Anda di halaman 1dari 13

RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT

Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

BAB I
PERSYARATAN TEKNIS UMUM

Pasal 01
LINGKUP

1. Persyaratan teknis umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum
berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan yang mana persyaratan ini bisa diterapkan.
2. Persyaratan teknis umum ini merupakan satu kesatuan dengan persyaratan teknis khusus,
dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi teknis bagi seluruh bagian
pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen berikut ini :
a. Gambar-gambar Pelelangan / Pelaksanaan.
b. Persyaratan Teknis Umum / Khusus
c. Perincian volume pekerjaan / Perincian penawaran
d. Dokumen-dokumen Pelelangan / Pelaksanaan yang lain
3. Dalam hal dimana ada bagian dari persyaratan teknis umum ini, tidak ada satupun bagian
pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam pasal 1.2 diatas bisa diterapkan, maka bagian
dari persyaratan teknis umum tersebut secara sendirinya dianggap tidak berlaku.

syar
atan
Tek
Per

nis
Pasal 02
REFERENSI / STANDAR

1. Peraturan Teknis
1.1. Atas seluruh bagian pekerjaan dalam Perjanjian Kerja ini, kecuali secara khusus
dipersyaratkan lain dalam satu atau lebih dokumen dari Dokumen pelelangan/
Pelaksanaan, berlaku :
 Undang-undang.
 Peraturan Pemerintah
 Peraturan / Surat keputusan dari Departemen/ Instansi yang berwenang.
 Peraturan Daerah
 Standard / Norma / Pedoman
1.2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang dipersyaratkan teknisnya tidak diatur
dalam persyaratan teknis umum / khusus maupun salah satu dari ketentuan yang
disebutkan dalam pasal 2.1. diatas, maka atas bagian pekerjaan tersebut, Kontraktor
harus mengajukan salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati
oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas untuk dipakai sebagai patokan
persyaratan teknis :

I-1
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

 Standard / Norma / Kode / Pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan
bersangkutan, yang diterbitkan oleh Instansi / Institusi / Asosiasi Profesi / Asosiasi
Produsen / Lembaga Pengujian ataupun badan-badan lain yang berwenang /
berkepentingan, atau badan-badan yang bersifat Internasional ataupun Nasional dari
Negara lain, sejauh mana atas hal tersebut diperoleh kesepakatan dari Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .
 Brosur Teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari lembaga pengujian
yang diakui secara Nasional / Internasional.
1.3. Semua pekerjaan dalam kontrak ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan
memenuhi persyaratan-persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi
Indonesia (NI), Standard Industri Indonesia (SII) dan peraturan-peraturan Nasional
maupun peraturan-peraturan setempat lainnya yang berlaku atas jenis-jenis pekerjaan
yang bersangkutan antara lain :
Peraturan dan standar yang digunakan dalam perencanaan struktur ini adalah :
 SNI 2847-2013 Persyaratan Beton Struktural Untuk Bangunan
Gedung
 SNI 03-1792-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk
Bangunan Gedung
 SNI 1726-2012 Tata Cara Perencanaan Gempa untuk Struktur
Gedung
 SNI.1727-1989 Pedoman Perencanaan Pembebanan untuk
Rumah & Gedung
 NI – 3 (1970) : Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di Indonesia

syar
atan
Tek
Per

nis
 NI – 8 : Peratuiran semen Portland Indonesia
 NI – 5 : Peraturan Konstruksi Indonesia
 SII – 0297 – 80 : Baja Karbon Cor Mutu dan Cara Uji
 SII – 0192 – 78 : Kawat Las Mutu dan cara uji
1.4. Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standar-standar yang tersebut
diatas, maupun standar-standar nasional lainnya, maka diberlakukan standard-
standard internasional yang berlaku atas pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-
tidaknya berlaku persyaratan Teknis dari negara-negara asal bahan dengan disertai
referensi.

