intervensi.
1) Fenomena didapatkan dari pengalaman, studi pendahuluan yang dilakukan
sebelum mengambil kasus.
2) Fenomena diuraikan dengan menggunakan argumentasi berdasarkan hasil
pengamatan, observasi selama praktik profesi keperawatan di RS, Keluarga,
Komunitas, atau panti sosial tuna wreda.
3) Kesenjangan berisi bahasan antara praktik di lapangan dengan teori berdasarkan
jurnal yang dijadikan rujukan dalam Elaborasi
Contoh :
Judul : Analisis praktik berbasis bukti penerapan pencucian luka gangren dengan
daun jambu pada pasien diabetes melitus di …
Introduksinya adalah :
Diabetes Melitus adalah penyakit hiperglikemia yang ditandai dengan
ketiadaan absolut insulin atau penurunan relatif in-sensitivitas sel terhadap
insulin (Corwin, 2009). Menurut Sudoyo (2006) Diabetes melitus (DM) adalah
suatu sindrom kelainan metabolik, ditandai oleh adanya hiperglikemia yang
disebabkan oleh defek sekresi insulin, defek kerja insulin atau keduanya. Klien
Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan rumusan pertanyaan yang perlu dijawab dengan studi
kasus yang akan dilaksanakan. Penulisan rumusan masalah menggunakan
pendekatan PICOT (Population/problem, Intervention, comparison, outcome, dan
time) dan merupakan kalimat tanya. dengan format sebagai berikut Pada……. (P),
bagaiamana ….. (I) dibandingkan …… (C) terhadap ….. (O) selama ….. (T)?
contoh:
Pada pasien Diabetes Mellitus bagaimana pengaruh pencucian luka dengan
larutan daun jambu dibandingkan dengan NaCl 0.9% terhadap kesembuhan
luka selama 1 minggu perawatan?
Tujuan
Bagian ini mengemukakan tujuan yang ingin dicapai melalui proses studi kasus.
Tujuan studi kasus harus jelas dan tegas, Tujuan dapat dibagi menjadi: Tujuan umum dan
Tujuan khusus.
Tujuan umum
Tujuan umum merupakan tujuan secara keseluruhan yang ingin dicapai
melalui praktik berbasis bukti. Contoh: Setekah dilakukan intervensi
pencucian luka menggunakan larutan daun jambu pada pasien Diabetes
Mellitus dapat meningkatkan kesembuhan luka
khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran atau penatapan tujuan umum, sifatnya lebih operasional
dan spesifik dapat dilihat pada tahap-tahap asuhan keperawatan dan analisis perbedaan dari
tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
Apabila semua tujuan khusus tercapai, maka tujuan umum juga terpenuhi.
Contoh tujuan Khusus :
Mengkaji Luka DM menggunakan pengkajian TIME
Mengetahui hasil pengkajian luka sebelum dilakukan intervensi pencucian luka
Mengetahui hasil pengkajian luka setelah dilakukan intervensi pencucian luka pada hari ke-3
5. Manfaat
Dalam manfaat dijelaskan relevansi dan signifikansi asuhan keperawatan untuk
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka memuat uraian yang sistematik teori dasar yang relevan, fakta,
hasil penelitian sebelumnya, yang berasal dari pustaka mutakhir yang memuat teori,
proposisi, konsep atau pendekatan terbaru yang ada hubungannya dengan topik studi
kasus yang dilakukan. Teori dan fakta yang digunakan seharusnya diambil dari sumber
primer. Mencantumkan nama sumbernya. Tata penulisan kepustakaan harus sesuai
dengan ketentuan pada panduan yang digunakan (APA).
Tinjauan Pustaka terdiri dari definisi, konsep penyakit, patofisiologi,
penatalaksanaan, dan konsep asuhan keperawatan (pengkajian, diagnosis, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi), serta konsep intervensi keperawatan berkaitan dengan
pengelolaan dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil
penelitian dalam praktik keperawatan.
BAB 3
PRAKTIK KEPERAWATAN BERBASIS BUKTI
Bab ini membahas tentang pendekatan yang digunakan
dalam menyelenggarakan studi kasus.
