Anda di halaman 1dari 72

2020

RENCANA KERJA
(RENJA) DINAS LINGKUNGAN HIDUP
Jl. Bimasakti No.1 Telp/Fax. (0274) 515876 Yogyakarta 55221

E-MAIL : lingkunganhidup@jogjakota.go.id

Website : lingkunganhidup.jogjakota.go.id
RENJA DLH 2020

Pengantar
Atas berkah dan hidayah Allah SWT dan didorong oleh semangat untuk lebih
meningkatkan kualitas kinerja penyelenggaraan pembangunan di bidang lingkungan
hidup, maka Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020 ini disusun sebagai salah satu bagian dari
substansi perencanaan di Kota Yogyakarta.
Dokumen Renja DLH Kota Yogyakarta Tahun 2020 merupakan penjabaran
tahunan dari Rancangan Renstra DLH Kota Yogyakarta Tahun 2017-2021 yang saat ini
masih dalam tahap penyusunan. Dalam penyusunannya dokumen Renja 2020 hanya
berpedoman pada RKPD Kota Yogyakarta Tahun 2020, dan memuat isu-isu strategis,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan dalam jangka
waktu 1 (satu) tahun ke depan.
Kami menyadari bahwa dokumen ini masih jauh dari sempurna dan belum
sepenuhnya dapat memenuhi harapan, namun telah menjadi komitmen dari DLH Kota
Yogyakarta untuk melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan tetap mengacu
pada dokumen perencanaan yang telah disusun dan ditetapkan. Akhir kata semoga
Renja DLH Kota Yogyakarta Tahun 2020 dapat memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya, dan dapat mendorong kita untuk segera mewujudkan kesejahteraan
masyarakat melalui pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Yogyakarta, 2019
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
KOTA YOGYAKARTA

IR. H. SUYANA
NIP. 19630910 199003 1 008

i
RENJA DLH 2020

Daftar Isi
Halaman

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

DAFTAR TABEL iii

KEPUTUSAN KEPALA DLH KOTA YOGYAKARTA iv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU


2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian
Renstra SKPD
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan SKPD
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi SKPD
2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN


3.1 Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja SKPD
3.3 Program dan Kegiatan

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH


BAB V PENUTUP

ii
RENJA DLH 2020

Daftar Tabel
Halaman

Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan


Pencapaian Renstra SKPD s/d Tahun 2018
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Badan Lingkungan Hidup
Kota Yogyakarta Berdasarkan Pencapaian SPM
Tabel 2.3 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD 2020
Tabel 2.4 Rekapitulasi Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku
Kepentingan Kota Yogyakarta Tahun 2020
Tabel 4.1 Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2020
dan Prakiraan Maju Tahun 2021 Dinas Lingkungan Hidup Kota
Yogyakarta

iii
RENJA DLH 2020

BAB 1
Pendahuluan

1.1 LATAR BELAKANG


Rencana kerja (Renja) adalah dokumen rencana yang memuat kebijakan, program dan
kegiatan, lokasi kegiatan, indikator kinerja, dan pagu indikatif yang diperlukan untuk
mencapai sasaran pembangunan, dalam bentuk kerangka regulasi dan kerangka anggaran
untuk periode 1 (satu) tahun. Penyusunan rancangan Renja merupakan hasil pembahasan
atas usulan program dan kegiatan yang telah disinergikan dengan hasil Musrenbang Kota
Yogyakarta dengan tetap mengacu pada program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam
Renstra.

1.2 LANDASAN HUKUM


Peraturan perundangan yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Dinas
Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Tahun 2020 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota
Besar Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Dalam
Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 859);
2. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004Nomor 164 Tambahan
Lembaran Negara RI Nomor 442);
3. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah;
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140 Tambahan Lembaran
Negara Nomor 5059).

1
RENJA DLH 2020

5. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas
Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5679;
6. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran
Udara;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4817).
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan;
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga;
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
12. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pedoman
Penyediaan dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Perkotaan;
14. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Perencanaan,
Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah ;
16. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2007
tentang Pengendalian Pencemaran Udara;
17. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2015
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;
18. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2016 ttg
Baku Mutu Air Limbah;
19. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Baku Mutu Air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
20. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 18 Tahun 2002 tentang Pengelolaan
Kebersihan;

2
RENJA DLH 2020

21. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
22. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2005-2025;
23. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup;
24. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2012 tentang Retribusi Jasa
Umum;
25. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2012 tentang Pengelolaan
Sampah;
26. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Yogyakarta (Lembaran daerah Kota
Yogyakarta Tahun 2016 Nomor 5);
27. Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 11 Tahun 2017 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022;
28. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 06 Tahun 2010 tentang Penyediaan Ruang
Terbuka Hijau Privat;
29. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 57 Tahun 2010 tentang Izin Penyimpanan
Sementara dan Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
30. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2014 tentang Izin Pembuangan
Limbah Cair dan Izin Pemanfaatan Limbah Cair;
31. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 72 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi,
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta;
32. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 40 Tahun 2017 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah;
33. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 105 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah Tahun 2017 – 2022;
34. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 105 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah Tahun 2017 – 2022;
35. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 53 Tahun 2019 tentang Penetapan Rencana
Kerja Perangkat Daerah Tahun 2020.

1.3 MAKSUD DAN TUJUAN


Renja DLH Kota Yogyakarta Tahun 2020 ini dimaksudkan sebagai :
1. Pedoman atau materi pada pembahasan Musrenbang Kota Yogyakarta Tahun
2019 untuk menyusun Rancangan Akhir RKPD Kota Yogyakarta Tahun 2020.
2. Bahan penyusunan Perjanjian Kinerja Tahun 2020.
3. Bahan penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD)
Kota Yogyakarta Tahun 2020.

3
RENJA DLH 2020

4. Instrumen bagi OPD untuk mengukur target capaian kinerja program dan
standar pelayanan minimal.
5. Acuan dalam penyusunan LKIP, LPPD, dan LKPJ Tahun 2020.

Renja DLH Kota Yogyakarta Tahun 2020 ini ditujukan untuk :


1. Menentukan prioritas kegiatan pembangunan bidang lingkungan hidup.
2. Menjabarkan rencana strategis ke dalam rencana operasional.
3. Mewujudkansinergitas dan keselarasan antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan bidang lingkungan hidup.
4. Mewujudkan efisiensi alokasi sumber daya manusia, sarana prasarana maupun
dana dalam pembangunan bidang lingkungan hidup.

1.4 SISTEMATIKA PENULISAN


Penyusunan Renja DLH Kota Yogyakarta Tahun 2018 disusun dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan pengertian ringkas tentang RenjaPerangkat Daerah, proses
penyusunan Renja Perangkat Daerah, keterkaitan antara Renja Perangkat Daerah
dengan dokumen RKPD, RenstraPerangkat Daerah, dengan Renja K/L dan
RenjaProvinsi/Kabupaten/Kota, serta tindak lanjutnya dengan proses penyusunan
RAPBD.
1.2 Landasan Hukum
Memuatpenjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan
daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang SOTK, kewenangan
Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan acuan dalam penyusunan
perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renja Perangkat
Daerah.
1.4 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renja Perangkat Daerah, serta
susunan garis besar isi dokumen.

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA PD TAHUN LALU


2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Laludan Capaian
RenstraPerangkat Daerah
Bab ini memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat
Daerah tahun lalu (tahun n-2) dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun n-1),
mengacu pada APBD tahun berjalan yang seharusnya pada waktu penyusunan Renja
Perangkat Daerah sudah disahkan. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target

4
RENJA DLH 2020

Renstra Perangkat Daerah berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan


Renja Perangkat Daerah tahun-tahun sebelumnya.
Review hasil evaluasi evaluasi pelaksanaan Renja Perangkat Daerah tahun lalu, dan
realisasi Renstra Perangkat Daerah mengacu pada hasil laporan kinerja tahunan
Perangkat Daerah dan/atau realisasi APBD untuk Perangkat Daerah yang
bersangkutan.
Pokok-pokok materi yang disajikan dalam bab ini, antara lain:
1. Realisasi program/kegiatan yang tidak memenuhi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan;
2. Realisasi program/kegiatan yang telah memenuhi target kinerja hasil/keluaran
yang direncanakan;
3. Realisasi program/kegiatan yang melebihi target kinerja hasil/keluaran yang
direncanakan;
4. Faktor-faktor penyebab tidak tercapainya, terpenuhinya atau melebihi target
kinerja program/kegiatan;
5. Implikasi yang timbul terhadap target capaian program Renstra Perangkat
Daerah; dan
6. Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil untuk
mengatasi faktor-faktor penyebab tersebut
2.2 Analisis Kinerja Pelayanan OPD
Berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Perangkat Daerah berdasarkan
indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam NSPK dan SPM, maupun
terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008.
2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD
Berisikan uraian mengenai:
1. Sejauhmana tingkat kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan hal kritis yang
terkait dengan pelayanan Perangkat Daerah;
Khusus provinsi, uraikan mengenai koordinasi dan sinergi program antara
Perangkat Daerah provinsi dengan Perangkat Daerah kabupaten/kota serta
dengan kementerian dan lembaga di tingkat pusat dalam rangka pencapaian
kinerja pembangunan;
2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas
dan fungsi Perangkat Daerah;
3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian
program nasional/internasional, seperti NSPK, SPM dan SDGs (Suistanable
Development Goals);
4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk
ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang
direncanakan.
2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD
Berisikan uraian mengenai:
1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD
dengan hasil analisis kebutuhan;
2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;
3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting
terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya: terdapat rumusan

5
RENJA DLH 2020

program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD, atau
program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda;
2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat
Menguraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku
kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan
provinsi, LSM, asosiasi-asosiasi, perguruan tinggi maupun dari Perangkat Daerah
kabupaten/kota yang langsung ditujukan kepada Perangkat Daerah Provinsi maupun
berdasarkan hasil pengumpulan informasi Perangkat Daerah provinsi dari penelitian
lapangan dan pengamatan pelaksanaan musrenbang kabupaten/kota.

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN


3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional
Telaahan terhadap kebijakan nasional dan sebagaimana dimaksud yaitu penelaahan
yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang
terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.
3.2 Tujuan dan Sasaran Renja OPD
Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan dengan sasaran
target kinerja Renstra Perangkat Daerah.
3.3 Program dan Kegiatan
Berisikan penjelasan mengenai:
a. Faktor-faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan
kegiatan.
b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan, antara lain
meliputi:
1) Jumlah program dan jumlah kegiatan.
2) Sifat penyebaran lokasi program dan kegiatan (apa saja yangtersebar ke
berbagai kawasan dan apa saja yang terfokus pada kawasan atau kelompok
masyarakat tertentu).
3) Total kebutuhan dana/pagu indikatif yang dirinci menurut sumber
pendanaannya.
c. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan rancangan awal
RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif, maupun kombinasi keduanya.

BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH


Berisikan rencana program dan kegiatan berdasarkan hasil pengerjaan.

BAB IV PENUTUP
Berisikan uraian penutup, berupa:
a. Catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka
pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan
kebutuhan.
b. Kaidah-kaidah pelaksanaan.
c. Rencana tindak lanjut.

6
RENJA DLH 2020

BAB 2
Hasil Evaluasi
PelaksanaanRenja PD
Tahun Lalu

2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA OPD TAHUN LALU DAN


CAPAIAN RENSTRA OPD
Review hasil evaluasi pelaksanaan Renja tahun lalu (2018) dan pencapaian
Rancangan Renstra Tahun 2017-2021 ditujukan untuk mengidentifikasi sejauh mana
kemampuan OPD dalam melaksanakan program dan kegiatan, realisasi pencapaian
target kinerja program dan kegiatan Renstra OPD, serta hambatan dan permasalahan
yang dihadapi.
Review didasarkan atas laporan hasil evaluasi pelaksanaan Renja OPD tahun-
tahun sebelumnya, laporan evaluasi pelaksanaan Renstra OPD, dan perkiraan
pelaksanaan DPA-OPD tahun berjalan yang baru disahkan. Hasil kajian atas evaluasi
pelaksanaan Renja OPD tahun-tahun sebelumnya dan capaian Renstra OPD disajikan
pada Tabel 2.1 Rekapitulasi Hasil Evaluasi Pelaksanaan Renja DLH Kota Yogyakarta.

7
RENJA DLH 2020

Capaian Kinerja Tujuan Tahun 2018

Target Capaian %
Tujuan Indikator Kinerja Tujuan
2022 2018 Capaian
Mengendalikan Indeks Kualitas Air. 51,20 49,26 96,21 %
pencemaran dan
kerusakan
lingkungan hidup. Indeks Kualitas Udara. 67,85 84,24 96,38 %

Peningkatan luasan Persentase luasan RTH Publik


Ruang Terbuka dari minimal RTH Publik 20% 30,19 % 29,30 % 97,05 %
Hijau (RTH) Publik. luas Kota Yogyakarta.
Meningkatkan
kualitas Indeks pengelolaan
59,19 55,73 % 94,15 %
pengelolaan persampahan.
persampahan.

Capaian Kinerja Sasaran Tahun 2018

Indikator Kinerja Target Capaian %


Tujuan Sasaran
Sasaran 2018 2018 Capaian

Mengendalikan Pencemaran Indeks Kualitas Air. 50,40 49,26 97,74 %


pencemaran dan kerusakan
dan kerusakan lingkungan
Indeks Kualitas 85,04 84,24 99,06 %
lingkungan hidup
Udara.
hidup. terkendali.
Peningkatan Luasan Ruang Persentase luasan
luasan Ruang Terbuka Hijau RTH Publik dari
Terbuka Hijau (RTH) Publik minimal RTH Publik 29,51 % 29,30 % 99,29 %
(RTH) Publik. meningkat. 20% luas Kota
Yogyakarta.

Meningkatkan Kualitas Persentase


kualitas tatakelola Pengurangan 17,53 % 18,75 % 106,96 %
pengelolaan kebersihan dan Sampah
persampahan. persampahan
meningkat. Persentase
Pengangkutan 92,17 % 92,71 % 100,59%
Sampah

Rata-rata % Capaian 100,73 %

8
RENJA DLH 2020

1. Indeks Kualitas Air.


Pada tahun 2018 dengan nilai 49,26 maka capaian kinerja Indeks Kualitas
Air (IKA) mencapai 99,74%, dimana dari target IKA sebesar 50,40 dapat tercapai
IKA sebesar 49,26. Dengan capaian tahun 2018 ini juga menunjukkan capaian atas
target akhir Renstra sebesar 96,21%. Kondisi tidak tercapainya target kinerja IKA
disebabkan karena hanya 0,41% dari seluruh sampel uji parameter kualitas air
yang memenuhi Baku Mutu Kualitas Air Sungai atau hanya 1 dari 242 sampel yang
memenuhi baku mutu. Sebanyak 95,45% sampel uji tidak memenuhi Baku Mutu
Kualitas Air Sungai dengan kategori pencemaran ringan, sedangkan sebanyak
4,13% sampel uji parameter kualitas air tidak memenuhi Baku Mutu Kualitas Air
Sungai dengan kategori pencemaran sedang.Parameter yang melebihi baku mutu
air sungai di Kota Yogyakarta diantaranya yaitu BOD, Fosfat dan Mikrobiologi.
Pada tahun 2018prosentase capaian menurun karena jumlah sampel bertambah,
sehingga faktor pembagi juga bertambah.