2. Merk-merk Dagang
2.1. Kecuali ditentukan lain, maka nama-nama atau merk-merk dagang dari bahan yang
disebutkan dalam persyaratan teknis ini ditujukan untuk maksud-maksud
perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya dan
hendaknya tidak diartikan sebagai persyaratan (merek) yang mengikat.
2.2. Kontraktor boleh mengusulkan merk-merk dagang lain yang setara dalam mutu, model,
bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat persetujuan Direksi Lapangan/
Konsultan MK/Pengawas.
2.3. Bilamana Kontraktor mengusulkan bahan dengan merk lain, maka Kontraktor harus
membuktikan bahwa bahan dengan merk yang diusulkan adalah setaraf atau lebih baik,

I-2
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

melalui data teknis dan refrensi serta pengujian bahan dari lembaga penguji yang
disetujui Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .

2.4. Kontraktor harus dapat membuktikan keaslian dari setiap bahan/ peralatan yang akan
digunakan dengan menyerahkan “Certificate of Origin” dari barang yang dimaksud
kepada Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .
2.5. Penggunaan produksi dalam negeri akan sangat diperhatikan/ diutamakan selama
barang tersebut memenuhi syarat minimum yang ditetapkan. Dalam hal dimana
disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan / pekerjaan yang sama,
maka Kontraktor diharuskan dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai
dengan persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .

3. Data-data Umum Lapangan.


3.1. Titik-titik ukur
Seluruh titik ukur pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik-titik ukur
yang ada dilapangan proyek seperti yang direncanakan dalam gambar-gambar dan
yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .
3.2. Data Fisik
Sehubungan dengan data ketinggian-ketinggian tanah yang ada, tinggi air tanah dan
lain-lain yang diterapkan pada gambar-gambar dimaksudkan sebagai informasi dan
titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan.

syar
atan
Tek
Per

nis
4. Pengukuran Lapangan dan pematokan
4.1. Kontraktor harus memulai pekerjaan-pekerjaannya dengan referensi peil yang ada
dilapangan, yang disetujui oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas dan
bertanggung jawab penuh atas pengukuran-pengukuran yang dibuatnya.
4.2. Kontraktor harus menyediakan semua bahan, peralatan yang dibutuhkan dalam
pengukuran dan pematokan untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya.
4.3. Kontraktor diwajibkan untuk memelihara patok-patok serta tugu-tugu ukur utama
selama masa pembangunan.

Pasal 03
BAHAN

1. Baru / Bekas
Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam / untuk
pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas hanya bisa
diperkenankan dengan izin tertulis dari Wakil Direksi Lapangan/KonsultanMK/ Pengawas
atas persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .

2. Tanda Pengenal

I-3
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

2.1. Dalam hal dimana Pabrik / Produsen bahan mengeluarkan Tanda Pengenal untuk
Produk / Bahan yang dihasilkan, baik berupa cap / merk dagang pengenal pabrik /
produsen, ataupun sebagai pengenal kwalitas / kelas / kapasitas ; maka semua bahan
dari pabrik / produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus
mengandung tanda pengenal tersebut.
2.2. Khususnya untuk bahan bagi pekerjaan instalasi (Daya, Penerangan, Komunikasi, Alarm,
Plumbing dan lain-lain), kecuali ditetapkan lain oleh Direksi Lapangan/Konsultan
Pengawas , bahan sejenis dengan fungsi yang berbeda harus diberi tanda pengenal
untuk membedakan satu bahan dari bahan yang lain. Tanda pengenal ini bisa berupa
warna atau tanda-tanda lain, yang mana harus sesuai dengan refrensi pada pasal 2
persyaratan teknis umum ini kalau ada diatur disana atau dalam hal dimana tidak/
belum ada pengaturan yang jelas mengenai itu, hal ini harus dilaksanakan sesuai
petunjuk dari Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .

3. Merk Dagang dan Kesetaraan


3.1. Penyebutan sesuatu merk dagang dari suatu bahan/ produk didalam Persyaratan Teknis,
secara umum harus dimengerti sebagai persyaratan kesetaraan kwalitas penampilan
(performance) dari bahan/ produk tersebut, yang mana dinyatakan dengan kata-kata
“atau yang setara”.
3.2. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan / produk lain yang
dapat dibuktikan mempunyai kwalitas penampilan yang setara dengan bahan/ produk
yang memakai merk dagang yang disebut, dapat diperoleh persetujuan tertulis dari
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas atas Kesetaraan tersebut.
3.3. Penggunaan bahan/produk yang disetujui sebagai “setara” tidak dianggap sebagai

syar
atan
Tek
Per

nis
perubahan pekerjaan, dan karenanya perbedaan harga dengan bahan/ produk yang
disebutkan merk dagangnya akan diabaikan.

4. Penggantian (Substitusi)
4.1. Kontraktor / Supplyer bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan /
produk dengan suatu bahan atau produk lain dengan penampilan yang tidak
sepenuhnya sama / setara dengan yang dipersyaratkan.
4.2. Dalam persetujuan atas sesuatu penggantian (subtitusi), perbedaan harga yang ada
dengan bahan / produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan
pekerjaan, dengan ketentuan sebagai berikut :
 Dalam hal dimana penggantiannya disebabkan karena kegagalan Kontraktor /
Supplier untuk mendapatkan bahan/ produk seperti yang dipersyaratkan, maka
perubahan pekerjaan yang bersifat kerja tambah dianggap TIDAK ADA.
 Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas dan Pemberi Tugas sebagai masukan (input) baru yang menyangkut
nilai-nilai tambah, maka perubahan pekerjaan berupa kerja tambah dapat
diperkenankan.

5. Persetujuan Bahan
5.1. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar
sebelum sesuatu bahan/ produk akan dibeli / dipesan/ diproduksi, terlebih dahulu
dimintakan persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas atas disesuaiakan

I-4
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

dari bahan / produk tersebut pada persyaratan teknis, akan diberikan dalam bentuk
tertulis yang dilampirkan contoh / brosur dari bahan / produk yang bersangkutan
untuk diserahkan pada Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas di Lapangan.
5.2. Penolakan bahan dialapngan karena diabaikan procedure diatas sepenuhnya merupakan
tanggung jawab Kontraktor / Supplyer, atas nama tidak dapat diberikan pertimbangan
keringanan apapun.
5.3. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh / brosur seperti tersebut diatas tidal
melepaskan tanggung jawab Kontraktor / Supplyer dari kewajibannya dalam perjanjian
kerja ini untuk mengadakan bahan / produk yang sesuai dengan persyaratan, serta
tidak merupakan jaminan akan diterima / disetujuinya seluruh bahan / produk
tersebut dilapangan, sejauh tidak dapat dibuktikan bahwa seluruh bahan / produk
tersebut adalah sesuai dengan contoh / brosur yang telah disetujui.

6. Contoh
Pada waktu memintakan persetujuan atas bahan/produk, kepada Direksi Lapangan/
Konsultan MK/Pengawas harus diserahkan contoh dari bahan atau produk tersebut, dengan
ketentuan sebagai berikut :
6.1. Jumlah contoh :
6.1.1. Untuk bahan / produk, atas nama tidak dapat diberikan sesuatu Sertifikat
Pengujian yang dapat disetujui / diterima oleh Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas, sehingga oleh karenanya perlu diadakan pengujian, sehingga
oleh karena perlu diadakan pengujian, kepada Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas harus diserahkan sejumlah bahan / produk sesuai persyaratan