1. Ringkasan jurnal rujukan utama
Berisi uraian tentang penulis, tempat jurnal diterbitkan, judul jurnal rujukan
utama, metode penelitian dalam jurnal, hasil penelitian dalam jurnal, serta
rekomendasi dari jurnal rujukan utama. ringkasan jurnal dibuat tidak lebih dari 3
paragraf
1. Ringkasan Kritisi jurnal (Validitas, Reliabilitas, Applicability dalam bentuk
narasi)
Pada sub bab ini berisi ringkasan hasil kritisi jurnal yang telah dilakukan bersama
dengan pembimbing. Ringkasan kritisi jurnal harus menguraikan validitas, hasil
penelitian serta manfaat hasil tersebut dalam melakukan terhadap pasien dalam
praktik berbasis bukti. Ringkasan kritisi jurnal ditulis dalam bentuk narasii
2. Metode pelaksanaan praktik berbasis bukti
Sub Bab ini diuraikan alasan pentingnya penerapan hasil penelitian dalam
BAB 4
PENUTUP
Rekomendasi
Tuliskan apakah intervensi yang dilakukan direkomedasikan/tidak
direkomendasikan untuk dapat digunakan dalam perawatan pasien di pelayanan.
Jelaskan alasan berdasarkan hasil pelaksanaan praktik berbasis bukti terkait faktor
pendukung dan penghambat selama pelaksanaan intervensi.
Tutorial ini membahas cara membuat nomor halaman di Microsoft Word dengan berbagai
format serta cara mengatur posisi nomor halaman yang berbeda dalam satu dokumen
(file) Word yang sama.
Format dan posisi nomor halaman yang berbeda biasanya digunakan pada laporan seperti
skripsi atau dokumen yang berisi halaman sampul, daftar isi, isi yang terdiri dari
beberapa bab, serta daftar pustaka dan lain-lain. Contoh formatnya bisa di-download di
sini: Download Template Laporan Microsoft Word.
Silakan klik link berikut untuk menuju ke masing-masing bagian tutorial.
DAFTAR ISI
1 Membuat Nomor Halaman Pada Dokumen
2 Merubah Format Nomor Halaman
3 Merubah Penomoran Halaman
4 Merubah Jenis dan Ukuran Font Nomor Halaman
5 Membuat Letak Nomor Halaman Yang Berbeda Di Halaman Ganjil Dan
Genap
6 Membuat Letak Nomor Halaman Pertama Yang Berbeda Pada Setiap Bab
7 Membuat Format Nomor Halaman Yang Berbeda Dalam Dokumen Yang
Sama
8 Menghilangkan Nomor Halaman
9 Tutorial lain tentang Nomor Halaman
2
3 Pilih letak nomor halaman:
• Top of Page, untuk menempatkan nomor halaman di bagian atas (header).
3
4 Di kotak dialog PageNumber Format, bagian Number format, klik tanda panah
dan pilih gaya penomoran yang diinginkan.
5 Klik OK.
Membuat Letak Nomor Halaman Yang Berbeda Di Halaman Ganjil Dan Genap
Seperti contoh di atas, kita akan membuat halaman ganjil memiliki nomor halaman di
sebelah kanan. Pada halaman genap, nomor halaman di sebelah kiri.
1 Klik ganda pada header/footer tempat nomor halaman berada untuk memunculkan
Header & Footer Tools.
2 Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different Odd & Even Pages.
3
4 Pada halaman ganjil, buat nomor halaman di sebelah kanan.
5 Kemudian pindah ke halaman genap, dan buat nomor halaman dengan posisi di
sebelah kiri.
6 Selanjutnya setiap kita menambah halaman baru, maka posisi nomor halaman
akan mengikuti format yang telah dibuat.
Seperti contoh pada gambar, halaman pertama pada setiap bab akan berbeda posisinya
dengan halaman-halaman yang lain. Biasanya untuk pengaturan seperti ini, ada yang
memisahkan setiap bab dalam dokumen yang berbeda.
Tetapi dengan penggunaan section break maka kita dapat menggabungkan beberapa bab
dalam satu dokumen yang sama.
Lebih jelasnya tentang penggunaan section break dapat dibaca di artikel ini: Gunakan
Section Break untuk Mengatur Layout dan Format Dokumen di Word.
1 Klik ganda pada header/footer untuk memunculkan Header & Footer Tools.
2 Pada Design tab, grup Options, centang kotak Different First Page.
3 Pada halaman pertama, buat nomor halaman seperti contoh pada gambar.
4 Kemudian pindah ke halaman kedua, dan beri nomor halaman di kanan atas.
5 Selanjutnya kita akan membuat section baru untuk memisahkan antar bab. Taruh
kursor di bagian yang ingin dibuat section baru (contoh pada gambar: di tulisan
Chapter 2).
