Anda di halaman 1dari 13

III-1

BAB III
PENDEKATAN DAN METODOLOGI PELAKSANAAN

3.1. Kriteria Perencanaan


A. Kriteria Umum
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh Konsultan Perencana harus
memperhatikan kriteria umum bangunan disesuaikan berdasarkan fungsi dan
kompleksitas bangunan, baik dari segi arsitektural, konstruksi, mekanikal/elektrikal
maupun persyaratan yang berfungsi sebagai sarana umum, sebagai
kelengkapannya antara lain :
1. Persyaratan Peruntukan Dan Intensitas
➢ Menjamin Renovasi BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN
BANJAR yang didirikan berdasarkan ketentuan Tata Ruang dan Tatanan
Bangunan, Master Plan Kawasan BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR yang telah ditetapkan di Kabupaten Buleleng.
➢ Menjamin Renovasi BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN
BANJAR dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
➢ Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat, dan lingkungan.
➢ Sesuai dengan prinsip-prinsip angaran belanja Negara :
• Hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan teknis
yang disyaratkan.
• Terarah dan terkendali sesuai dengan rencana, program/kegiatan
serta fungsi Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR.
• Semaksimal mungkin menggunakan hasil produksi dalam negeri
dengan memperhatikan kemampuan/potensi nasional, maka dalam
perencanaan Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH
DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR ini Konsultan Perencana
dapat menerjemahkannya kedalam tugas perencanaan ini.

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-2
2. Persyaratan Arsitektur Dan Lingkungan
➢ Menjamin terwujudnya arsitektur Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN
BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR harus
memenuhi penampilan luar dan penampilan ruang dalam, dapat
memberikan keseimbangan, keselarasan, dan keterpaduan bangunan
gedung dengan lingkungan dan nilai-nilai luhur dan identitas budaya
setempat;
➢ Menjamin terwujud tata ruang hijau yang memberikan keseimbangan dan
keserasian bangunan dan lingkungannya.
➢ Menjamin Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR yang dibangun dan
dimanfaatkan dengan tidak menimbulkan dampak negative terhadap
lingkungan.
3. Persyaratan Struktur Bangunan
➢ Menjamin terwujudnya Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI
NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR yang mendapat
dukungan beban yang timbul akibat perilaku alam dan manusia;
➢ Menjamin keselamatan manusia dari kemungkinan kecelakaan atau luka
yang diakibatkan oleh kegagalan struktur bangunan;
➢ Menjamin kepentingan manusia dari kehilangan atau kerusakan benda
yang disebabkan oleh perilaku struktur;
➢ Menjamin perlindungan property lainnya dari kerusakan fisik yang
disebabkan oleh kegagalan struktur.
4. Persyaratan Ketahanan terhadap Kebakaran
➢ Menjamin terwujudnya bangunan yang dibangun sedemikian rupa,
sehingga memberi peringatan dini pada pengguna saat awal terjadinya
kebakaran.
➢ Menjamin terwujudnya bangunan yang dibangun sedemikian rupa
sehingga mampu secara struktural stabil selama kebakaran, sehingga
cukup waktu bagi penghuni melakukan evakuasi secara aman, cukup
waktu bagi pasukan pemadam kebakaran memasuki lokasi untuk
memadamkan api dan dapat menghindari kerusakan property lainnya.

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-3
5. Persyaratan sarana Jalan Masuk Dan Keluar
➢ Menjamin terwujudnya Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI
NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR yang mempunyai
akses yang layak, aman dan nyaman ke dalam bangunan dan fasilitas
serta layanan di dalamnya.
➢ Menjamin terwujudnya upaya melindungi pengguna dari kesakitan atau
luka saat evakuasi pada keadaan darurat.
➢ Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat, khususnya
untuk bangunan fasilitas umum dan sosial.
6. Persyaratan Transfortasi Di Luar gedung
➢ Menjamin tersedianya sarana transfortasi yang layak, aman dan nyaman
di dalam bangunan.
➢ Menjamin tersedianya aksesbilitas bagi penyandang cacat.
7. Persyaratan Pencahayaan Darurat, Tanda arah Keluar, dan Sistem Peringatan
Bahaya.
➢ Menjamin tersedianya pertandaan dini yang informatif di dalam
bangunan gedung apabila terjadi kebakaran darurat.
➢ Menjamin pengguna melakukan evakuasi secara mudah dan aman,
apabila terjadi keadaan darurat.
8. Persyaratan Instalasi Listrik,
➢ Menjamin terpasangnya instalasi listrik secara cukup dan aman dalam
menunjang terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai
dengan fungsinya;
9. Persyaratan Sanitasi dalam Bangunan
➢ Menjamin tersedianya sarana sanitasi yang memadai dalam menunjang
terselenggaranya kegiatan di dalam bangunan sesuai dengan fungsinya;
➢ Menjamin terwujudnya kebersihan kesehatan dan memberikan
kenyamanan bagi penghuni bangunan dan ligkungan;
➢ Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan sanitasi
secara baik.

