Anda di halaman 1dari 11

TUGAS II

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM SENTRALISASI


DAN DESENTRALISASI DALAM PEMERINTAHAN

ISUSUN OLEH :
NAMA : HERU APRIANTO
NIM : 171051019

PROGRAM STUDI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTA
2019/2020

2
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum
Acara Peradilan Agama dengan judul “kelebihan dan kekurangan sistem sentralisasi
dan desentralisasi dalam pemerintahan ”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami
dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.

Yogyakarta, 7 April 2019

Penulis

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….…. ii

DAFTAR ISI ………………….……………………………………………….…. iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1

1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………..... 2


1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………..… 2
1.3 Tujuan Penulisan …………………………………………………....… 2
1.4 Manfaat Penulisan……………………………………………….…..… 2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………….….… 3

2.1 Pengertian Sentralisasi……………………………………………….… 4

2.2 Pengertian Desentralisasi ……………………………………………… 4

2.3 Kelebihan dan Kekekurangan sentralisasi dalam berbagai bidang…….. 4

2.4 Kelebihan dan Kekekurangan desentralisasi dalam berbagai bidang..… 6

BAB II PENUTUP………………………………………………………………… 8

3.5 Kesimpulan……..…………………………………………….………… 8

3.6 Kritik dan saran…………………………………………………………. 8

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….…………… 9

BAB I
PENDAHULUAN

4
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam manajemen pendidikan dikenal dua mekanisme pengaturan, yaitu sistem
sentralisasi dan desentralisasi. Dalam sistem sentralisasi, segala sesuatu yang
berkenaan dengan penyelenggaraan pendidikan diatur secara ketat oleh pemerintah
pusat. Hal tersebut cukup beralasan karena masing-masing mempunyai kelebihan dan
kekurangan sehingga untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dan
mengurangi segi-segi negatif, pengelolaan pendidikan tersebut memadukan sistem
sentralisasi dan desentralisasi.
Desentralisasi ialah semakin banyak personel tingkat lebih bawah memberikn
masukan atau sebenarnya diberikan keluasan untuk mengambil keputusan. Dalam
organisasi desentralisasi, tindakan dapat diambil lebih cepat dalam memecahkan
masalah.
Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat. Daerah
tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
telah digariskan menurut UU. Menurut ekonomi manajemen sentralisasi adalah
memusatkan semua wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di
suatu puncak pada sebuah struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan
pemerintah sebelum otonomi daerah.
Otonomi daerah merupakan distribusi kekuasaan secara vertikal. Distribusi
kekuasan itu dari pemerintah pusat ke daerah, termasuk kekuasaan dalam bidang
pendidikan. Dalam pelaksanaan otonomi daerah di bidang pendidikan tampak masih
menghadapi berbagai masalah. Dalam sejarah konflik kepentingan pusat dan daerah
memicu terjadinya upaya – upaya pemisahan diri yang tentunya mengancam
disintegrasi bangsa.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka penulisan dapat merumuskan
beberapa masalahnya, diantaranya sebagai berikut :
1.2.1 Apa Pengertian Sentralisasi ?
1.2.2 Apa kekurangan dan kelebihan Sentralisasi dalam pemerintahan ?
1.2.3 Apa Pengertian Desentralisasi ?

5
1.2.4 Apa kekurangan dan kelebihan Desentralisasi dalam pemerintahan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, penulis mencoba merumuskan beberapa


tujuan, yang sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui Pengertian Sentralisasi


1.3.2 Mengetahui kekurangan dan kelebihan Sentralisasi dalam pemerintahan
1.3.3 Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Sentralisasi
1.3.4 Mengetahui Pengertian Desentralisasi
1.3.5 Mengetahui kekurangan dan kelebihan Desentralisasi dalam pemerintahan
1.3.6 Mengetahui Dampak Positif dan Negatif Desentralisasi

1.4 Manfaat Penulisan


Dari penulisan makalah ini penulis mendapatkan manfaat atau kegunaan dari
sentralisasi dan desentralisasi yang memiliki kelebihan dan kekurangan masing
masing yang berada dalam system pemerintahan. Keduanya memiliki dampak
negative dan dampak positif bagi system pemerintahan yang ada saat ini.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sentralisasi


Sentralisasi berasal dari bahasa inggris yang berakar dari kata Centre yang
artinya adalah pusat atau tengah. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang
kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur
organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum
adanya otonomi daerah.

