Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
sistem kesehatan merupakan suatu tatanan yang mencerminkan upaya
bangsa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan mempunyai derajat kesehatn
yang optimal sebagai perwujudan kesejahteraan umum. Dalam visi Indonesia
sehat 2010 gambaran masyarakat Indonesia dimasa depan yang ingin dicapai
melalui masyarakat ialah yang ditandai dengan hidup dalam perilaku sehat yang
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata.
Asuhan kepearwatan lansia dimaksudkan unutk memberikan bantuan,
bimbingan, pengawasan, perlindungan, dan pertolongan kepada lanjut usia secara
individual maupun kelompok , seperti dirumah / lingkungan keluarga panti werda
maupun puskesmas yang diberikan oleh perawat.
Tujuan asuhan keperawatan lansia adalah agar lansia dapat melakukan
kegiatan sehari – hari secara mandiri, menolong dan merawat klien lansia yang
menderita penyakit atau mengalami gangguan tertentu, mencari upaya
semaksimal mungkin agar klien lansia yang menderita suatu penyakit masih dapat
mempertahankan kebebasan yang maksimal tanpa perlu suatu pertolongan.
Penyebab kematian karena penyakit jantung , pembuluh darah pada saat
ini menduduki urutan pertama pada lanjut usia, selanjutnya kanker dan ketiga
stroke. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam pembinaan lansia
belum mantap. Oleh karma itu perlu peran serta masyarakat dalam pembinaan
lanjut usia perlu dikembangkan secara optimal.
B. TUJUAN
a. Tujuan Umum
secara umum makalah ini dibuat untuk mempelajari lebih dalam tentang asuhan
keperawatan keluarga terhadap anak usia sekolah. Disamping itu, penulisan juga
bertujuan untuk memenuhi tugas yang bertujuan untuk menerapkan konsep materi
keperawatan gerontik.
b. Tujuan Khusus

1
tujuan khusus dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian gagal janutung
2. Tanda dan gejala
3. Penyebab
4. Asuhan keperawatan

C. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini yaitu asuhan keperawatan pada
lansia dengan gagal jantung

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Dasar
1. Pengertian
Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan – lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan
memepertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap
infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita.
Batasan – Batasan lansia menurut WHO adalah:
a. Usia pertengahan ( middle age ) ialah kelompok usia 45 sd 59 tahun
b. Lanjut usia ( erderly ) antara 60 dan74 tahun
c. Lanjut usia tua ( old ) antara 75 dan 90 tahun
d. Usia sangat tua ( very old ) diatas 90 tahun
Perubahan – perubahan yang terjadi pada lansia pada system cardiovaskuler
yaitu :
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Kemampuan jantung memompakan darah menurun 1 % setiap tahun
sesudah berumur 20 tahun menurun kontraksi dan volume
d. Hilang elastisitas pembuluh darah
e. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari
pembuluh darah perifer.

3
Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana tidak lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi sirkulasai tubuh pada keadaan tertentu, sedangkan
pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi.
Gagal jantung adalah sindroma klinik yang komplek dan diakibatkan oleh
ketidakmampuan janutng untuk m,emompakan darah secukupnya atau meningkatkan
cardiac out put yang cukup unutk metabolisme tubuh.

B. Etiologi
a. Disfungsi miocard
misalnya : MCI, myocarditis
b. Beban volume yang berlebihan disebabkan oleh : insufisiensi aorta, insufisiensi
katub mitral
c. Beban tekanan yang meningkat misalnya : penyempitan aorta, hipertensi
d. Gangguan pengisian ventrikal,misalnya: perikarditis tamponade jantung

