IMPAKSI GIGI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik Madya
Oleh :
Syauqy
Kholilurrahman
21804101043
Pembimbing
drg. Wahyu Susilaningtyas, Sp.Pros
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul:
IMPAKSI GIGI dengan lancar.
Di dalam tulisan ini, disajikan pokok-pokok bahasan yang meliputi definisi,
epidemiologi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, penatalaksanaan, serta prognosis, dari IMPAKSI
GIGI.
Dengan selesainya tugas makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini.
Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki
penulis, masih banyak kekurangtepatan, oleh karena itu penulis mengharapkan
saran yang membangun agar tulisan ini bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Penulis
DAFTAR ISI
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari impaksi gigi
2. Untuk mengetahui etiologi dari impaksi gigi
3. Untuk mengetahui klasifikasi dari impaksi gigi
4. Untuk mengetahui manifestasi klinis dari impaksi gigi
5. Untuk mengetahui komplikasi dari impaksi gigi
6. Untuk mengetahui hubungan dari impaksi gigi
7. Untuk mengetahui tatalaksana dari impaksi gigi
1.4 MANFAAT
Agar dapat menjadi sumber referensi mahasiswa kedokteran dan
masyarakat umum mengenai impaksi gigi, dan memberikan pembelajaran
mengenai penyakit terkait dan bagaiama menatalaksanakannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 IMPAKSI
2.1.1 Definisi
Gigi impaksi atau gigi terpendam adalah gigi yang erupsi normalnya
terhalang atau terhambat, biasanya oleh gigi didekatnya atau jaringan patologis
sehingga gigi tersebut tidak keluar dengan sempurna mencapai oklusi yang
normal didalam deretan susunan gigi geligi lain yang sudah erupsi (Pedersen,
1996).
Istilah impaksi berarti sebagian gigi atau seluruh gigi yang tidak dapat erupsi
dengan sempurna ke bidang oklusal, dikarenakan terhambat oleh gigi sebelahnya,
tulang, dan jaringan lunak disekitarnya. Gigi impaksi juga dapat terjadi
dikarenakan proses evolusi mengecilnya ukuran rahang sebagai akibat dari
perubahan perilaku dan pola makan pada manusia. Beberapa faktor yang diduga
juga menyebabkan impaksi antara lain karies pada permukaan distal molar kedua,
perikoronitis, kista, hiperplasi jaringan atau infeksi lokal (Amanat et al., 2014).
Pada kenyataannya pertumbuhan gigi molar ke tiga sering menimbulkan
masalah dan menimbulkan keadaan infeksi pada jaringan lunak disekitarnya
sehingga mengganggu kenyamanan mulut dan gigi geligi yang lain . Banyak gigi
molar ketiga yang tidak mengalami erupsi sempurna karena mengalami
gangguan erupsi. Gangguan tersebut adalah suatu keadaan dimana gigi molar
ketiga terhalang pertumbuhannya untuk mencapai kedudukan normal. Hal
tersebut merupakan gangguan umum yang terjadi di negara dengan standar
kehidupan yang tinggi (Henry, 1935).
2.1.2 Etiologi
Impaksi molar ketiga dapat terjadi dikarenakan oleh beberapa faktor, antara
lain jaringan sekitar gigi yang terlalu padat, persistensi gigi susu, tanggalnya gigi
susu yang terlalu dini, tidak adanya tempat bagi gigi untuk erupsi, dan rahang
terlalu sempit karena pertumbuhan tulang rahang yang kurang sempurna
(Chandha et al, 2007). Impaksi biasanya dapat diartikan untuk gigi yang erupsi
oleh sesuatu sebab terhalang, sehingga gigi tersebut tidak dapat keluar dengan
sempurna mencapai oklusi yang normal didalam deretan susunan gigi geligi.
Selain itu penyebab terjadinya impaksi dapat diakibatkan karena keadaan
lokal dan keadaan yang jarang ditemukan (Kresnananda, 2014).
1) Keadaan lokal:
a. Posisi yang tidak teratur dari gigi-geligi dalam lengkungan rahang.
b. Tekanan terhadap gigi tersebut dari gigi tetangga.
c. Adanya penyakit-penyakit yang menyebabkan nekrosis tulang karena
inflamasi atau abses yang ditimbulkan.
d. Radang kronis dan terus menerus sehingga dapat menyebabkan penebalan
jaringan mukosa disekitarnya.
e. Premature loss gigi desidui yang dapat mengakibatkan hilang atau
berkurangnya tempat untuk gigi permanen penggantinya.
2) Keadaan Sistemik
a. Penyebab prenatal
Herediter (keturunan) dan miscegenation (percampuran ras)
b. Penyebab postnatal
Semua keadaan-keadaan yang dapat mengganggu pertumbuhan anak,
misalnya penyakit: anemia, TBC, gangguan kelenjar endokrin dan
malnutrisi.
2.1.3 Klasifikasi
George B Winter, G.J. Pell & Gregory menklasifikasikan impaksi molar ke
tiga mandibula sebagai berikut :
a. Berdasarkan dalamnya molar ketiga mandibula impaksi di dalam rahang:
Posisi A : Bagian tertinggi dari molar ketiga bawah impaksi sama dengan
oklusal plane gigi molar kedua mandibula .