6
Secara terminology sentralisasi :

2.1.1 B.N. Marbun dalam bukunya Kamus Politik mengatakan bahwa


sentralisasi yang paham nya kita kenal dengan sentralisme adalah pola
kenegaraan yang memusatkan seluruh pengambilan keputusan politik
ekonomi, social di satu pusat
2.1.2 Sentralisasi adalah seeluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat.
Berdasarkan definisi diatas bisa kita interpretasikan bahwa sistem
sentralisasi itu adalah bahwa seluruh decition (keputusan/Kebijakan)
dikeluarkan oleh pusat, daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat
untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut
uu. menurut ekonomi manajemen sentralisasi adalah memusatkan semua
wewenang kepada sejumlah kecil manager atau yang berada di suatu
puncak pada sebuah struktur organisasi. sentralisasi banyak digunakan
pemerintah sebelum otonomi daerah. kelemahan sistem sentralisasi adalah
dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan
oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk
memutuskan suatu hal menjadi lebih lama.
2.2 Pengertian Desentralisasi
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan
kebijakan kepada manajer atau orang-orang pada level bawah pada suatu suatu
organisasi. Desentralisasi juga dapat dikatakan suatu penyerahan kewenangan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mengatur urusan rumah
tangganya sendiri berdasarkan prakarsa dan aspirasi dari rakyatnya dalam kerangka
negara kesatuan Republik Indonesia.
Dengan adanya desentralisasi maka munculah otonomi bagi suatu pemerintahan
daerah. Desentralisasi sebenarnya adalah istilah dalam keorganisasian yang secara
sederhana di definisikan sebagai penyerahan kewenangan. Dalam kaitannya dengan
sistem pemerintahan Indonesia, desentralisasi akhir-akhir ini seringkali dikaitkan

7
dengan sistem pemerintahan karena dengan adanya desentralisasi sekarang
menyebabkan perubahan paradigma pemerintahan di Indonesia.
Pada sistem pemerintahan yang terbaru tidak lagi menerapkan sistem
pemerintahan sentralisasi, melainkan sistem otonomi daerah atau otda yang
memberikan wewenang kepada pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan yang
tadinya diputuskan seluruhnya oleh pemerintah pusat.

2.3 Kelebihan dan Keurangan sentralisasi dalam berbagai bidang


2.3.1 Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi, efek positif yang di berikan oleh sistem sentralisasi ini
adalah perekonomian lebih terarah dan teratur karena pada sistem ini hanya pusat saja
yang mengatur perekonomian. Sedangkan dampak negatifnya adalah daerah seolah-
olah hanya di jadikan sapi perahan saja dan tidak dibiarkan mengatur kebijakan
perekonomiannya masing- masing sehingga terjadi pemusatan keuangan pada
Pemerintah Pusat.

2.3.2 Segi Sosial Budaya


Dengan di laksanakannya sistem sentralisasi ini, perbedaan-perbadaan
kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia dapat di persatukan.Sehingga, setiap
daerah tidak saling menonjolkan kebudayaan masing-masing dan lebih menguatkan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang di miliki bangsa Indonesia .

2.3.3 Segi Politik


Dampak positif yang dirasakan di bidang politik sebagai hasil penerapan sistem
sentralisasi adalah pemerintah daerah tidak harus pusing-pusing pada permasalahan
yang timbul akibat perbedaan pengambilan keputusan, karena seluluh keputusan dan
kebijakan dikoordinir seluruhnya oleh pemerintah pusat. Sehingga keputusan yang
dihasilkan dapat terlaksana secara maksimal karena pemerintah daerah hanya
menerima saja.
Sedangkan dampak negatif yang di timbulkan sistem ini adalah pemerintah
pusat begitu dominan dalam menggerakkan seluruh aktivitas negara. Dominasi

8
pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah telah menghilangkan eksistensi daerah
sebagai tatanan pemerintahan lokal yang memiliki keunikan dinamika sosial budaya
tersendiri, keadaan ini dalam jangka waktu yang panjang mengakibatkan
ketergantungan kepada pemerintah pusat yang pada akhirnya mematikan kreasi dan
inisiatif lokal untuk membangun lokalitasnya.

2.3.4 Segi Keamanan


Dampak positif yang dirasakan dalam penerapan sentralisasi ini adalah
keamanan lebih terjamin karena pada masa di terapkannya sistem ini, jarang terjadi
konflik antar daerah yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional Indonesia.
Tetapi, sentralisasi juga membawa dampak negatif dibidang ini. Seperti menonjolnya
organisasi-organisasi kemiliteran. Sehingga, organisasi-organisasi militer tersebut
mempunyai hak yang lebih daripada organisasi lain.
Sedangkan dampak negatifnya adalah terjadinya kemandulan dalam diri
daerah karena hanya terus bergantung pada keputusan yang di berikan oleh pusat.
Selain itu, waktu yang dihabiskan untuk menghasilkan suatu keputusan atau
kebijakan memakan waktu yang lama dan menyebabkan realisasi dari keputusan
tersebut terhambat.