C. Patofisiologi
a. Gagal jantung kiri Karena adanya gangguanpemompaan darah oleh ventrikel
kiri
curah janutng kiri menurun akibatnya tekanan akhir diastolic dalam
ventrikel kiri dan volume akhir diastolic dalam ventrikel kiri meningkat
mengakibatkan pengisian darh ke ventrikel ( atrium sulit sehingga tekanan
atrium meningkat menimbulkan hambatan aliran masuknya dari vena pulmonal
kemudian terjadi bendungan paru yang mengakibatkan beban ventrikel kanan
meningkat karma adanya edema paru sehingga ventrikel kanan kompensasi
hipertropi dan dilatasi melampaui batas kemampuannya.
b. Gagal jantung kanan
Karena adanya gangguan dan hambatan pada daya pompa ventrikel
menimbulkan tekanan akhir diastolic meningkat yang mengakibatkan beban
atrium kanan dalam mengisi ventrikel pada waktu diastolik. Masuknya darah
dari vena cava superion dan vena cava inferior mengalami hambatan

4
menimbulkan bendungan vena sistemik ( vena jugularis dan hepar ) bila
keadaan lebih berat oedema tumit dan acites.
c. Gagal jantung kongestik
Terjadi bila gagal janutng kiri dan kanan terjadi pada waktu yang sama.

D. Tanda Dan Gejala


a. Gagal jantung kanan
1. bendungan sistemik
2. acites
3. hepatomegaly
4. vena jugularis meningkat
5. BB meningkat
b. Gagal jantung kiri
1. Curah jantung rendah
2. Badan lemah
3. Cepat lemah
4. Keringat dingin
5. gangguan sensoris

5
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN LANJUT USIA
A. Pengkajian
Tujuan :
1. Menentukan kemampuan klien untuk memelihara diri sendiri
2. Melengkapai dasar – dasar rencana perawatan individu
3. Membantu menghindarkan bentuk dan penandaan klien
4. Memberi waktu kepada klien untuk menjawab
Meliputi aspek :
Pengkajian yang berhubungan dengan keluarga
a. Identitas : nama KK, alamat, komposisi keluarga ( nama, seks, hubungan
keluarga, pendidikan, pekerjaan ).
Tipe keluarga : mengenai jenis dan tipe keluarga
Suku bangsa : mengkaji asal / suku bangsa keluarga.
Agama : agama dan kepercayaan keluarga yang dianut yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
Status social ekonomi keluarga, ditentukan oleh penghasilan seluruh anggota
keluarga
Aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : tahap perkembangan keluarga
ditentukan oleh keluarga tertua tugas perkembangan keluarga yang belum
terpenuhi : tugas keluarga yang belum terpenuhi dan kendala yang dihadapi
keluarga.
2. Riwayat kesehatan keluarga inti : riwayat kesehatan keluarga inti. Riwayat
kesehatan masing – masing anggota keluarga, perhatian terhadap upaya
pencegahan penyakit.
3. Riwayat keluarga sebelumnya
c. Lingkungan

6
1. Karakteristik rumah : tentang rumah yang dihuni keluarga meliputi luas,
tipe, jumlah ruangan, pemanfaatan ruangan, jumlah ventilasi, perletakan
perabot rumah, sarana pembuangna air limbah dan MCK, sarana air bersih
danh minum yang digunakan.
2. Karakteristik lingkungan : karakteristik dari tetangga, dan komunitas
setempat, yaitu tempat keluarga bertempat tinggal
3. Mobilitas geografis keluarga menggambarkan mobilitas keluarga dan
anggita keluarga, mungkin keluarga sering berpindah tempat.
4. Hubungan keluarga dengan lingkungan : menjelaskan mengenai waktu
yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan keluarga yang
adadan sejauh mana keluarga berinteraksi
d. Struktur keluarga
1. Struktur peran yang menjelaskan peran masing – masing anggota keluarga
secara formal maupun informal baik dikeluarga maupun dimasyarakat.
2. Nilai atau norma keluarga yang dianut oleh keluarga.
3. Pola komunikasi keluarga, bagaimana cara keluarga berkomunikasi, siapa
pengambil keputusan utama dan bagaimana peran anggota keluarga dalam
menciptakan komunikasi.
4. Struktur kekuatan keluarga, kemampuan keluarga untuk mempengaruhi
dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilaku yang
berhubungan dengan kesehatan.
e. Fungsi keluarga
1. fungsi afeksi, gambaran diri anggota keluarga, perasaan memiliki dan dimiliki
anggota keluarga , dukunagn anggota keluarga, hubungan psikososial dalam
anggota keluarga, bagaimana keluarga mengembangkan sikap saling
menghargai.
2. Fungsi sosialisasi, hubungan anggota keluarga, sejauh mana anggota keluarga
belajar tentang disiplin, nilai, norma budaya dan perilaku yang berlaku
dikeluarga dan masyarakat.
3. Fungsi perawatan kesehatan, mengetahui kemampuan keluarga untuk
mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan, merawat anggota