Posisi C : Molar ketiga bawah impaksi terletak dibawah garis servikal gigi
molar kedua mandibula.
c. Berdasarkan aksis panjang gigi atau posisi gigi impaksi molar tiga
terhadap gigi molar dua. Posisi-posisi gigi tersebut meliputi:
Gigi molar ketiga bawah adalah gigi terakhir pada lengkung mandibula
dan gigi kedelapan dari garis tengah atau midline. Gigi molar ketiga rahang
bawah ini membantu molar kedua dalam fungsinya. Gigi ini mempunyai
bentuk yang lebih kecil dan tidak begitu baik pertumbuhannya. Molar ketiga
rahang bawah mempunyai banyak variasi dan anomali dalam bentuk dan
posisi misalnya impaksi. Kronologi pertumbuhan gigi molar ketiga yaitu :
a. Tahap inisiasi, terjadi pada umur 3.5 – 4 tahun. Tahap inisiasi adalah
permulaan pembentukan kuntum gigi (bud) dari jaringan epitel mulut.
b. Kalsifikasi dimulai, pada umur 8-10 tahun
c. Pembentukan mahkota, pada umur 12-16 tahun.
d. Tahap erupsi, pada umur 17-21 tahun.
e. Pembentukan akar selesai, terjadi pada umur 18-25 tahun
Gigi molar ketiga bawah mengalami kalsifikasi pada usia 9 tahun dan erupsi
penuh pada usia 20 tahun. Proses pembentukan akar sempurna terjadi pada usia
22 tahun. Dengan keluarnya gigi molar ketiga, maka selesailah proses erupsi aktif
gigi tetap (Itjingningsih, 2012).
2.1.5 Komplikasi
Kerusakan atau keluhan yang ditimbulkan dari impaksi dapat berupa:
1. Inflamasi di sekitar mahkota gigi yang impaksi (perikoronitis, perikoronal
abses)
2. Resorpsi gigi tetangga
3. Pembentukan kista di sekitar mahkota gigi (kista dentigerous,
ameloblastoma)
4. Fraktur rahang
5. Sakit pada telinga, gigi-gigi seluruh rahang dan daerah yang dipersarafi
N.V dan N.VII
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Gigi impaksi adalah suatu gigi yang seluruhnya atau sebagian tidak tumbuh
atau terhalang oleh gigi lain atau tulang atau jaringan lunak sehingga tidak
mencapai posisi anatomis yang normal. Hal ini dapat terjadi karena
ketidaktersediaan ruangan yang cukup pada rahang untuk tumbuhnya gigi dan
angulasi yang tidak benar dari gigi tersebut. Pasien dapat tidak merasakan keluhan
apapun sampai benar-benar terjadi kerusakan yang berarti. Penetalaksanaan gigi
impaksi dilakukan dengan odontektomi atau odontotomi. Impaksi gigi yang tidak
ditangani dengan segera akan menyebabkan timbulnya komplikasi yang parah
seperti timbulnya kista.
DAFTAR PUSTAKA
Amanat, N., Mirza, D., Rizvi, K.F., 2014. Pattern of Third Molar Impaction :
Frequency and Types Among Patients Attending Urban Teaching Hospital of
Karachi. Pakistan Oral & Dental Journal, 34(1), 1–4. Diakses pada tanggal
22 oktober pukul 05.00
Archer W. Oral and maxillofacial surgery. 5th ed. Philadelphia:W.B Saunders
Company; 1975 Diakses pada tanggal 22 oktober pukul 05.10
Biswari G, Gupta P, Das D. Wisdom teeth- a major problem in young generation,
study on the basis of types and associated complication. Journal of College
of Medical Sciences-Nepal;2010: p 24 Diakses pada tanggal 22 oktober
pukul 05.20
Chandha, M.H., dan Zahbia , Z.N., 2007. Pengaruh Bentuk Gigi Geligi Terhadap
Terjadinya Impaksi Gigi Molar Ketiga Rahang Bawah. Dentofasial Jurnal
Kedokteran Gigi, 2(6), 65–65. Diakses pada tanggal 22 oktober pukul 05.10
Henry C.B. Wisdom teeth and their complication. Lancet, 1935; P 313-6 Diakses
pada tanggal 22 oktober pukul 05.30
Olasoji HO, Odusanya SA. Comparative study of third molar impaction in
rural and urban areas of South-Western Nigeria. Odontostomal Trop;2000:
P 25-8 Diakses pada tanggal 22 oktober pukul 04.00
Pedersen, G.W., 1996, Buku Ajar Praktis Bedah Mulut (terj.), Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, 29-100. Diakses pada tanggal 22 oktober pukul
10.00
Siagian, K. V., 2011. Penatalaksanaan Impaksi Gigi Molar Ketiga Bawah Dengan
Komplikasinya Pada Dewasa Muda. Jurnal Biomedik, 3(3), 186–194
Diakses pada tanggal 22 oktober pukul 10.00
Tridjaja AN. Pengamatan klinik gigi molar tiga bawah impaksi dan variasi
komplikasi yang diakibatkannya di RS Cipto Mangunkusumo bulan Juli
1993 s/d Desember 1993. 2011. Available from : URL:
http://eprints.lib.ui.ac.id/12366/ Diakses pada tanggal 22 oktober pukul
04.00