Tahun 2017 Tahun 2018

Status Mutu Air Sampel % Koefisien Nilai Sampel % Koefisien Nilai


1 0.41 0.29
Memenuhi 1 2 70 1.46 70
231 95.45 47.73
Ringan 46 96 50 47.92 50
10 4.13 1.24
Sedang 1 2 30 0.63 30
0 0 0.00
Berat 0 0 10 0 10
242
Jumlah Sampel 48

Total nilai IKA 50.00 49.26

Faktor penyebab tidak tercapainya target kinerja sasaran ini yaitu masih
adanya anggapan dari sebagian pelaku usaha bahwa untuk melakukan pengolahan
limbah cair dari proses produksi membutuhkan biaya yang mahal.Kurangnya
kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kualitas air sungai, terbukti
dari masih adanya pembuangan sampah domestik maupun limbah industri
langsung ke Dinas sungai tanpa pengolahan.
Kebijakan/tindakan perencanaan dan penganggaran yang perlu diambil
yaitu meningkatkan dan menambah frekuensi pemantauan kualitas air, kualitas
udara, penggunaan bahan perusak ozon dan limbah usaha/industri yang
berpotensi mencemari lingkungan. Upaya tersebut juga akan diimbangi dengan
upaya meningkatkan kualitas layanan pengujian parameter kualitas air dan udara
dari Laboratorium Pengujian Kualitas Lingkungan.

9
RENJA DLH 2020

2. Indeks Kualitas Udara


Berdasarkan hasil pengukuran Indeks Kualitas Udara mengalami
penurunan pada tahun 2018 yaitu sebesar 84,24 dibandingkan dari tahun 2017
yang sebesar 89,27 yaitu dengan capaian 99,06% dimana target IKA tahun 2018
sebesar 85,04. Dengan capaian ini juga menunjukkan capaian atas target akhir
Renstra sebesar 96,38%. Kondisi tidak tercapainya target kinerja IKU disebabkan
karena nilai dari 2 parameter IKU yaitu NO2 dan SO2 meningkat dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.
Hasil Perhitungan IKU 2017
Parameter Rerata EU IEU

NO2 13,80 40 0,3450

SO2 4,83 20 0,2414

Rata-Rata 0,2932

Indeks Udara 2017 89,27

Hasil Perhitungan IKU 2018


Parameter Rerata EU IEU

NO2 22,09 40 0,5522

SO2 5,64 20 0,2821

Rata-Rata 0,4171

Indeks Udara 2018 84,24

Faktor penyebab tidak tercapainya kinerja sasaran ini yaitukarena jumlah


kendaraan di Kota Yogyakarta meningkat, karena parameter yg digunakan utk
mengukur IKU adalah SO2 & NO2, dimana parameter NO2 ini mewakili emisi dari
kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar bensin, SO2 mewakili emisi
industri & kendaraan diesel yang menggunakan bahan bakar solar.Masih
ditemukan kegiatan/usaha yang belum menjalankan pengendalian pencemaran
udara dari sumber tidak bergerak sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Upaya yang dilakukan pada masa mendatang adalah dengan menambah
jumlah pohon perindang dan luasan RTH Publik ataupun menambah Hutan Kota.
Pada Tahun 2020 akan dianggarkan pembuatan Hutan Kota di Kelurahan
Pandeyan.

10
RENJA DLH 2020

3. Persentase luasan RTH Publik dari minimal RTH Publik 20% luas Kota
Yogyakarta.

Pada Tahun 2018 luas RTH Publik bertambah sebesar 2.229 m2, sehingga
total luasan RTH Publik menjadi 1,904,607 m2 atau 5,86% dari luas wilayah Kota
Yogyakarta. Meskipun demikian, luas RTH Publik tersebut tersebut masih cukup
jauh untuk mencapai minimal luasan RTH Publik yaitu 20% atau sekitar 6.500.000
m2. Tingkat capaian kinerja yang diperoleh menunjukkan tingkat capaian sebesar
99,29% dari target capaian tahun 2018.

Permasalahan yang dihadapi yaitu upaya peningkatan luasan Ruang


Terbuka Hijau (RTH) kota selalu terkendala pada keterbatasan lahan yang dapat
dimanfaatkan sebagai RTH. Sampai akhir tahun 2018 prosentase Ruang Terbuka
Hijau di Kota Yogyakarta baru tercapai sebesar 18,79 % dari luas wilayah Kota
Yogyakarta.Luasan RTH Privat secara umum telah memenuhi persyaratan minimal
10% dari luas wilayah Kota Yogyakarta dengan prosentase sebesar 12,93%,
sedangkan untuk RTH Publik masih belum memenuhi persyaratan minimal 20%
karena baru tercapai sebesar 5,86% dari luas wilayah Kota Yogyakarta.Seringkali
terkendala dengan kepentingan publik yang lain misalnya PLN, dimana tajuk
pohon perindang jalur hijau dianggap mengganggu perkabelan listrik.

Upaya yang dilakukan di masa mendatang meningkatkan pengelolaan


Ruang Terbuka Hijau Publik agar lebih memenuhi fungsi estetika, fungsi sosial,
fungsi ekologis serta nyaman dengan menambah jumlah pohon perindang jalan,
merenovasi taman dan RTHP dengan elemen taman dekoratif serta
mengidentifikasi lokasi RTH yang berada di wilayah dalam rangka pemenuhan
luasan minimal RTH Publik 20% dari luas wilayah Kota Yogyakarta. Pada Tahun
2020 akan dianggarkan pembangunan RTHP Publik di 5 lokasi yaitu di Kel.
Rejowinangun, Purbayan, Kadipaten II, Karangwaru dan pembuatan Hutan Kota di
Kel Pandeyan.

4. Persentase Pengurangan Sampah

Capaian kinerja indikator sasaran persentase pengurangan sampah


mencapai 106,96%. Persentase pengurangan sampah diperoleh dari jumlah
penduduk yang terlayani kegiatan pengurangan sampah seperti kegiatan TSPT 3 R
di Nitikan, Bank Sampah dll.Capaian ini dapat lebih dari 100% dikarenakan
penambahan jumlah Bank Sampah yang sangat tinggi sehingga jumlah nasabah
bank sampahpun bertambah. Bank Sampah tahun 2018 mencapai 475 unit dari
tahun lalu yaitu 433 unit dengan jumlah 21.456 nasabah. Adapun terhadap target
nasional SPM sebesar 20% pada tahun 2019, capaian kinerja tahun 2018
menunjukkan tingkat capaian sebesar 93,75%.

11
RENJA DLH 2020

Upaya yang dilakukan dimasa mendatang dititikberatkan pada


pengelolaan fasilitas pendaurulangan sampah serta pembinaan pada
usaha/industri agar menggunakan bahan baku dan kemasan dengan bahan yang
bisa diurai oleh alam. Walaupun sudah melebihi dari yang ditargertkan namun
kendala yang dihadapi adalah masyarakat masih belum berperilaku 3R dalam
pengelolaan sampah dalam rumah tangga, sehingga upaya pengurangan sampah
belum berjalan maksimal.Fasilitas pengurangan sampah yang disediakan oleh
pemerintah masih sangat terbatas, dan operasional belum berjalan secara optimal
karena masih ada keterbatasan dalam hal pemenuhan sarana prasarana pelengkap
maupun sumber daya yang terlatih.

5. Persentase Pengangkutan Sampah

Capaian kinerja indikator pengangkutan sampah mencapai 92,71% dari


target 92,17% atau melebihi dari yang ditargetkan. Persentase penanganan
sampah diperoleh dari jumlah penduduk yang terlayani kegiatan penanganan
sampah. Capaian dapat melebihi 100% karena jumlah armada pengangkutan pada
tahun 2018 ini bertambah dengan adanya penambahan compactor truck (2 unit)
pengadaan pick up roda 4 (2 unit) dan sepeda motor roda 3 (3 unit) sehingga total
kapasitas layanan pun bertambah. Upaya yang akan dilakukan di masa mendatang
dengan meningkatkan kualitas pelayanan pengelolaan persampahan. Penanganan
sampah menekankan prioritas pada pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan
persampahan dengan teknologi modern untuk meningkatkan kualitas layanan
pengangkutan.

Capaian Kinerja Program Tahun 2018

1. Persentase Usaha yang Telah Memiliki Dokumen Lingkungan

Tahun 2018 %
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Program Penataan dan Pengendalian % usaha yang telah memiliki
53.55% 58.42% 109.10%
Dampak Lingkungan dokumen lingkungan.

Capaian kinerja indikator program ini sudah mencapai 109.10%. Capaian ini
melebihi capaian yang ditargetkan karena sudah tertibnya para pelaku
usaha/kegiatan untuk mengajukan izin lingkungan. Tidak hanya perusahaan namun
sekolah dan tempat ibadah. Upaya peningkatan kinerja di masa mendatang akan
difokuskan pada peningkatan kinerja seperti meningkatkan jumlah dokumen-
dokumen kajian dan kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup sebagai
pedoman pelaksanaan pengelolaan lingkungan. Setiap tahunnya dianggarkan

12
RENJA DLH 2020

kegiatan pembinaan penyusunan dokumen lingkungan kepada pelaku usaha/


kegiatan di Kota Yogyakarta.

2. Persentase Usaha yang Telah Memiliki Izin PPLH

Tahun 2018 %
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Program Penataan dan Pengendalian % usaha yang telah memiliki izin
7.98% 8.04% 100.75%
Dampak Lingkungan PPLH.

Capaian kinerja inidikator ini menunjukkan peningkatan yang baik, dimana


dengan tercapainya target kinerja di atas maka terjadi peningkatan prosentase
usaha/kegiatan yang telah memiliki izin PPLH dari seluruh usaha/kegiatan yang telah
memiliki izin lingkungan. Pada tahun 2017 baru sekitar 5,93% dan pada tahun 2018
meningkat menjadi 8,04%, sehingga usaha yang sudah memiliki izin PPLH sampai
dengan tahun 2018 yaitu 80 usaha dari 1.039 perusahaan telah berizin lingkungan.
Hal ini disebabkan oleh setiap tahunnya DLH melakukan pembinaan pengelolaan
limbah B3 dan pengusahaan air tanah kepada pelaku usaha/kegiatan.
Keberhasilan ini tentu saja akan membuat perencanaan tahun 2020 tetap
melakukan kegiatan pembinaan intensif kepada seluruh pelaku usaha agar
melaksanakan kewajiban sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Upaya
ini senantiasa dilakukan dan dianggarkan kegiatannya setiap tahun anggaran. Selain
itu Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pemantauan dengan
mengoptimalkan kinerja aparatur pada bidang pemantauan dan pengawasan
lingkungan. Upaya yang dilakukan adalah dengan menambah ketrampilan aparatur
melalui keikutsertaan dalam berbagai pendidikan dan pelatihan.

3. Persentase Sekolah Berwawasan Lingkungan

Tahun 2018
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan % Capaian
Target Realisasi
Program Pengembangan Kapasitas
% sekolah berwawasan lingkungan. 84.16% 88.29% 104.91%
Lingkungan Hidup

Capaian kinerja program ini menunjukkan peningkatan dari tahun


sebelumnya, dengan capaian 104.91%. Pada tahun 2017 sekolah yang telah
berwawasan lingkungan baru tercapai sekitar 78,88% dari seluruh 322 sekolah yang
ada di Kota Yogyakarta, sedangkan pada tahun 2018 meningkat menjadi 88,29% dari
seluruh 316 sekolah. Hal ini disebabkan pada tahun ini terdapat banyak sekolah yang
menjadi calon adiwiyata propinsi dengan 31 sekolah, calon nasional mandiri dengan
16 sekolah dan sekolah imbas dengan 12 sekolah. Perkembangan jumlah sekolah
Adiwiyata dan sekolah berwawasan lingkungan dari tahun ke tahun menunjukkan
peningkatan yang cukup baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan.

13
RENJA DLH 2020

Keberhasilan ini didukung dengan adanya kegiatan pelatihan, workshop serta


bimtek Adiwiyata yang dilakukan ke sekolah-sekolah dan pondok pesantren di Kota
Yogyakarta. Sebagai target akhir seluruh sekolah yang ada di Kota Yogyakarta harus
menjadi sekolah yang berwawasan lingkungan pada tahun 2022. Sehingga pada
Tahun 2020 akan dibuatkan sistem informasi manajemen untuk Adiwiyata yang
bertujuan untuk membantu sekolah yang mengikuti program adiwiyata, sehingga
sekolah memiliki tolok ukur seberapa pencapaian dari program adiwiyata yang sudah
diraih dan bisa mengetahui jenjang adiwiyata apa yang telah diraih. Diharapkan
dengan SIM ini setiap sekolah dapat mengetahui hasil pencapaian adiwiyata. SIM
Adiwiyata ini juga menjadi target dari kegiatan Smart City Tahun 2020 sehingga akan
dianggarakan pada Tahun Anggaran 2020.

4. Persentase Perusahaan yang Mentaati Pengelolaan Lingkungan

Tahun 2018 %
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Program Pengembangan Kapasitas % perusahaan yang mentaati
27.58% 31.46% 114.06%
Lingkungan Hidup pengelolaan lingkungan.

Capaian indikator kinerja program ini sudah mencapai target 114%, juga
turut. Keberhasilan ini disebabkan karena pemantauan yang dilakukan pada tahun
2018 lebih banyak dan lebih mengingatkan untuk kewajiban laporan kepada pelaku
usaha dan telah memberikan teguran ke pelaku usaha/kegiatan yang dipantau pada
tahun 2017, sehingga jumlah yang taat juga bertambah. Permasalahan yang dihadapi
adalah adanya ketidakseimbangan antara jumlah kegiatan usaha yang harus dipantau
dengan jumlah aparatur pelaksana pemantauan. Namun upaya yang dillakukan
adalah tetap meningkatkan pemantauan dan pengawasan pada pelaku usaha dalam
hal ketaatan peneglolaan lingkunag sesuai dengan dokumen lingkungan dan
peraturan perundangan yang berlaku, dalam rangka pengendalian beban
pencemaran lingkungan dengan meningkatkan jumlah dan sasaran pemantauan.
Pada akhir Tahun 2018 DLH meluncurkan program aplikasi SIMAS-LH, berupa
aplikasi pelaporan pengelolaan lingkungan secara online. Diharapkan akan lebih
banyak perusahaan yang tertib dalam melakukan kewajiban laporan. Melalui SIMAS-
LH ini perusahaan tidak perlu lagi melaporkan dengan cara manual (hard copy) yang
tidak efektif dan efisien, namun dengan sekali upload perusahaan sudah memenuhi
kewajiban pelaporan dan tidak perlu datang ke kantor. Kemudahan ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran untuk melaporkan pelaporan lingkungan. SIMAS-LH
ini merupakan target kegiatan SMART City pada Tahun 2018 dan dilanjutkan
pengembangan aplikasinya pada Tahun 2019.

14
RENJA DLH 2020

5. Persentase Layanan Pengukuran Paramter Kualitas Air Terakreditasi

Tahun 2018 %
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Program Pengembangan Kapasitas % layanan pengujian parameter
15.56% 11.11% 71.41%
Lingkungan Hidup kualitas air terakreditasi.

Laboratorium pengujian kualitas lingkungan milik Dinas Lingkungan Hidup


Kota Yogyakarta telah memperoleh akreditasi untuk pengujian kualiats airnya dan
terus berupaya agar dapat meraih SNI ISO/IEC 17025:2008. Jumlah parameter yang
telah terakreditasi di Laboratorium milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta
sebanyak 5 parameter yaitu suhu, ph, nitrit, Ca, dan Klorida, dari jumlah parameter
standar akreditasi sebanyak 45. Capaian program ini belum tercapai 100% dari target
yaitu hanya 71,41% atau tidak bertambah dari Tahun 2017. Hal ini disebabkan karena
penambahan parameter terakreditasi bersamaan dengan survailen yang diadakan
pada awal Tahun 2019. Sehingga penambahan parameter terakreditasi ini akan
dilaksanakan pada tahun 2019 dengan rencana 10 parameter penambahan untuk
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup. Perencanaan dan penganggaran yang
dilakukan adalah dengan menambah alat uji kualitas air pada Tahun 2019 dan juga
Tahun 2020.