7
keluarga, memodifikasi lingkungan, menggunakan fasilitas pelayanan
kesehatan.

f. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
Stressor jangka pendek adalah stressor yang dialami keluarga dan penyesuaian
lebih kurang 6 bulan. Stressor jangka panjang memerlukan waktu penyesuaian
lebih 6 bulan.
2. Kemamapuan keluarga berespon terhadap stressor
3. Strategi koping
4. Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Harapan keluarga
Pengkajian fokus pada lansia
1. fisik
a. pandangan lansia tentang kesehatannya
b. kegiatan yang mampu dilakukan lansia
c. kebiasaan lansia merawat diri sendiri
d. kekuatan fisik lansia : otot, sendi, penglihatan dan pendenganran
e. kebiasaan makan, minum, istirahat/ tidur BAB dan BAK.
f. Perubahan – perubahan fungsi tubuh yang sangat bermakna dirasakan
g. Kebiasaan lansia dalam memelihara kesehatan, dan kebiasaan minum obat
h. Masala seksual yang dirasakan
2. psikologis
a. apakah mengenal masalah – masalah utamnya
b. bagaimana sikapnya terhadap proses penuaan
c. apakah dirinya merasa dibutuhkan atau tidak
d. apakah harapan saat ini dan akan mendatang
3. social ekonomi
a. darimana sumber keuangan lansia
b. kesibukan lansia pada lansia pada waktu luang

8
c. dengan siapa dia tinggal
d. siapa yang biasa mengunjungi
e. terlibat pada kegiatan keagamaan
4. spiritual
a. keteraturan beribadah
b. terlibat pada kegiatan keagamaan
c. cara penyelesaian masalah
d. sabar dan tawakal
pengkajian dasar
1. temperatur
2. denyut nadi : kecepatan irama dan volume
3. respirasi : kecepatan irama dan kedalaman
4. tekanan darah : saat baring, duduk berdiri
5. BB perlahan hilang pada tahun terakhir
6. tingkat orientasi
7. memory
8. pola tidur
9. penyesuaian psikososial
a. sistem persyarafan
1. kesemetrisan raut wajah
2. tingkat kesadaran adanya perubahan-perubahan dari otak
a. tidak semua orang menjadi snile
b. kebanyakan mempunyai daya ingatan menurun atau melemah
3. mata: pergerakan, kejelasan melihat, adanya katarak
4. pupil: kesamaan, dilatasi
5. ketajaman penglihatan menurun karena menua:
a. jangan dites didepan jendela
b. pergunakan tangan atau gambar
c. cek kondisi kaca mata
6. sensory deprivation (gangguan sensorik)
7. ketajaman pendengaran

9
a. apakah menggunakan alat bantu dengar
b. tinutis
c. serumen telinga bagian luar, jangan dibersihakan
8. adanya rasa sakit atau nyeri
b. sistem kardiovaskuler
1. sirkulasi perifer, warna, dan kehangatan
2. auskultasi denyut nadi apical
3. periksa adanya pembengkakan vena jugularis
4. pusing
5. sakit
6. edema
c. sistem gastrointestinal
1. status gizi
2. pemasukan diet
3. anoreksia, tidak dicerna, mual, dan muntah
4. mengunyah dan menelan
5. keadaan gigi, rahang, dan ronnga mulut
6. auskultasi bising usus
7. palpasi apakah perut kembung ada pelebaran kolon
8. apakah ada konstipasi (sembelit), diare, dan inkontinensia alvi
d. sistem genitourinarius
1. warna dan bau urine
2. distensi kandung kemih, inkontinensia (tidak dapat menahan untuk buang air
kecil)
3. frekuensi, tekanan, atau desakan
4. pemasukan dan pengeluaran cairan
5. disuria
6. seksualitas
a. kurang minat untuk melaksanakan hubungan seks
b. adanya kecacatan social yang mengarah ke aktivitas seksulitas
e. sistem kulit

