Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGEMBANGAN WILAYAH
ACARA 7
STRUKTUR RUANG (HIRARKI FASILITAS PELAYANAN WILAYAH)

Disusun oleh :
Nama : Nandian Nafi Setyan
NIM : 18/426117/SV/15259
Kelompok : PW-2
Hari/Jam : Selasa, 13.15-15.15
Asisten : 1. Maya Puspita Sintesa
2.Aishah Tri Wahyuni
3. Alifia Nada

PROGRAM DIPLOMA
PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI
DEPARTEMEN TEKNOLOGI KEBUMIAN
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2019
ACARA 7
STRUKTUR RUANG (HIRARKI FASILITAS PELAYANAN WILAYAH

I. Tujuan
1. Menyusun profil wilayah berdasarkan kondisi sosial dan ekonomi daerah
(kondisi infrastruktur).
2. Menyusun hirarki fasilitas pelayanan pada suatu daerah.

II. Alat dan Bahan


2.1 Alat
1. Alat Tulis
2. Laptop
3. Software Microsoft Excell

2.2 Bahan
1. Data Dalam Angka Kota Palangka Raya Tahun 2019
III. Langkah Kerja
Data Dalam Angka Kota Palangka
Raya Tahun 2019

Hitung jumlah fasilitas setiap bidang


dalam suatu wilayah kecamatan

Hitung skor setiap fasilitas Hitung skor setiap fasilitas Hitung skor setiap fasilitas
pelayanan bidang kesehatan pelayanan bidang ekonomi pelayanan bidang pendidikan

Hitung total skor setiap fasilitas


pelayanan pada masing-masing
kecamatan

Tentukan hirarki setiap fasilitas


pelayan pada masing-masing
kecamatan

1. Tabel Hirarki Fasilitas Kesehatan


2. Tabel Hirarki Fasilitas Ekonomi
3. Tabel Hirarki Fasilitas Pendidikan

Keterangan : Input Proses Output


IV. Hasil Praktikum
1. Tabel Hirarki Fasilitas Kesehatan (terlampir)
2. Tabel Hirarki Fasilitas Ekonomi (terlampir)
3. Tabel Hirarki Fasilitas Pendidikan (terlampir)