6. Persentase RTH Publik yang Dikelola terhadap Luas RTH Publik

Tahun 2018 %
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Program Pengelolaan Ruang Terbuka % RTH Publik yang dikelola terhadap
41.92% 41.50% 98.99%
Hijau Publik luas RTH Publik.

Capaian pada program ini belum mencapai target dengan persentase


98,99%, dari target 41,92% dapat tercapai sebesar 41,50%. Luas RTH Publik yang
dikelola Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta yaitu 790.285 m2 dan luas RTH
Publik di Kota Yogyakarta 1.904.607 m2. Namun upaya peningkatan luasan Ruang
Terbuka Hijau Publik (RTHP) kota selalu terkendala pada keterbatasan lahan yang
dapat dimanfaatkan sebagai RTHP. Tahun 2019 Dinas Pertaru memiliki banyak lokasi
lahan yang akan digunakan untuk RTHP Permukiman. Seringkali terkendala dengan
kepentingan publik yang lain misalnya PLN dimana tajuk pohon perindang jalur hijau
dianggap mengganggu perkabelan listrik.
Upaya yang dilakukan selain pembangunan ruang terbuka hijau untuk
penambahan luasan, kegiatan pemeliharaan tetap dilakukan untuk mempertahankan
kualitas RTH yang telah ada. Pemeliharaan dilakukan pada taman-taman kota
sebanyak 154 lokasi taman, melakukan rehab/renovasi dengan penambahan elemen
taman dekoratif pada 6 lokasi taman, pemeliharaan terhadap 3.132 pot, pergola dan
elemen pelengkap taman, penambahan 80 buah pot dan elemen pelengkap taman,

15
RENJA DLH 2020

serta pemeliharaan berupa pemangkasan terhadap 19.182 buah pohon perindang


jalur hijau.

7. Tingkat Kepuasan Layanan Pengelolaan RTH Publik

Tahun 2018 %
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Target Realisasi Capaian
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Tingkat kepuasan layanan
67.81 67.19 99.09%
Hijau Publik pengelolaan RTH Publik.

Capaian program ini yaitu hanya 99,09% dari target IKM RTHP Permukiman
sebesar 67,81 hanya mendapatkan nilai 67,19. Kepuasan Layanan Pengelolaan RTH
Publik dilakukan dengan perhitungan Survey Kepuasan Masyarakat. Meskipun belum
mencapai target, namun angka ini meningkat dari tahun 2017 yang hanya sebesar
66,90. Nilai indeks tersebut juga termasuk dalam kategori kurang baik, pernyataan ini
tentunya menjadi bahan masukan dan evaluasi tahun mendatang. Hasil dari Survey
Kepuasan Masyarakat, Pemerintah, dalam hal ini DLH, telah mengupayakan
ketersediaan kawasanRTHP di wilayah Kota Yogyakarta. Namun disadari bahwa
keterbatasan luas lahan diKota Yogyakarta menjadikan ketersediaan ruang tersebut
menjadi tidak maksimal.Hal ini setidaknya tergambar dari hasil survei yang
menunjukkan sebanyak 10,7% responden mengatakan kawasan RTHP permukiman
masih sempit dan 38,9% mengatakan agak luas.Upaya yang dilakukan untuk masa
mendatang adalah dengan meningkatkan kualitas taman kota dengan perbaikan
fasilitas dan elemen pendukung taman untuk menambah estetika dan keindahan
taman kota serta RTH Publik.

8. Persentase Sampah yang Dikelola Melaui 3R

Tahun 2018
%
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Capaian
Target Realisasi

Program Pengelolaan Persampahan % sampah yang dikelola melalui 3R. 13.00% 15.47% 119.03%

Capaian pada program ini telah melebihi 100% target. Hal ini dikarenakan
formulasi yang digunakan menggunakan rumusan Jakstrada sehingga capaian
realisasi cukup besar. Mekanisme perhitungan diperoleh dari volume sampah di
Pelapak dan Bank Sampah. Pada tahun 2018 jumlah sampah yang dikelola secara 3R
sebesar 55,56 ton/hr dengan jumlah timbulan sampah sebesar 359,07 ton/hr. Selain
itu pada Tahun 2018 jumlah kelompok pengelola sampah mandiri dan Bank Sampah
yang ada di masyarakat juga mengalami peningkatanmenjadi 475unit. Upaya yang

16
RENJA DLH 2020

dilakukan di masa mendatang dengan meningkatkan pembinaan dan pelatihan 3R


kepada masyarakat. Upaya ini telah dilaksanakan dan dianggarkan secara rutin pada
45 kelurahan. Selain itu juga menganggarkan secara rutin Seleksi Bank Sampah untuk
meningkatkan motivasi dan Mengoptimalkan kinerja fasilitas pengurangan sampah
yang tersedia dengan menambah sarana dan prasarana serta tenaga pengelola yang
telah terlatih.Pada Tahun 2019 telah dianggarkan pembuatan Rumah Kompos untuk
fasilitas kompos organik dari daun di Bank Sampah Induk TPST Nitikan dan Tahun
2020 direncanakan kembali anggaran untukperluasan Rumah Kompos untuk Fasilitas
kompos organik dari sampah Rumah Tangga.

9. Tingkat Kepuasan Layanan Pengelolaan Kebersihan dan Persampahan

Tahun 2018
%
Program/Kegiatan/Keluaran Tolok Ukur Program/Kegiatan
Capaian
Target Realisasi

Tingkat kepuasan layanan


Program Pengelolaan Persampahan pengelolaan kebersihan dan 70.11 64.58 92.11%
persampahan.

Capaian pada program ini belum mencapai 100% target. Hal ini disebabkan
oleh Survei Kepuasan Masyarakat dalam hal layanan pengelolaan kebersihan
menunjukkan hasil dengan predikat Kurang.Ada tiga indikator utama nilai IKM
pengelolaan persampahan, yaitu fasilitas pengelolaan persampahan, pelayanan
petugas, dan partisipasi masyarakat. Nilai IKM ketiga indikator tersebut juga
termasuk dalam kategori kurang baik. Upaya yang dilakukan di masa mendatang
dengan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pengangkutan sampah dengan
menggunakan alat-alat yang berteknologi modern. Upaya yang dilakukan adalah
dengan merenovasi dan merehab TPS, transfer depo dan landasan container dengan
perkerasan maupun pengatapan.Membentuk satgas kebersihan untuk
menanggulangi adanya timbulan sampah liar.Upaya ini dilakukan dengan setiap
tahun menganggarkan untuk pengadaan sarana dan prasarana pengelolaan
persampahan yang modern. Serta meningkatkan kualitas sarana dan prasarana TPS
maupun transfer depo supaya lebih bersih.

2.2 ANALISIS KINERJA PELAYANAN SKPD


Analisis kinerja pelayanan SKPD menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD
berdasarkan sasaran/target Renstra DLH Tahun 2017-2022, menurut SPM untuk

17
RENJA DLH 2020

urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD, dan/atau indikator lainnya
seperti MDG’s ataupun indikator lain yang telah diratifikasi oleh pemerintah, yang
berupa pengkajian terhadap capaian kinerja pelayanan SKPD dengan kinerja yang
dibutuhkan sesuai dengan dampak yang ditimbulkan atas kinerja pelayanan tersebut,
serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi untuk penyusunan program dan
kegiatan dalam rangka peningkatan pelayanan SKPD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi SKPD berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang lingkungan hidup adalah ketentuan


mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan
urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal, dimana
pelayanan dasar bidang lingkungan hidup adalah jenis pelayanan publik yang
mendasar dan mutlak untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik dan
sehat secara berkelanjutan.

18
RENJA DLH 2020

Tabel 2.1
Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d Tahun 2018

Nama SKPD : Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta

K Realisasi Capaian Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun 2018
Target Capaian Kinerja
Indikator Kinerja Kinerja Renstra SKPD Renstra SKPD s/d
o Program/ Target Kinerja dan Unit SKPD
Program Formula Indikator pada Akhir Renstra RKPD Tahun Lalu (n-1) Anggaran Renja SKPD Target Renja SKPD Realisasi Renja SKPD Tingkat Realiasi
No Penanggung Ket
(outcome)/ Program 2017 TW IV Tahun 2018 TW IV Tahun 2018 TW IV Tahun 2018
d Kegiatan Tahun 2018 Jawab
Kegiatan (output)

e Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan Fisik Keuangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16=14/10 17=15/11 22 23

Program Terwujudnya
(Jumlah layanan
Pelayanan kelancaran
kegiatan yang
Administrasi administrasi, 100.00
berjalan lancar / 100% 3,207,000,000 100% 1,956,543,020 100% 2,712,892,420 2,712,892,420 100.00% 2,557,202,281 100.00% 94.26% Sekretariat
Perkantoran keuangan dan %
jumlah layanan
operasional
kegiatan) x 100%
perkantoran

1 Penyediaan 512,000,000 302,356,953 539,982,000 100.00 539,982,000 489,787,376 90.70%


99.37% 99.37% -
Rapat-rapat %
Koordinasi
dan - Makanan dan 316 324 316 100.00 100.00% 100.00%
Konsultasi Minuman untuk orang orang orang %
pegawai

- Makanan dan 71 kali 75 kali 71 kali 100.00 100.00% 100.00%


Minuman untuk %
koordinasi

19
RENJA DLH 2020

- Laporan hasil 32 24 32 100.00 99.05% 99.05%


koordinasi dan laporan laporan laporan %
konsultasi luar
daerah

2 Penyediaan 1,609,000,000 619,933,836 1,108,294,000 100.01 1,108,294,000 1,048,711,697 94.62%


99.77% 99.76%
Jasa, %
Peralatan dan
Perlengkapan - Alat tulis kantor 64 jenis 60 jenis 64 jenis 100.00 100.00% 100.00%
Kantor %

- Alat listrik dan 2 jenis 8 jenis 2 jenis 100.00 100.00% 100.00%


elektronik %

- Materai 400 400 400 100.00 100.00% 100.00%


lembar lembar lembar %

- Peralatan 7 jenis 12 jenis 7 jenis 100.00 100.00% 100.00%


kebersihan dan %
bahan pembersih

- Bahan komputer 8 jenis 0 jenis 8 jenis 100.00 100.00% 100.00%


%

- Peralatan 70 jenis 7 jenis 3 jenis 100.00 100.00% 100.00%


rumahtangga %

- Pembayaran 12 bulan 12 bulan 12 100.00 100.00% 100.00%


Tagihan Listrik dan bulan %
telepon

- Bahan 1 jenis 2 jenis 1 jenis 100.00 100.00% 100.00%


bacaan/surat kabar %

20
RENJA DLH 2020

- Jasa keamanan 12 bulan 12 bulan 12 100.00 100.00% 100.00%


kantor bulan %

- Pembayaran STNK 131 unit 124 unit 131 unit 100.00 100.00% 100.00%
Kendaraan Dinas %
dan Operasional

- Barang cetakan 0 jenis 0 jenis 6 jenis 100.00 100.00% 100.00%


%

- Penggandaan 0 lembar 0 30000 100.00 99.87% 99.87%


surat-surat dan lembar lembar %
dokumen lainnya

- Pakaian kerja 0 set 0 set 10 set 100.00 100.00% 100.00%


lapangan %

- Pemeliharaan 0 unit 0 unit 75 unit 100.00 100.00% 100.00%


peralatan dan %
perlengkapan kerja

- Jasa kebersihan 0 bulan 0 bulan 12 100.00 100.00% 100.00%


kantor dan lab bulan %

- Pemeliharaan 0 unit 0 unit 25 unit 100.00 96.67% 96.67%


komputer %

- Pengadaan 0 unit 0 unit 86 unit 100.00 99.49% 99.49%


perlengkapan kantor %
dan alat kerja

- Pengadaan 0 buah 0 buah 12 buah 100.00 100.00% 100.00%


kelengkapan %
komputer

21
RENJA DLH 2020

3 Penyediaan 1,086,000,000 1,034,252,231 1,064,616,420 100.00 1,064,616,420 1,018,703,207 95.69%


100.00% 100.00%
Jasa %
Pengelola
Pelayanan - Dokumen 0 jenis 4 jenis 4 jenis 100.00 100.00% 100.00%
Perkantoran administrasi %
penatausahaan
keuangan : SPP,
SPM, SPJ dan
Laporan Akuntansi
yang tersusun

- Dokumen 0 324 275 100.00 100.00% 100.00%


administrasi dokume dokume dokume %
kepegawaian yang n n n
terkelola

- Dokumen arsip 0 box 0 box 50 box 100.00 100.00% 100.00%


yang tertata %

- Dokumen 0 0 7 100.00 100.00% 100.00%


penatausahaan dokume dokume dokume %
barang yang n n n
terkelola

- Jasa tenaga 41 orang 41 41 100.00 100.00% 100.00%


bantuan (NABAN) orang orang %

Rata-rata capaian kinerja 99.71% 93.67%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

22
RENJA DLH 2020

Program (Jumlah layanan


Peningkatan Terwujudnya
kegiatan yang
Sarana dan sarana dan 100.00
berjalan lancar / 100% 1,989,000,000 100% 1,461,228,391 100% 1,868,270,000 1,868,270,000 100.00% 1,541,949,955 100.00% 82.53% Sekretariat
Prasarana prasarana aparatur %
jumlah layanan
Aparatur yang memadai
kegiatan) x 100%

1 Pemeliharaan 275,000,000 180,538,000 200,000,000 100.00 200,000,000 197,799,000 98.90%


100.00% 100.00%
Rutin/Berkala %
Gedung/Bang
unan Kantor Jasa pemeliharaan 9 unit 4 unit 9 unit 100.00 100.00% 100.00%
bangunan gedung %
kantor DLH ,
laboratorium
lingkungan dan
kantor sektor

2 Pemeliharaan 1,714,000,000 1,280,690,391 1,668,270,000 100.00 1,668,270,000 1,344,150,955 80.57%


99.10% 99.10% -
Rutin/Berkala %
Kendaraan
Dinas/Operasi - Jasa pemeliharaan 22 unit 22 unit 22 unit 100.00 100.00% 100.00%
onal rutin kendaraan %
dinas/ operasional
roda 2

- Jasa pemeliharaan 42 unit 35 unit 42 unit 100.00 100.00% 100.00%


rutin kendaraan %
dinas/ operasional
roda 3

- Jasa pemeliharaan 15 unit 15 unit 15 unit 100.00 100.00% 100.00%


rutin kendaraan %
dinas/ operasional
roda 4

23
RENJA DLH 2020

- Jasa pemeliharaan 50 unit 46 unit 50 unit 100.00 98.45% 98.45%


rutin kendaraan %
dinas/ operasional
roda 6

- Jasa pemeliharaan 3 unit 1 unit 3 unit 100.00 100.00% 100.00%


rutin kendaraan %
dinas/ operasional
alat berat

Rata-rata capaian kinerja 99.55% 89.74%


Sangat
Predikat kinerja Tinggi
Tinggi

Program (Jumlah output


Peningkatan Terwujudnya kegiatan yang
Pengembangan peningkatan sistem tersusun lancar /
100.00
Sistem Pelaporan pelaporan capaian jumlah output 100% 162,000,000 100% 207,938,350 100% 156,264,800 156,264,800 100.00% 152,769,460 100.00% 97.76% Sekretariat
%
Capaian Kinerja kinerja dan kegiatan yang
dan Keuangan keuangan direncanakan) x
100%