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-4
10. Persyaratan Ventilasi dan Pengkodisian Udara
➢ Menjamin terpenuhi kebutuhan udara yang cukup, baik alami maupun
buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam bangunan
gedung sesuai dengan fungsinya;
➢ Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan tata udara.
11. Persyaratan Pencahayaan
➢ Menjamin terpenuhinya kebutuhan pencahayaan yang cukup, baik alami
maupun buatan dalam menunjang terselenggaranya kegiatan dalam
bangunan gedung sesuai dengan fungsinya;
➢ Menjamin upaya beroperasinya peralatan dan perlengkapan
pencahayaan secara baik.
12. Persyaratan Kebisingan dan Getaran
➢ Menjamin terwujudnya kehidupan yang nyaman dari gangguan suara
dan getaran yang tidak diinginkan;
➢ Menjamin adanya kepastian bahwa setiap usaha atau kegiatan yang
menimbulkan dampak negative suara dan getaran perlu melakukan
upaya pengendalian pencemaran dan atau mencegah perusakan
lingkungan.
13. Persyaratan ketentuan-ketentuan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan
➢ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 18 Tahun 1999, tanggal 7 Mei
1999, tentang Jasa Konstruksi;
➢ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002, Tangal 16
Desember 2002, Tentang Bangunan Gedung;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2000, tentang Usaha dan Peran
Masyarakat Jasa Konstruksi;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000, tentang Penyelenggaraan
Jasa Konstruksi;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2000, tentang Penyelenggaraan
Pembinaan Jasa Kontruksi;
➢ Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005, tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002, tentang Bangunan
Gedung;

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-5
➢ Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 80 Tahun 2003, tentang
Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana dirubah
terakhir dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor : 70 Tahun
2012, tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
➢ Keputusan Menteri Permukiman Dan Prasarana Wilayah Nomor :
339/KPTS/M/2003, Tanggal 31 Desember 2003 tentang petunjuk
pelaksanaan pengadaan jasa konstruksi oleh Instansi pemerintah;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 45/PRT/M/2007, tanggal 27
Desember 2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Gedung Negara;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 43/PRT/M/2007, tanggal 27
Desember 2007, tentang Standard Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi;
➢ Dan Peraturan-peraturan lainnya yang tercantum dalam Kerangka Acuan
Kerja ini.
14. Persyaratan Ketentuan Teknis bagi Penyedia Jasa Konsultan Perencana agar
berpedoman
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006, tanggal 1
Desember 2006 tentang Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
➢ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 30/PRT/M/2006, tanggal 1
Desember 2006 tentang Pedoman Teknis Fasilitas dan Aksebilitas pada
Bangunan Gedung dan Lingkungan;
➢ Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor :
332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
➢ Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 5 Tahun 2005 tentang Persyaratan
Arsitektur Bangunan Gedung;
➢ Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 16 Tahun 2009 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi Bali;
➢ Standar Konstruksi dan Bangunan :
• Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
• PUPI (Peraturan Umum Pembebanan Indonesia) Tahun 1987;
• PPBBG (Pedoman Perencanaan Bangunan Baja dan Gedung) Tahun
1987;

