Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN HIV AIDS DI IRNA


1 RUANGAN NO. 25 RSUD dr. SYAIFUL ANWAR MALANG

Oleh
Novian Dwi Roessanti, S.Kep
NIM 192311101112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan berikut disusun oleh:


Nama : Novian Dwi Roessanti, S.Kep
NIM : 192311101112
Judul : Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan HIV AIDS di IRNA 1
Ruang No. 25 RSUD dr. Syaiful Anwar Malang

telah diperiksan dan disahkan oleh pembimbing pada:


Hari, Tanggal :
Tempat : IRNA 1 Ruang No. 25

Malang, Januari 2020

Mahasiswa Profesi Angkatan 24


FKep Universitas Jember

(.......................................................)

TIM PEMBIMBING
Pembimbing Akademik Stase Pembimbing Klinik/Kepala Ruang
Keperawatan Medikal RSUD dr. Saiful Anwar Malang
FKep Universitas Jember

(.......................................................) (.......................................................)
LAPORAN PENDAHULUAN

A. Konsep Teori tentang Penyakit


1. Anatomi Fisiologi Sistem Imunitas
Sistem imun merupakan kumpulan mekanisme dalam suatu mahluk hidup
yang melindunginya terhadap infeksi dengan mengidentifikasi dan membunuh
substansi patogen. Sistem ini dapat mendeteksi bahan patogen, mulai dari virus
sampai parasit dan cacing serta membedakannya dari sel dan jaringan normal.
Sebagai suatu organ kompleks yang disusun oleh sel-sel spesifik, sistem imun
juga merupakan suatu sistem sirkulasi yang terpisah dari pembuluh darah yang
semuanya bekerja sama untuk menghilangkan infeksi dari tubuh. Organ sistem
imun terletak di seluruh tubuh, dan disebut organ limfoid (Sudiono, 2014).
Sel imun dan molekul asing memasuki kelenjar limfe melalui pembuluh
darah atau pembuluh limfe. Semua sel imun keluar dari sistem limfatik dan
akhirnya kembali ke aliran darah. Begitu berada dalam aliran darah, sel sistem
imun, yaitu limfosit dibawa ke jaringan di seluruh tubuh, bekerja sebagai suatu
pusat penjagaan terhadap antigen asing (Sudiono, 2014).
Banyak masalah yang dapat terjadi dari kerja sistem imun yang tidak sesuai,
contohnya alergi, diabetes melitus, artritis reumatoid, penolakan jaringan
transplantasi, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome), dan tumor ganas
limfoma. Pada AIDS, kelainan fungsi imun terjadi karena sel yang bekerja dalam
sistem imun kurang baik dalam jumlah maupun fungsinya, seperti sel makrofag
dan sel T, karena kerja virus. Kelainan dalam bentuk peningkatan jumlah dan
fungsi sel-sel sistem imun, selain terjadi pada alergi dan keadaan hipersensitivitas,
dapat pula terjadi pada tumor ganas, misalnya limfoma (Sudiono, 2014).

2. Definisi HIV AIDS


3. Epidemiologi
Pada tahun 2013, jumlah infeksi baru HIV mencapai 2,1 juta dan jumlah
kematian akibat AIDS sebanyak 1,5 juta yang terdiri dari 1,3 juta dewasa dan
190.000 anak berusia <15 (Ibrahim dkk 2017). Jumlah kumulatif infeksi
HIV/AIDS di Indonesia yang dilaporkan sampai dengan Maret 2016 sebanyak
198.219 HIV dan 78.292 AIDS. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada
kelompok umur 25-49 tahun (69.7%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun
(16.6%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (7.2%) (Ditjen PP & PL Kemenkes RI,
2014). Di Jawa Timur sampai bulan Maret 2016 penderita HIV tercatat 26,052
dan penderita AIDS sejumlah 14,499. Cara penularan kasus AIDS yang tertinggi
adalah heteroseksual. Kebanyakan jenis kelamin kasus AIDS didominasi laki-laki
dan umur paling dominan kelompok seksual aktif, yaitu usia 25-29 tahun (Dinkes
Provinsi Jawa Timur, 2015).

4. Etiologi
5. Klasifikasi
6. Patofisiologi
7. Manifestasi Klinis
8. Pemeriksaan penunjang
9. Penatalaksanaan
B. Clinical Pathway
C. Konsep Asuhan Keperawatan
D. Discharge Planning

Anda mungkin juga menyukai