1 Penyusunan 162,000,000 207,938,350 156,264,800 100.00 156,264,800 152,769,460 97.76%


Dokumen 92.27% 92.27%
%
Perencanaan,
- Dokumen 9 12 9 100.00 90.17% 90.17%
Pengendalian
perencanaan, dokume dokume dokume %
dan Laporan
penganggaran dan n n n
Capaian
pengendalian
Kinerja SKPD
kegiatan

- Laporan kinerja 9 8 9 100.00 93.47% 93.47%


OPD dokume dokume dokume %
n n n

24
RENJA DLH 2020

Rata-rata capaian kinerja 92.27% 97.76%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

Program (Jumlah layanan


Terwujudnya
Peningkatan kegiatan yang
peningkatan 100.00
Kapasitas berjalan lancar / 100% 113,000,000 100% 12,000,000 100% 110,024,000 110,024,000 100.00% 110,024,000 100.00% 100.00% Sekretariat
kapasitas sumber %
Sumber Daya jumlah layanan
daya aparatur.
Aparatur kegiatan) x 100%

1 Bimbingan 113,000,000 12,000,000 110,024,000 100.00 110,024,000 110,024,000 100.00%


100.00% 100.00%
Teknis dan %
Diklat
Peningkatan - Diklat pegawai 5 jenis 2 jenis 5 jenis 100.00 100.00% 100.00%
Kapasitas yang diikuti diklat diklat diklat %
Aparatur

Rata-rata capaian kinerja 100.00% 100.00%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

25
RENJA DLH 2020

Program (Jumlah usaha


Penataan dan yang memiliki
Persentase usaha
Pengendalian dokumen
yang telah memiliki Bidang
Dampak lingkungan / 81% 1,958,000,000 50% 1,594,052,644 54% 1,745,244,400 53.55% 1,745,244,400 58.42% 1,681,579,926 109.09% 96.35%
dokumen PPDL
Lingkungan jumlah seluruh
lingkungan
usaha di kota) x
100%

1 Kajian 417,000,000 481,782,000 400,052,400 100.00 400,052,400 351,519,132 87.87%


94.57% 94.57%
Dampak %
Lingkungan
- Kajian lingkungan 21 5 2 100.00 100.00% 100.00%
hidup yang tersusun dokume dokume dokume %
n n n

- Dokumen 7420 799 850 100.00 100.00% 100.00%


lingkungan (AMDAL, dokume dokume dokume %
UKL/UPL, SPPL) n n n
yang dinilai dan
diverifikasi sesuai
peraturan

- Kebijakan bidang 16 0 2 100.00 91.89% 91.89%


lingkungan hidup regulasi regulasi regulasi %
yang diterbitkan

2 Pengendalian 1,541,000,000 1,112,270,644 1,345,192,000 100.01 1,345,192,000 1,330,060,794 98.88%


98.22% 98.21%
Pencemaran %
dan Limbah
B3 - Fasilitas konservasi 1575 103 unit 75 unit 100.00 98.08% 98.08%
air tanah yang unit %
dibangun

26
RENJA DLH 2020

- Izin Pengendalian 176 izin 0 izin 25 izin 100.00 100.00% 100.00%


dan Pengelolaan %
Lingkungan Hidup
(PPLH) yang
diterbitkan

- Usaha/kegiatan 320 40 40 100.00 100.00% 100.00%


berpotensi usaha/ke usaha/k usaha/k %
pencemaran giatan egiatan egiatan
lingkungan yang
dipantau

Rata-rata capaian kinerja 96.39% 93.37%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

Program (Jumlah sekolah


Pengembangan berwawasan
Persentase sekolah
Kapasitas lingkungan / Bidang
berwawasan 100% 2,111,000,000 79% 1,830,562,764 84% 1,873,578,700 84.16% 1,873,578,700 88.29% 1,861,287,604 104.91% 99.34%
Lingkungan jumlah seluruh Bangtas
lingkungan
Hidup sekolah di kota) x
100%

1 Optimalisasi 1,663,000,000 1,302,235,188 1,030,118,520 100.00 1,030,118,520 1,026,302,387 99.63%


98.28% 98.28%
Sumber daya %
Lingkungan
Hidup - Sekolah dan PP 322 27 271 100.00 100.00% 100.00%
yang dibina menjadi sekolah sekolah sekolah %
sekolah dan PP
berwawasan
lingkungan

27
RENJA DLH 2020

- Jumlah kampung 135 RW 0 RW 79 RW 100.00 99.29% 99.29%


rintisan Kampung %
Iklim

- Penyuluhan dan 9 jenis 18 jenis 7 jenis 100.00 96.17% 96.17%


penyebarluasan media media media %
informasi lingkungan publikasi publikas publikas
hidup i i

2 Penaatan dan 448,000,000 528,327,576 843,460,180 100.00 843,460,180 834,985,217 99.00%


Pemantauan 100.00% 100.00%
%
Lingkungan

- Laporan 24 1 4 100.00 100.00% 100.00%


pemantauan dan dokume dokume dokume %
hasil analisa kualitas n n n
udara

- Laporan 18 1 3 100.00 100.00% 100.00%


pemantauan dan dokume dokume dokume %
hasil analisa kualitas n n n
air

- Perusahaan telah 988 0 usaha 115 100.00 100.00% 100.00%


berizin lingkungan usaha usaha %
yang dipantau

Rata-rata capaian kinerja 99.14% 99.31%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

28
RENJA DLH 2020

Program (Luas RTH Publik


% RTH Publik yang Bidang
Pengelolaan yang dikelola dinas
dikelola terhadap 43% 0 41% 0 42% 7,330,630,571 41.92% 7,330,630,571 41.50% 7,170,733,370 99.00% 97.82% Pengelolaan
Ruang Terbuka / luas RTH Publik)
luas RTH Publik RTH Publik
Hijau Publik x 100%

1 Pengelolaan 1,686,722,140 100.01 1,686,722,140 1,661,896,103 98.53%


100.01% 100.00%
Ruang %
Terbuka Hijau
Publik - RTH Publik yang 50 lokasi 0 lokasi 3 lokasi 100.00 100.00% 100.00%
dibangun %

- RTH Publik yang 47 lokasi 0 lokasi 35 100.00 100.00% 100.00%


kondisinya lokasi %
terpelihara

- RTH Publik yang 40 lokasi 0 lokasi 4 lokasi 100.00 100.00% 100.00%


direnovasi dengan %
penambahan elemen
taman

2 Pertamanan 5,643,908,431 99.99% 5,643,908,431 89.90% 5,508,837,267 89.91% 97.61%


dan
Perindang - Taman Kota yang 154 0 lokasi 154 100.00 98.58% 98.58%
Jalan kondisinya lokasi lokasi %
terpelihara

- Taman kota yang 36 lokasi 15 6 lokasi 100.00 62.86% 62.86%


direnovasi dengan lokasi %
penambahan elemen
taman dekoratif

- Pot taman, pergola 3452 0 unit 3132 100.00 94.19% 94.19%


dan elemen taman unit unit %
yang kondisinya
terpelihara

29
RENJA DLH 2020

- Pot taman, pergola 3532 0 unit 80 unit 100.00 100.00% 100.00%


dan elemen taman unit %
yang dipasang

- Pohon perindang 30382 0 pohon 19182 100.00 99.29% 99.29%


jalur hijau yang pohon pohon %
kondisinya
terpelihara

- Pohon perindang 20682 600 500 100.00 95.56% 95.56%


jalur hijau yang pohon pohon pohon %
ditanam

Rata-rata capaian kinerja 94.95% 98.07%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

Program (Jumlah sampah


Pengelolaan Persentase sampah yang dikelola
Persampahan yang dikelola secara 3R / jumlah 17% 0 9% 17,701,800,069 13% 18,109,174,460 13.00% 18,109,174,460 15.47% 17,397,343,235 119.00% 96.07% Bidang PP
secara 3R timbulan sampah)
x 100%

1 Pengurangan 0 1,188,911,900 1,391,345,320 100.00 1,391,345,320 1,360,444,623 97.78%


99.90% 99.90% -
Sampah %

- Kelompok 523 350 448 100.00 100.00% 100.00%


masyarakat yang kelom kelom kelom %
mengelola sampah
mandiri (3R) pok pok pok

30
RENJA DLH 2020

- Fasilitas pendaur 4 lokasi 1 lokasi 2 lokasi 100.00 99.61% 99.61%


ulangan sampah %
yang dikelola

2 Penanganan 0 15,243,146,259 10,021,533,000 100.00 10,021,533,000 9,729,380,608 97.08%


95.93% 95.93%
Sampah %

- Sarana dan 30 unit 20 unit 10 unit 100.00 93.82% 93.82%


Prasarana %
Pengelolaan sampah
yang telah
menggunakan
teknologi modern

- Sarana prasarana 94 unit 7 unit 8 unit 100.00 100.00% 100.00%


TPS/depo/Landasan %
kontainer yang
direnovasi

3 Pemungutan 0 1,269,741,910 1,435,681,040 100.00 1,435,681,040 1,250,959,895 87.13%


100.00% 100.00%
Retribusi %
Kebersihan
Wajib Retribusi yang 53823 0 WR 51153 100.00 100.00% 100.00%
dipungut Retribusi WR WR %
Kebersihan/Persamp
ahan

4 Operasional 0 0 5,260,615,100 100.00 5,260,615,100 5,056,558,109 96.12%


95.62% 95.62%
Pembersihan %
dan
Pengangkuta
- Rata-rata sampah 166 0 170 100.00 94.88% 94.88%
n Sampah
yang diangkut dari ton/hari ton/hari ton/hari %
TPS ke TPA

31
RENJA DLH 2020

- Penggal jalan yang 98 0 66 100.00 98.37% 98.37%


disapu sebanyak 2 penggal penggal penggal %
kali dalam sehari

Rata-rata capaian kinerja 97.86% 94.53%

Sangat Sangat
Predikat kinerja
Tinggi Tinggi

Total anggaran dari seluruh program 33,906,079,351 33,906,079,351 32,472,889,830

Total Rata-rata capaian kinerja dan anggaran dari seluruh program (Program 1 s.d. 8) (%) 97.82% 95.77%

Sangat Sangat
Predikat kinerja dari seluruh program (program 1 s.d. program 8)
Tinggi Tinggi

32
RENJA DLH 2020

Tabel 2.2

Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta

Realisasi Proye Proye Catatan


Target Target Renstra SKPD
N Capaian ksi ksi Analisis
Indikator Kinerja IKK
o SPM
2018 2019 2020 2021 2017 2018 2020 2021

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8) (9) (11) (12) (13) (13) (13)

I Indikator Sasaran

18.65
1. Persentase pengurangan 17.53 18.18 18.4 18.65 14.69 18.75 18.43
20% %
sampah. % % 3% % % % %

97.65
2. Persentase pengangkutan 92.17 93.99 95.8 97.65 92.72 92.71 95.82
70% %
sampah. % % 2% % % % %

3. Persentase luasan RTH


30.02
Publik dari minimal RTH 100 29.51 29.68 29.8 30.02 29.72 29.30 29.85
%
Publik 20% luas Kota % % % 5% % % % %
Yogyakarta.

II IKK

1. Penanganan sampah n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a

2. Tempat pembuangan
sampah (TPS) per satuan n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a
penduduk

3. Penegakan hukum 100


n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a n/a
lingkungan %

2.3 ISU-ISU PENTING PENYELENGGARAAN TUGAS DAN FUNGSI


SKPD
Dari hasil analisis terhadap gambaran pelayanan SKPD, kajian hasil evaluasi
pelaksanaan Renja SKPD maupun hasil kajian terhadap pencapaian kinerja Renstra
SKPD, maka selanjutnya dapat dirumuskan isu-isu penting yang terkait dengan
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD, untuk menentukan permasalahan,
hambatan atas pelaksanaan program dan kegiatan penyelenggaraan tugas dan fungsi
SKPD, dan untuk menentukan peluang dan tantangan dalam rangka meningkatkan
kinerja penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi.

33
RENJA DLH 2020

2.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi SKPD

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2016 tentang


Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta,
maka Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta merupakan unsur pelaksana
pemerintah daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang lingkungan
hidup.
Lebih lanjut susunan organisasi, kedudukan, tugas, fungsi dan tata kerja Dinas
Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta diatur dalam Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor
72 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja
Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta.
Dinas Lingkungan Hidup merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di bidang
Lingkungan Hidup dan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang Lingkungan Hidup.

Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang


Lingkungan Hidup;

c. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan urusan di bidang Lingkungan Hidup;

d. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup;

e. Pengelolaan kesekretariatan meliputi perencanaan, umum, kepegawaian,


keuangan, evaluasi dan pelaporan; dan

f. Pelaksanaan pengawasan, pengendalian evaluasi,dan pelaporan di bidang


Lingkungan Hidup.

2.3.2 Permasalahan dan Hambatan yang Dihadapi


Identifikasi permasalahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta :
1. Pengelolaan Sampah dan Limbah Belum Optimal
a) Timbulan Sampah Masih Cukup Tinggi

Pengelolaan sampah juga masih menjadi masalah di Kota Yogyakarta. Jumlah


timbulan sampah di Kota Yogyakarta dari tahun 2012 – 2016 masih
menunjukkan angka yang cukup tinggi di atas 200 ton/hari. Angka timbulan
sampah di Kota Yogyakarta mengalami penurunan dari 263 ton/hari (pada

34
RENJA DLH 2020

tahun 2012) menjadi 226,2 ton/hari (pada tahun 2016). Tahun 2018 sendiri
rata-rata sampah yang diangkut dari TPS ke TPA mencapai 236,05 ton/hari.
Penambahan sampah ini berada di daerah perbatasan yang cukup banyak dan
peningkatan jumlah wisatawan pada hari libur nasional.

b) Volume Sampah yang Dikelola Menggunakan Prinsip 3R Masih Rendah

Sampah yang tidak ditangani dengan baik, akan mendatangkan banyak


permasalahan lingkungan, mulai dari mengganggu pemandangan,
menimbulkan bau yang tidak sedap, bahkan menjadi sumber penyakit.
Permasalahan lain dalam pengelolaan sampah di Kota Yogyakarta adalah
rendahnya presentase sampah yang dikelola secara 3R. Selain itu, terdapat
keterbatasan pada fasilitas pengolahan sampah secara 3R (reduce, reuse,
recycle), berdasarkan data persentase volume sampah yang diolah secara 3R
terus menurun dari tahun 2012 hingga tahun 2016 mulai dari 26,62 persen
menjadi 20,01 persen.

c) Pengawasan Limbah Usaha Belum Optimal

Kinerja pengawasan limbah usaha di Kota Yogyakarta masih menunjukkan


presentase yang belum optimal, hal ini ditunjukkan dengan kegiatan
pengawasan limbah di Kota Yogyakarta dalam kurun waktu tahun 2012 hingga
tahun 2016 yang masih fluktuatif. Pengawasan limbah usaha di Kota
Yogyakarta belum seluruhnya terawasi. Pada tahun 2012 – 2016 rata-rata
realisasi pengawasannya masih di bawah angka 50 persen, meskipun pada
tahun 2014 dan 2016 mengalami peningkatan kinerja dengan jumlah
perusahaan yang diawasi menjadi 60 persen pada tahun 2014 dan 80 persen
pada tahun 2016.

d) Pencemaran Air Sungai Masih Terjadi

Persentase parameter kualitas air sungai yang sesuai baku mutu masih cukup
rendah, bahkan cenderung mengalami penurunan dari tahun 2012 hingga
2016. Berdasarkan hasil pengambilan sampel disesuaikan dengan kondisi
lingkungan masing-masing sungai, 75 persen parameter kualitas air sungai
masih di bawah ambang batas baku mutu. Pada tahun 2012 persentase
parameter kualitas air sungai yang sesuai baku mutu sebesar 72 persen dan
pada tahun 2016 menjadi 57,34 persen. Indeks Kualitas Air pada tahun 2018 ini
menurun dari tahun 2017 dari 50,00 menjadi 49,26. Hal ini dikarenakan
Parameter BOD, Fosfat dan Mikrobiologi banyak yang melebihi baku mutu.

