Anda di halaman 1dari 4

METODE PENELITIAN KUALITATIF DALAM AKUNTANSI

CASE STUDY RESEARCH

KELOMPOK IV :
1. Ni Made Ayu Nirmalasari Putri Erawan (1881621008) / 09
2. Cokorda Istri Eka Pratiwi (1881621009) / 10
3. Ni Made Ayu Maya Puspita (1881621015) / 16

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2019
Review “The Interplay of Different Levers of Control: A Case Study of Introducing a New
Performance Measurement System”
By Tero-SeppoTuomela, 2005

1. LatarBelakang
Penelitian ini berdasarkan studi kasus di bidang akuntansi manajemen khususnya
mengenai konsep Balanced Scorecardyang merupakan sistem pengukuran kinerja strategis
pada perusahaan. Balanced Scorecard biasanya disajikan sebagai alat untuk memperkenalkan
strategi baru untuk unit bisnis, dan karenanya, adalah logis bahwa Balanced Scorecard harus
dibangun sesuai dengan strategi baru. Ini juga telah mengklaim bahwa salah satu manfaat
utama dari Balanced Scorecard berasal dari fase konstruksi karena memang membantu dalam
menentukan strategi. Penelitian memiliki dua tujuan yaitu menguraikan desain dan
penggunaan ukuran kinerja kontrol interaktif dan konsekuensi dari penggunaan sistem
pengukuran kinerja strategistertentu. Selain itu, menghubungkan peran pengukuran kinerja
tersebut dengan levers of control lainnya, yaitu belief systems dan boundary systems. Adanya
kondisi ketidakpastian yang dapat menghambat penerapan sistem pengukuran kinerja di
perusahaan menjadi fenomena dalam penelitian ini, dimana penelitian terdahulu
mengasumsikan penggunaan sistem pengukuran kinerja secara diagnostic saja.

2. LandasanTeori
Teori yang digunakan dalam penelitian adalah kerangka pengendalian strategis oleh
Simon (1995a, 1995b) yang disebut Levers of Control yang terdiri dar ibelief systems,
boundary systems, interactive control system, dan diagnostic control system.
1. Belief system digunakan untuk meningkatkan nilai-nilai inti yang terkait dengan
strategi bisnis dan untuk menginspirasi pencarian peluang baru sesuai dengan nilai-
nilai.
2. Boundary systems mengurangi risiko dengan menetapkan batas perilaku yang tidak
diinginkan secara strategis.
3. Diagnostic control system, faktor-faktor penentu keberhasilan dikomunikasikan
dan dipantau.
4. Interactive control system digunakan untuk membahas ketidakpastian strategis dan
mempelajari respons strategis baru terhadap lingkungan yang berubah.
Belief systems dan interactive control system digunakan untuk mendorong perilaku
inovatif, sedangkan boundary systems dan diagnostic control system digunakan untuk
memastikan bahwa orang-orang berperilaku sesuai dengan aturan dan rencana yang telah
ditetapkan sebelumnya.Penelitian ini juga menggunakan teori yang dikembangkan oleh Otley
(1999) tentang lima aspek sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari tujuan, strategi
dan rencana, target, sistem remunerasi, serta timbale balik dan feed forward loops.