10
1. kulit
a. temperature, tingkat kelembaban
b. keutuhan luka, luka terbuka, robekan
c. turgor (kekenyal;an kulit)
d. perubahan pigmen
2. adanya jaringan parut
3. keadaan rambut
4. adanya gangguan – gangguan umum
f. sistem musculoskeletal
1. kontraktur
a. atrofi otot
b. mengecilkan tendo
c. ketidakadekuatnya gerakan sendi
2. tingkat mobilisasi
a. ambulasi dengan atau tanpa bantuan / peralatan
b. keterbatasan gerak
c. kekuatan otot
d. kemampuan melangkah atau berjalan
3. gerkan sendi
4. paralysis
5. kifosis
g. psikososial
1. menunjukan tanda- tanda meningkatnya ketergantungan
2. focus- focus pada bertambah
3. memperlihatkan semakin sempitnya perhatian
4. membutuhakan bukti nyata akan rasa kasih sayang yang berlebihan

pemeriksaan fisik
No Pemeriksaan fisik

11
1. Keadaan umum dan ttv
2. Kepala :
a. rambut
b. mata
c. telinga
d. hidung
e. mulut

3. Kulit : turgor
4. Leher
5. Thorax :
a. payudara
b. jantung
c. paru
6. abdomen
a. bising usus
b. nyeri tekan

7. perkemihan
a. BAB & BAK
8. Eksteremitas
a. Nyeri
b. Oedema
c. Refleks patela

B. Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring lama

12
Diagnosa keperawatan dan scoring
Diagnosa keperawatan yang muncul antara lain :
1. Intoleran aktivitas pada Ny. Keluarga Tn, b.d KMK merawat anggota keluarga
dengan gagal jantung.

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah 3/3 x 1 Intoleran aktivitas dan badan mudah lelah
actual
2. Kemungkinan 2/2 x 2 Keluarga mau tau tentang mau tau tentang gagal
masalah untuk jantung.
diubah :
a. mudah
3. Potensial masalah 2/3 x 1 Masalah masih bisa dicegah agar tidak berlanjut
untuk dicegah : mengingat ispa merupakan penyakit yang mudah
b. cukup untuk dicegah. Tetapi ibu masih ragu – ragu
dalam merawat anaknya.
4. Menonmjolnya ½x1 Masalah ispa pada An. R dirasakan betul oleh
masalah : keluarga tetapi keluerga tidak ingin masalah
c. tidak tersebut segera diatasi.
segera
diatasi
Total 41/6

1. Resiko terjadinya penyakit yang bisa dicegah dengan imunusasi pada An. P ( 3 bln )
dikeluarga Tn. H berhubungan dengan KMK memutuskan pemberian imunisasi pada
An. P ( 3 bln ).

No Kriteria Score Pembenaran


1. Sifat masalah : 2/3 x 1 Masalah belum terjadi namun terdapat bahwa
resiko tinggi An. P belum diimunisasi polio, DPT 3, dan
campak. Bila kelurga tidak dimotivasi An. P

13
untuk diimunisasi maka waktu yang tepat untuk
diimunisasi terlewat.
2. Kemungkinan ½x2 Masalah dapat diubah sebagian dilihat dari
masalah untuk sumber dana , jarak klinik dekat. Namun
diubah : cukup pemahaman keluarga beranggapan bahwa bila
anak setelah diimunisasi rewel maka keluarga
tidak mendukung untuk diimunisasi.
3. Potensial masalah 3/3 x 1 Dengan pemberian tentang imunisasi masalah
untuk dicegah : sangat tinggi untuk dicegah sehingga keluarga
tinggi mendukung serta kooperatif unutk kelengkapan
imunisasi.
4. Menonjolnya ½x1 Keluarga merasakan bahwa bila tidak
masalah : masalh diimunisasi An. P akan terjangkit berbagai
dirasakan tapi penyakit terkait dengan tidak lengkapnya
tidak segera imunisasi, tapi keluarga tidak ingin segera
ditangani. mengatasi

