Latar Belakang
Demam merupakan suatu gejala gangguan kesehatan yang berupa keluhan dan
bukan diagnosa.Menurut Guyton & Hall (2007), demam adalah peningkatan suhu
tubuh diatas normal dapat disebabkan oleh kelainan di dalam otak sendiri atau oleh zat
toksik yang mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh.Mekanisme terjadinya demam
berawal dari ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan kecepatan pengeluaran
kelebihan panas, yang mengakibatkan peningkatan suhu tubuh abnormal.suhu diatas
38˚C keatas akan dapat mengakibatkan kekejangan apalagi terhadap balita sehingga di
perlu penanganan yang cepat untuk menghindari akibat yang lebih parah.
Pemberian kompres hangat merupakan suatu metode untuk menurunkan suhutubuh
biasanya diberikan pada suhu dibawah 38˚C.Pemberian kompres hangat merupakan
tindakan mandiri perawat yang bertujuan menurunkan suhu tubuh,member
kenyamanan dan mencegah terjadinya kejang demam (Perry &
Potter,2009).Pemberiannya sering dilakukan di daerah vena besar seperti axilla dan
daerah abdomen.Kompres hangat didaerah axilla cukup efektif karena adanya proses
vasodilatas. Suhu air hangat yang digunakan pada kompres hangat sekitar 34 _ -
37˚C.Mekanisme penurunan suhu dengan kompres hangat yaitu tubuh akan
menginterpretasikan bahwa suhu diluar cukup panas.Dengan demikian tubuh akan
menurunkan kontrol pengatur suhu diotak supaya tidak meningkatkan pengaturan suhu
tubuh lagi.Disamping itu lingkungan luar yang hangat akan membuka pembuluh darah
tepi dikulit melebar atau vasodilatasi dan pori pori kulit terbuka sehingga
mempermudah pengeluaran panas (Mahmud,2007).
Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama + 10 menit diharapkan keluarga dan
pasien memahami tentang cara mengompres dengan baik dan benar.
2. Tujuan khusus
Diharapkan keluarga dapat :
a. Mengetahui pengertian kompres hangat basah
b. Memahami tujuan kompres hangat basah
c. Menjelaskan cara mengompres
d. Mendemontrasikan cara mengompres
A. Materi
1. Pengertian Kompres
2. Macam-macam Kompres
3. Tujuan pengompresan
4. Indikasi Kompres
5. Kontraindikasi pemberian kompres
B. Setting
Keterangan :
Penyuluh
Media
Audient
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Demonstrasi
2. Penggunaan Alat :
a. Larutan kompres berupa air hangat 40° dalam wadah (kom atau baskom)
b. Handuk / kain / washlap untuk kompres
c. Handuk pengering
d. Sarung tangan
e. Termometer
f. Selimut mandi
E. Pengorganisasian
Penyuluh :
Kegiatan Penyuluhan
1. Pendahuluan 5 menit
3. Penutup 5 menit
bersama peserta
penutup
F. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Satuan Acara Pengajaran sudah siap sesuai dengan masalah keperawatan
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan mahasiswa
c. Media sudah disiapkan
2. Evaluasi Proses
a. Peserta yang hadir
b. Media dapat digunakan dengan baik
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu
d. Partisipasi peserta yang hadir
e. Peserta dapat mengikuti sampai selesai
3. Evaluasi hasil
a. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian kompres hangat = 80%
b. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Macam-macam Kompres = 80%
c. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Tujuan pengompresan = 85%
d. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Indikasi Kompres = 85%
e. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang Kontraindikasi pemberian kompres =90%
A. Pengertian
Menurut Doengoes, M. (2000) Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada
daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat pada
bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan sirkulasi darah
juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic usus, pengeluaran getah
radang menjadi lancar, serta memberikan ketenangan dan kesenangan pada klien.
Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian, kekejangan otot, perut kembung,
dan kedinginan.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi kebutuhan rasa
nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah spasme otot
dan memberikan rasa hangat pada daerah tertentu.Kompres hangat dapat dilakukan dengan
menempelkan kantong karet yang diisi air hangat atau handuk yang telah direndam di
dalam air hangat, ke bagian tubuh yang nyeri. Sebaiknya diikuti dengan latihan pergerakan
atau pemijatan. Dampak fisiologis dari kompres hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa,
membuat otot tubuh lebih rileks, menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan
memperlancar aliran darah (Kompas, 2009)
Doengoes, M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC. Guyton, A. C., & John E.
Hall, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, EGC, Jakarta, 2007
Kompas, 2009. Kompres, Alternatif Pereda Nyer.Bandung
Ns. Kusyati, Eni, S.Kep, dkk. 2006. Keterampilan dan Prosedur Laboratorium. Jakarta: EGC
Mahmud, Mahir Hasan, 2007.”Terapi Air Hangat” Qultum Media, Jakarta
Program Study S-1 Keperawatan c. Panduan Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur :
EGC
Potter, P.A.& Perry, A.G. 2009. Fundamentals of nursing, fundamental keperawatan. Edisi 7 Buku
1 dan 2. Jakarta: EGC
Uliyah, Musrifatul & Hidayat, A. Aziz Alimul, 2008 Praktikum Klinik: Aplikasi Dasar-Dasar
Praktik Kebidanan. Salemba Medika, Jakarta
Yohmi, E. (2008). Kompres Hangat. Tanggal 1 Februari 2010, jam 20.00 WITA