Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN PENEMPATAN DAN PENEMPATAN KEMBALI

KARYAWAN
DI RSIA GEBANG MEDIKA

Jl. Prabu Kian Santang No. 30 Kel. Gebang Raya – 


Raya  –  Kec.
 Kec. Periuk – 
Periuk – 
Kota Tangerang – 
Tangerang –  Banten
 Banten 15132
Telp. (021) 55773346. Email : rsia.gebang.medika@gmail.com

i
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK

GEBANG MEDIKA
Jl. Prabu Kian Santang No. 30 Kel. Gebang Raya  –  Kec. Periuk –  Kota Tangerang
Telp. (021) 55773345 Fax. (021) 5577443346. Email : rsia.gebang.medika@gmail.com

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSIA GEBANG MEDIKA


NOMOR : 003/SK-DIR/RSIA-GM/III/2018

TENTANG

PANDUAN PENEMPATAN DAN PENEMPATAN KEMBALI STAF

DIREKTUR RSIA GEBANG MEDIKA

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pengorganisasian dan


Pelayanan di RSIA Gebang Medika, diperlukan suatu pelayanan
yang Profesional, cepat dan yang bermutu tinggi;
 b. Bahwa dalam rangka terselenggaranya pengelolaan Sumber Daya
Manusia yang berkualitas maka diperlukan pengaturan
 penempatan kembali dari satu unit layanan ke unit layanan lain
RSIA Gebang Medika;
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a dan b perlu menetapkan Peraturan Direktur RSIA Gebang
Medika Tentang Panduan Penempatan Kembali Staf di RSIA
Gebang Medika

Mengingat : 1. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang


Kesehatan
2. Undang-undang RI No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit
3. Undang-Undang Republik Indonesia No.13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan.
4. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1996 tentang
Tenaga Kerja

ii
5. PERMENKES No. 33 Tahun 2015 tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Kebutuhan SDM Kesehatan
6. Program Perencanaan Ketenagaan RSIA Gebang
Medika 2018

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN


ANAK GEBANG MEDIKA TENTANG PANDUAN
PENEMPATAN KEMBALI STAF DI RSIA GEBANG
MEDIKA
KEDUA : Pengaturan Penempatan Kembali Staf harus mempertimbangkan :
1. Kompetensi
2. Kebutuhan Pasien
3. Agama dan Nilai-nilai
KETIGA : Penempatan Kembali Staf RSIA Gebang Medika akan dievaluasi
dan dilaksanakan secara terus menerus oleh Direktur RSIA
Gebang Medika.
KEMPAT : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
catatan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam Surat Keputusan ini maka akan dilakukan perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapakan di :Tangerang

Pada tanggal :05Maret 2018

dr. Amelia Verawati Hidayat

Direktur

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
SURAT KEPUTUSAN ii
DAFTAR ISI iv
KATA PENGANTAR v
BAB 1 : PENDAHULUAN 1
BAB 2 : RUANG LINGKUP 4
BAB 3 : TATA LAKSANA 5
BAB 4 : DOKUMENTASI 8
BAB 5 : PENUTUP 19

iv
KATA PENGANTAR

Dalam upaya memenuhi tuntutan masyarakat terhadap


 pelayanan kesehatan ibu dan anak yang professional, maka
 pelayanan tidak dapat lagi diberikan begitu saja. Masyarakat mulai
menuntut adanya akuntanbilitas dari pelayanan karena yang dilihat
& dinilai adalah hasil suatu pelayanan.

Dengan adanya perubahan lingkungan dimasyarakat maka


kepentingan dan fungsi RSIA Gebang Medika diselenggarakan
dengan memperhatikan kepuasan pelanggan sesuai dengan visi misi,
seiring Rencana Strategis RSIA Gebang Medika dimasa mendatang
turut menuntut perlua adanya perubahan dilingkungan masyarakat.

Rencana Strategis RSIA Gebang Medika mencakup tahapan


 program kegiatan yang berkesinambungan untuk tercapainya visi
misi Rumah Sakit dimasa yang akan dating. Amin

v
BAB I
PENDAHULUAN

Langkah awal dalam menghasilkan sumber daya manusia yang terampil

dan andal perlu adanya suatu perencanaan dalam menentukan karyawan yang

akan mengisi pekerjaan yanga ada dalam perusahaan yang bersangkutan.

Keberhasilan dalam pengadaan tenaga kerja terletak pada ketepatan dalam

 penempatan karyawan, baik penempatan karyawan baru maupun karyawan lama

 pada posisi jabatan baru.

Proses penempatan merupakan suatu proses yang sangat menentukan

dalam mendapatkan karyawan yang kompeten yang dibutuhkan perusahaan,

karena penempatan yang tepat dalam posisi jabatan yang tepat akan dapat

membantu perusahaan dalam mencapi tujuan yang diharpakan.