Prioritas diagnosa keperawatan


1. Intoleran aktivitas : kelemahan pada Ny. Keluarga Tn, b.d KMK merawat anggota
keluarga dengan gagal jantung.
2. Resiko terjadinya gangguan intgritas kulit : tirah baring lama pada Ny. Keluarga Tn.
B.d KMK merawat anggota keluarga khususnya Ny. dengan gagal jantung.
C. INTERVENSI

Diagnosa TUJUAN EVALUASI


TUM TUK KRITE STANDAR
Keperawata INTERVENSI
RIA
n

14
Intoleran ,keluarga 1. Selama 1 x Respon Gagal janutng a. Diskusikan
aktivitas pada mampu 60 menit , verbal adalah bersama
Ny. mengatasi kunjungan ketidakmampua keluarga,
Keluarga Tn, masalah keluarga n jantung untuk pengertian
b.d KMK kelemahan mampu memompa gagal janutng
merawat pada Ny. mengenal darah yang b. Berikan
anggota keluarga Tn. masalah adekuat unutk pujian atas
keluarga gagal jantung memenuhi jawaban yang
dengan gagal pada anggota kebutuhan tepat
jantung. keluarga jaringan akan c. Diskusikan
oksigen dan pengertian
Dengan cara : nutrisi gagal jantung
a. Menyeb dengan
utkan keluarga
pengerti d. Beri
an gagal kesempatan
jantung unutk
keluarga
bertanya
e. Minta
keluarga
untuk
menyebutkan
kembali
f. Jawab
pertanyaan
keluarga

b. Menyeb Respon Keluarga dapat h. Diskusikan


utkan verbal menyebutkan 3 bersama
penyeba dari 4 penyebab keluarga,

15
b gagal gagal jantung : penyebab
jantung d. Kelainan otot gagal jantung
jantung dengan
e. Pengera menggunakan
san lembar balik
pembuluh i. Motivasi
darah keluarga
f. Hiperten untuk
si menyebutkan
g. Penyakit kembali
jantung lain penyebab
gagal jantung
j. Beri
reinforcemen
positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga

c. menyeb Respon Keluarga dapat a. Diskusikan


utkan verbal menyebutkan 3 tanda dan
tanda dari 4 tanda dan gejala gagal
dan gejala gagal janutung
gejala jantung : dengan
gagal a. Sesak nafas keluarga
jantung. b. Mudah lelah b. Motivasi
c. Oedema keluarga untuk
Pada menyebutkan
eksteremitas kembali
BB penyebab gagal

16
bertambah jantung
d.Badan lemah c. Beri
e. Gelisah reinforcemen
dan cemas positif atas
usaha yang
dilakukan
keluarga

2. mengide Respon Masalah – a. 1.4.1 kaji pada


ntivikasi verbal masalah yang keluarga
masalah diungkap tentang tanda
keluarga , dan gejala
membandingka yang
n kosep dengan diperhatikan
teori b. hubungkan
dengan
konsep
c. beri
reinforcemen
atas ungkapan
keluarga.

Setelah
dilakukan
intervensi x 45
menit
diharapkan
keluarga
mampu :

17
3. mengambil
keputusan
yang tepat
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan gagal
jantung

a.menyebut Kaji pengetahuan


kan akibat Respon Keluarga dapat keluarga tentang
lanjut gagal verbal menyebutka 2 akibat lanjut dari
jantung dari 3 akibat gagal jantung
lanjut dari gagal b. beri reinforcemen
jantung dengan positif atas jawaban
bantuan leaflet : keluarga
a.syock c. diskusikan akibat
kardiogenik lanjut gagal
b. efusi jantung dengan
dan keluarga.
tamponade
perikardim
a. memutuskan Respon Keluarga a. beri
untuk merawat verbal memutuskan kesempata
keluarga dengan untuk merawat n keluarga
gagal jantung anggota untuk
keluarga dengan mengambi
gagal jantung l
keputusan
b. motivasi

18
keluarga
untuk
merawat
anggota
keluarga
dengan
gagal
jantung.
c. beri
reinforcem
en positif