2. Jumlah Taman dan RTH Belum Menunjukkan Peningkatan


a) Luasan RTH Masih Belum Mencukupi

Luas RTH di Kota Yogyakarta sesuai yang diamanatkan dalam undang-undang


sebesar 30 persen dari luas wilayah belum mencapai target. Meskipun terjadi

35
RENJA DLH 2020

peningkatan luasan ruang terbuka hijau di Kota Yogyakarta dalam kurun waktu
tahun 2011 hingga tahun 2015 (sebesar 18,95 persen meningkat menjadi 19,05
persen), akan tetapi tantangan untuk meningkatkan luasan ruang terbuka hijau
di Kota Yogyakarta akan cukup berat mengingat ketersediaan lahan yang
terbatas. Oleh karena itu diperlukan komitmen pemerintah dan masyarakat
untuk dapat mewujudkan luas RTH di Kota Yogyakarta lebih dari 30 persen luas
wilayah.

b) Meningkatnya Pemanfaatan Lahan untuk Jasa dan Perusahaan

Pemanfaatan lahan untuk jasa dan perusahaan terus mengalami peningkatan,


sedangkan lahan pertanian semakin menurun. Luas penggunaan lahan sektor
jasa yaitu 279,59 Hektar pada tahun 2012, meningkat sebesar 0,62 persen
menjadi 281,33 Hektar pada tahun 2015. Sementara itu, luas penggunaan
lahan untuk perusahaan sebesar 294,19 Hektar pada tahun 2012, meningkat
sekitar 5,30 persen menjadi 309,77 Hektar pada tahun 2015. Lahan pertanian
memiliki penurunan luasan yang cukup besar, yakni 111,81 hektar pada tahun
2012 menjadi 101,10 hektar pada tahun 2016 atau menurun 9,58 persen
dalam periode 2012 – 2016. Berdasarkan luas wilayah produktif tahun 2012 –
2016 di Kota Yogyakarta, pertumbuhan rata-rata (persen / Tahun) penggunaan
lahan untuk Jasa sebesar 59,35persen dan untuk Perusahaan sebesar
64,15persen. Angka ini cukup besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan
rata-rata penggunaan lahan produktif lainnya di Kota Yogyakarta.

2.3.3 Dampaknya terhadap Pencapaian Visi Misi Kepala Daerah,


terhadap Capaian Program Nasional

Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Lingkungan Hidup selaras
dengan visi misi Kepala Daerah yaitu Meneguhkan Kota Yogyakarta sebagai Kota
Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa yang Berdaya Saing Kuat untuk Keberadaan
Masyarakat dengan Berpijak pada Nilai Keistimewaan. Adapun misi yang terkait dengan
pelaksanaan tugas dan fungsi Perangkat Daerah adalah Misi ke-5 (lima) yaitu
Memperkuat Tata Kota dan Kelestarian Lingkungan dan Misi ke-6 (enam) yaitu
Membangun Sarana dan Prasarana Publik dan Permukiman.
Sasaran dari Misi ke-5 ini adalah Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
dengan indikator Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) yang selaras dengan program
Nasional Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indonesia (IKLHI). IKLH Kota Yogyakarta
tahun 2018 yaitu 55,92 dan capaian untuk IKLHI tahun 2018 yaitu 66,50. Sedangkan
untuk misi ke-6 mendukung 20% dari Indeks Infrastruktur Pelayanan Publik yaitu
persentase pengurangan sampah dan pengangkutan sampah yang dihitung berdasarkan

36
RENJA DLH 2020

nilai SPM. Adapun terhadap target nasional SPM sebesar 20% pada tahun 2019, capaian
kinerja tahun 2018 menunjukkan tingkat capaian sebesar 93,75% yaitu 18,75%.

2.3.4 Tantangan dan Peluang dalam Meningkatkan Pelayanan SKPD


Terkait tantangan di bidang persampahan, sebagaimana kota lain pada umumnya,
sampah menjadi permasalahan lingkungan penting yang tidak bisa diabaikan. Dimasa
mendatang permasalahan akan semakin berat sebagai dampak meningkatnya jumlah
penduduk Kota Yogyakarta, yang otomatis akan berdampak pada meningkatnya jumlah
timbulan sampah yang mencapai rata-rata sebesar 236,05 ton/hari dan ditambah
buangan sampah yang berasal dari luar daerah (LKIP DLH, 2018). Sedangkan jumlah
sampah yang diolah/dimanfaatkan kembali baru mencapai rata-rata 55,56 ton/hari.
Keterbatasan daya dukung sarana operasional guna menerapkan sistem pengolahan
dan pengurangan sampah di TPST maupun TPS dengan metoda pemrosesan yang baik
dan benar sesuai kaidah ramah lingkungan juga menjadi tantangan besar dalam upaya
meningkatkan pelayanan PD dalam hal pengurangan sampah.

1. Kekuatan :
- Adanya peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup.
- Dukungan kebijakan bidang lingkungan hidup menjadi prioritas capaian visi dan
misi kepala Daerah.
- Adanya jejaring kerjasama dengan stakeholders dan masyarakat.
- Budaya kearifan lokal.
- Kelembagaan Perangkat Daerah.
2. Kelemahan :
- Kurang sinkronnya peraturan perundangan.
- Lemahnya penegakan hukum.
- Kurangnya komitmen antar Perangkat Daerah dalam mendukung kebijakan.
- Anggaran yang tersedia kurang memadai.
- Kurang berani berinovasi.
- Terbatasnya kualitas dan kuantitas aparatur, khususnya pada bidang
pengawasan.
3. Peluang :
- Adanya undang-undang Keistimewaan.
- Tuntutan masyarakat terhadap kondisi lingkungan hidup yang baik dan sehat.
- Kesempatan SDM aparatur meningkatkan kompetensi dan kapasitas.
- Pendanaan dari CSR dan sumber lain.
- Kota Yogyakarta sebagai pusat pemerintahan, tujuan wisata, kota pendidikan dan
budaya.
- Kemajuan teknologi.
4. Tantangan :
- Luas wilayah Kota Yogyakarta sempit dengan kepadatan penduduk tinggi.
- Masyarakat Kota Yogyakarta heterogen dengan mobilitas tinggi.
- Sumber Daya Alam terbatas.

37
RENJA DLH 2020

- Partisipasi dan peran aktif masyarakat rendah.


- Pertumbuhan investasi tinggi.

2.3.5 Isu-isu Penting dan Catatan Strategis


Isu-isu strategis di bidang lingkungan hidup adalah :
1. Kelestarian Lingkungan Hidup yang Belum Optimal dan Pencemaran Lingkungan
a) Pengelolaan Persampahan, dan Sanitasi

Isu strategis mengenai persampahan terkait dengan fasilitas penyediaan sanitasi.


Pertambahan penduduk yang semaki meningkat akan menciptakan
permasalahan sampah baru, yang pada akhirnya akan menimbulkan
permasalahan kesehatan lingkungan perkotaan. Hingga saat ini persentase
volume sampah di Kota Yogyakarta yang terangkut ke TPA juga persentase
volume sampah yang dikelola secara 3R belum mencapai 100persen. Sampah
yang tidak terangkut dapat menyebar ke tempat lain, seperti masuk ke dalam
sungai atau berserakan di suatu tempat timbunan sampah yang berakibat pada
pencemaran lingkungan.

b) Degradasi lingkungan

Dampak dari permasalahan transportasi tidak hanya terbatas sampai


permasalahan kemacetan dan keselamatan lalu lintas, namun juga akan
berpengaruh pada degradasi lingkungan. Berbagai permasalahan transportasi di
Kota Yogyakarta telah memberikan dampak langsung maupun tidak langsung
terhadap lingkungan. Dampak langsung yang dirasakan masyarakat adalah
terjadinya kemacetan lalulintasdi beberapa ruas jalan pada jam-jam sibuk
maupun pada akhir pekan atau masa liburan. Degradasi lingkungan tersebut juga
bisa ditunjukkan oleh penurunan keselamatan lalulintas. Jalan-jalan yang
semrawut dipenuhi berbagai jenis kendaraan pribadi serta penggunaan badan
jalan sebagai tempat parkir mengakibatkan kenyamanan berlalulintas berkurang
dan kecelakaan lalulintas cenderung meningkat. Kondisi lalulintas Kota
Yogyakarta yang merupakan lalulintas tercampur (mix traffix) antara kendaraan
lambat dan kendaraan cepat semakin memperberat permasalahan keselamatan
lalulintas. Disamping itu, kualitas lingkungan yang diukur berdasarkan parameter
kualitas udara Kota Yogyakarta mengalami penurunan, meski sebagian besar
masih di bawah ambang batas. Kecenderungan penurunan kualitas udara
diperparah pula dengan peningkatan kemacetan lalulintas yang memberikan
tambahan kontribusi terhadap jumlah polutan udara.

2. Menyempitnya luasan RTH.

Meningkatnya alih fungsi lahan dari sebelumnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang
beralih menjadi fungsi lahan yang lain menyebabkan luasan RTH khususnya RTH
Publik secara drastis mengalami penyusutan. Data terakhir perhitungan RTH (tahun

38
RENJA DLH 2020

2009) dengan hasil pencitraan luasan RTH mencapai 31,65%, pada hasil reviu RTH
tahun 2016 melalui pencitraan diketahui bahwa luasan RTH di Kota Yogyakarta
sekitar 18,77% dan hanya meningkat 0,02% menjadi 18,79% pada tahun 2018.

3. Pengurangan dan penanganan sampah belum optimal.

Meningkatnya jumlah penduduk akan berdampak secara langsung pada peningkatan


jumlah timbulan sampah. Upaya pengurangan sampah mulai dari sumbernya
(rumahtangga/domestik) maupun pada fasilitas-fasilitas pengurangan sampah yang
belum dapat dioperasionalkan secara optimal karena keterbatasan sarana dan
prasarana yang dimiliki.

1) Pengelolaan ruang terbuka hijau dalam rangka mempertahankan luasan ruang


terbuka hijau publik, ditekankan pada upaya peningkatan jumlah pohon
perindang dan jalur hijau serta pembangunan ruang terbuka kawasan lingkungan
perkotaan pada fasilitas-fasilitas umum yang berada di wilayah permukiman.
Kerjasama dan koordinasi dengan instansi lain dalam rangka pengadaan lahan
yang akan difungsikan sebagai RTH juga terus dilakukan.

2) Layanan kebersihan dan persampahan tetap dilaksanakan dengan fokus kegiatan


pada peningkatan layanan pengangkutan sampah, peningkatan kualitas dan
kuantitas sarana dan prasarana pengelolaan persampahan, serta peningkatan
cakupan dan sasaran pengurangan maupun penanganan sampah mulai dari
sumbernya.

2.4 REVIEW TERHADAP RANCANGAN AWAL RKPD


Telaahan terhadap rancangan awal RKPD dimaksudkan untuk membandingkan
antara rumusan hasil identifikasi kebutuhan program dan kegiatan berdasarkan analisis
kebutuhan dan tingkat kinerja yang dicapai oleh SKPD dengan mengacu kepada
prioritas program/ kegiatan dan hasil pembahasan awal renja berdasarkan rancangan
RKPD Pemerintah Kota Yogyakarta Tahun 2020.

Hasil review terhadap rancangan awal RKPD 2020, setelah membandingkan


antara rancangan awal RKPD dengan kebutuhan SKPD untuk tahun 2020 menunjukkan
perbedaan pada penetapan hasil pembahasan awal renja. Dalam perhitungan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan pada Dinas Lingkungan Hidup ternyata menunjukkan
kebutuhan dana yang lebih tinggi dibandingkan dengan pagu indikatif pada rancangan
awal RKPD.Pagu dari hasil pembahasan awal renja ini dimaksudkan untuk penyelarasan
kegiatan dengan perjanjian kinerja strategis dan efisiensi anggaran yang tidak
menunjang secara langsung terhadap output kegiatan.

39
RENJA DLH 2020

Hasil
Program/ Kegiatan Program/ Kegiatan Kebutuhan
Pembahasan Selisih
RKPD 2020 Renja DLH 2020 Dana (Rp.)
Awal Renja (Rp.)
- Program 6.203.800.158 - Program 5.393.783.000 -810.017.158
Pelayanan Internal Pelayanan Internal
- Program 1.737.270.080 - Program Penataan 1.615.087.000 -122.183.080
Penataan dan dan Pengendalian
Pengendalian Dampak
Dampak Lingkungan
Lingkungan
- Program 2.294.234.100 - Program 2.984.928.000 690.693.900
Peningkatan Peningkatan
Kapasitas Kapasitas
Sumber Daya Sumber Daya
Lingkungan Hidup Lingkungan Hidup
- Program 9.907.321.131 - Program 12.441.768.000 2.534.446.869
Pengelolaan Pengelolaan
Ruang Terbuka Ruang Terbuka
Hijau Publik Hijau Publik
- Program 17.300.286.650 - Program 19.240.310.000 1.940.023.350
Pengelolaan Pengelolaan
Persampahan Persampahan

Hasil
Program/ Kegiatan Program/ Kegiatan Kebutuhan
Pembahasan Selisih
RKPD 2020 Renja DLH 2020 Dana (Rp.)
Awal Renja (Rp.)
- Program 2.500.000.000 - Program 2.500.000.000 0
Pemanfaatan Pemanfaatan
Ruang Satuan Ruang Satuan
Ruang Strategis Ruang Strategis
Kasultanan dan Kasultanan dan
Kadipaten Kadipaten
Total 39.942.912.119 Total 41.675.876.000 1,732,963,881

Peningkatan kebutuhan pagu indikatif Renja DLH 2020 disebabkan oleh adanya
penambahan biaya untuk belanja listrik, telepon, jasa keamanan kantor dan kebersihan
kantor yang menjadi 4 lokasi sementara, karena direnovasinya gedung kantor DLH di
Jalan Bimasakti, adanya penyesuaian terhadap hasil SHBJ yang baru, penambahan
pembuatan aplikasi SIM EDS Adiwiyata guna mendukung target kegiatan Smart City
tahun 2020, penambahan alat kualitas uji air guna mendukung tercapainya target
Renstra 2020 yang dimana direncanakan akan dialokasikan dengan dana DAK, serta
usulan pokir dan musrenbang terkait pembangunan RTHP di 5 lokasi. Tahun 2020 DLH
diberikan Dana Is sebesar Rp 2.500.000.000 untuk pembuatan Boulevard Jl. FM. Noto
dan Jl. Nyoman Oka serta sarana dan prasarana pendukung pemeliharaan yaitu
pengadaan 4 Tangki Air.