Adapun pengertian penempatan menurut para ahli antara lain, menurut

Marihot T. E. Hariandja (2005 : 156) menyatakan bahwa “Penempatan merupakan

 proses penugasan/ pengisian jabatan atau penugasan kembali pegawai pada tugas/

 jabatan baru atau jabatan yang berbeda”. Menurut Mathis & Jackson (2006:262)

menyatakan bahwa “Penempatan adalah menempatkan posisi seseeorang ke posisi

 pekerjaan yang tepat, seberapa baik seorang karyawan cocok dengan pekerjaanya

akan mempengaruhi jumlah dan kualitas pekerjaan. Menurut B. Siswanto

Sastrohadiryo yang dikutp oleh Suwatno (2003:138). “Penempatan pegawai

adalah untuk menempatkan pegawai sebagai unsur pelakasana pekerjaan pada

 posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahlianya”

vi
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penempatan karyawan

menurut Musenif yang dikutif oleh Suwatno (2003 : 13) sebagai berikut :

1. Prinsip kemanusiaan

Prinsip yang menganggap manusia sebagai unsur pekerja yang mempunyai

 persamaan harga diri, kemauan, keinginan, cita-cita dan kemampuan harus

dihargai posisinya sebagai manusia yang layak tidak dianggap mesin.

2. Prinsip demokrasi

Prinsip ini menunjukan adanya salang menghormati, saling menghargai, dan

saling mengisi dalam melaksanakan kegiatan.

3. Prinsip the right man on the right place

Prinsip ini penting dilaksanakan dalam arti bahwa penempatan setiap orang

dalam setiap organisasi yang berarti bahwa penempatan setiap orang dalam

organisasi perlu didasarkan pada kemampuan, keahlian, pengalaman, serta

 pendidikan yang dimiliki oleh orang yang bersangkutan.

4. Prinsip equal pay for equal work

Pemberian balas jasa terhadap karyawan baru didasarkan atas hasil prestasi

kerja yang didapat oleh karyawan yang bersangkutan.

5. Prinsip kesatuan arah

Prinsip ini diterapkan dalam perusahaan terhadap setiap karyawan yang

 bekerja agar dapat melaksanakan tugas-tugas, dibutuhkan kesatuan arah,

kesatuan pelaksaan tugas, sejalan dengan program dan rencana yang

digariskan.

vii
6. Prinsip kesatuan tujuan

Prinsip ini erat hubungannya dengan kesatuan arah, artinya arah yang

dilaksanakan karyawan harus difokuskan pada tujuan yang dicapai.

7. Prinsip kesatuan komando

Karyawan yang bekerja selalu dipengaruhi adanya komando yang diberikan

sehingga setiap karyawan hanya mempunyai satu orang atasan.

8. Prinsip efisiensi dan produktifitas kerja

Prinsip ini merupakan kunci kearah tujuan perusahaan karena efisiensi dan
 produktifitas kerja harus dicapai dalam rangka mencapai tujuan perusahaan

Di RSIA Gebang Medika, penempatan karyawan juga harus dilakukan sebagai


salah satu langkah dalam pengelolaan SDM untuk mencapai visi dan misi RSIA
Gebang Medika. Panduan ini disusun untuk memberikan acuan tentang
 bagaimana proses penempatan karyawan dilakukan.

viii
BAB II
RUANG LINGKUP

Penempatan karyawan di RSIA Gebang Medika, meliputi penempatan


karyawan baru dan penempatan karyawan lama (karyawan yang telah bekerja di
RSIA Gebang Medika).
Karyawan baru adalah karyawan yang telah lulus seleksi penerimaan
karyawan dan lulus masa  probation. Karyawan baru juga dimaksudkan untuk
karyawan yang lulus seleksi dan diterima sebagai karyawan kontrak (melalui
masa  probation). Disini untuk penempatan karyawan baru diistilahkan dengan
Penempatan Awal. Sedangkan bentuk penempatan untuk karyawan lama adalah
 penempatan ulang karena rotasi dan mutasi.
Karyawan baru yang diterima pada RSIA Gebang Medika akan
menandatangani surat kontra kerja dalam kurun waktu 1 tahun terhitung saat
setelah selesai masa orientasi karyawan. Dalam kurun 1 tahun sesuai perjanjian
tertulis, dilakukan evaluasi oleh HRD 3 bulan dan 6 bulan, selanjutnya akan di
evaluasi oleh komite masing-masing profesi, dan diangkat melalui surat
keterangan/pengangkatan oleh direktur dengan uraian jabatan yang terlampir.