3. setelah Respon Keluarga d. kaji


dilakukan verbal mampu kemampuan
intervensi menyebutkan keluarga
keperawatan x ( dengan bahasa tentang
45 menit sendiri. Atau perawatan
pertemuan dengan gagal jantung
keluarga leaflet ) : e. jelaskan cara
mampu 1. ubah posisi merawat gagal
merawat dengan jantung
anggota sering, f. motivasi
keluarga dengan tinggikan keluarga
gagal jantung : kaki bila unutk
3.1 duduk, lihat mengulang
menyebutkan permukaaan kembali
cara merawat kulit, g. beri
anggota pertahankan reinforcement
keluarga dengan tetap kering. positif
gagal jantung. 2. olah raga h. kaji
teratur pengetahuan

19
3. mengatur keluarga
keseimbanga tentang diet
n antara bagi penderita
aktivitas dan gagal jantung
istirahat. i. beri
4. mengatur diit reinfoprcemen
untuk t positif atas
mencegah jawaban
terjadinya keluarga
kolesterol j. diskusikan
tinggi. tentang diet
5. melakukan penderita
senam ringan gagal jantung
6. pemeriksaan dengan
kesehatan keluarga
pada k. beri
pelayanan kesempatan
kesehatan keluarga
secara unutk
teratur. bertanya
3.2 l. jawab
menyebutkan pertanyaan
diet bagi Keluarga keluarga
penderita gagal RV mampu m. motivasi
jantung menyebutkan 5 keluarga
dari masing – untuk
masing mengulang
kelompok kembali
makanan yang n. beri
boleh dan tidak reinforcement
boleh positif atas

20
dikonsumsi keberhasilan
bagi penderita keluarga
gagal jantung o. evaluasi pada
dengan bantuan kunjunagtn
minimal : yang tidak
Diet penderita direncanakan
gagal jantung : p. kaji
1. membatasi pengetahuan
makanan keluarga
sumberkolest tentang obat
erol : tradisional
a.makan bagi penderita
kuning telor gagal jantung
tidak lebih q. beri
dari 1-5 butir reinfoprcemen
seminggu t positif atas
b. menghindar jawaban
i makan otak keluarga
dan usus r. diskusikan
c. menghindari tentang obat
makan kue tradisional
yang terbuat penderita
dari susu, gagal jantung
kuning telor dengan
dan mentega keluarga
2. makan ikan s. beri
dan ayam kesempatan
sebagai keluarga
pengganti unutk
daging / bertanya
putih tellur. t. jawab

21
3. lebih makan pertanyaan
kacang – keluarga
kacangan dan u. motivasi
hasil keluarga
olahannya untuk
seperti tahu mengulang
dan tempe kembali
4. makan v. beri
banyak sayur reinforcement
dan buah – positif atas
buahan yang keberhasilan
mengandung keluarga
serat karna w. evaluasi pada
dapat kunjunagtn
menurunkan yang tidak
kolesterol. direncanakan.

Pada kunjungan
yang tidak
direncanakan
keluarga telah
mengatur
makanan untuk
penderita gagal
jantung

Keluarga dapat
menyebutkan 2

22
3.3 membuat dari 3 cara
obat tradisional membuat obat
RV tradisional
dengan bantuan
minimal atau
leaflet :
a.daun sukun
caranya :
ambil 1
lembar daun
sukun tua
yang masih
menempel
didahan, cuci
dan jemur
hingga
kering,
kemudian
jemur hingga
mendidih,
minum.
b. Tanama
n obat – ginje
caranya :
ambil 1-2 gr
daun segar
ginje, direbus
dengan 1
gelas air
selama 15
menit setelah

23
dingin saring
dan minum.
c. Seledri dan
kumis kucing
caranya :
daun seledri
dan beberapa
lembar daun
kumis kucing
direbus
sampai
mendidihy
setelah
dingin airnya
diminum
Setelah RV dan Pada kunjungan a. jelaskan
dilakukan afektif yang tidak kepada
intervensi direncanakan keluarga
keperawatan keluarga telah tentang cara
selama 1x45 melakukan 2 memodifikasi
menit dari 4 cara lingkungan
pertemuan memodifikasi bagi penderita
diharapkan lingkungan. gagal jantung
keluarga Cara b. motivasi
mampu : memodifikasi keluarga
4. memodifkasi lingkungan bagi unutk
lingkungan bagi penderita gagal menerapkan
penderita gagal jantung adalah : cara
jantung - gunakan memodifikasi
tempat tidur lingkungan
yang tidak bagi penderita

