Anda di halaman 1dari 6

C L I P I N G

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

NAMA : PRISCILLIA S. KAUNANG

KELAS : VI (ENAM)

SD KATOLIK SANTU AGUSTINUS

TAHUNA
Ciri- Ciri Pubertas pada Remaja Laki Laki dan Perempuan
Pubertas merupakan fase perkembangan fisik pada tubuh manusia dan ditandai dengan
kematangan organ seksual dan ciri ciri perkembangan seksual sekunder. Baik laki laki maupun
perempuan mengalami fase pubertas ini. Pubertas juga diartikan sebagai transisi dari anak- anak
ke dewasa biasanya pada usia 10 sampai 16 tahun.

Perubahan yang sangat banyak terjadi pada fase pubertas ini baik secara fisik yang tampak
maupun organ dalam. Dalam fase pubertas ini, perkembangan seksual ditandai dengan pelepasan
hormon yang mempengaruhi emosi dan juga perkembangan fisik manusia.

Pelepasan hormon tertosteron berlangsung pada laki- laki dan hormon esterogen pada
perempuan. Pubertas bisa ditinjau dari fisik maupun psikologis. Berikut Ciri- Ciri Pubertas dan
penjelasannya.

Pubertas secara Fisik

Pubertas secara fisik terjadi secara primer dan sekunder. Pubertas secara primer yaitu perubahan
dalam tubuh meliputi perubahan hormon dan organ kelamin sedangkan pubertas secara sekunder
ditandai dengan perubahan yang tampak dari luar. Kedua macam pubertas tersebut disatukan
dalam ciri ciri pubertas sebagai berikut.

A. Pada Laki- Laki

Pada laki- laki perubahan fisik ini ditandai dengan beberapa hal berikut ini:

1. Organ kelamin yang mulai berfungsi dan menghasilkan sperma dalam testis.
2. Ereksi spontan, pada remaja laki- laki ditandai dengan pertama kali mengalami ‘mimpi basah’
yang mengeluarkan air mani dan ereksi di pagi hari tanpa disadari. Hal ini wjar dan merupakan
proses yang normal pada remaja sebbagai tanda kematangan organ seksual. Seiring
bertambahnya usia, ereksi spontan akan semakin jarang dan sulit terjadi.
3. Tumbuh kumis dan jenggot, perubahan fisik mulai terjadi dengan pertumbuhan rambut di area
wajah. Kumis dan jenggot juga memberikan kesan lebih dewasa dan macho pada laki- laki.
4. Jakun mulai membesar dan tampak, yang sebelumnya belum memiliki jakun atau tidak tampak.
Seiring dengan pubertas jakun menjadi tampak. Suara berubah menjadi lebih besar dan
berat, suara akan menjadi lebih maskulin karena laring dan pita suara juga berkembang.
5. Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak, kaki, dada, organ kelamin)
6. Otot tubuh mulai terbentuk, dengan latihan fisik yang rutin otot otot atletis pada tubuh akan mulai
terbentuk. Bahu melebar melebihi panggul, pada laki- laki memiliki bahu yang bidang dan lebar.
7. Jaringan kulit berubah, pori- pori tampak lebih besar, kulit laki laki cenderung tebal dan lebih
kasar dari perempuan. Muncul jerawat, ini hal yang paling sering dialami sebagai reaksi akibat
kadar hormon yang meningkat.
8. Laki- laki tumbuh tinggi dan besar lebih cepat. Pertumbuhan secara vertikal tampak sangat cepat
dalam beberapa bulan sehingga terlihat jangkung dan kurus. Namun tergantung juga pada genetik
bawaan dari keluarga. Kekuatan otot bertambah, seiring dengan tubuh yang semakin tinggi dan
besar kekuatan yang dimiliki juga semakin besar.
B. Pada Perempuan
1. Organ kelamin mulai berfungsi, produksi sel telur dimulai, rahim menjadi lebih kuat dan siap
membuahi.
2. Ditandai dengan menstruasi pertama sebagai awal dari organ reproduksi yang sudah sempurna.
Menstruasi merupakan proses peluruhan dinding uterus akibat kegagalan proses pembuahan.
3. Payudara dan puting susu mulai timbul dan membesar, tubuh perempuan juga mulai membentuk
indah. Lekukan badan mulai terlihat. Tumbuh rambut di beberapa area (ketiak dan organ
kelamin)
4. Suara lebih nyaring dan lembut, hal ini terjadi juga akibat remaja perempuan merasa dirinya
sudah dewasa dan perlu untuk menjaga cara bicara yang lembut.
5. Kadang kadang muncul jerawat di wajah, pada beberapa orang kondisi peningkatan kadar
hormon berpengaruh pada timbulnya jerawat pada wajah.
6. Lebih cepat tumbuh tinggi dan besar, penyempurnaan organ reproduksi ini juga berpengaruh
pada sistem metabolisme tubuh secara keseluruhan sehingga tubuh bekerja lebih optimal.
Seiring bertambahnya usia dan kematangan selama dan sesudah pubertas, manusia baik laki laki
dan perempuan akan berada pada kondisi fisik dan psikis fase dewasa dimana keanggunan dan
kegagahan penampilan sudah didapatkan. Selain itu kedewasaan dalam diri seseorang tersebut
akan tampak.