ix
BAB III
TATA LAKSANA

1. Penempatan Awal
Ditujukan untuk karyawan baru yang telah lulus seleksi penerimaan
karyawan. Dokumen penempatan awal adalah Keputusan Direktur tentang
 penerimaan karyawan tetap atau Perjanjian Kerja Waktu Tertentu untuk
karyawan kontrak.
Penempatan awal karyawan dilakukan oleh HRD sesuai dengan
kebutuhan / lowongan pekerjaan saat rekrutmen dan seleksi, dan telah
didiskusikan terlebih dahulu dengan kepala unit/penanggung jawab unit
terkait.
2. Penempatan Ulang/Penempatan kembali
Prinsip penempatan karyawan di RSIA Gebang Medika adalah the
right man in the right place dan efektif efisien untuk menghasilkan
 produktivitas yang optimal. Penempatan ulang karyawan dilakukan atas
dasar beberapa pertimbangan, diantaranya:
a. Hasil penilaian kinerja
 b. Tujuan organisasi dan pengembangan pelayanan
c. Kompetensi karyawan
d. Agama, keyakinan dan nilai-nilai pribadi
e. Kesehatan karyawan. Terkait dengan keadaan kesehatan karyawan,
 perlu dipertimbangkan kembali sifat dan karakteristik pekerjaan
yang cocok dan sesuai dengan kemampuan atas kondisi kesehatan
terkini dari karyawan yang bersangkutan.
Istilah penempatan ulang di RSIA Gebang Medika adalah:
a. Mutasi/Rotasi
Mutasi/rotasi perpindahan karyawan dari satu unit kerja ke
unit kerja yang lain, baik dalam lingkup departemen yang sama
maupun antar departemen. Perpindahan karyawan tersebut
dilakukan setelah ada diskusi antara HRD dan Penanggung Jawab
unit / Ka. Unit yang diketahui oleh Kabid unit terkait. Setelah
disepakati oleh kedua belah pihak maka Personalia akan membuat

x
memo internal yang ditujukan kepada direktur agar menyiapkan
Surat Keputusan Direktur tentang penempatan ulang karyawan
tersebut dan HRD akan memanggil karyawan yang bersangkutan
dan menyampaikan maksud mutasi/rotasi secara lisan dan
menyiapkan Surat Keputusan Direktur tentang penempatan ulang
karyawan tersebut.
 b. Promosi
Promosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu
 jabatan ke jabatan lain yang lebih tinggi. Promosi dilakukan setelah
dirapatkan antara HRD dan atasan langsung serta atasan tidak
langsung dari karyawan yang bersangkutan. Proses promosi
dimulai dengan proses masa probation jabatan baru selama 3 bulan.
Dalam masa probation jabatan ini ditentukan pula key performance
indicator yang harus dicapai sebagai bahan penilaian atau  fit and
 proper test . Atasan langsung dan HRD menyampaikan maksud
 promosi tersebut secara lisan dan penjelasan masa probation
kepada karyawan yang bersangkutan. Pada akhir masa penilaian (3
 bulan kemudian) apabila karyawan tersebut lulus masa probation
 jabatan maka Personalia akan membuat memo internal yang
ditujukan kepada direktur agar menyiapkan Surat Keputusan
Direktur tentang penempatan ulang karyawan tersebut dan HRD
akan memanggil karyawan yang bersangkutan dan menyampaikan
maksud mutasi/rotasi secara lisan dan menyiapkan Surat
Keputusan Direktur tentang pengankatan jabatan pada karyawan
tersebut.
c. Demosi
Demosi adalah proses pemindahan karyawan dari satu
 jabatan ke jabatan lain yang lebih rendah. Dasar pertimbangan
demosi adalah hasil penilaian kinerja yang tidak sesuai dengan
standar yang ditentukan/diharapkan. Bila hasil penilaian kinerja
selama 2 kali periode evalusi (setiap 3 bulan per periode)
menunjukkan hasil kurang, maka atasan langsung dan Kabag
Kepegawaian dan Diklat menyampaikan secara lisan kepada

xi
karyawan yang bersangkutan untuk memperbaiki kinerja selama 6
 bulan, dan bila tidak ada peningkatan kinerja maka dilakukan
 proses demosi. HRD akan memanggil karyawan yang
 bersangkutan dan menyampaikan maksud demosi secara lisan dan
menyiapkan Surat Keputusan Direktur tentang perubahan jabatan
 pada karyawan tersebut

Penempatan ulang karyawan mutasi dan promosi diawali


dengan masa transisi dalam kurun waktu kurang lebih 2 minggu,
dimana karyawan yang bersangkutan belajar kan uraian tugas yang
 baru, standar dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaan baru,
serta peraturan dan kebijakannya. Proses pembelajaran baru
tersebut dilakukan oleh atasan langsung pada jabatan/pekerjaan
yang baru.

xii
BAB IV
DOKUMENTASI

Proses penempatan karyawan didokumentasikan dalam notulensi rapat/diskusi,


yang menghasilkan notulen rapat dan memo internal dari atasan langsung yang
terkait kemudian memo ditujukan kepada Direktur melalui personalia.
Bentuk dokumentasi Surat Keputusan Direktur juga disimpan sebagai arsip di
HRD pada File Kepegawaian karyawan yang bersangkutan.

xiii
BAB V
PENUTUP

Demikian panduan penempatan ini disusun untuk menjadi acuan bagi unit kerja
dan Kepegawaian dan Diklat dalam merencanakan dan melaksanakan penempatan
karyawan.

xiv

Anda mungkin juga menyukai