2.4.3 Kelebihan dan Keurangan desentralisasi dalam berbagai bidang


2.4.1 Segi Ekonomi
Dari segi ekonomi banyak sekali keuntungan dari penerapan sistem
desentralisasi ini dimana pemerintahan daerah akan mudah untuk mengelola sumber
daya alam yang dimilikinya, dengan demikian apabila sumber daya alam yang dimiliki
telah dikelola secara maksimal maka pendapatan daerah dan pendapatan masyarakat
akan meningkat. Seperti yang diberitakan pada majalah Tempo Januari 2003
“Desentralisasi: Menuju Pengelolaan Sumberdaya Kelautan Berbasis Komunitas
Lokal”.

9
Tetapi, penerapan sistem ini membuka peluang yang sebesar-besarnya bagi
pejabat daerah (pejabat yang tidak benar) untuk melalukan praktek KKN. Seperti yang
dimuat pada majalah Tempo Kamis 4 November 2004 .

2.4.2 Segi Sosial Budaya


Dengan diadakannya desentralisasi, akan memperkuat ikatan sosial budaya pada
suatu daerah. Karena dengan diterapkannya sistem desentralisasi ini pemerintahan
daerah akan dengan mudah untuk mengembangkan kebudayaan yang dimiliki oleh
daerah tersebut. Bahkan kebudayaan tersebut dapat dikembangkan dan di perkenalkan
kepada daerah lain. Yang nantinya merupakan salah satu potensi daerah tersebut.
Sedangkan dampak negatif dari desentralisasi pada segi sosial budaya adalah
masing- masing daerah berlomba-lomba untuk menonjolkan kebudayaannya masing-
masing. Sehingga, secara tidak langsung ikut melunturkan kesatuan yang dimiliki oleh
bangsa Indonesia itu sendiri.

2.4.3 Segi Keamanan dan Politik


Dengan diadakannya desentralisasi merupakan suatu upaya untuk
mempertahankan kesatuan Negara Indonesia, karena dengan diterapkannya
kebijaksanaan ini akan bisa meredam daerah-daerah yang ingin memisahkan diri
dengan NKRI, (daerah-daerah yang merasa kurang puas dengan sistem atau apa saja
yang menyangkut NKRI).
Dibidang politik, dampak positif yang didapat melalui desentralisasi adalah
sebagian besar keputusan dan kebijakan yang berada di daerah dapat diputuskan di
daerah tanpa adanya campur tangan dari pemerintahan di pusat. Hal ini menyebabkan
pemerintah daerah lebih aktif dalam mengelola daerahnya.
Tetapi, dampak negatif yang terlihat dari sistem ini adalah euforia yang
berlebihan di mana wewenang tersebut hanya mementingkat kepentingan golongan
dan kelompok serta digunakan untuk mengeruk keuntungan pribadi atau oknum. Hal
tersebut terjadi karena sulit untuk dikontrol oleh pemerintah di tingkat pusat.

10
BAB III
PENUTUP

3.5 Kesimpulan
Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat.Daerah
tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang
telah digariskan menurut UU.Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah
kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada
di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan
kebijakan kepada orang-orang pada level bawah (daerah). Kelebihan sistem ini adalah
sebagian keputusan dan kebijakan yang ada di daerah dapat diputuskan di daerah
tanpa campur tangan pemerintah pusat.Namun kekurangan dari sistem ini adalah pada
daerah khusus, euforia yang berlebihan dimana wewenang itu hanya menguntungkan
pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para
oknum atau pribadi.

3.6 Kritik dan Saran


Walaupun penulis menginginkan kerapihan dan kesempurnaan ketika menyusun
makalah ini namun pada kenyatannya masih banyak sekali kekurangan-kekurangan

11
yang perlu diperbaiki ulang oleh penulis. Persoalan ini dikarenakan masih sangat
sedikitnya pengetahuan penulis.
Maka dari itu penulis sangat berharap sekali bahwa para pembaca selalu
memberikan sebuah kritikan dan saran kepada penulis agar penulis bisa menjadikan
saran dan kritikan yang diberikan oleh para pembaca ini dijadikan sebagai bahan
evaluasi untuk selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

safitri, Dian satuan acara perkuliahan

dkk, Umaedi. 2011. Manajemen Berbasis Sekolah. Jakarta : Universitas Terbuka

Suparlan. 2015. manajemen berbasis sekolah. jakarta: bumi aksara

Tialar , H A R. 2002. .Membenahi pendidikan nasional. Jakarta: Rineka cipta

Fitri oviyanti, Dkk. 2011. manajemen brbasis sekolah. Palembang

http://mondylarasati.blogspot.co.id/2014/04/manajemen-berbasis-sekolah-sentralisasi.html

12

Anda mungkin juga menyukai