Pubertas secara Psikis

Selain perubahan fisik, Salah satu Ciri- Ciri Pubertas terlihat pada perubahan psikisnya. efek dari
pengeluaran hormon seksual tersebut juga mempengaruhi kondisi emosi remaja. Kondisi emosi
atau psikologis ini diperlihatkan dengan tanda- tanda sebagai berikut:

 Mencari identitas diri


Dalam hal ini remaja menginginkan kebebasan dan tidak ingin dirinya diatur oleh aturan yang
menurutnya membelenggu. Remaja sudah menganggap dirinya cukup dewasa dan bisa mandiri.
Mulai berani menentang pendapat orang yang lebih dewasa, marah, mengungkapkan rasa tidak
suka dan adanya keinginan untuk mencoba hal baru lebih besar karena merasa tertantang. Pada
masa pubertas inilah remaja banyak melakukan break out atau berusaha keluar dari zona nyaman
dan mencari hal baru. Bimbingan dan pengawasan yang benar akan menjauhkan anak untuk
mencoba hal- hal negatif. Pada fase ini anak juga semakin aktif. Jika disalurkan pada kegiatan
positif seperti kegiatan hobi, kegiatan sosial, akan sangat bermanfaat.
 Mulai tertarik kepada lawan jenis
Pada masa remaja rasa ketertarikan terhadap lawan jenis mulai muncul. Hal ini wajar. Namun
demikian kesiapan mental remaja masih belum siap untuk hal yang serius seperti pernikahan.
Perlunya bimbingan tentang pengetahuan terhadap lawan jenis perlu diberikan agar tidak terjadi
hal yang terlampau jauh dan negatif.

Pada laki- laki tampak mulai menggunakan baju yang rapi, memakai parfum, dan membersihkan
pakaiannya. Sedangkan pada wanita tampak mulai memperhatikan penampilannya, berdandan,
menggunakan produk kosmetik, menggunakan parfum, assesoris, dan lainnya. Perlu adanya
bimbingan tentang bagaimana menyikapi ketertarikan pada lawan jenis yang benar oleh orang
tua.

Masa masa pubertas ini juga bisa dijadikan alternatif motivasi belajar yang lebih tinggi agar anak
bisa lebih berprestasi. Maka dari itu dukungan dan pengawasan dari orang tua sangat penting.
Penyebab Terjadinya Pubertas

Pubertas merupakan perkembangan fungsi organ tubuh yaitu pada organ reproduksi. Proses
penyempurnaan fungsi organ ini disertai dengan pengeluaran hormon testosteron pada laki- laki
dan esterogen pada perempuan. Hormon ini nantinya akan mempengaruhi metabolisme tubuh
dan juga tingkat mood seseorang. Pada wanita peningkatan hormon ini menjelang menstruasi
berdampak pada emosi yang sensitif dan sering disebut dengan PMS (Pre Menstruasi Sindrom).
Pubertas inilah yang menandakan seseorang sudah dikatakan dewasa. Masa pubertas seseorang
tidak sama, ada yang terlalu cepat/ dini ada juga yang lambat. Beberapa faktor diungkapkan
mempengaruhi masa pubertas yaitu kurang gizi, pengaruh lingkungan, kondisi medis tertentu,
dan lainnya.

Lingkungan juga berperan aktif terhadap perkembangan remaja. Lingkungan mampu


mempengaruhi pubertas dini atau yang belum saatnya. paparan terhadap hal- hal yang bersifat
dewasa akan menyebabkan pubertas dini. Perbedaan ras dan keturunan juga dilaporkan
mempengaruhi masa pubertas seseorang.

Secara biologinya, pubertas dimulai dari hipotalamus yang merupakan bagian otak, melepaskan
hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone). Hormon yang melepaskan GnRH
memberikan sinyal pada kelenjar pituitari untuk melepaskan LH (Luteinizing Hormone) dan FSH
(Follicle Stimulating Hormone) sebagai pencetus dimulainya perkembangan seksual.

Masa pubertas ini biasanya berlangsung selama 4 tahun namun berbeda- beda setiap individu
tergantung paparan lingkungan dan genetik yang dimiliki. Pada anak perempuan hormon yang
paling dominan adalah hormon esterogen dan estradiol. Hormon estradiol ini yang memicu
perkembangan payudara dan uterus serta pertumbuhan fisik tubuh yang semakin tinggi dan besar.
Setelah masa pubertas ini perempuan akan lebih cepat gemuk karena nafsu makan yang juga
bertambah. Namun hal ini masih dalam batas normal asalkan berat badan tetap dijaga ideal.

Ciri- ciri pubertas seperti yang sudah disampaikan diatas terjadi pada laki- laki dan perempuan
remaja. Beberapa ciri antara laki- laki dan perempuan ada yang sama, ada yang berbeda. Pubertas
menjadikan seorang laki- laki semakin gagah dan seorang perempuan menjadi lebih cantik.
Masa pubertas sebagai ambang peralihan menjadi dewasa. Pada remaja yang mengalami pubertas
seringkali juga terjadi perubahan drastik seperti cara bicara, cara berjalan, cara berpakaian, ada
keinginan untuk terlihat macho sebagai laki- laki yang gagah.

Pada wanita, perubahan perilaku juga ditunjukkan dengan kepedulian terhadap penampilan fisik
yang semakin jeli, selain itu keinginan untuk menjadi lebih cantik juga lebih tinggi. Adapun
pubertas dialami oleh semua orang sebagai salah satu fase peetumbuhan dan perkembangan
manusia. Adanya perubahan perubahan akibat masa pubertas ini akan lebih baik jika orang tua
terus memantau.

Anda mungkin juga menyukai