40
RENJA DLH2020

Tabel 2.3

Review Terhadap Rancangan Awal RKPD Tahun 2020 Kota Yogyakarta

Nama SKPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA


Rancangan Awal Pembahasan Renja 2020 Hasil Analisis Kebutuhan 2020
Catatan
Indikator Target Pagu Indikator Target Kebutuhan Penting
No Program/ Kegiatan Lokasi Program/ Kegiatan Lokasi
Kinerja capaian indikatif(Rp.) Kinerja capaian Dana(Rp.)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1 Program Pelayanan - Kota 3,708,463,158 Program Pelayanan - Kota
3.118.163.000
Administrasi Perkantoran Yk Administrasi Perkantoran Yk
2 Program Peningkatan Sarana - Kota 2,235,000,000 Program Peningkatan Sarana - Kota
2.072.220.000
Prasarana Aparatur Yk Prasarana Aparatur Yk
3 Program Peningkatan - Kota Program Peningkatan - Kota
106,050,000
Kapasitas Sumber Daya Yk Kapasitas Sumber Daya Yk 81.000.000
Aparatur Aparatur
4 Program Peningkatan - Kota Program Peningkatan - Kota
Pengembangan Sistem Yk 154,287,000 Pengembangan Sistem Yk
122.400.000
Pelaporan Capaian Kinerja dan Pelaporan Capaian Kinerja
Keuangan dan Keuangan
5 Program Penataan dan - Kota 1.737.270.080 Program Penataan dan - Kota 1.615.087.000 Pokir dan
Pengendalian Dampak Yk Pengendalian Dampak Yk Musrenbang
Lingkungan Lingkungan
6 Program Pengembangan - Kota 2.294.234.100 Program Pengembangan - Kota 2.984.928.000 Pokir dan
Kapasitas Lingkungan Hidup Yk Kapasitas Lingkungan Hidup Yk Musrenbang
7 Program Pengelolaan Ruang - Kota 9.907.321.131 Program Pengelolaan Ruang - Kota 9.941.768.000 Pokir dan
Terbuka Hijau Publik Yk Terbuka Hijau Publik Yk Musrenbang
8 Program Pengelolaan - Kota 17.300.286.650 Program Pengelolaan - Kota 19.240.310.000 Pokir dan

41
RENJA DLH2020

Persampahan Yk Persampahan Yk Musrenbang


9 Program Pemanfaatan Ruang - Kota 2.500.000.000 Program Pemanfaatan Ruang - Kota 2.500.000.000 Dana Is
Satuan Ruang Strategis Yk Satuan Ruang Strategis Yk
Kasultanan dan Kadipaten Kasultanan dan Kadipaten

Total Pagu Indikatif DLH 39.942.912.119 41.675.876.000

42
RENJA DLH2020

2.5 PENELAAHAN USULAN PROGRAM DAN KEGIATAN MASYARAKAT


Usulan dari masyarakat diperoleh melalui mekanisme Musrenbang sesuai
dengan Petunjuk Teknis pelaksanaan Musrenbang serta dengan memperhatikan
koridor tugas pokok dan fungsi SKPD serta dengan memperhatikan Peraturan
Walikota tentang Pelimpahan Kewenangan.
DLH sendiri telah menetapkan aturan main untuk usulan-usulan program
dan kegiatan dari masyarakat yang dapat diakomodir atau disetujui oleh SKPD
teknis DLH, diantaranya untuk :
1) Berkaitan dengan Ruang Terbuka Hijau : Usulan yang berkaitan dengan
taman, pergola, RTHP maupun pohon perindang dengan ketentuan :
a) Berada di tepi jalan yang beruas nama jalan sesuai Keputusan Walikota
Nomor : 214/KEP/2013 tentang Penetapan Ruas-ruas Jalan menurut
KelasnyadiKota Yogyakarta atau tidak berada di jalan
kampung/permukiman.
b) Pemeliharaan RTHP yang bersifat berat seperti penggantian tanaman dan
fasilitas yang rusak diusulkan melalui Dinas Lingkungan Hidup, sedangkan
yang bersifat ringan seperti pemeliharaan kebersihan dan penyiraman
menjadi tanggung jawab penerima manfaat.
c) Kebutuhan anggaran untuk kebersihan dan penyiraman tersebut dapat
berasal dari swadaya, atau melalui stimulan RW atau LPMK.
d) Untuk usulan pembangunan RTHP, status tanah/lahan memang
diperuntukkan sebagai RTHP.
2) Usulan pelatihan pengelolaan sampah dan kampung hijau : Ditujukan bagi
anggota kelompok Bank Sampah atau kelompok pengolahan sampah
mandiri, dan kegiatan dilaksanakan pada tingkat Kecamatan.
3) Pembuatan Sumur Peresapan Air Hujan (SPAH) : SPAH merupakan utilitas
kelengkapan bangunan yang dapat dibangun semua pihak, baik secara
pribadi, kelompok masyarakat, pihak swasta, maupun pemerintah, dimana
setiap tutupan bangunan seluas min. 60 m2 diwajibkan membuat 1 SPAH.
a) DLH membangun SPAH dalam rangka konservasi air tanah, yang lokasinya
terletak pada fasilitas umum (masjid, sekolah, gereja, balai RW, dll), yang
BUKAN berada di jalan kampung / permukiman maupun persil
perorangan.
b) SPAH yang berada di luar ketentuan tersebut di atas dapat dianggarkan
melalui swadaya, stimulan RW dan LPMK, maupun Kecamatan dan OPD
lain yang terkait pengurangan genangan air / banjir.
Hasil pencermatan usulan musrenbang kecamatan yang dapat
diakomodir dalam perencanaan dan penganggaran di DLH disajikan dalam
tabel Tabel 2.4 berikut ini.

43
RENJA DLH 2020

Tabel 2.4

Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2020

LOKASI PERSETUJUAN OPD


NO PENGUSUL OPD TUJUAN USULAN VOLUME
KEC. KEL. KAMPUNG RW RT STATUS KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 17
Pembuatan dan Dikelola sendiri oleh wilayah dikarenakan
Dinas Lingkungan Mergangsan
1 Fraksi PDIP perawatan Ruang Mergangsan 14, 15, 16 Ragu-ragu tidak termasuk Aset DLH (akan cek
Hidup Lor
Terbuka Hijau lokasi)

Harus cek lapangan, jika perencanaan,


pembangunan dan pemeliharaan
penghijauan (taman, pohon perindang
Dinas Lingkungan Penanaman pohon Tegal
2 Fraksi Golkar Danurejan RW 07 Ragu-ragu dan/atau pergola) yang berada di jalan
Hidup perindang Panggung
lingkungan / permukiman menjadi
kewenangan wilayah. Sesuai Perwal 8
tahun 2016.

Harus cek lapangan, jika perencanaan,


pembangunan dan pemeliharaan
Mohon penghijauan penghijauan (taman, pohon perindang
Dinas Lingkungan
3 Fraksi Golkar dengan pot dan Kotagede Prenggan RW 08 Ragu-ragu dan/atau pergola) yang berada di jalan
Hidup
tanaman lingkungan / permukiman menjadi
kewenangan wilayah. Sesuai Perwal 8
tahun 2016.

Dinas Lingkungan
4 Fraksi Gerindra pembuatan taman hijau Gondomanan Prawirodirjan Sayidan 150 m Ditolak Mengoptimalkan dana kelurahan/wilayah
Hidup

44
RENJA DLH 2020

Dinas Lingkungan Pengadaan gerobak Dapat mengusulkan lewat dana


5 Fraksi Golkar Gondokusuman Baciro RW 04 Ditolak
Hidup sampah wilayah/Kelurahan

Dinas Lingkungan Kebersihan polusi air Kota


6 Fraksi PAN Ditolak Tidak jelas usulannya
Hidup kencing kuda Yogyakarta

Dinas Lingkungan Pengadaan Gerobak Kota Dapat dianggarkan melalui Dana


7 Fraksi PDIP 2 Ditolak
Hidup sampah Yogyakarta Wilayah/Kelurahan

10 bh tempat
Dinas Lingkungan Pengadaan tempat Dapat dianggarkan melalui Dana
8 Fraksi Gerindra Ngampilan Prawirodirjan Sayidan sampah, 1 unit Ditolak
Hidup sampah dan gerobak Wilayah/Kelurahan
gerobak

Dinas Lingkungan Pengadaan komposter Dapat diusulkan melalui Dana


9 Fraksi Golkar Gondokusuman Baciro RW 07 Ditolak
Hidup dan bank sampah Wilayah/Kelurahan

Petugas tidak hanyak


Dinas Lingkungan Kota
10 Fraksi PAN mengambil jalan Ditolak Tidak jelas usulannya
Hidup Yogyakarta
utama/protocol

Dinas Lingkungan Pembuatan bak Dapat diusulkan melalui Dana


11 Fraksi Golkar Jetis Bumijo RW 07 RT 27 Ditolak
Hidup sampah Wilayah/Kelurahan

Dinas Lingkungan Pengadaan Motor 05


12 Fraksi Gerindra Wirobrajan 1 buah Ditolak Mengoptimalkan dana kelurahan/wilayah
Hidup Angkutan Sampah wirobrajan

Dinas Lingkungan Pengadaan Grobak Kota Lokasi tidak jelas, dapat dianggarkan
13 Fraksi PDIP Blunyahrejo Ditolak
Hidup sampah Yogyakarta melalu8i Dana Wilayah/Kelurahan

Pembuatan gudang
Dinas Lingkungan Dapat diusulkan melalui Dana
14 Fraksi Golkar penyimpanan dan Tegalrejo Bener RW 05 Ditolak
Hidup Wilayah/Kelurahan
pengelolaan sampah

45
RENJA DLH 2020

LOKASI PERSETUJUAN OPD


NO PENGUSUL OPD TUJUAN USULAN VOLUME
KEC. KEL. KAMPUNG RW RT STATUS KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 17
DLH mengampu untuk pembuatan SPAH
Dinas Lingkungan Sumur Peresapan Air yang di fasilitas publik seperti sekolah,
15 Fraksi Gerindra Umbulharjo Pandeyan kalangan 4 15 21 titik Ditolak
Hidup Hujan tempat ibadah dan perkantoran (Perwal 3
tahun 2017)

Dinas Lingkungan Renovasi Taman Kota Dikelola sendiri oleh wilayah karena tidak
16 Fraksi Gerindra Ngupasan 07, 08, 09 460 m Ditolak
Hidup Pinggiran Sungai Yogyakarta termasuk aset DLH

Mohon pemangkasan
Disetujui di
Dinas Lingkungan pohon yang sudah Kota Sudah dilakukan secara rutin sesuai
17 Fraksi Golkar tahun
Hidup rindang Sekitar Lap. Yogyakarta dengan penjadwalan
berjalan
Karang Kotagede

Pembuatan Biopori
agar sumur warga Tahun 2019 DLH memberikan pinjaman
tidak kering alat bor biopori dan bantuan cashing
Disetujui di
Dinas Lingkungan dikarenakan Kota Sanggrahan serta tabung biopori sebanyak 50 unit ke
18 Fraksi PDIP 5 tahun
Hidup lingkungansudah Yogyakarta Pathuk RW.5, 6, dan 7. Disarankan dengan dana
berjalan
semakin padat karena kelurahan untuk membuat sumur
pembangunan hotel peresapan karena lebih efektif.
hotel

Pembuatan Biopori
agar sumur warga Tahun 2019 DLH memberikan pinjaman
tidak kering alat bor biopori dan bantuan cashing
Disetujui di
Dinas Lingkungan dikarenakan Kota Sanggrahan serta tabung biopori sebanyak 50 unit ke
19 Fraksi PDIP 5 tahun
Hidup lingkungansudah Yogyakarta Patuk RW.5, 6, dan 7. Disarankan dengan dana
berjalan
semakin padat karena kelurahan untuk membuat sumur
pembangunan hotel peresapan karena lebih efektif.
hotel

46
RENJA DLH 2020

LOKASI PERSETUJUAN OPD


NO PENGUSUL OPD TUJUAN USULAN VOLUME
KEC. KEL. KAMPUNG RW RT STATUS KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 16 17
Perlunya peninjauan Disetujui di
Dinas Lingkungan Kota
20 Fraksi Golkar kembali TPS di Depan tahun Sudah masuk pada kegiatan tahun 2019
Hidup Yogyakarta
RRI Kota Baru berjalan

Disetujui di
Dinas Lingkungan Sudah dilakukan secara rutin sesuai
21 Fraksi Gerindra Tamanisasi Kotagede Prenggan Sambirejo 1 1 tahun
Hidup dengan penjadwalan
berjalan

Disetujui di
Dinas Lingkungan Sudah dilakukan secara rutin sesuai
22 Fraksi Gerindra perawatan taman Kotagede prenggan sambirejo 1 1 tahun
Hidup dengan penjadwalan
berjalan

Penertiban pengolahan
Disetujui di
Dinas Lingkungan limbah industri Bakpia DLH melalkukan pengawasan dan
23 Fraksi PDIP Ngampilan Ngadiwinatan tahun
Hidup karena baunya sangat pembinaan (akan cek lokasi)
berjalan
mengganggu

Disetujui di
Dinas Lingkungan Memperbanyak sumur Kota Tahun 2019 DLH sudah menganggarkan
24 Fraksi PAN tahun
Hidup resapan Yogyakarta 50 unit untuk sekolahan
berjalan

Perlunya solusi dan


Disetujui di
Dinas Lingkungan tindaklanjut mengenai Kota DLH melakukan pengawasan dan
25 Fraksi PPP tahun
Hidup pencemaran limbah Yogyakarta pembinaan (akan cek lokasi)
berjalan
pabrik kulit

Total

47
RENJA DLH 2020

LAPORAN PERSETUJUAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG)


KOTA YOGYAKARTA TA 2020
Dinas Lingkungan Hidup

OPD/KECAMAT BIDAN LOKASI VOLUM SASARA ANGGARAN PENGESAHAN


NO PENGUSUL KEGIATAN USULAN MANFAAT
AN PENGAMPU G E N
KEC. KEL. KAMPUNG RW RT (Rupiah) STATUS KETERANGAN
1 2 3 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 21 22
Pengelolaan Penyempur
Kel Dinas LEDOK Disetujui di
Ruang naan Sarana Danureja TEGALPAN
1 Tegalpanggu Lingkungan Fisik TUKANGA 1 3 50 m FASUM Representatif 25,000,000 tahun
Terbuka Hijau FASUM n GGUNG
ng Hidup N perencanaan
Publik RTHP

Pengelolaan
Kel Dinas mempertahanka Disetujui di
Ruang Perawatan Gedongt Pringgokusu
2 Pringgokusu Lingkungan Fisik 25 1 tahun Warga n RTHP yang 10,000,000 tahun Dirawat oleh DLH
Terbuka Hijau RTHP engen man
man Hidup sudah ada perencanaan
Publik

Pelatihan
Dinas Menjadi Disetujui di
Penanganan Non Pengelolaan Gondoku 15 Diselenggarakan/pr
3 Kel Baciro Lingkungan Baciro 7 Remaja Pengelola Bank 3,000,000 tahun
Sampah Fisik Bank suman Orang ogram DLH
Hidup Sampah perencanaan
Sampah

Penyempurnaan
Penggantia Taman Bakung oleh
Dinas Pertamanan n Pot Disetujui di DLH sudah
Gondoku Keindahan
4 Kel Baciro Lingkungan dan Perindang Fisik Permanen Baciro Baciro 8 180 m2 Warga 25,000,000 tahun dianggarkan di
suman Lingkungan
Hidup Jalan Taman perencanaan Tahun 2019
Bakung

48
RENJA DLH 2020

OPD/KECAMAT BIDAN LOKASI VOLUM SASARA ANGGARAN PENGESAHAN


NO PENGUSUL KEGIATAN USULAN MANFAAT
AN PENGAMPU G E N
KEC. KEL. KAMPUNG RW RT (Rupiah) STATUS KETERANGAN
1 2 3 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 21 22
Penggantia
n Paving
Dinas Pertamanan Blok Disetujui di Untuk paving area
Gondoku
5 Kel Baciro Lingkungan dan Perindang Fisik Keliling Baciro Baciro 8 200 m2 Warga Kenyamanan 25,000,000 tahun luar taman oleh
suman
Hidup Jalan Taman dan perencanaan kelurahan baciro
Area
Ayunan

Pelatihan
Dinas Menjadi Disetujui di
Penanganan Non Pengelolaan Gondoku 15 Diselenggarakan
6 Kel Baciro Lingkungan Baciro 7 Remaja Pengelola Bank 3,000,000 tahun
Sampah Fisik Bank suman Orang oleh DLH
Hidup Sampah perencanaan
Sampah

