Anda di halaman 1dari 5

10/24/2019 Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi | BLOG PENDIDIKAN

BLOG
BLOG PENDIDIKAN
PENDIDIKAN
Belajar-Berbagi-Informasi Pendidikan

Sitemap About Contact Us Privacy Polycy Disclaimer Terms Of Service

HOME TUTORIAL PBM PENILAIAN KEPEMIMPINAN MANAJEMEN SUPERVISI ADM TU REGULASI

Home » Seputar PBM » Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi

Cara
Cara Cerdas
Cerdas Merumuskan
Merumuskan Indikator
Indikator Kompetensi
Kompetensi
POSTED BY JONTARNABABAN.COM POSTED ON JUNE 05, 2018 WITH 4 COMMENTS

Tugas pertama seorang guru sebelum melaksanakan pembelajaran adalah membuat perencanaan
pembelajaran yang baik. Perencanaan yang baik akan menjadikan proses pembelajaran hidup,
menyenangkan, efektif dan kreatif. Dalam membuat perencanaan pembelajaran (RPP) masih ada guru
yang memerlukan pengetahuan khususnya dalam merumuskan ndikator pencapaian yang diturunkan
dari KD.

Untuk dapat merumuskan indikator pencapaian dengan baik dan tepat , ada empat hal
yang penting diketahui guru yaitu, pengertian indikator, jenis indikator dan manfaat
indikator pencapaian serta langkah-langkah menyusunya. Berikut ini uraiannya:

1. Pengertian Indikator

Secara sederhana indikator itu adalah indikasi berarti penanda, petunjuk, ciri kas yang
ditampilkan. Karena indikator itu tanda-tanda maka sebuah indikator harus dapat diamati,
dapat diukur atau dinilai , juga dapat dilihat datanya. Dengan demikian Indikator
Pencapaian yang ditulis dalam RPP adalah pertanda, petunjuk yang dapat diamati , diukur
dan dinilai bahwa peserta didiknya apakah sudah paham atau memiliki kompetensi yang
diharapkan.

Nah, kompetensi itu sendiri dibagi tiga yaitu kompetens sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Maka tanda-tanda sikap tertentu (yang diharapkan) ditampilkan oleh
peserta didik berbeda dengan tanda-tanda bahwa dia telah memiliki pengetahuan,
berbeda pula dengan tanda-tanda yang ditampilkan bahwa peserta didik sudah memiliki
aspek keterampilan.

Agar penanda tersebut dapat diamati atau diukur maka salah satu syarat indikator harus
menggunakan Kata Kerja Operasional (KKO) yaitu kata kerja sederhana yang dapat
memberi petunjuk atau menjadi penanda.

Maka, tidak semua kata kerja dalam rumusan kompetensi dasar sudah operasional, inilah
tugas guru, menjadikan kata kerja yang ada dalam KD menjadi kata kerja operasional
sesuai dengan jenis kompetensi yang diharapkan, tapi perlu diingat bahwa kompetensi
dalam KD tidak bisa dikurangi, maka dalam penulisan kata kerja operasional dalam
indikator menimal sejajar atau sama dengan tuntutan KD.

Baca juga: Merumuskan Tujuan Pembelajaran yang Naik dan Berkarakter

2. Jenis Indikator
https://www.jontarnababan.com/2018/06/cara-cerdas-merumuskan-indikator.html 1/10
10/24/2019 Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi | BLOG PENDIDIKAN

Ada dua jenis indikator yang dituliskan guru dalam RPP pertama, indikator pencapaian
kompetensi biasanya ditulis indikator pencapaian atau indikator saja. Indikator ini yang
langsung diturunkan dari kompetensi dasar dengan syarat tuntutan kompetensi yang
tertulis di KD harus sama atau lebih tuntutan yang ditulis dalam indikator secara
bertingkat/berjenjang dari sederhana ke kompleks atau mudah ke rumit atau konkret
menuju abstrak.

Agar dapat membuat urutan demikian maka guru harus memahami taksonomi kognitif
oleh Bloom (Revisi Anderson), Taksonomi Kratwol untuk sikap dan taksonomi
Dave/Simpson untuk keterampilan

Adapun Pengembangan IPK memperhatikan hal-hal sebagai berikut:


a. Tentukanlah proses berpikir yang akan dilakukan oleh peserta didik untuk mencapai kompetensi minimal yang
ada pada KD.
b. Rumusan IPK menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang bisa diukur
c. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
d. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
e. Hanya mengandung satu tindakan.

f. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan peserta didik, sekolah, masyarakat dan
lingkungan/daerah;

Jenis yang ke dua adalah indikator soal, digunakan untuk menagih kemampuan peserta
didik pada saat atau setelah proses pembelajaran selesai (hasil belajar). Rumusannya
hampir sama dengan indikator pencapaian, akan tetapi lebih menuju kepada tagihan yang
dharapkan dari peserta didik. Maka rumusannya mengandung pola ABCD yaitu ada
Audiens, Behavior, Conditional dan Degre sehingga pola penulisannya identik dengan
rumusan tujuan pembelajaran. Dalam kurikulum 2013 sangat penting diarahkan ke
rumusan soal HOTS.

3. Manfaat Indikator

Manfaat indikator adalah untuk mengetahui apakah peserta didik sudah memiliki
kompetensi sesuai dengan harapan atau standar yang ditetapkan yang harus mereka
miliki. Apabila tanda-tanda itu sudah dapat dukur dan diambil datanya maka dikatakan
bahwa mereka telah tuntas belajar dalam KD tersebut ,sehingga dapat dilanjutkan untuk
pembelajaran KD berikutnya.

Namun apabila belum maka guru harus melakukan tindakan perbaikan atau bantuan yang
harus dilakukan sehingga mereka tuntas atau memiliki kompetensi sesuai dengan target
yang dirumuskan yang kita sebut dengan KKM.

4. Kategori dan Cara merumuskan indikator pencapaian

Untuk memperoleh kompetensi yang sama dengan tuntutan kompetensi Dasar (KD) atau
lebih maka guru perlu mengetahui jenjang indikator pencapaian itu sendiri.

a. Indikator pendukung, atau ada yang menyebut indikator prasyarat yaitu indikator
tangga pertama, atau indikator yang menjembatani sehingga dapat menuju indikator yang
lebih tinggi,dengan kata lain indikator pendukung adalah
1) Membantu peserta didik memahami indikator kunci.

https://www.jontarnababan.com/2018/06/cara-cerdas-merumuskan-indikator.html 2/10
10/24/2019 Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi | BLOG PENDIDIKAN

2) Dinamakan juga indikator prasyarat yang berarti kompetensi yang sebelumnya telah
dipelajari peserta didik, berkaitan dengan indikator kunci yang dipelajari.

b. Indikator kunci atau indikator inti yaitu indikator yang tuntutannya sama dengan
tuntutan indikator yang ada dalam Kompetensi Dasar (KD), hanya saja dapat di ukur atau
dinilai.
1) Indikator yang sangat memenuhi kriteria UKRK (Urgensi, Keterkaitan, Relevansi,
Keterpakaian).
2) Kompetensi yang dituntut adalah kompetensi minimal yang terdapat pada KD.
3) Memiliki sasaran untuk mengukur ketercapaian standar minimal dari KD.
4) Dinyatakan secara tertulis dalam pengembangan RPP dan harus teraktualisasi dalam
pelaksanaan proses pembelajaran, sehingga kompetensi minimal yang harus dikuasai
peserta didik tercapai berdasarkan tuntutan KD mata pelajaran

c. Indikator pengayaan adalah indikator yang disediakan untuk memperluas


pengetahuan peserta didik di atas tuntutan kompetensi dalam KD, “Ingat” KD yang ada
dalam kurikulum dalam hal ini standar isi adalah KD minimal. Minimal berarti paling
rendah, dikurangi jangan tapi ditambah akan semakin baik.

1) Mempunyai tuntutan kompetensi yang melebihi dari tuntutan kompetensi dari standar
minimal KD.
2) Tidak selalu harus ada.
3) Dirumuskan apabila potensi peserta didik memiliki kompetensi yang lebih tinggi dan
perlu peningkatan yang baik dari standar minimal KD.

Nah, dengan mengetahui tingkatan indikator tersebut maka kita dapat merumuskan
indikator dengan baik dengan cara:

a. Perhatikan atau baca sebuah KD sesuai dengan mata pelajaran yang kita ajarkan

b. Tandai kata kerja yang ada dalam KD tersebut dan tandai pula jenis materi yang melekat/dikandung
dalam KD tersebut,kata yang tertulis pada awal KD biasanya itulah yang menunjukkan kompetensi yang harus
dijabarkan menjadi beberapa kata kerja operasional (KKO).

c. Tentukan tingkatan kognitig kata kerja tersebut sesua taxonomi Blom (revisi Anderson) apakah C1,
C2, C3, C4, C5, C6 (boleh lihat daftar) dan tentukan pula jenis materinya apakah berupa fakta, konsep,
prinsip, atau prosedur (KTSP 2006) atau jenis fakta, konseptual, prosedur dan meta kogntif (KTSP
2013).

Pemahaman akan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan (materi) sangat penting dipahami
guru sebagai dasar merumuskan indikator yang baik dan tepat. Tingkatan pengetahuan yang biasanya
sudah dikelompokkan dalam tabel sesuai tingkatannya namun ada kalanya terjadi perbedaan misalnya:
Mendeskripsikan menurut taksonomi Anderson adalah jenjang C2 (memahami), akan tetapi
mendeskripsikan bisa juga menjadi C4 (analisis).

Kapan itu terjadi ? apabila materi yang dideskripsikan tersebut menyangkut prosedur atau meta kognitif,
maka sebelum peserta didik mampu mendeskripsikan sudah harus didahului melakukan analisis yang
setara dengan C4. Dalam hal ini guru diharapkan teliti dalam merumuskan indikator selain kata kerja
oerasional harus dipertimbangkan juga jenis materinya.

d.Tuliskan kata kerja sebanyak mungkin sehingga sampai ke kata kerja yang setara dengan kata kerja
https://www.jontarnababan.com/2018/06/cara-cerdas-merumuskan-indikator.html 3/10
10/24/2019 Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi | BLOG PENDIDIKAN

yang ada dalam KD (untuk indikator kunci) . Misalnya kata kerja dalam KD menentukan, dari materi
konseptrual. Maka kata menentukan menurut taksonomi revisi Anderson adalah C3 , pertanyaannya
adalah sebelum peserta didik mampu menentukan apa yang duluan dikuasai ? mungkin
mengidentifikasi, menjelaskan, .. dst. Akhirnya mereka dapat menentukan prinsip tersebut.

Langkah terakhir adalah susunlah kata kerja tersebut dan materinya mulai dari mudah ke
sulit, sederhana ke kompleks atau konkret menuju abtraks .

(Baca : Kata Kerja Operasional (KKO) dan Taksonomi Blom Revisi).

Contoh : apabila KKO dalam KD adalah “ menentukan” maka sebelum peserta didik menentukan
mereka yang pertama adalah

Mengidentifikasi …… (indikator pendukung)

Menjelaskan ….. (inkator pendukung)

Menentukan …. (indikator kunci)

Dan seterusnya akan tetapi untuk inkator pengayaan , tidak harus ada, hanya diperuntukan untuk
kelompok peserta didik yang cepat mengikuti pembelajaran.

Contoh dalam mata pelajaran sejarah SMA dengan pasangan KD dari KI-3 dan KI-4 sebagai berikut:

3.7. Memahami langkah-langkah penelitian sejarah (heuristik, kritik/verifikasi, interpretasi/eksplanasi, dalan


menghasilkan penulisan sejarah

4.7. Menerapkan Langkah-langkah penelitian sejarah (heuristik, kritik/verifikasi, interpretasi/ eksplanasi dan
penulisan sejarah) dalam mempelajari sumber sejarah yang ada di sekitarnya

Perhatikan Pasangan KD di atas :

Dari KD. 3.7 Kompetensinya adalah memahami (C2), dan dimensi pengetahuan termasuk prosedur. Namun jika
dipasangkan dengan KD.4.7 Kompetensinya adalah menerapkan dengan materi prosedur dengan demikian
menerapkan ini menjadi target kemampuan yang dituntut dari peserta didik dengan materi prosedur.

Pertemuan antara dimensi proses kognitif (menerapkan) dengan dimensi pengetahuan (prosedur) menjadi target
yang harus dikuasai peserta didik yang pada akhirnya dapat menghasilkan sebuah penulisan sejarah . Jelasnya
perhatikan tabel berikut:

Dimensi
Pengetahuan
Metakognitif
Prosedural Menentukan Target
Konseptual Mendefenisikan Membedakan mengemukakan
Faktual Menyebutkan Menjrlaskan
Mengingat Memahami Menerapkan Analisis Evaluasi Mencipta
Dimensi Proses Kognitif

Dari tabel diatas dapat dituliskan indikator dari KD 3.7 dan KD 4.7 sebagai berikut:

3.7.1 Mendefinisikan Heuristik (indikator pendukung)

https://www.jontarnababan.com/2018/06/cara-cerdas-merumuskan-indikator.html 4/10
10/24/2019 Cara Cerdas Merumuskan Indikator Kompetensi | BLOG PENDIDIKAN

3.7.2 Mendefinisikan Verifikasi (indikator pendukung)


3.7.3 Mendefinisikan Interpretasi (indikator pendukung)
3.7.4 Menentukan Langkah-langkah Penelitian Sejarah (indikator kunci)
3.7.5 Membedakan Jenis-jenis Penelitian Sejarah (indikator kunci)

4.7.1 Menyusun langkah-langkah penelitian sejarah (indiakator pendukung)


4.7.2 Melakukan penelitian sejarah (indikator kunci)
4.7.3 Menghasilkan Sebuah Penulisan Sejarah (indikator kunci)

Demikian merumuskan indicator dalam RPP, semoga bermanfaat dan mohon maaf kalau
bertele-tele, hehe…

Tweet Like 2 Share Sav


e
Sav
e

Related articles
Contoh RPP Model Cooperatif Learning Tipe Jigsaw
Model Pembelajaran Quantum Teaching
Kegiatan Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
Keterampilan Pedagogik Guru di Kelas
Model Pembelajaran Inquiry Learning (Penyingkapan)
Model Pembelajaran Discovery Learning
Keterampilan Bertanya Dalam Pembelajaran Kurikulum 2013
Memahami Teori Para Ahli Dalam Proses Pembelajaran
Cara Menata Ruang Kelas Yang Kreatif
Standar Proses Pembelajaran di SMK/MAK (Edisi Terbaru)
Konsep dan Langkah Model Pembelajaran Penemuan

https://www.jontarnababan.com/2018/06/cara-cerdas-merumuskan-indikator.html 5/10

Anda mungkin juga menyukai