V. Pembahasan
Menurut Undang-Undang No 26 tahun 2007, struktur ruang merupakan
susunan pusat-pusat pemukiman dan sistem jaringan sarana dan prasarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara
ekonomi memiliki hubungan fungsional. Profil wilayah dapat menjadi dasar
perencanaan karena dengan memahami profil wilayah dapat mengidentifikasi
potensi dan permasalahan yang terjadi di suatu wilayah (Tarigan, 2005). Profil
wilayah memiliki beberapa parameter kondisi infrastruktur wilayah, seperti
fasilitas kesehatan, fasilitas pendidikan, dan fasilitas ekonomi (Fitria, 2011).
Keberadaan fasilitas pelayanan terkait dengan hirarki wilayah. Asumsinya
bahwa suatu wilayah semakin menjadi pusat wilayah maka jumlah dan variasi
jenis fasilitas pelayanan semakin besar.
Adanya hirarki dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana struktur
ruang yang membentuk fungsi layanan. Hirarki sendiri merupakan penilaian
atau pengkelasan berdasarkan bobot dan fasilitas. Hirarki fasilitas pelayanan
yang terdapat di Kota Palangka Raya terbagi atas tiga hirarki, yaitu hirarki I,
hirarki II, dan hirarki III. Maksud dari jenis hirarki tersebut adalah
menunjukkan tingkatan fasilitas yang dimiliki oleh setiap kecamatan. Hirarki I
menunjukkan bahwa wilayah tersebut merupakan suatu pusat perekonomian
dalam suatu wilayah dan memiliki fasilitas pelayanan yang cakupannya luas
dan tinggi. Hirarki II merupakan suatu wilayah sub urban atau wilayah yang
memiliki fasilitas pelayanan sedang. Sedangkan hirarki III merupakan wilayah
yang memiliki fasilitas pelayanan yang rendah dan biasanya jauh dari pusat
kota (Nainggolan, 2012).
Berdasarkan data fasilitas pelayanan setiap kecamatan di Kota Palangka
Raya yang telah dilakukan perhitungan hirarki, diketahui bahwa Kecamatan
Pahandut merupakan wilayah yang dijadikan sebagai pusat kota atau pusat
ekonomi karena memiliki nilai hirarki I pada setiap bidang fasilitas pelayanan.
Apabila dilihat dari tingkat kepadatan penduduk, Kecamatan Pahandut
merupakan kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk tertinggi di Kota
Palangka Raya walaupun memiliki wilayah yang sempit. Hal tersebut dapat
terjadi karena sebagai pusat kota tentunya Kecamatan Pahandut menarik minat
banyak orang untuk tinggal di wilayah tersebut. Disamping fasilitas yang
lengkap dan variatif tentunya Kecamatan Pahandut juga memiliki banyak
pasar atau pusat industri yang digunakan untuk melangsungkan kegiatan
perekonomian. Selain itu, apabila dilihat secara geografis, Kecamatan
Pahandut merupakan wilayah yang terletak di dataran rendah sehingga sangat
cocok untuk dijadikan sebagai wilayah pusat kota.
Kecamatan Rakumpit merupakan kecamatan yang memiliki nilai
perhitungan hirarki III. Menurut data dari BPS, Kecamatan Rakumpit
merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terendah di Kota Palangka
Raya dengan hanya memiliki persentase penduduk 1,25% dan tingkat
kepadatan penduduknya 3 jiwa per kilometer. Hal tersebut yang menyebabkan
rendahnya fasilitas pelayanan yang terdapat di wilayah Kecamatan Rakumpit.
Selain itu, yang menyebabkan Kecamatan Rakumpit memiliki nilai hirarki III
adalah karena Kecamatan Rakumpit yang jaraknya sangat jauh dari pusat kota
yaitu Kecamatan Pahandut. Kecamatan Rakumpit juga merupakan wilayah
yang terletak di dataran tinggi sehingga wilayah ini tidak digunakan atau jarang
digunakna sebagai kawasan pemukiman dan lebih dimanfaatkan untuk
kegiatan pertanian ataupun perkebunan.

VI. Kesimpulan
1. Profil wilayah dapat disusun berdasarkan beberapa parameter yaitu kondisi
infrastruktur wilayah seperti fasilitas pedidikan, fasilitas kesehatan, dan
fasilitas eknonomi. Keberadaan fasilitas dijadikan acuan untuk menentukan
hirarki setiap wilayah
2. Setiap daerah memiliki fasilitas pelayanan yang berbeda karena dapat
dipengaruhi oleh jumlah penduduk yang terdapat pada suatu wilayah. Hal
tersebut tentunya mempengaruhi perbedaan hirarki setiap daerah. Apabila
suatu daerah merupakan pusat kota maka fasilitas pelayanannya semakin
besar dan daerah tersebut memiliki hirarki yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

BPS. (2019). Kota Palangka Raya Dalam Angka 2019. Palangka Raya : BPS
Palangka Raya.

Fitria, D. (2011). Identifikasi Pola Pemanfaatan Fasilitas Sosial di Lingkungan


Perumahan Terencana. Jurnal Planesa, Vol. 2 No 1, Hlm 40-46.

Nainggolan, P. (2012). Analisis Penentuan Pusat-Pusat Ekonomi di Kabupaten


Simalungun. Jurnal Ekonomi dan Keuangan, Vol.1 No.12 .

Republik Indonesia. (2007). Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang


Penataan Ruang. Sekretariat Negara. Jakarta.

Tarigan, R. (2005). Perencanaan Pembangunan Wilayah. Jakarta : PT Bhumi


Aksara.

Anda mungkin juga menyukai