Problematika Pendidikan Matematika
Problematika Pendidikan Matematika
MASNUR
14B07105
KELAS H
PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memberikan ruang yang cukup bagi kreativitas dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi siswa (Permendiknas RI No.
41). Hal tersebut menunjukkan bahwa peran aktif siswa dalam pembelajaran
merupakan suatu keharusan, artinya bahwa mengajar yang didesain guru harus
menjawab pertanyaan guru, dan bekerja sama dengan siswa lain. Hal tersebut
(Kemendikbud, 2013).
aktivitas siswa selama proses pembelajaran masih yang cenderung pasif. Siswa
Tidak ada interaksi yang terjadi antara guru dan siswa sehingga cenderung satu
arah. Siswa belum terbiasa menggunakan pendekatan scientific karena dari kelas
sebelumnya siswa hanya menerima materi saja dan pembelajaran berpusat pada
guru. Sedangkan, pada kurikulum 2013 guru hanya berperan 20% sebagai
fasilitator.
kemudian menyalin materi yang disajikan oleh guru, tidak ada umpan balik dari
siswa. Pada saat mengemukakan hasil dari kerja kelompok, guru hanya memberi
penilaian tapi tidak memberi kesempatan kepada kelompok yang lain untuk
pembelajaran, tidak ada refleksi atau penarikan kesimpulan tentang materi yang
telah dipelajari.
informasi seperti aturan, defenisi, dan prosedur untuk dihapal siswa tapi guru
dan menyimpulkan.
Pendekatan scientific tidak hanya berorientasi pada hasil, tapi proses
subjek belajar yang perlu dilibatkan secara aktif dalam proses pembelajaran, guru
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
bagaimana aktivitas siswa dalam implementasi kurikulum 2013 pada siswa kelas
KAJIAN TEORI
kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar mengajar. Kegiatan-
kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang mengarah pada proses belajar
menjawab pertanyaan guru dan bisa bekerja sama dengan siswa lain, serta
kegiatan belajar. Agar siswa berperan sebagai pelaku kegiatan belajar, maka guru
aktivitas belajar sendiri atau mandiri. Siswa mandiri dengan materi-materi yang
telah diberikan agar siswa berminat dalam belajar dan perkembangan pikirannya
secara integral.
demokratis.
kehidupan di masyarakat.
mendasar yang harus dipahami, disadari, dan dikembangkan oleh setiap guru di
dalam proses pembelajaran. Sehingga dapat diterapkan oleh siswa dalam setiap
bentuk kegiatan belajar. Keaktifan belajar ditandai oleh adanya ketrlibatan secara
2011:119)
materi pembelajaran.
melakukan evaluasi.
e. Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
ditekankan kepada interaksi antara guru dengan siswa, antara siswa dengan siswa
atau antara siswa denga media instruksional. Aktivitas belajar siswa yang baik
dapat terjadi apabila apabila guru mengupayakan situasi dan kondisi pembelajaran
berorientasi pada aktivitas siswa; (b) memuat perencaan komunikasi tatap muka;
(c) memutuskan pilihan jika terjadi suatu dilema; (d) mengembangkan situasi agar
yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai
sebab dengan adanya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi
belajar aktif.
b. Menerjemahkan isu dan situasi menjadi langkah kerja dengan tujuan yang
jelas.
efektif.
3) Berpikir terbuka
yang ada.
setiap individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus
accountability.
C. Jenis-jenis Aktivitas dalam Pembelajaran
meyalin.
grafik.
sebagainya.
berikut.
aktivitas belajar yang disebabkan faktor stimuli inilah yang menyebabkan adanya
dorongan dan minat dalam melakukan kegiatan-kegiatan belajar. Ada beberapa
belajar yang lebih intensif. Oleh karena itu, bahan pelajaran yang
dalam mempelajarinya.
adalah:
dan kegairahan dalam belajar. Oleh karena itu, kegiatan ini perlu
membosankan
3. Faktor individual
Faktor individual siswa juga sangat berpengaruh dalam aktivitas belajar
a) Kematangan
berkembang.
b) Pengalaman sebelumnya
mempelajari pelajaran.
c) Kondisi kesehatan
individual.
hubungan antara guru dan orang tua siswa yang bermanfaat dalam
pendidikan siswa.
terjadinya verbalisme.
siswa.
mengajar guru.
kounikasi.
1. Mengamati (Observing)
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara
mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu siswa. Sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Kegiatan mengamati
hendaklah guru membuka secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk
dari suatu benda atau objek. Adapun kompetensi yang diharapkan adalah melatih
2. Menanya (Questioning)
pertanyaan tentang yang hasil pengamatan objek yang konkrit sampai kepada
yang abstrak berkenaan dengan fakta, konsep, prosedur, atau pun hal lain yang
lebih abstrak. Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang
bersifat hipotetik. Dari situasi di mana siswa dilatih menggunakan pertanyaan dari
merumuskan pernyataan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup
3. Menalar (Associating)
Kegiatan mengolah informasi/menalar dilakukan untuk menemukan
mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan
menyimpulkan.
berpikir yang logis dan sistematis atas fakta-fakta empiris yang dapat diobservasi
4. Mencoba (Experimenting)
adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut
tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang
tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan
simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan
hasil percobaan.
5. Mengkomunikasikan (Networking)
Pada dendekatan scientific guru diharapkan memberi kesempatan kepada
siswa untuk mengkomunikasikan apa yang telah mereka pelajari. Kegiatan ini
dapat dilakukan melalui menuliskan atau menciptakan apa yang ditemukan dalam
disampaikan di kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar siswa atau
kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
menanya, menalar, mencoba, dan menyimpulkan, agar siswa lebih aktif dan
transfer pengetahuan dan siswa dipandang sebagai subjek belajar yang perlu
B. Saran
terarah dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran terciptalah situasi belajar
28/11/2014
2013. Yogyakarta.
https://akhmadsudrajat.files.wordpress.com/2013/08/permendikbud-
nomor-81a-tahun-2013-tentang-implementasi-kurikulum.pdf diakses
tanggal 28/11/2014
http://www.zainalhakim.web.id/keaktifan-siswa-dalam-proses-