6 Pada Page Layout tab, Page Setup, klik Breaks.
7 Dalam grup Section Breaks, pilih jenis break Next Page. Sekarang lihat format
nomor halaman pada section 2 akan sama dengan section 1.
8 Selanjutnya bila kita ingin menambahkan bab baru, ikuti langkah 5-7.
Membuat Format Nomor Halaman Yang Berbeda Dalam Dokumen Yang Sama
Seperti contoh pada gambar, halaman Daftar Isi menggunakan format angka romawi (i, ii,
iii, dan seterusnya) sedangkan isi menggunakan angka arab (1, 2, 3, dan seterusnya).
Pada bagian ini juga akan digunakan Section Break.
7
8 Selanjutnya pada grup Header & Footer, klik Page Number dan pilih Format
Page Numbers.
9 Pada Page numbering klik Start At dan ketikkan angka 1. Klik OK.
Microsoft Word memiliki solusi untuk mengatasi masalah ini dengan menyediakan fitur
Citations & Bibliography.
Manfaat fitur ini antara lain:
• Word mendukung 10 gaya penulisan, seperti APA, MLA, dan sebagainya. Kita
dapat mengubah dari satu gaya ke gaya penulisan yang lain hanya dengan
beberapa klik saja. Selain itu kita juga bisa install style yang lain untuk kutipan
dan daftar Pustaka di Word 2007/2010/2013.
• Kita hanya perlu membuat data untuk sumber pada kotak isian yang sudah
tersedia. Kotak isian yang muncul berbeda-beda berdasarkan tipe sumber yang
dipilih, misalnya buku, jurnal, website, laporan, film dan sebagainya.
• Data sumber kutipan akan disimpan di komputer untuk dapat digunakan kembali
bila diperlukan dan dapat digunakan di dokumen yang lain juga.
• Fitur ini akan membantu mencegah kesalahan penulisan kutipan dan daftar
pustaka (bibliografi). Karena cara penulisan akan diatur oleh Word sesuai dengan
gaya yang dipilih. Misalnya untuk membuat nama penulis yang lebih dari satu,
tiga sampai lima penulis, dan sebagainya, cukup dengan mengisi nama penulis
saja (First Name, Middle Name, dan Last Name).
• Word akan membuat daftar pustaka (bibliografi) dengan cepat dan mudah
berdasarkan sumber yang ada. Bila ada perubahan atau kesalahan, kita bisa
mengeditnya dengan mudah.
2
3 Pilih gaya penulisan, misalnya APA atau MLA.
4 Klik pada bagian di halaman dokumen yang akan disisipkan kutipan.
5 Pada References tab, Citations & Bibliography group, klik Insert Citation.
6 Klik Add New Source untuk membuka kotak dialog Create Source.
7
8 Pada Type of source, pilih tipe sumber. Misalnya Book, Journal Article, Web site
dan sebagainya. Perhatikan kotak isian akan berubah sesuai tipe sumber yang
dipilih.
9 Ketik informasi yang diperlukan pada kotak isian. Perhatikan contoh yang muncul
di bagian bawah kotak dialog.
10 Pada beberapa bagian seperti Author akan muncul tombol Edit. Klik tombol ini
untuk mempermudah menulis nama dan mengatur urutannya.
11 Centang kotak Show All Bibliography Fields untuk menambah data lain.
12 Klik OK bila sudah selesai.
13 Pada dokumen sekarang sudah muncul kutipan yang dibuat. Bila Anda hanya
ingin membuat daftar sumber untuk digunakan belakangan, hapus kutipan tersebut
pada dokumen.
2
3 Perlu diperhatikan:
3
4 Klik pada Bibliography yang tersedia untuk menyisipkannya pada dokumen.
5 Klik pada daftar pustaka (bibliografi) untuk memberi format yang diinginkan
(mengubah tipe dan ukuran font, warna dan sebagainya).
6 Bila ada perubahan data, klik pada daftar pustaka (bibliografi) sehingga muncul
tampilan seperti pada gambar berikut.
7
8 Klik Update Citations and Bibliography.
DAFTAR ISI
1 Menandai Bagian untuk Daftar Isi
2 Membuat Daftar Isi dari Built-In Heading Styles
3 Membuat Daftar Isi dari Custom Styles
4 Cara Update Daftar Isi
5 Cara Menghapus Daftar Isi
6 Tutorial lain tentang cara Membuat Daftar
3
4 Format tampilan daftar isi.
5 Pada References tab, Table of Contents group, klik Table of Contents dan
kemudian klik Insert Table of Contents untuk mengatur hal-hal berikut: