SKIZOFRENIA KATATONIK
Disusun oleh:
Faradila Niaoctaviani
1102015071
Pembimbing:
‘
Dr. Eri Achmad Achdiar, Sp.KJ
I. DATA PRIBADI
Nama : Tn. E
Jenis Kelamin : Laki – Laki
Usia : 36 tahun
Agama : Islam
Alamat : Pangkalang
Status Perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
II. KELUHAN
Keluhan Utama : Bicara dan tertawa sendiri sejak 6 bulan yang lalu
Keluhan Tambahan : Bicara tidak nyambung, mendengar suara – suara yang
mengajaknya bicara, sulit tidur, dan tidak merawat diri
2
III. ANAMNESIS
3
Kamu itu gimana kabarnya? Suka gak
nyambung gini dok (Ibu Pasien)
9. Oh gituu, baik ada keluhan apa Dokter Eri nya ada? Di rawat gak
pak? dok? Keluhannya kepala panas ya
bu?
4
ngobrol? Gak nyambung dok (Ibu Pasien)
16. Pak, sekarang yang diajak bicara (bicara sendiri) Ada ini disamping
nih kelihatan wujudnya? Atau saya (Halusinasi visual)
bapak lihat bayangan bayangan?
17. Bapak tau gak siapa yang dilihat? Nggak tau
18. Bicaranya tentang apa pak? (Pasien tidak menjawab dan bicara
sendiri)
19. Pak, apakah bapak sekarang ada Nggak ada
masalah yang lagi dipikirkan?
20. Bapak banyak teman di sekitar (pasien tidak menjawab)
rumahnya pak?
Ngga ada dok, orangnya suka
sendirian aja terus tetangga juga pada
takut soalnya (Ibu Pasien)
21. Oh gitu, menurut bapak ada yang Ada Ibu yang ngawasi, tapi dokter eri
suka mengawasi bapak dan nya ada gak bu haji? Dirawat gak?
berniat jahat gak di rumah, di
sekitar rumah? Kalau suka jalan mondar mandir itu
loh dok kadang takut suka kejauhan jd
saya suka ngikutin (Ibu Pasien)
22. Pak, tadi kata ibu kan bapak suka Tidak ada
mondar – mandir sendiri, ada
yang nyuruh atau mengendalikan
bapak gak?
23. Baik bapak, ada keluhan lain yang Keluhannya apa bu? Kepalanya panas
ingin diceritakan? ya bu?
24. Kalau tidurnya gimana? Semalam (pasien bicara sendiri, tidak
bisa tidur gak pak? menjawab)
5
Pasien)
25. Kalau makan minum gimana bu? Makan agak susah dok (Ibu Pasien)
26. Emosi nya gimana bu dirumah? Dulu sih suka marah marah dok
Suka ngamuk, marah – marah sampai mukul, kalau sekarang
gak? Atau senang berlebihan? alhamdulillah nggak sih, gak ada
senang berlebihan, biasa aja sih dok
lebih banyak menyendiri (Ibu Pasien)
27. Dulunya sempat ada riwayat Sakit sih engga dok, tapi dulu mulai
trauma apa bu pencetusnya? Apa kaya gini tuh sekitar tahun 2007
sempat ada sakit? Atau ada karena anak saya kan kerja jadi tukang
kejadian yang membuat stress? parkir, terus gak diangkat angkat jadi
yang jaga karcis. Jadi suka diem,
marah marah sendiri, ngamuk terus
mulai ngomong sendiri itu dok.
Ditambah mungkin pikiran karena
belum nikah – nikah juga kan. (Ibu
Pasien). Berapa tahun lalu itu juga
sempet dirawat dok disini.
28. Oh gitu, dirumah berarti tinggal Iya dok tinggal sama saya aja
sama ibu aja ya?
29. Bapaknya suka minum – minum Enggak pernah dok, dirumah saya
alkohol atau konsumsi obat diluar awasi terus (Ibu Pasien)
obat yang diberikan dari rumah
sakit gak bu?
30. Sempat ada percobaan bunuh diri Enggak dok, saya juga takut
apa tidak bu? makannya saya suka amankan pisau-
pisau di dapur (Ibu Pasien)
31. Pak sekarang tau gak lagi Di jenun, Rumah sakit
dimana?
32. Ini pagi apa sore pak? Pagi
6
33. Kalau ini siapa pak? (menunjuk Ibu
ibunya)
34. Tadi kesini naik apa pak? Naik mobil
7
43. Pak, kalau ada api dirumah apa (pasien tidak bisa menjawab, bicara
yang bapak lakukan? sendiri)
44. Pak, kata ibu waktu dulu suka Udah enggak
marah – marah, ngamuk sampai
mukul ibu ya?
45. Menurut bapak, apa marah – Tidak tahu, Tapi dokter eri nya ada
marah seperti itu termasuk gak bu haji? Dirawat gak? (Daya nilai
tindakan yang baik? buruk)
46. Daritadi bapak nanya mau Iya dok, panas kan bu kepalanya?
dirawat, memangnya bapak (Tilikan buruk)
sedang sakit?
47. Kepalanya panas sejak kapan Sejak kapan bu?
memangnya?
48. Berarti bapak ke rumah sakit ini Iya, dirawat ya bu?
sekarang karena kepalanya panas?
49. Nanti ya kita lihat dulu apa perlu Tidak ada
dirawat atau tidak, sekarang
bapak ada lagi yang ingin
disampaikan?