24
terlalu tinggi gagal jantung
- pasang c. evaluasi pada
pegangan kunjungan
dikamar yang tidak
mandi direncanakan
- Buat kerumah
lingkungan keluarga
sekitar d. beri
senyaman kesempatan
mungkin keluarga
- hindari untuk
lampu redup mengekspresi
dan kan
menyilaukan perasaannya
dan
mengajukan
pertanyaan
e. jawab
pertanyaan
keluarga dan
beri
reinforcement
positif
Setelah
dilakukan
intervensi
selama 1x 45
menit
pertemuan
diharapkan
keluarga

25
mampu :
5.memanfaatka RV Fasilitas a. sebutkan
n pelayanan kesehatan yang kepada
kesehatan : dapat digunakan keluarga
5.1 pelayanan : beberapa
kesehatan - rumah sakit / fasilitas
yang dapat puskesmas kesehatan
dimanfaatk - perawat yang dapat
an keluarga digunakan
Praktek b. diskusikan
doter/ bidan bersama
 fasilitas keluarga
yankes yang berbagai
daspat sarana
dikunjungi pelayanan
pada jam kesehatan
kerja selain yang tersedia
praktek yang dapat
dokter / digunakan
bidanh pada c. Jelaskan akan
sore hari pentingnya
 fasilitas fasilitas
kesehatan pelayanan
yang mudah kesehatan
dijangkau tersebut
akan d. Dorong
mengurangi keluarga
biaya dan untuk
kemudahan mengunjungi
dalam fasilitas
trasportasi pelayanan

26
 biaya yang kesehatan
diperlukan e. dukung
sesuai keluarga
dengan untuk
yankes yang memutuskan
digunakan tindakan
f. evaluasi
adanya
penurunan
sakit setelah
menggunakan
dukungan fasilitas
5.2 memberikan RV kepada keluarga pelayanan
dukungan untuk kesehatan
kepada menggunakan g. beri
keluarga yankes dapat reinforcement
untuk mendorong positif
menggunak keluarga h. jelaskan
an menguragi / kepada
pelayanan mengatasi sakit keluarga
kesehatan gagal jantung manfaat
pelayanan
kesehatan
i. dorong
keluarga
unutk
Pada kunjungan mengungkapk
yang tidak an
5.3 Afektif direncanakan persepsinya
memanfaatkan keluarga j. minta
fasilitas mampu keluarga

27
pelayanan menunjukan menunjukan
kesehatan kartu berobat kartu berobat
atau obat – k. beri
obatan yang reinforcement
diresepkan dari positif.
fasilitas
pelayanan
kesehatan

BAB IV

28
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Pengkajian
Dengan adanya pengkajian maka dapat pula dilakukan pengumpulan data,
kemidian data tersebut dianalisa dan dikelompokan untuk menegakan
diagnosa keperawatan
b. Perencanaan
Perencanaan merupakan penyusunan rencana tindakan sesuai masalah
yang ditemukan pada saat melakukan pengkajian. Rencana tindakan
dilakukan unutk mengurangi gejala dan keluhan pada pasien dan dapat
memberikan rasa aman dan nyaman.
c. Implementasi
Implementasi adallah pelaksanaan t8indakan keperawatan secara nyata
pada pasien, dengan perencanaan yang telah dibuat.
B. Saran
a. Keluarga perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit klien
dengan tujuan kecemasan keluarga dapat berkurang dan keluarga tahu
tentang proses penyakit yang diderita klien.
b. Kepada teman – teman apabila melakukan perawatan keluarga dapat
berpedoman pada proses keperawatan. Dengan memeperhatikan aspek
bio, psiko, dan spiritual.

29
30

Anda mungkin juga menyukai