syar
atan
Tek
Per

nis
yang ditetapkan dalam standard procedure pengujian, untuk dijadikan benda
uji guna diserahkan pada badan / lembaga penguji yang ditunjuk oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas.
6.1.2. Untuk bahan/ produk, atas dapat ditunjukkan sertifikat pengujian yang dapat
disetujui / diterima oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas , kepada
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas harus diserahkan 2 (dua) buah
contoh, yang masing-masing disertai dengan salinan sertifikat pengujian yang
bersangkutan.
6.2. Contoh yang disetujui
6.2.1. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas, atas contoh yang telah memperoleh persetujuan, oleh Direksi
Lapangan/ Konsultan MK/Pengawas harus dibuat suatu keterangan tertulis
mengenai persetujuannya dan disamping itu oleh Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas harus dipasangkan tanda pengenal persetujuan pada 2 (dua)
buah contoh, yang semuanya akan dipegang oleh Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas.
6.2.2. Bila dikehendaki, Kontraktor/ Supplyer dapat memintakan sejumlah set
tambahan dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan dan surat
keterangan persetujuan untuk kepentingan dokumentasinya sendiri. Dalam hal
yang demikian jumlah contoh yang harus diserahkan kepada Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas harus ditambah seperlunya sesuai dengan
kebutuhan tambahan tersebut.
6.2.3. Pada waktu Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas sudah tidak lagi
membutuhkan contoh yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan /

I-5
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

produk bagi pekerjaan, Kontraktor berhak meminta kembali contoh tersebut


untuk dipasangkan pada pekerjaan.

6.3. Waktu Persetujuan contoh


6.3.1. Adalah tanggung jawab dari Kontraktor / Supplyer untuk mengajukan contoh
pada waktunya, demikian sehingga pemberian persetujuan atas contoh tersebut
tidak akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.
6.3.2. Untuk bahan/ produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetarafan
pada sesuatu merk dagang tertentu, keputusan atas contoh akan diberikan oleh
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas dalam waktu tidak lebih dari 10
(sepuluh) hari kerja. Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan
keputusan tambahan diluar persyaratan teknis (seperti penentuan model,
warna dan lain-lain), maka keseluruhan keputusan akan diberikan dalam waktu
tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari kerja.
6.3.3. Untuk bahan / produk yang masih harus dibuktikan kesetarafannya dengan
suatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atas contoh akan diberikan oleh
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas dalam waktu 21 (dua puluh satu)
hari kerja sejak dilengkapinya pembuktian kesetarafannya.
6.3.4. Untuk bahan / produk yang bersifat pengganti (subsitusi), keputusan
persetujuan akan diberikan oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas
dalam jangka waktu 30 (tiga puluh ) hari sejak diterimanya dengan lengkap
seluruh bahan-bahan pertimbangan.
6.3.5. Untuk bahan / produk yang bersifat peralatan / perlengkapan ataupun produk

syar
atan
Tek
Per

nis
lain yang karena sifat / jumlah / harga pengadaannya tidak memungkinkan
untuk diberikan conoth dalam bentuk bahan / produk jadi, permintaan
persetujuan bisa diajukan berdasarkan brosur tersebut, yang mana harus
dilengkapi dengan :
 Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik / produsen.
 Surat-surat seperlunya dari agen / importir, sesuai petunjuk Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas , seperti antara lain :
 Surat ke-agen-an, surat jaminan suku cadang dan jasa purna penjualan (after
sales service), dan lain-lain.
 Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-lain.
 Sertifikat-sertifikat pengujian/ penetapan kelas dan lain-lain dan dokumen-
dokumen lain sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .

7. Penyimpanan bahan.
7.1. Persetujuan atas sesuatu bahan/ produk harus dimengerti sebagai perizinan untuk
memasukkan bahan/ produk tersebut kedalam lapangan dan penggunaan bahan /
produk tersebut dalam pekerjaan sejauh bahwa keadaannya tidak berubah dari kondisi
waktu persetujuan diberikan.
7.2. Bahan/ produk yang telah dimasukkan ke lapangan harus segera disimpan :
 Ditempat
 Dengan cara / peralatan