50. Baik kalau begitu, terimakasih (tidak menjawab salam)
pak, assalamualaikum
Waalaimuksalam dok (Ibu Pasien)
Pasien laki laki 36 tahun datang ke Poli Jiwa RSUD Arjawinangun dibawa
oleh ibunya karena bicara semakin sendiri dan semakin tidak nyambung. Pasien
biasanya rutin kontrol namun tidak pernah kontrol lagi sejak Juni 2019. Saat
diwawancara pasien tampak tidak merawat diri dan gelisah. Pasien kerap bicara
sendiri dan menoleh ke sebelah kirinya berulang kali. Posisi pasien dari mulai
wawancara hanya melipat tangan di meja dan dipertahankan sampai wawancara
8
selesai. Saat di wawancara bicara pasien cepat, miskin ide dan tidak nyambung.
Pasien kerap kali menanyakan “apakah dokter Eri ada di dalam?”, “keluhan saya
panas kepalanya ya bu”, “saya dirawat ya bu?” berulang – ulang. Pasien mengaku
bicara dengan suara yang mengajaknya bicara dan hanya dirinya yang
mendengarnya. Sudah beberapa bulan ini pasien dikeluhkan sulit tidur. Kegiatan
pasien hanya makan dan tidur tidak bersosialisasi dengan siapapun bahkan
keluarganya. Pasien lebih senang menyendiri.
Keluhan pasien ini bermula sejak 2007. Ibu pasien mengatakan saat itu
anaknya bekerja sebagai juru parkir. Namun sudah beberapa waktu kerja, pasien
tidak kunjung diangkat menjadi petugas karcis. Saat itulah pasien mulai menarik
diri, marah – marah, mengamuk dirumah, bicara tidak nyambung dan bicara
sendiri. Kemudian tahun 2010 pasien dibawa untuk berobat, dan sempat dirawat
di RSUD Arjawinangun. Setelah beberapa tahun menjalani pengobatan, kondisi
pasien sudah lumayan membaik. Pasien sudah mulai bisa dimintai tolong ibunya,
bisa naik motor, ke mesjid dan mulai sedikit nyambung bila diajak bicara ibunya.
Saat di wawancara tidak ada gangguan dalam kesadaran, orientasi dan
daya ingat. Namun konsentrasi pasien selalu terpecah. Pasien kerap bicara sendiri
dan harus dipanggil berulang kali untuk menjawab pertanyaan. Pasien juga
tampak memperhatikan sekitarnya berulang kali. Pasien juga tidak menyadari
penyakit apa yang dideritanya. Pasien tidak pernah meminum alkohol dan obat –
obatan selain obat dari RSUD Arjawinangun.
9
h. Pekerjaan : Tidak Bekerja
i. Penyalahgunaan zat : Tidak ada
Psikiatrik
Tidak ada keluarga yang menderita atau mengalami sakit psikiatri seperti pasien
atau gangguan psikiatri lain
Medik
Tidak ada keluarga yang menderita atau mengalami sakit seperti hipertensi dan
diabetes melitus
10
STATUS MENTALIS
Berdasarkan pemeriksaan :
I. Deskripsi umum
a. Kesan Umum
Tidak tampak sakit
b. Penampilan
Tidak rapih, pasien tidak mandi, baju kumal, bau badan dan kuku kotor
c. Perilaku dan aktivitas Psikomotorik
Katatonia, Katalepsi, Stereotipik. Mumbling, Gigling
d. Sikap terhadap pemeriksa
Guarded (tampak berhati – hati)
III. Bicara
a. Kecepatan : cepat
b. Kuantitas : miskin ide
c. Volume : pelan
d. Artikulasi : jelas, ekolalia.
V. Alam Pikiran
a. Proses dan bentuk pikir: irelevan
11
b. Isi pikiran
- Waham : tidak ada
- Obsesi : tidak ada
- Preokupasi : tidak ada
VIII. Tilikan
Buruk
12
X. Diagnosis Multi Aksial
a. Aksis I : Skizofrenia Katatonik
b. Aksis II :-
c. Aksis III :-
d. Aksis IV :-
e. Aksis V : GAF 30 – 21 disabilitas berat dalam komunikasi dan daya
nilai, tidak mampu berfungsi hampir semua bidang.
XIII. Terapi
1. Farmakoterapi
Tab. Chlorpromazin 100 mg No X
S001
2. Non Farmakologi
Rujuk ke spesialis jiwa
Terapi Psikososial
Bertujuan untuk memberikan dukungan emosional kepada pasien
sehingga pasien mampu meningkatkan fungsi social dan
pekerjaannya dengan lebih baik.
a. Pelatihan keterampilan sosial
Bersamaan dengan terapi farmakoterapi. Dengan adanya
gejala psikotik pada pasien skizofrenia seperti bagaimana cara
berhubungan dengan orang lain, termasuk kontak mata yang
buruk, respons lambat, ekspresi muka yang aneh, kurangnya
13
spontanitas dalam situasi social, dan persepsi yang tidaka kurat
atau kurangnya persepsi terhadap orang lain. Pelatihan
keterampilan perilaku mengarahkan tingkah laku ini melalui
rekaman video, terapi bermain peran dan tugas pekerjaan
rumah. Keterampilan social menunjukan berkurangnya tingkat
kekambuhan.
b. Terapi berorientasi keluarga
14
XIV. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad functionam : dubia ad malam
Ad Sanationam : dubia ad malam
15