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-6
• SNI Nomor 03-0106-1987, tentang : Penggunaan ubin lantai keramik
marmer dan cara uji:
• SNI Nomor 03-0675-1989, tentang : Penggunaan kosen, pintu, dan
jendela dari kayu;
• SNI Nomor 03-3527-1994, tentang : Mutu Kayu bangunan;
• SNI Nomor 03-1726-1984, tentang : Pedoman Perencanaan Tahan
Gempa untuk Rumah dan Gedung;
• SNI Nomor 03-1734-1989, tentang : Pedoman Perencanaan Beton
Bertulang dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah an Gedung;
• SNI Nomor 03-1736-1989, tentang : Tata cara Perencanaan struktur
bangunan untuk penaggulangan bahaya kebakaran;
• SNI Nomor 03-2996-1991, tentang : Tata cara dan Perancangan
penerangan alami siang hari untuk rumah dan Gedung;
• SNI Nomor 03-2407-1991, tentang : Tata cara pengecatan kayu untuk
rumah dan gedung;
• SNI Nomor 03-2407-1991, tentang : Tata cara pengecatan kayu untuk
rumah dan gedung;
• SNI Nomor : 03-2410-1991, tentang : Tata cara pengecatan dinding
tembok dengan cat Emulsion;
• SNI Nomor 03-2834-1992, tentang : Tata cara pembuatan rencana
Campuran Beton Normal;
• SNI Nomor 0253-1987.D tentang : Persyaratan Instalasi listrik;
• SNI Nomor 03-1727-1989, tentang : Perencanaan Pembebanan untuk
rumah dan gedung;
• SNI Nomor 03-2847-1992, tentang : Perhitungan Struktur Beton untuk
Bangunan Gedung;
B. Kriteria Khusus
Kriteria khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus, spesifik
berkaitan dengan bangunan lapangan Lagoon yang akan direncanakan, baik
dari segi fungsi khusus bangunan, segi teknis lainnya, misalnya:
➢ Dikaitkan dengan upaya pelestarian atau konservasi bangunan yang ada
(jika ada)

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-7
➢ Kesatuan perencanaan bangunan dengan lingkungan yang ada disekitar,
seperti dalam rangka implementasi penataan bangunan dan lingkungan
(Fasade bangunan mengikuti Master Plan Perencanaan BALAI NIKAH DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR yang telah dibangun).
➢ Solusi dan batasan-batasan kontkstual, seperti faktor sosial budaya setempat,
geografi, klimatologi dan lain-sebagainya.
3.2. Pendekatan
Penyusunan DED Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR akan menerapkan beberapa
pendekatan sebagai berikut :
➢ Pertama, perancangan bangunan didasarkan pada Keseimbangan antara
kegunaan (Utilitas) yang menyangkut : Pewadahan terhadap kebutuhan
beraktivitas para pengguna bangunan (pola kegiatan yang direncanakan),
Pewadahan terhadap pola sirkulasi/pergerakan yang direncanakan,
Perencanaan pola tatanan tempat yang tanggap terhadap iklim makro,
Perencanaan tatana tempat yang mempertimbangkan persyaratan utilitas
bangunan, Ekspresi (venustas) yang menyangkut : Kualitas bentukan
bangunan yang merepresentasikan fungsi dan karakteristik kegiatan yang
diwadahi, Kualitas tatanan/komposisi bentuk bangunan yang tanggap
terhadap konteks yang ada, kawasan permukiman, iklim tropis, dll dan
Kekuatan tatanan bentuk dan ruangan yang sensible terhadap pola
kegiatan dan pola pergerakan yang direncanakan, dan Kekuatan (firmitas)
yang menyangkut : Tatanan bentuk dan ruangan yang mempertimbangkan
persyaratan struktur, keamanan bangunan.
➢ Kedua, perancangan bangunan akan didasarkan pada pendekatan
perilaku pengguna bangunan. Mengacu ke Lang (1987), isu-isu disain
arsitektural dapat diidentifikasi nelalui pemetaan kebutuhan (manusia).
Tingkat kebutuhan manusia yang diajukan oleh Abraham Maslow dikaitkan
dengan concern of Arsitectural Design merupakan langkah-langkah untuk
mengidentifikasi isu-isu disain.
➢ Ketiga, perancangan bangunan juga didasarkan pada upaya menanggapi
kondisi lokasi tapak dan lingkungan sekitar.