I-6
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

 Dalam susunan / tumpukan dan dengan pengkondisian lingkungan


 Dan dengan accessibilities
Yang baik, sesuai dengan ketentuan untuk masing-masing bahan/ produk dalam
persyaratan yang ditetapkan atau dalam hal dimana persyaratan ini tidak jelas, sesuai
dengan petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .
7.3. Kontraktor yang akan memakai bahan / produk, bertanggung jawab bahwa selama
dalam penyimpanan, bahan/ produk tersebut tetap berada dalam kondisi layak untuk
dipakai. Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan / produk menjadi tidak lagi
layak untuk dipakai dalam pekerjaan, Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas
berhak untuk memerintahkan agar :
 Bahan-bahan tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak untuk
dipakai atau
 Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin, supaya bahan /produk tersebut
segera dikeluarkan dari lapangan untuk diganti dengan yang memenuhi persyaratan.
7.4. Untuk bahan/produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu, penyimpanannya
harus dikelompokkan menurut umur pemakaian tersebut, yang mana harus dinyatakan
dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :
 Tanda pengenal terbuat dari kaleng atau kertas karton yang tidak akan rusak selama
penggunaannya.
 Ukuran minimal 40 cm dan 60 cm.
 Huruf berukuran minimal setinggi 10 cm dengan warna merah.
 Diletakkan ditempat yang mudah terlihat.

syar
atan
Tek
Per

nis
7.5. Penyusunan bahan sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa, sehingga
bahan yang terlebih dahulu masuk akan pula terlebih dahulu dikeluarkan untuk dipakai
dalam pekerjaan.

Pasal 04
PELAKSANAAN

1. Rencana Pelaksanaan
Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditandatanganinya SPK oleh kedua belah pihak, Kontraktor
harus menyerahkan kepada Direksi Lapangan/Konsultan MK / Pengawas berupa :
1.1. Sebuah “Network Planning” mengenai seluruh kegiatan yang perlu dilakukan untuk
melaksanakan pekerjaan ini, dalam diagram mana dinyatakan pula urutan logis serta
kaitan / hubungan antara seluruh kegiatan-kegiatan tersebut, termasuk :
 Kegiatan-kegiatan Kontraktor untuk / selama masa keadaan/pembelian
serta waktu pengiriman/pengangkutan dari “bahan, elemen, komponen dari
pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/pembantu, peralatand an perlengkapan
untuk pekerjaan”
 Kegiatan-kegiatan Kontraktor untuk/selama waktu fabrikasi, pemasangan
dan pembangunan.

I-7
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

 Pembuatan gambar-gambar kerja


 Permintaan persetujuan atas bahan serta gambar kerja maupun rencana
kerja.
 Kesinambungan pekerjaan dengan pekerjaan dari Kontraktor lain (jika ada)

1.2. Daftar / Tabel mengenai :


 Tenaga Kerja dari berbagai jenis dan tingkat untuk seluruh kegiatan-kegiatan
tersebut, lengkap dengan penjelasan mengenai rencana penggunaan tenaga kerja
tersebut dalam pengertian penggunaan waktu kerja normal/lembur serta
penjadwalan.
 Harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.
 Jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.
Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas akan memeriksa Rencana Kerja Kontraktor, dan
memberi tanggapan dalam waktu 2 (dua) minggu.
1.3. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan atas Rencana Kerja jika Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas meminta diadakan perbaikan/penyempurnaan atas
Rencana Kerja tadi paling lambat 4 (empat) hari sebelum dimulainya waktu
pelaksanaan.
1.4. Kontraktor tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atas pekerjaan sebelum
adanya persetujuan dari Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas atas Rencana
Kerja ini, maka kegagalan Kontraktor untuk memulai pekerjaan sehubungan dengan
belum adanya Rencana Kerja yang disetujui Direksi Lapangan/Konsultan

syar
atan
Tek
Per

nis
MK/Pengawas, sepenuhnya menjadi tanggung jawab dari Kontraktor bersangkutan.
Kecuali dapat dibuktikan bahwa Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas telah
melalaikan kewajibannya untuk memeriksa Rencana Kerja Kontraktor pada waktunya.

2. Gambar Kerja (“Shop Drawing”)


2.1. Untuk bagian-bagian pekerjaan, dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawing)
belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan
terlaksana, Kontraktor wajib mempersiapkan gambar kerja yang terperinci akan
memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.
2.2. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi
Lapangan/Konsultan Pengawas .
2.3. Gambar kerja harus diajukan kepada Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas untuk
mendapatkan persetujuannya untuk gambar-gambar tersebut harus diserahkan dalam
rangkap 2 (dua).