3. MetodelogiPenelitian
Penelitianini menggunakan metode studi kasus longitudinal meliputi jangka waktu 4
tahun dilapangan dimulai dari Maret 1996 hingga Desember 2000. Studi kasus dilakukan di
perusahaan Fin ABB anak perusahaan ABB Finlandia. Data yang digunakan berupa dokumen
arsip mengenai strategi perusahaan, hasil observasi, dan wawancara. Metode pengumpulan
data berupa observasi partisipasi aktif, wawancara, dan triangulasi. Metode analisis data
dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti dimulai dengan berpartisipasi secara aktif di tim
yang bertugas dalam mengembangkan sistem strategis baru dimana pengukuran kinerja
tersebut disebut 3K-Scorecard. Analisis terhadap dokumen strategi perusahaan dilakukan
untuk menentukan permasalahan yang dialami dalam mencapai tujuan perusahaan. Sistem
3K-Scorecard menggunakan 33 pengukuran dan diimplementasikan serta dipantau secara
rutin selama hampir 2 tahun. Peneliti kemudian menganalisis implikasi penerapan 3K-
Scorecard dan melakukan perbandingan antara realisasi dengan target, serta membuat
rencana pengembangan terhadap pengukuran kinerja perusahaan. Pengembangan pengukuran
kinerja tersebut meliputi pembuatan indikator yang relevan dengan perubahan signifikan
perekonomian nasional dan internasional.

4. HasilPenelitian
Sistem pengendalian strategis 3K-Scorecard dalam penelitian secara diagnostic dan
interaktif berperan penting memfasilitasi komunikasi antara seluruh bagian di perusahaan.
Sistem mendukung pengendalian yang efektif di perusahaan melalui:
1. Tujuan: 3K-Scorecard membantu mencapai tujuan perusahaan dengan melatih
manajemen puncak dalam menciptakan nilai bagi shareholder. Penggunaan3K-
Scorecard juga membantu pencapaian tujuan perusahaan dengan berfokus kepada
pelanggan.
2. Strategi: penggunaan 3K-Scorecard membantu memfasilitasi penyusunan tujuan
dan strategi perusahaan secara berkelanjutan.
3. Feedback loops: 3K-Scorecard berkontribusi dalam pembelajaran manajerial serta
memperjelas hubungan sebab akibatdalam penyusunan strategi bisnis.
4. Target dan sistem remunerasi: 3K-Scorecard memfasilitasi dalam mempelajari
hubungan antara pengukuran keuangan dan nonkeuangan dan menambah
pemahaman tentang kinerja yang baik.

5. Simpulan
Penelitian ini meneliti peran sistem pengukuran kinerja strategis sehubungan antara
interplay danlevers of control. 3K-Scorecard telah digunakan pada kedua tujuan
pengendalian baik diagnosik dan interaktif pada perusahaan. Dalam perjalanan dari proses
pembangunan, tujuan utama dari sistem pengukuran kinerja berevolusi pada fokus pelanggan
(yaitu dukungan untuk sistem kepercayaan) melalui pengendalian strategis yang ketat (yaitu
control diagnostik) pada akhirnya membuat strategi dan belajar tentang saling ketergantungan
strategis (yaitu kontrol interaktif). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem
pengukuran kinerja memiliki implikasi pada seluruh levers of control, dimana dalam
penggunaan sistem secara interaktif lebih menguntungkan dibanding penggunaannya secara
diagnostik. Bukan hanya alat kontrol khusus yang digunakan yang menjadi perhatian tetapi
cara mereka diterapkan yang harus diperhitungkan dalam perusahaan.

6. Saran dan Review


Penelitian ini berdasarkan studikasus di bidang akuntansi manajemen khususnya
mengenai konsep Balanced Scorecard yang bertujuan menguraikan desain dan penggunaan
ukuran kinerja kontrol interaktif dan konsekuensi dari penggunaan sistem pengukuran kinerja
strategis tertentu dan menghubungkan peran pengukuran kinerja tersebut dengan levers of
controllainnya, yaitu belief systems dan boundary systems. Peneliti selanjutnya dapat
melakukan penelitian sistem pengukuran terbarukan seperti Balanced Scorecard tidak saja
melalui pendekatan studi kasus, namun juga dapat dilakukan dengan pendekatan narasi,
fenomenologi, etnografis dan lainnya sehingga dengan perbedaan pendekatan tersebut akan
ditemukan hasil yang berbeda sehingga dapat menambah khazanah mengenai penelitian
kualitatif pada Balance Scorecard.

Anda mungkin juga menyukai