II - 1
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
Tahun 2012 dan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012.
Berdasarkan data RTRW Kota Balikpapan.
Tabel 2.1 Luas Wilayah Darat dan Laut menurut Kecamatan, Keluarahan
di Kota Balikpapan
No Kecamatan Kelurahan Laut (Ha) Darat (Ha)
1 Balikpapan Barat Baru Ilir 68,71
Baru Tengah 106,98
Baru Ulu 124,7
Kariangau 17.487,40
Marga Sari 53,44
Margomulyo 189,72
Jumlah 3.517,00 18.030,95
2 Balikpapan Kota Damai 220,59
Klandasan Ilir 158,52
Klandasan Ulu 106,61
Prapatan 604,52
Telaga Sari 175,74
Jumlah 6.051,38 3.827,98
3 Balikpapan Selatan Damai Bahagia 367,68
Damai Baru 213,5
Gunung Bahagia 371,9
Sepinggan 852,66
Sepinggan Baru 1.057,23
Sepinggan Raya 643,75
Sungai Nangka 321,26
Jumlah 7.829,07 3.827,98
4 Balikpapan Tengah Gunung Sari Ilir 110,55
Gunung Sari Ulu 202,84
Karang Jati 193,6
Karang Rejo 121,22
Mekar Sari 72,87
Sumber Rejo 218,08
Jumlah 329,12 919,16
5 Balikpapan Timur Lamaru 4.248,80
Manggar 3.267,11
Manggar Baru 444,06
Teritip 5.041,14
II - 2
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 3
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
Arus air laut akan didekati dengan melakukan pengukuran beda fase
antara di kedua titik tertentu, kemudian dianalisa matematis. Dari hasil
pengukuran pasang surut di kedua titik di wilayah Kota Balikpapan,
didapatkan beda fase yang relatif pendek, yakni sekitar 40 menit dan
II - 4
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 5
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
pendayagunaan sumber daya alam. Hal ini semua dapat terjadi karena
kondisi Teluk Balikpapan yang secara alami memiliki potensi alam yang
cukup tinggi.
Ekosistem yang ada merupakan bagian dari kekayaan alam yang harus
dijaga keseimbangannya, Kegiatan perekonomian dan kegiatan
pengembangan infrastruktur kota sebagai sebagai kensekuansi logis
perkembangan tutuntutan kehidupan masyarakat. Oleh karena itu
penataan ruang secara komprehensif di wilayah ini sangat diperlukan agar
diperoleh pegelolaan yang terpadu dan memperhatikan pertimbangan
penting kelestarian ekosystem lingkungan.
II - 6
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
Hutan mangrove yang ada, saat ini telah mengalami degradasi yang
disebabkan oleh konversi untuk usaha pertambakan, kegiatan industri
dan pembangunan sarana fisik lainnya, pengembangan wilayah
penduduk, serta aktifitas di daerah hulu/ pedalaman. Degradasi ini akan
diperkirakan meningkat jika tidak ada upaya pengelolaan secara
terkoordinir dan terpadu oleh dinas dan instansi terkait serta masyarakat.
II - 7
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 8
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 9
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 10
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
6 7 3,27 0,27
7 8 0,32 0,03
Jumlah 1203,53 100,00
Sumber : Hasil Survey dan Pengolahan Data Tahun 2019
b. Morofologi
II - 11
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
d. Hidrologi
Keadaan hidrologi di Kota Balikpapan dapat diamati dengan
adanya air tanah yang bersumber dari air hujan yang sebagian
mengalir di permukaan (run off) dan sebagian lagi meresap ke
bumi dan sampai ke tempat-tempat yang dangkal, serta sebagian
lagi mencapai tempat-tempat yang dalam, dimana sering
dikategorikan sebagai air tanah tertekan yang dapat diperoleh
dari pemboran dengan kedalaman 75-100 meter. Pada umumnya
jenis air permukaan yang terdapat di Kota Balikapan adalah
II - 12
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 13
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
Kota Balikpapan
No Penggunaan Lahan Luas (Ha) %
1 Agrowisata 6,00 0,50
2 Bangunan Lain 2,56 0,21
3 Bangunan Pemerintahan 0,82 0,07
4 Bangunan Pendidikan 0,57 0,05
5 Bangunan Penginapan 1,40 0,12
6 Bangunan Peribadatan 0,19 0,02
7 Bangunan Perkantoran 0,78 0,07
8 Bangunan Permukiman 64,63 5,37
9 Bangunan Pertokoan 3,55 0,29
10 Bangunan Rumah Sakit 0,59 0,05
11 Danau 1,21 0,10
12 Dermaga/Pelabuhan 8,23 0,68
13 Empang 2,56 0,21
14 Gardu Listrik/Jaringan Listrik 5,17 0,43
15 Hutan Bakau 30,83 2,56
16 Hutan Campuran 62,02 5,15
17 Hutan Rakyat 19,64 1,63
18 Hutan Rawa 0,71 0,06
19 Industri 274,71 22,83
20 Jaringan Jalan 66,57 5,53
21 Jaringan Transportasi Darat 0,58 0,05
22 Kawasan Bandara 174,34 14,49
23 Kawasan Hutan Produksi Tetap 5,76 0,48
24 Kolam Renang 0,27 0,02
II - 14
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 15
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 16
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 17
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 18
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 19
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 20
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 21
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 22
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 23
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 24
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 25
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
Nilai dan Harga tanah adalah dua komponen yang tidak dapat
dilepaskan jika berbicara mengenai tanah, namun kedua komponen
ini memiliki definisi dan kriteria yang berbeda, walaupun keduanya
erat kaitannya. Nilai tanah atau land value adalah suatu penilaian
atas tanah didasarkan pada kemampuan tanah secara ekonomis
dalam hubungannya dengan produktivitas dan strategi ekonominya.
Sedangkan, harga tanah adalah penilaian atas tanah yang diukur
berdasarkan harga nominal dalam satuan uang untuk satuan luas
pada pasaran tanah (Drabkin, 1977). Menurut Yunus (2000) semakin
tinggi aksesibilitas suatu lokasi semakin tinggi pula harga tanahnya
dan biasanya hal ini dikaitkan dengan beradanya konsumen akan
barang atau jasa.Grimes (2008) menyatakan bahwa nilai tanah
menunjukan nilai pasar dari tempat-tempat tertentu. Tingkat
pertumbuhan nilai-nilai ini dipengaruhi oleh faktor permintaan
seperti pemandangan, fasilitas, jarak kedekatan dengan pusat
perkantoran dan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. Nilai
tanah juga menjadi indikator suatu wilayah memiliki fasilitas
pendukung dan prasarana yang memadai, karena tanah adalah faktor
tetap.
II - 26
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
Pasang-surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek
sentrifugal, yakni dorongan ke arah luar pusat rotasi. Hukum gravitasi
Newton menyatakan, bahwa semua massa benda tarik menarik satu
sama lain dan gaya ini tergantung pada besar massanya, serta jarak di
antara massa tersebut.
II - 27
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan
PENYUSUNAN STUDI KELAYAKAN GARIS SEMPADAN PANTAI
KOTA BALIKPAPAN TAHUN 2019
II - 28
Dinas Pertahanan dan Penataan Ruang
Kota Balikpapan