3. Rencana Mingguan dan Bulanan


3.1. Selambat-lambatnya pada setiap hari Sabtu dalam masa dimana pelaksanaan pekerjaan
berlangsung, Kontraktor wajib untuk menyerahkan kepada Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas suatu Rencana Mingguan yang berisi Rencana
Pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu
berikutnya.

I-8
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

3.2. Selambat-lambatnya pada Minggu Terakhir dari setiap bulan, Kontraktor wajib
menyerahkan kepada Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas suatu Rencana
Bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai Rencana Pelaksanaan
dari berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan
berikutnya.
3.3. Kelalaian Kontraktor untuk menyusun dan menyerahkan rencana Mingguan maupun
Bulanan dinilai sama dengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan.
3.4. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Kontraktor diwajibkan untuk
memberitahukan Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas mengenai hal tersebut
paling lambat 2 x 24 jam sebelumnya.

4. Kualitas Pengerjaan
4.1. Pekerjaan harus dikerjakan dengan kwalitas pengerjaan yang terbaik untuk jenis
pekerjaan bersangkutan.
4.2. Pekerjaan dilaksanakan dengan baik, bebas dari cacat teknis maupun estetis dan sesuai
dengan Dokumen Kontrak.

5. Pengujian Hasil Pekerjaan


5.1. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusu, maka semua pekerjaan akan diuji dengan
cara dan Tolok Ukur Pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi yang ditetapkan
dalam Persyaratan Teknis Umum ini.

syar
atan
Tek
Per

nis
5.2. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/Lembaga yang akan melakukan
pengujian dipilih atas persetujuan Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas pada
Lembaga/ Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui oleh pemerintah atau
badan lain yang oleh Direksi Lapangan/Konsultan Pengawas dianggap memiliki
obyektifitas dan integritas yang meyakinkan.
5.3. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
5.4. Dalam hal dimana Kontraktor tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari Badan
Penguji yang ditunjuk oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas, Kontraktor
berhak mengadakan pengujian tambahan pada Lembaga/Badan lain yang memenuhi
persyaratan Badan penguji seperti tersebut diatas, untuk mana seluruh pembiayaan
ditanggung oleh Kontraktor.
5.5. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan
kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :
5.5.1. Memilih Badan/Lembaga Penguji ketiga atas kesepakatan bersama.
5.5.2. Melakukan pengujian ulang pada badan/lembaga penguji pertama atau kedua
dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :
 Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas dan Kontraktor/Supplier ataupun
wakil-wakilnya.
 Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan peneraan dari alat-alat
penguji.

I-9
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

5.5.3. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bila mana kedua belah
pihak sepakat untuk tidak menganggapnya demikian.
5.5.4. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil
pengujian yang pertama, maka semua akibat langsung maupun tidak langsung
dari adanya semua pengulangan pengujian menjadi tanggung jawab
Kontraktor/Supplier.
5.5.5. Apabila hasil pengujian ulang menunjukkan ketidak tepatan kesimpulan dari
hasil pengujian yang pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil
pengujian kedua, maka :
 2 (dua) dari 3 (tiga) pengujian yang bersangkutan, atau pilihan Kontraktor/
Supplier akan diperlakukan sebagai Pekerjaan Tambah.
 Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan /
pengulangan pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada
bagian pekerjaan bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena
akibatnya, penambahan mana besarnya adanya sesuai dengan penundaan
yang terjadi.

6. Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan


6.1. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lainnya,
dimana secara visual menghalangi Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas untuk
memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, Kontraktor wajib melaporkan secara
tertulis kepada Direksi Lapangan/Konsultan Pengawasmengenai rencananya untuk
melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi bagian pekerjaan yang pertama

syar
atan
Tek
Per

nis
tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas
berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada bagian yang bersangkutan
untuk dapat disetujui kelanjutan pekerjaannya.
6.2. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan di atas, memberikan hak kepada
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas untuk dibelakang hari menuntut
pembongkaran kembali Bagian Pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa
hasil Pekerjaan yang terdahulu, akibat dari pembongkaran tersebut menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
6.3. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan, dan Direksi Lapangan/Konsultan
MK/Pengawas tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan
yang dimaksudkan, maka setelah lewat dari 2 (dua) hari kerja sejak laporan
disampaikan, Pemorong berhak melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap
bahwa Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan
yang ditutup tersebut.
6.4. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas atau
suatu pekerjaan tidak melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian (Kontrak).
6.5. Walaupun telah diperiksa dan disetujui, kepada Kontraktor masih dapat diperintahkan
untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan yang
lain guna pemeriksaan bagian pekerjaan yang tertutupi. Apabila hasil pemeriksaan ini
menunjukkan adanya bagian dari pekerjaan yang tidak memenuhi persyaratan dalam
perjanjian kerja, maka seluruh biaya pembongkaran sepenuhnya ditanggung oleh
Kontraktor. Apabila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa bagian pekerjaan yang
bersangkutan ternyata memenuhi semua persyaratan , maka :

I - 10
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

a. Semua biaya pembongkaran akan diperhitungkan sebagai pekerjaan tambah.


b. Atas bagian pekerjaan yang tertunda pengerjaannya sebagai akibat
pembongkaran tersebut, akan diberikan perpanjangan waktu pelaksanaan yang
jumlahnya sesuai dengan penundaan tersebut.

Pasal 05
PENYELESAIAN & PENYERAHAN

1. Dokumen Terlaksana (As-built Drawing)


1.1. Pada penyelesaian setiap pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun Dokumen Terlaksana
yang terdiri dari :
a. Gambar-gambar terlaksana (as-built drawing)
b. Persyaratan Teknis Khusus Terlaksana dari pekerjaan sebagaimana yang telah
dilaksanakan.
1.2. Dokumen Terlaksana bisa disusun dari :
a. Dokumen Pelaksanaan
b. Gambar-gambar perubahan
c. Perubahan Persyaratan Teknis Khusus

syar
atan
Tek
d. Brosur Teknis

Per

nis
Yang diberi tanda pengenal khusus berupa cap sesuai petunjuk Direksi Lapangan/
Konsultan MK/Pengawas .
1.3. Dokumen Terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi
Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .
1.4. Biaya Pembuatan Dokumen Terlaksana ditangggung oleh Kontraktor
1.5. Kecuali dengan izin khusus dari Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas dan
Pemberi Tugas, Kontraktor harus membuat Dokumen Terlaksana hanya untuk diserahkan
kepada Pemberi Tugas. Kontraktor tidak dibenarkan membuat / menyimpan salinan
ataupun copy dari Dokumen Terlaksana tanpa izin khusus tersebut.

2. Penyerahan
Pada waktu penyerahan pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan kepada Pemberi Tugas
berupa :
1. 2 (dua) set Dokumen Terlaksana
2. Untuk Peralatan / Perlengkapan :
 2 (dua) set Pedoman Operasi (Operational Manual)
 Suku cadang sesuai yang disyaratkan

3. Untuk berbagai macam kunci :

I - 11
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

 Semua kunci orisinil. Disertai “Construction Key” (jika ada)


 Minimun 1 (satu) set kunci duplikat
4. Dokumen-dokumen resmi (seperti Surat Izin, Tanda Pembayaran Cukai, Surat Fiskal Pajak
dan lain-lain)
5. Segala macam Surat Jaminan berupa Guarantee/Waranty sesuai yang disyaratkan.
6. Surat pernyataan pelunasan sesuai petunjuk Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas .
Pasal 06
ASPEK LINGKUNGAN HIDUP

1. UMUM
1.1. Kontraktor harus memahami dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat pelak-
sanaan kegiatan konstruksi, serta cara penanganannya sesuai dengan petunjuk
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas.
1.2. Sebelum melaksanakan kegiatan fisik di lapangan, Kontraktor harus menyusun
program pelaksanaan manajemen lingkungan yang harus mendapat persetujuan dari
Direksi Lapangan/Konsultan MK/Pengawas.

2. UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)


2.1. Semua kendaraan dan mesin-mesin harus mempunyai peredam sehingga menghasilkan
suara yang tidak membisingkan.

syar
atan
Tek
Per

nis
2.2. Semua kendaraan dan mesin-mesin harus menghasilkan gas buang pada tingkat yang
sesuai dengan standar mutu udara.
2.3. Operasi dan pemeliharaan semua kendaraan dan mesin-mesin harus dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan pabrik pembuatnya.
2.4. Semua kegiatan pekerjaan harus dilaksanakan pada siang hari dan bukan pada malam
hari.
2.5. Dalam pengadaan tenaga kerja dengan kemampuan dan keahlian sesuai dengan yang
diperlukan maka prioritas harus diberikan kepada pekerja setempat.
2.6. Kegiatan pembersihan dan pembongkaran hanya dilaksanakan di daerah yang benar-
benar diperlukan untuk Pekerjaan.
2.7. Pembabatan tanaman selama kegiatan pembersihan dan pembongkaran harus ditindak-
lanjuti dengan penanaman kembali sedemikian hingga mendekati kondisi sebelum
pembabatan. Penggantian dengan tanaman sejenis yang ditebang, bila
memungkinkan. Bilamana pertumbuhan tanaman dirasa agak lambat, maka tanaman
yang berumur tiga tahun atau lebih harus digunakan, kecuali jika jenis tersebut tidak
mampu menciptakan kondisi seperti semula atau tidak mampu memberikan
perlindungan lereng dalam waktu yang lama. Selanjutnya, jenis tanaman dengan
pertumbuhan sedang sampai cepat dapat digunakan.
2.8. Permukaan yang menghasilkan sejumlah debu di atmosfer akibat kegiatan pekerjaan
harus dibasahi secara teratur.
2.9. Kerusakan dan gangguan terhadap utilitas umum seperti jaringan telpon, listrik, gas,
pipa air, pipa minyak, pipa pembuangan, pipa drainase, dan lain sebagainya, harus

I - 12
RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT
Pemasangan instalasi listrik genset paralel antara genset baru ke genset lama

dicegah dengan upaya mendapatkan informasi tentang keberadaan lokasi utilitas yang
ada, terutama utilitas apa yang terletak di bawah permukaan tanah.
2.10. Kontraktor harus bertanggungjawab atas perlindungan terhadap setiap fasilitas pipa
kabel bawah tanah, saluran kabel bawah tanah atau jaringan bawah tanah lainnya
atau struktur yang mungkin ditemukan dan perbaikan atas setiap kerusakan yang
diakibatkan operasi kegiatannya.
2.11. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kerusakan atau dampak dari pekerjaan
terhadap lingkungan sekitarnya, Kontraktor harus memperbaiki apabila terjadi
kerusakan yang diakibatkan oleh pekerjaan tersebut dengan biaya sendiri.
2.12. Bilamana sumur yang terletak di dekat lokasi pekerjaan yang dipengaruhi oleh
kegiatan galian dan timbunan, maka sumur pengganti yang setara harus disediakan,
meskipun harus membuat sumur baru, baik dengan penggalian maupun pengeboran,
yang terletak sedekat mungkin dengan sumur lama.
2.13. Tumpahan minyak dan polusi bahan buangan yang berasal dari pekerjaan harus
dicegah.
2.14. Minyak buangan harus disimpan dalam tanki yang terletak diatas lantai beton yang
lebih tinggi dari tanah sekitarnya dan dikelilingi dinding yang cukup tinggi sehingga
dapat menghalangi tersebarnya cairan yang bocor atau tumpah.
2.15. Penggunaan sistem pelaksanaan yang memadai untuk mengurangi suara dan getaran
yang diakibatkan oleh pekerjaan pembangunan ini harus diterapkan.

syar
atan
Tek
Per

nis

I - 13

Anda mungkin juga menyukai