Pembuata
n Sumur
Resapan
Tersebar
Pembuatan Air Hujan Mempercepat
Kel Dinas Penaatan dan sekeluraha Disetujui di
Sumur Mantrijer Suryodiningr Area penyerapan air Sesuai dengan
7 Suyodiningra Lingkungan Pemantauan Fisik n 30 unit 60,000,000 tahun
Peresapan on atan Sekolah hujan sebagai program DLH
tan Hidup Lingkungan (Kompleks perencanaan
Air Hujan se sumber air tanah
Sekolah)
Kelurahan
Suryodinin
gratan

Pengelolaan
Kel Dinas Disetujui di usulan
Ruang Pembuatan Mergang Brontokusu Karangany Lingkunga
8 Brontokusum Lingkungan Fisik 18 400 m2 Penghijauan 200,000,000 tahun perencanaan oleh
Terbuka Hijau RTHP san man ar n
an Hidup perencanaan DLH
Publik

49
RENJA DLH 2020

OPD/KECAMAT BIDAN LOKASI VOLUM SASARA ANGGARAN PENGESAHAN


NO PENGUSUL KEGIATAN USULAN MANFAAT
AN PENGAMPU G E N
KEC. KEL. KAMPUNG RW RT (Rupiah) STATUS KETERANGAN
1 2 3 5 6 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 21 22
Pengelolaan
Dinas Disetujui di
Kel Ruang Pembangun Mergang Sarana kegiatan perencanaan oleh
9 Lingkungan Fisik Keparakan 8 200 m2 Fasum 200,000,000 tahun
Keparakan Terbuka Hijau an RTHP. san warga DLH
Hidup perencanaan
Publik

Pengelolaan
Dinas Warga Disetujui di
Kel Ruang Pemeliharaa Mergang dibangun 2019 oleh
10 Lingkungan Fisik Wirogunan 6 1 paket Masyaraka 20,000,000 tahun
Wirogunan Terbuka Hijau n RTHP san DLH
Hidup t perencanaan
Publik

Pengelolaan
Dinas Warga Disetujui di
Kel Ruang Pemeliharaa Mergang
11 Lingkungan Fisik Wirogunan 14 100 m2 Masyaraka 15,000,000 tahun Dipelihara oleh DLH
Wirogunan Terbuka Hijau n RTHP san
Hidup t perencanaan
Publik

Pengelolaan
Dinas Disetujui di
Kel Ruang Umbulhar Masyaraka DED Hutan Kota TA
12 Lingkungan Fisik Pemb RTHP Pandeyan 8 30 1099 m2 Keindahan 1,000,000,000 tahun
Pandeyan Terbuka Hijau jo t 2019
Hidup perencanaan
Publik

Dinas Pelatihan Disetujui di Diselenggarakan /


Kel Pengurangan Non Wirobraja 14 or x 2 Pengelola Sampah bisa
13 Lingkungan Pengelolaan Wirobrajan RW XI 1,500,000 tahun masuk program
Wirobrajan Sampah Fisik n TM Sampah dikelola
Hidup Sampah perencanaan DLH

50
RENJA DLH 2020

BAB 3
Tujuan, Sasaran,
Program dan Kegiatan

3.1 TELAAHAN TERHADAP KEBIJAKAN NASIONAL

Presiden Republik Indonesia telah mengarahkan visi dan misi pembangunan


Tahun 2015-2019 sebagai pedoman dan arah pembangunan, sasaran dan strategi
yang akan dilaksanakan. Arahan tersebut tertuang dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019 yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015.
Visi pembangunan nasional Tahun 2015-2019 adalah :

“Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan


Berkepribadian berlandaskan Gotong Royong”

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH-K) merumuskan tujuan


pembangunan Tahun 2015-2019, yaitu memastikan kondisi lingkungan berada pada
toleransi yang dibutuhkanuntuk kehidupan manusia dan sumber daya berada
rentang populasi yang aman,serta secara parallel meningkatkan kemampuan
sumber daya alam untukmemberikan sumbangan bagi perekonomian nasional.
Berdasarkan tujuan pembangunan ini, peran utama Kementerian KLH-K tahun 2015-
2019 yang akan diusung, adalah :

51
RENJA DLH 2020

(1) Menjaga kualitas LH yang memberikan daya dukung, pengendalian


pencemaran, pengelolaan DAS, keanekaragaman hayati serta pengendalian
perubahan iklim.
(2) Menjaga luasan dan fungsi hutan untuk menopang kehidupan, menyediakan
hutan untuk kegiatan sosial, ekonomi rakyat, dan menjaga jumlah dan jenis
flora dan fauna serta endangered species.
(3) Memelihara kualitas lingkungan hidup, menjaga hutan, dan merawat
keseimbangan ekosistem dan keberadaan sumberdaya.

Selanjutnya, untuk memastikan peran pembangunan Kementerian Lingkungan


Hidup dan Kehutanan, dirumuskan sasaran strategis pembangunan Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Sasaran strategis ini akan menjadi panduan dan mendorong
arsitektur kinerja tahun 2015-2019. Sasaran strategis pembangunan Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Tahun2015-2019 adalah :
(1) Menjaga kualitas lingkungan hidup untuk meningkatkan daya dukung
lingkungan, ketahanan air dan kesehatan masyarakat, dengan indicator
kinerja IndeksKualitas Lingkungan Hidup berada pada kisaran 66,5-68,6,
angka pada tahun 2014sebesar 63,42. Anasir utama pembangun dari
besarnya indeks ini yang akanditangani,yaitu air,udara dan tutupan hutan.
(2) Memanfaatkan potensi Sumber daya hutan dan lingkungan hutan secara
lestari untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang
berkeadailan, dengan Indicator kinerja peningkatan kontribusi SDH dan LH
terhadap devisa dan PNBP. Komponen pengungkit yang akan ditangani yaitu
produksi hasil hutan, baik kayu maupun non kayu (termasuk tumbuhan dan
satwa liar) dan eksport.
(3) Melestarikan keseimbangan ekosistem dan keanekaragaman hayati serta
keberadaan SDA sebagai sistem penyangga kehidupan untukmendukung
pembangunan berkelanjutan, dengan indicator kinerja derajatkeberfungsian
ekosistem meningkat setiap tahun.

Berdasarkan hal tersebut diatas, Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta


menyajikan faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayananyang dapat
mempengaruhi pencapaian visi, misi Kementerian Lingkungan Hidup, seperti dalam
tabel berikut :

52
RENJA DLH 2020

Sasaran Renstra Kementrian LH-K 2015-2019

Permasalahan PD Faktor
Sasaran Renstra K/L terkait dengan sasaran
Renstra K/L Penghambat Pendukung

Menjaga kualitas lingkungan - Meningkatnya beban - Belum tersedianya - UU No 32 Tahun


hidup untuk meningkatkan daya pencemaran yang dokumen- 2009 tentang
dukung lingkungan, ketahanan mengakibatkan dokumen kajian Perlindungan
air dan kesehatan masyarakat, penurunan kualitas lingkungan hidup. dan Pengelolaan
dengan indikator Indeks LH. - Kurangnya LH.
Kualitas Lingkungan Hidup - Meningkatnya jumlah pengawasan - Koordinasi antar
berada pada kisaran 66,5 – penduduk yang karena sektor dan lintas
68,6. Anasir utama berdampak keterbatasan daerah, pelaku
pembangunan dari besaran meningkatkan potensi SDM. usaha/kegiatan,
indeks ini yang ditangani adalah pencemaran serta LSM dan
- Kurangnya
air, udara dan tutupan vegetasi. lingkungan. perguruan tinggi
koordinasi antar
Melestarikan keseimbangan - Terjadinya fenomena PD dalam upaya semakin
ekosistem dan keanekaragaman alam perubahan iklim. pengelolaan LH. meningkat.
hayati serta keberadaan SDA - Tidak ada - Rendahnya - IKLH menjadi
sebagai sistem penyangga kewenangan kota ketaatan pelaku indikator kinerja
kehidupan untuk mendukung dalam pengelolaan usaha/kegiatan sasaran dalam
pembangunan berkelanjutan, hutan. terhadap regulasi RPJMD Kota
dengan indikator kinerja derajat bidang lingkungan. Yogyakarta
- Terbatasnya
keberfungsian ekosistem Tahun 2017-
pendanaan dari APBD.
meningkat setiap tahun. 2022.

Sasaran Renstra Propinsi DIY 2015-2019

Permasalahan Perangkat Daerah Faktor


Sasaran Renstra
terkait dengan sasaran Renstra
Propinsi Penghambat Pendukung
Propinsi

Meningkatnya - Belum terkoordinasi dalam hal - Metodologi - Telah tersedia


kualitas pengambilan sampel kualitas pengambilan instrumen IKLH
lingkungan hidup. udara dan kualitas air. sampel kualitas air untuk mengukur
- Belum terkoordinasi dalam hal dan kualitas udara kualitas
data citra satelit tutupan sedang dalam lingkungan.
vegetasi. proses
sinkronisasi.

53
RENJA DLH 2020

3.2 TUJUAN DAN SASARAN RENJA PERANGKAT DAERAH


Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting
penyelenggaraan tugas dan fungsi OPD yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja
Renstra Perangkat Daerah, arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional
maupun kota sesuai dengan Renstra DLH Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 serta
Review Renstra DLH Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022.

1. Tujuan
a. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup.
b. Peningkatan luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik.
c. Meningkatkan kualitas pengelolaan persampahan.

Indikator Kinerja Tujuan Renstra DLH 2017-2022


Tujuan Indikator Kinerja Tujuan Data Awal Target 2022

Mengendalikan Indeks Kualitas Air. 50.00 51.20


pencemaran dan
kerusakan lingkungan
Indeks Kualitas Udara. 66.65 87.40
hidup.

Peningkatan luasan Ruang Persentase luasan RTH


Terbuka Hijau (RTH) Publik dari minimal RTH
29.17 % 30.19 %
Publik. Publik 20% luas Kota
Yogyakarta.

Meningkatkan kualitas Indeks pengelolaan


pengelolaan persampahan. 52.54 59.19
persampahan.

2. Sasaran
a. Pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup terkendali.
b. Luasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik meningkat.
c. Kualitas pengurangan dan penanganan sampah meningkat.

54
RENJA DLH 2020

Tabel 3.2.2 Indikator Kinerja Sasaran Strategis Renstra DLH 2017-2021


untuk Tahun 2020
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Sasaran Target 2020

Meningkatkan Pencemaran dan Indeks Kualitas Air. 50.80


kualitas lingkungan kerusakan lingkungan
Indeks Kualitas Udara. 86.40
hidup dalam rangka hidup terkendali.
pelestarian fungsi
Luasan Ruang Terbuka Persentase luasan RTH
lingkungan hidup.
Hijau (RTH) Publik Publik dari minimal RTH 29.85 %
meningkat. Publik 20% luas wilayah
Kota Yogyakarta.

Kualitas pengurangan Persentase pengurangan 18.43 %


dan penanganan sampah sampah.
meningkat.
Persentase 95.82 %
pengangkutan sampah.

3.3 PROGRAM DAN KEGIATAN


Tujuan dan sasaran di atas akan diwujudkan melalui pelaksanaan program dan
kegiatan Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta untuk tahun 2020, yang terdiri
dari 4 (lima) program rutin administrasi perkantoran dan 4 (empat) program teknis,
yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
(1) Kegiatan Penyediaan Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi.
(2) Kegiatan Penyediaan Jasa, Peralatan dan Perlengkapan Kantor.
(3) Kegiatan Penyediaan Jasa Pengelola Pelayanan Perkantoran.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
(1) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung/Bangunan Kantor.
(2) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional.
3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
(1) Kegiatan Bimbingan Teknis dan Diklat Peningkatan Kapasitas Aparatur.
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan.
(1) Kegiatan Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengendalian dan
Laporan Capaian Kinerja OPD.

55
RENJA DLH 2020

Sedangkan program-program yang bersifat teknis adalah :


1. Program Penataan dan Pengendalian Dampak Lingkungan.
(1) Kegiatan Kajian Dampak Lingkungan.
(2) Kegiatan Pengendalian Pencemaran dan Limbah B3.
2. Program Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup.
(1) Kegiatan Optimalisasi Sumber Daya Lingkungan Hidup.
(2) Kegiatan Penaatan dan Pemantauan Lingkungan.
(3) Kegiatan Operasional Laboratorium Pengujian Kualitas Lingkungan.
3. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik.
(1) Kegiatan Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik.
(2) Kegiatan Pertamanan dan Perindang Jalan.
4. Program Pengelolaan Persampahan.
(1) Kegiatan Pengurangan Sampah.
(2) Kegiatan Penanganan Sampah.
(3) Kegiatan Pemungutan Retribusi Kebersihan.
(4) Kegiatan Operasional Pembersihan dan Pengangkutan Sampah

56
RENJA DLH 2020

BAB 4
Rencana Kerja dan
Pendanaan Perangkat Daerah
Kelompok sasaran yang ingin dicapai pada program dan kegiatan Renstra Dinas
Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta tahun 2017-2022 adalah:
1. Dinas/Instansi terkait pengelola lingkungan hidup di Kota Yogyakarta.
2. Masyarakat/Pemerhati /Komunitas di Kota Yogyakarta.
3. Masyarakat di lingkungan sekolah.
4. Industri/Usaha/Industri yang berpotensi sumber pencemar.

Total kebutuhan dana agar seluruh program dan kegiatan yang direncanakan
untuk tahun 2020 adalah sebagai berikut :

Kebutuhan Dana untuk Program dan Kegiatan 2020

No. Program / Kegiatan Kebutuhan Dana (Rp.) Sumber Dana

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 3,118,162,368 APBD


2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2,072,220,000 APBD
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 81,000,000 APBD
4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan 122,400,000 APBD
Capaian Kinerja dan Keuangan
5 Program Penataan dan Pengendalian Dampak Lingkungan. 1,615,086,042 APBD
- Kajian Dampak Lingkungan. 352,696,080
- Pengendalian Pencemaran dan Limbah B3. 1,262,389,962
6 Program Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup. 2,984,926,220 APBD
- Optimalisasi Sumberdaya Lingkungan Hidup. 1,801,308,340
- Penaatan dan Pemantauan Lingkungan. 355,199,180

57
RENJA DLH 2020

- Operasional Laboratorium Pengujian Kualitas Lingkungan.