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-8
3.3. Metodologi
Didalam metodologi penanganan Penyusunan DED Renovasi PERENCANAAN
PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR terdiri
dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Tahapan Persiapan dalam Perencanaan
Pada tahap ini beberapa kegiatan yang dilakukan dalam hal ini sebagai
berikut :
➢ Didalam tahap awal pekerjaan yang dilakukan Persiapan ; berupa
mobilisasi tim kerja dan menyiapkan administrasi kegiatan, penyusunan
metode pelaksanaan kegiatan, pembentukan tim pelaksana, pembuatan
surat tugas, studi literatur dan persiapan bahan-bahan lainnya, Persiapan
teknis berupa penyiapan alat untuk survey seperti, surat survey, kuisioner,
form data, penyiapan alat ukur berupa meteran dan theodolith dan
waterfas dan alat sondir dan boring jika dibutuhkan.
➢ Menyusun jadwal dan konsep survey baik menyangkut data primer
maupun data sekunder yang akan dibutuhkan didalam perencanaan
tersebut.
➢ Melakukan survai data sekunder terdiri dari pengumpulan data sekunder
berbagai sumber terkait pekerjaan baik dari Satker, PPK, di Kabupaten
Badung, Suplier, dimana data yang dibutuhkan sebagai persyaratan
teknis adalah sebagai berikut :
▪ Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
▪ Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Pelaksanaan
UU Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;
▪ Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Nomor 10/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Pengaman terhadap Bahaya Kebakaran
pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
▪ Keputusan Menteri Negara Pekerjaan umum Nomor 11/KPTS/2000
tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan Kebakaran
di Perkotaan;
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-9
▪ Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Pedoman Teknis Aksebilitas dan Fasilitas pada Bangunan Gedung
Dan Lingkungan;
▪ Peratutan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 06/PRT/M/2007 tentang
Pedoman Umum Penyusunan RTBL;
▪ Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 45/KRT/M/2007 tanggal 27
Desember 2007, tentang pedoman teknis pembangunan gedung
Negara
▪ Peraturan Daerah Bali No. 16 Tahun 2009 dan Peraturan Daerah bali
No. 4, 5 Tahun 2005 serta ;
▪ Standar teknis dan pedoman teknis yang dipersyaratkan
➢ Mempelajari Existing Site dan karakter site Lokasi Penyusunan bangunan
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR.
➢ Melakukan survai data primer terdiri survai lapangan, pengukuran site,
Sondir dan Boring pada titik yang telang ditentukan.
➢ Melakukan Survei tentang bangunan Balai Budaya yang merupakan
refrensi dalam perencanaan.
2. Tahapan Konsep Perencanaan Dan Perancangan
Penyusunan DED Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN
MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR yang meliputi : Pendekatan Konsep
Pengolahan Tapak, Kesesuaian Bangunan dengan Kondisi Tapak dan Potensi
Daerah, Konsep Luasan Site, Konsep Orientasi Matahari, Konsep Orientasi
View, Konsep Pencapaian Site, Konsep Sirkulasi Dalam Site, Konsep
Penzoningan, Konsep Vegetasi Dan Lansekap, Konsep Pintu Masuk, Konsep
Ruang Parkir, Konsep Fisik Bangunan, Konsep Penampilan Bangunan, Konsep
Pemilihan Tekstur Dan Material Bangunan, Konsep Pemilihan Warna, Konsep
Sistim Bangunan, Konsep Sistim Struktur, Persyaratan Dan Fasilitas Bagi Tuna
Daksa, Konsep Sistim Penghawaan, Konsep Sistem Moda Sirkulasi Luar
Bangunan, Konsep Sistem Jaringan Air Bersih.
3. Tahapan Pra Rencana
Melakukan pengembangan konsep perencanaan dan perancangan
berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari : Site Plan, Denah Plan, Denah,

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-10
Tampak dan Potongan pada masing-masing bangunan yang akan
direncanakan
4. Tahapan Pengembangan Rancangan
Penyusunan pengembangan rencana seperti membuat :
a. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi dwi dan
trimatra bila diperlukan;
b. Rencana struktur, beserta uraian konsep dan perhitungannya;
c. Rencana mekanikal-elektrikal termasuk IT, beserta konsep dan
perhitungannya.
d. Garis besar spesifikasi teknis (outline specifications);
e. Perkiraan biaya secara garis besar
5. Tahap Rancangan
a. Membuat gambar detail-detail yang meliputi : Arsitektur, Struktur,
Mekanikal dan Elektrikal, Lanscape.
b. Pembuatan dokumen rencana kerja dan syarat-syarat administrasi,
syarat-syarat umum dan syarat-syarat teknis, rencana anggaran biaya .
6. Tahapan Konsultasi Dan Presentasi
Pada tahap ini konsultan sudah menyusun jadwal mengenai konsultasi, dan
Psentasi dimana hal tersebut bisal dilakukan sebagai berikut :
✓ Konsultasi dilakukan baik secara formal maupun secara informal.
✓ Konsultasi melibatkan para stakeholder terkait dari Dinas/ Instansi terkait
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
✓ Presentasi dilakukan dengan melibatkan stakholder terkait dari
Dinas/Instansi terkait sesuai dengan jadwal yang telah dibuat.
7. Tahap Produk Laporan
Dalam Penyusunan DED Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI
NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR produk/keluaran yang
diharapkan adalah :
➢ Laporan Pendahuluan
Laporan pendahuluan memuat antara lain :
• Study Literatur
• Interpretasi KAK
• Pengumpulan Data Dan Informasi Lapangan