7 Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik. 9,941,766,400 APBD
- Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Publik. 3,806,239,080
- Pertamanan dan Perindang. 6,135,527,320
8 Program Pengelolaan Persampahan. 19,240,309,397 APBD
- Pengurangan Sampah. 2,028,815,732
- Penanganan Sampah. 4,915,568,000
- Pemungutan Retribusi Kebersihan. 1,510,433,955
- Operasional Pembersihan dan Pengangkutan Sampah. 10,785,491,710
9 Program Pemanfaatan Ruang Satuan Ruang Strategis 2,500,000,000 DANA IS
Kasultanan dan Kadipaten
- Pemanfataan Ruang Satuan Ruang Strategis Kotabaru 2,500,000,000
APBD
TOTAL KEBUTUHAN DANA DLH 2020 41,675,870,427
DANA IS

58
RENJA DLH2020

Tabel 4.1
Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2020 dan Prakiraan Maju Tahun 2021

Nama SKPD : DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA YOGYAKARTA


Urusan : LINGKUNGAN HIDUP

Indikator Kinerja
Urusan/Program/ Sasaran Prakiraan Jenis Penanggu
No Prioritas Lokasi Hasil Program Keluaran Kegiatan Hasil Kegiatan Pagu Indikatif
Kegiatan OPD Maju Kegiatan ng-jawab
Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target Tolok Ukur Target
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pencemaran Persentase
Program Pemantapan dan kelancaran
Administrasi, keuangan
Pelayanan Kinerja kerusakan administrasi,
1 100% dan operasional 100% 3,118,162,368 3,118,002,368
Administrasi Aparatur dan lingkungan keuangan dan
perkantoran lancar
Perkantoran Birokrasi hidup operasional
terkendali perkantoran

DLH
Penyediaan Kota Dukungan terhadap
Rapat-rapat Rapat koordinasi yang kelancaran administrasi, sedang
1.1 Yogya 11 bulan 100% 360,160,000 360,000,000 DLH
Koordinasi dan terselenggara keuangan dan berjalan
Konsultasi operasional perkantoran
karta

Laporan perjalanan dinas 25 laporan

DLH
Penyediaan Jasa, Kota Dukungan terhadap
Peralatan dan Alat Tulis Kantor yang kelancaran administrasi, sedang
1.2 Yogya 61 jenis 100% 2,758,002,368 2,758,002,368 DLH
Perlengkapan Tersedia keuangan dan berjalan
Kantor operasional perkantoran
karta

Komponen Instalasi
Listrik/Penerangan
2 jenis
Bangunan Kantor yang
Tersedia

59
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Materai Surat Dinas yang


4 jenis
Terkelola

Bahan dan Peralatan


5 jenis
Kebersihan yang Tersedia

Bahan-Bahan
Komputer/Printer yang 6 jenis
Tersedia

Peralatan dan
Perlengkapan
11 jenis
Kantor/Rumah Tangga
yang tersedia

Bahan Bacaan/Surat
1 jenis
Kabar yang tersedia

STNK Kendaraan
Dinas/Operasional yang 146 unit
Diperpanjang Ijinnya

Pakaian Kerja Lapangan


dan Atribut yang 50 buah
Terpenuhi

Jasa KIR Kendaraan


120 kali
Dinas/Operasional

Pembayaran Telepon dan


12 bulan
Bantuan Komunikasi

Jasa Percetakan 5 jenis

Jasa Penggandaan 40.000 lembar

Jasa Pemeliharaan
Peralatan dan
Perlengkapan 4 jenis
Kantor/Kerja/Kerumahtan
ggaan

60
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Jasa Keamanan 12 bulan

Jasa Pembayaran Listrik 12 bulan

Jasa Kebersihan Kantor 12 bulan

Jasa Tenaga Pendukung


42 orang
Administrasi Perkantoran

Pencemaran
Program Persentase
Pemantapan dan
Peningkatan sarana dan Sarana dan prasarana
Kinerja kerusakan
2 Sarana dan prasarana 100% aparatur terpelihara 100% 2,072,220,000 2,072,220,000
Aparatur dan lingkungan
Prasarana aparatur yang dengan baik
Birokrasi hidup
Aparatur memadai
terkendali

Pemeliharaan
Rutin/Berkala DLH Dukungan terhadap
Gedung/Banguna Kota Jasa Pemeliharaan peningkatan sarana dan
sedang
2.1 n Kantor Yogya Rutin/Berkala dan Rehab 5 unit prasarana yang 100% 125,000,000 125,000,000 DLH
berjalan
Bangunan Gedung Kantor mendukung kelancaran
karta tugas dan fungsi SKPD

Dukungan terhadap
Pemeliharaan DLH peningkatan sarana dan
Kota Jasa Pemeliharaan prasarana yang
Rutin/Berkala sedang
2.2 Yogya Rutin/Berkala Kendaraan mendukung kelancaran 100% 1,947,220,000 1,947,220,000 DLH
Kendaraan berjalan
Dinas/Operasional tugas dan fungsi SKPD
Dinas/Operasional karta

a. Roda 2 23 unit

b. Roda 3 51 unit

c. Roda 4 16 unit

d. Roda 6 54 unit

e. Alat Berat 2 unit

61
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pencemaran
Program Persentase
Pemantapan dan
Peningkatan Peningkatan
Kinerja kerusakan Kapasitas Sumber Daya
3 Kapasitas Kapasitas 100% 100% 81,000,000 81,000,000
Aparatur dan lingkungan Aparatur Meningkat
Sumber Daya Sumber Daya
Birokrasi hidup
Aparatur Aparatur
terkendali

Bimbingan Teknis
DLH
dan Diklat
3.1 Peningkatan Kota Jumlah pegawai yang Terselenggaranya Diklat sedang
16 orang 100% 81,000,000 81,000,000 DLH
Yogya mengikuti diklat Pegawai berjalan
Kapasitas
karta
Aparatur
Program Persentase
Pencemaran
Peningkatan Peningkatan
Pemantapan dan
Pengembangan Sistem Sistem Pelaporan
4 Sistem Kinerja kerusakan
Pelaporan 100% Capaian Kinerja dan 100% 122,400,000 122,400,000
Aparatur dan lingkungan
Pelaporan Capaian Keuangan Meningkat
Birokrasi hidup
Capaian Kinerja Kinerja dan
terkendali
dan Keuangan Keuangan
Penyusunan
Dokumen Dokumen perencanaan,
DLH Tersedianya Dokumen
Perencanaan, penganggaran,
4.1 Pengendalian dan Kota Perencanaan, sedang
pengendalian, laporan 6 Dokumen 100% 122,400,000 122,400,000 DLH
Yogya Pengendalian dan berjalan
laporan Capaian kinerja , keuangan dan
karta Penganggaran
Kinerja Perangkat SDM
Daerah
Persentase
Usaha yang
Pencemaran
Program Program Telah Memiliki
dan
Penataan dan Penataan dan Izin
kerusakan
5 Pengendalian Pengendalian Pengendalian 11,98% 1,615,086,042 1,615,086,042
lingkungan
Dampak Dampak dan
hidup
Lingkungan Lingkungan Pengelolaan
terkendali
Lingkungan
Hidup (PPLH)

Persentase
Usaha yang
Telah Memiliki 67,50%
Dokumen
Lingkungan

62
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Kota Pedoman Dalam


Kajian Dampak Yogya Kajian Lingkungan Hidup Penataan Lingkungan sedang
5.1 1 dokumen 52,38% 352,696,080 352,696,080 DLH
Lingkungan yang Tersusun Hidup yang Tersedia berjalan
karta Meningkat

Dokumen Lingkungan
(AMDAL, UKL/UPL, Usaha/Kegiatan yang
SPPL) yang dinilai dan 500 dokumen Memiliki Dokumen 60,92%
diverifikasi sesuai Lingkungan Meningkat
peraturan

Kota
Pengendalian Yogya Fasilitas Konservasi Air Penurunan Level Muka 10-20 sedang
5.2 Pencemaran dan 50 Unit 1,262,389,962 1,262,389,962 DLH
Tanah yang Dibangun Air Tanah Terkendali cm berjalan
Limbah B3
karta

Izin Pengendalian dan


Pengelolaan Lingkungan Penerbitan Izin PPLH
25 Izin 57,39%
Hidup (PPLH) yang Meningkat
diterbitkan

Usaha/Kegiatan 40 Usaha/kegiatan
Berpotensi Pencemaran Usaha/Kegiata berpotensi pencemaran 46,88%
Lingkungan yang Dibina n yang dibina meningkat

Pencemaran
Program Pelestarian
dan Persentase
Pengembangan Lingkungan
kerusakan Sekolah
6 Kapasitas Hidup dan 92,24% 2,984,926,220 2,984,926,220
lingkungan Berwawasan
Lingkungan Pemanfaatan
hidup Lingkungan
Hidup Ruang
terkendali

Persentase
Perusahaan
yang Mentaati 34,98%
Dokumen
Lingkungan

63
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Persentase
Layanan
Pengujian 24,44%
Parameter
Kualitas Air

Sekolah dan Pondok


Optimalisasi Kota Pesantren yang Berstatus 284
Yogya Sekolah Berwawasan sedang
6.1 Sumber daya Sekolah dan Pondok Sekolah/Pondo 92,24% 1,801,308,340 1,801,308,340 DLH
Lingkungan Meningkat berjalan
Lingkungan Hidup karta Pesantren Berwawasan k Pesantren
Lingkungan

Kampung Hijau yang


Jumlah Kampung Hijau Menjadi Rintisan
45 Kampung 18,00%
Rintisan Kampung Iklim Kampung Iklim
Meningkat

Penyuluhan dan Jenis Media Publikasi


8 Jenis Media
Penyebarluasan Informasi Bidang Lingkungan 88,89%
Publikasi
Lingkungan Hidup Meningkat

Penaatan dan Kota Laporan Pemantauan dan


Yogya 4 Jenis Laporan Kualitas Udara sedang
6.2 Pemantauan Hasil Analisa Kualitas 50,00% 355,199,180 355,199,180 DLH
Dokumen Tersedia berjalan
Lingkungan karta Udara

Laporan Pemantauan dan 3 Jenis Laporan Kualitas Air


50,00%
Hasil Analisa Kualitas Air Dokumen Tersedia

Perusahaan Telah Berizin Pemantauan


Lingkungan yang 120 Usaha Pengelolaan Lingkungan 60,53%
Dipantau Perusahaan Meningkat

Operasional
Laboratorium Kota Parameter Kualitas Air
Yogya Layanan Pengujian sedang
6.3 Pengujian 23 Parameter yang Dapat Terlayani 75,00% 828,418,700 828,418,700 DLH
Parameter Kualitas Air berjalan
Kualitas karta Meningkat
Lingkungan

Parameter Kualitas
Layanan Pengujian
8 Parameter Udara yang Dapat 72,73%
Parameter Kualitas Udara
Terlayani Meningkat

64
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pelestarian Tingkat
Program
Lingkungan Luasan RTH Kepuasan
Pengelolaan
7 Hidup dan Publik Layanan 70,81 9,941,766,400 9,941,766,400
Ruang Terbuka
Pemanfaatan meningkat Pengelolaan
Hijau Publik
Ruang RTH Publik

Persentase
RTH Publik
yang Dikelola 42,57%
Terhadap Luas
RTH Publik

Pengelolaan Kota
Yogya RTH Publik yang sedang
7.1 Ruang Terbuka 5 lokasi RTH Publik Meningkat 86,00% 3,806,239,080 3,806,239,080 DLH
Dibangun berjalan
Hijau Publik karta

RTH Publik yang


Pemeliharaan rutin 42
12 bulan Kondisinya Terpelihara 80,85%
lokasi RTH Publik
Meningkat

RTH Publik yang RTH Publik yang Dapat


Direnovasi dengan Diakses Oleh Semua
4 lokasi 65,00%
Penambahan Elemen Kelompok Afirmatif
Taman Gender Meningkat

Kota
Pertamanan dan Yogya Pemeliharaan rutin Taman Kota Dalam 100,00 sedang
7.2 12 bulan 6,135,527,320 6,135,527,320 DLH
Perindang Jalan 66.906 m2 Taman Kota Kondisi Terpelihara % berjalan
karta

Taman yang Kondisinya


Rehab Taman 3 lokasi 50,00%
Terenovasi Meningkat

Pemeliharaan rutin
Pohon Perindang Dalam
18.882 pohon perindang 12 bulan 95,59%
Kondisi Terpelihara
jalur hijau

Penataan dan
Pohon Perindang Jalan
penanaman pohon 500 pohon 98,55%
Bertambah
perindang

65
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kualitas
Pelestarian Tingkat
penguranga
Program Lingkungan kepuasan
n dan
8 Pengelolaan Hidup dan layanan 73,11 19,240,309,397 19,240,309,397
penanganan
Persampahan Pemanfaatan penanganan
sampah
Ruang sampah
meningkat

Persentase
Sampah yang
15,00%
Dikelola
Secara 3R

Pendaurulangan
Kota Sampah di Masyarakat
Kelompok Masyarakat
Pengurangan Yogya Termasuk Penyandang sedang
8.1 yang Mengelola Sampah 478 kelompok 91,40% 2,028,815,732 2,028,815,732 DLH
Sampah Disabilitas, Masyarakat berjalan
Mandiri (3R)
karta Miskin dan Perempuan
Meningkat

Fasilitas Pendaur
Volume Sampah yang
Ulangan Sampah yang 2 lokasi 50,00%
Didaur Ulang Meningkat
Dikelola

Pengadaan
Kota
Sarana/Prasarana Kualitas Sarana dan
Penanganan Yogya sedang
8.2 Pengeloaan Sampah 21 unit Prasarana Pengelolaan 26,67% 4,915,568,000 4,915,568,000 DLH
Sampah berjalan
Sampah Meningkat
karta

Renovasi
Sarana/Prasarana Sarana Prasarana TPS
6 unit 69,15%
TPS/Depo/Landasan Kondisi Sesuai Standar
Container

Kota
Pemungutan
Yogya Operasional Pemungutan Retribusi Kebersihan sedang
8.3 Retribusi 100% 96,26% 1,510,433,955 1,510,433,955 DLH
retribusi kebersihan Meningkat berjalan
Kebersihan
karta

66
RENJA DLH2020

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Operasional Kota
Pembersihan dan Yogya Timbulan sampah yang Seluruh Sampah Dari 100,00 sedang
8.4 98,26% 10,785,491,710 10,785,491,710 DLH
Pengangkutan diangkut ke TPA TPS Terangkut ke TPA % berjalan
Sampah karta

Pemeliharaan Kebersihan 12 bulan Kebersihan Meningkat 75,51%

Pemanfaatan Pelestarian Pemanfaatan


Ruang Satuan Lingkungan Luasan RTH Ruang Satuan
9 Ruang Strategis Hidup dan Publik Ruang 100% 2,500,000,000 2,500,000,000
Kasultanan dan Pemanfaatan meningkat Strategis
Kadipaten Ruang Kotabaru

1. FM Noto -
Pemanfaatan Kota Boulevard Jl. FM. Noto Nyoman Oka : Boulevard Jl. FM. Noto
Ruang Satuan Yogya dan Jl. Nyoman Oka sedang
9.1 1350 m2 dan Jl. Nyoman Oka 100% 2,500,000,000 2,500,000,000 DLH
Ruang Strategis Sarpras pendukung berjalan
Tertata
Kotabaru karta pemeliharaan (Tangki air)
2. 4 Unit

Total 41,675,870,427 41,675,710,427

67
RENJA DLH 2020

BAB 5
PENUTUP
Usulan program dan kegiatan untuk tahun 2020 masih dititikberatkan pada
upaya pengendalian pencemaran lingkungan dengan menurunkan beban
pencemaran baik air maupun udara, pengendalian permukaan air tanah, peningkatan
pengelolaan lingkungan oleh perusahaan, peningkatan edukasi dan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, pendidikan lingkungan di sekolah,
peningkatan luasan ruang terbuka hijau khususnya RTH Publik, pelayanan kebersihan
dan pengangkutan sampah serta upaya pengurangan sampah sejak dari sumber
sampah baik rumah tangga maupun usaha/industri sesuai dengan Renstra, hasil
Musrenbang serta pokok-pokok pikiran dari legislatif.

Namun demikian apabila ternyata di dalam pelaksanaan kegiatan ternyata


anggaran yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, DLH Kota Yogyakarta akan
tetap berupaya semaksimal mungkin untuk melaksanakan seluruh kegiatan yang
telah menjadi ketugasan dan tanggung jawab DLH Kota Yogyakarta sesuai tupoksinya
dengan mengoptimalkan seluruh anggaran yang tersedia dan sumber daya yang
dimiliki.

Yogyakarta, 2019
Kepala Dinas Lingkungan Hidup
Kota Yogyakarta

Ir. H. Suyana
NIP. 19630910 199003 1 008

68

Anda mungkin juga menyukai