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-11
• Klasifikasi Data
• Membuat Konsep, Gagasan, Sketsa, Konsultasi dan Presentasi Awal,
sebanyak 5 (lima) set
➢ Laporan Akhir
Laporan akhir yang memuat antara lain :
• Gambar Para Rencana, Gambar Pengembangan Rencana, Gambar
Detail-detail Arsitektur, Struktur, Mekanikal&Elektrikal, Landsekap, Interior.
• Menyusun RKS
• Menyusun RAB
• Menyusun BOQ
• Laporan Presentasi
• Penyempurnaan dan Pengesahan dari Instansi Terkait, sebanyak 5 (lima)
set
➢ Gambar A3 berupa:
➢ Gambar Site Plan dan Denah Plan dengan skala 1:200
➢ Gambar Denah, Tampak, Potongan dengan skala 1:100
➢ Gambar-bambar rencana seperti Rencana Arsitektur, landscape dan lain
sebagainya dengan skala 1:100
➢ Laporan Perhitungan Struktur
Laporan perhitungan struktur memuat antara lain:
• Pembebanan-pembebanan yang dipakai sebagai pedoman untuk
menghitung struktur,
• Dimensi-dimensi komponen struktur dan pembesian yang dihasilkan seperti
: pondasi, sloof, kolom, balok induk dan anak, plat lantai dan lain
sebagainya.
Diserahkan sebanyak 5 (lima) set
➢ Spesifikasi Teknis Rencana Kerja dan Syarat - Syarat:
Rencana Kerja dan syarat - syarat berisikan :
• Penjelasan umum
• Penjelasan administrasi
• Penjelasan teknis
➢ Rencana Anggaran Biaya :
Rencana Anggaran Biaya berisikan :

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-12
• Back up perhitungan volume
• Daftar Harga Satuan Bahan dan Upah
• Daftar Analisa satuan pekerjaan
• Rencana anggaran biaya (RAB)/Enginering Estimate (EE).
Diserahkan sebanyak 5 (lima) set
➢ Gambar 3 Dimesnsi Interior dan Ekterior diserahkan sebanyak 3 (tiga set)
➢ Laporan Presentasi dan Konsultasi diserahkan sebanyak 5 (lima) set
➢ Soft Copy dokumen dalam bentuk CD diserahkan sebanyak 2 (dua) copy
➢ Foto dokumentasi diserahkan sebanyak 2 (dua) set
➢ Bukti Biaya Presentasi Dan Konsultansi diserahkan sebanyak 1 (satu) Kali
3.4. Rencana Kerja
Agar produk Penyusunan DED Renovasi PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI
NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN BANJAR sesuai dengan yang
diharapkan sebagaimana tertuang dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK), maka
dalam melaksanakan pekerjaan tersebut Konsultan akan menyusun hal-hal
menyangkut :
❖ Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
❖ Jadwal Penugasan Tenaga Ahli.
❖ Struktur Organisasi Pelaksanaan
❖ Uraian tugas dari masing-masing tenaga ahli, serta
3.4.1. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
Secara keseluruhan waktu yang disediakan untuk, adalah selama 6
(enam) bulan kalender terhitung sejak dikeluarkan Surat Perintah Mulai
Kerja (SPMK), seperti ditampilkan pada ( Lampiran – 1 ).
3.4.2. Jadwal Penugasan Tenaga Ahli.
Penanganan untuk Penyusunan DED Renovasi PERENCANAAN
PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA KECAMATAN
BANJAR akan melibatkan 6 (enam) orang tenaga ahli, yang didukung
oleh Tenaga Penunjang antara lain : Surveyor, Tenaga Juru
Gambar/Drafter, Tenaga Administrasi/Office boy seperti diuraikan di
bawah ini ( Lampiran - 2 ).
TENAGA AHLI
3.4.3. Struktur Organisasi Pelaksanaan

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR
III-13
Agar didalam pelaksanaan dapat berjalan secara optimal, baik diantara
tenaga ahli dan tenaga pendukungnya, maupun dengan pihak pemberi
tugas/pekerjaan termasuk nara sumber, serta stakeholder Kawasan
Perencanaan, maka pada (Lampiran – 3) di bawah ini disusun struktur
organisasi pekerjaan yang menggambarkan jalur koordinasi dan
penugasan diantara anggota tim mapun dengan pihak pemberi tugas.

LAPORAN PENDAHULUAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN BALAI NIKAH DAN MANASIK HAJI KUA
KECAMATAN BANJAR

Anda mungkin juga menyukai